Breaking News
Loading...
Loading...

Socialmedia

Seputar Kabar Artis

Sorot

HEADLINEWS

Showing posts with label STUDY. Show all posts
Showing posts with label STUDY. Show all posts
Nov 5, 2012
Cara Belajar Bahasa Inggris Tanpa Lupakan Nasionalisme

Cara Belajar Bahasa Inggris Tanpa Lupakan Nasionalisme

tips belajar bahasa inggris,cara belajar bahasa inggris
Foto: Ilustrasi
Belajar Bahasa Inggris Dengan Baik dan Benar - Perkembangan teknologi yang semakin modern menuntuk setiap orang mahir berbahasa Inggris. Dan, siapa bilang mahir berbahasa Inggris bisa lupakan nasionalisme ?

Kaum nasionalis di masa awal kemerdekaan bisa dijadikan contoh bagaimana bahasa asing adalah sesuatu yang akrab dan menjadi percakapan sehari-hari. Penggunaan bahasa asing di antara mereka bukanlah karena mereka “tidak nasionalis”, melainkan lantaran penguasaan mereka yang mendalam atas bahasa asing itu.

Dalam kesempatan ini kita perlu menyadari betapa berartinya menguasai suatu bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Para founding father telah memberi teladan yang baik tak hanya bagaimana mereka memaknai nasionalisme secara lebih luas, tapi juga tentang pentingnya penguasaan bahasa Inggris.

Melengkapi akan kebutuhan belajar berbahasa Inggris tanpa melupakaan nasionalisme, EF English First hadir untuk orang-orang Indonesia yang menginginkan penguasaan bahasa Inggris secara mendalam tetapi dengan cara amat mudah dan praktis.

Karenanya, kompetisi EF English First Spelling Bee selaras dengan komitmen yang terus berupaya meningkatkan kemampuan dan kepercayan diri anak Indonesia dalam penggunaan bahasa inggris tanpa melupakan rasa Nasionalisme.

Hal ini disampaikan oleh Country Manager EF English First Indonesia Arleta Darusalam dalam acara konferensi pers EF English First di Gedung SME Tower, Jakarta, Minggu (4/11).

Menurut Arleta, EF English First merupakan pionir dalam bidang pendidikan bahasa inggris di Indonesia, jadi kami menyari pentingnya penggunaan bahasa inggris yang baik dan benar sejak dini. Sehingga diharapkan mampu menjadi generasi muda yang berkualitas, kompeten, menjadi pemimpin andal yang diakui, serta mampu bersaing di ajang internasional.

Hasil riset mengatakan, bahwa kemampuan bilingual seperti memahami pendalaman atas bahasa dan bagaimana menggunakannya secara efektif akan membawa dampak positif bagi perkembangan pendidikan untuk anak-anak.

“Riset ini juga menyimpulkan bahwa, anak-anak dengan kemampuan bilingual akan memiliki fleksibilitas berpikir yang lebih baik sebagai hasil dari pemrosesan informasi dari dua bahasa yang berbeda,” ucap Arleta

Selain itu, melalui kompetisi ini diharapkan dapat menjadi kesempatan emas anak-anak dari penjuru daerah untuk berinteraksi. Penting kiranya sedini mungkin anak-anak diperkenalkan dengan budaya lain, karena dari situlah akan tumbuh sikap saling menghargai dan menghormati orang lain maupun budaya di luar dirinya. Karena belajar bahasa berarti belajar kebudayaan.

Dengan saling menghormati satu sama lain dari latarbelakang daerah dan budaya yang berbeda, maka akan menciptakan sikap nasionalisme. Ini bisa dimengerti karena nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.

Jadi, walaupun berbeda-beda tetapi datang dari negara yang satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat. Dengan demikian EF English First, lembaga pendidikan bahasa Inggris berskala internasional terkemuka yang telah 17 tahun berada di Indonesia, memenuhi harapan banyak pihak untuk menanamkan sikap nasionalisme melalui bingkai pendidikan.

Arleta berharap kompetisi spelling bee ini akan dapat digemari oleh generasi muda Indonesia dan menjadi bagian dari mata pelajaran atau kegiatan anak-anak di sekolah, sehingga dapat terus memacu dan mengasah kompetisi berbahasa Inggris anak Indonesia.

Selain itu, sambung Arleta, tentunya kompetisi ini akan membuat EF English First semakin menancapkan perannya dalam memperjuangkan cita-cita para pendiri bangsa untuk menciptakan sebuah pendidikan yang membuat generasi muda Indonesia cerdas dan berkarakter sumber
Follow Our Twitters
Kompetisi Nasional EF English First Spelling Bee 2012,Ayo Buruan Ikut

Kompetisi Nasional EF English First Spelling Bee 2012,Ayo Buruan Ikut

tip belajar bahasa inggris,cara belajar bahasa inggris
ist
Belajar Bahasa Inggris Yang Baik Dan Benar - Kemampuan anak-anak Indonesia dalam penggunaan bahasa Inggris yang baik dan benar memang harus dioptimalkan melalui uji kompetisi.

Karenanya, untuk kesembilan kalinya lembaga pendidikan bahasa Inggris berskala internasional EF English First kembali menggelar kompetisi nasional EF English First Spelling Bee 2012 yang akan diikuti tak kurang dari 450 orang penemang regional.

Menurut Arleta DarusalamCountry Manager EF English First Indonesia, EF English First adalah satu-satunya lembaga bahasa yang secara konsisten menggelar kompetisi mengeja bahasa Inggris “Spelling Bee” ini di Indonesia.

“Kami memperkenalkan dan mensosialisasikan Spelling Bee di Indonesia karena banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan oleh anak-anak dari kegiatan ini. Selain melatih pelafalan kosakata bahasa Inggris secara cepat, tepat dan akurat yang benar-benar berbeda dengan bahasa Indonesia, anak-anak juga dapat belajar meningkatkan kepercayaan diri berbahasa Inggris, keberanian tampil di depan umum, melatih mental/ EQ untuk dapat bersaing secara sehat, serta memotivasi anak untuk mencapai keberhasilan,” jelas Arleta, konferensi pers EF English First di Gedung SME Tower, Jakarta, belum lama ini.

Arleta menjalaskan kompetisi Nasional EF English First Spelling Bee kali pertama diselenggarakan pada tahun 2003, dengan peserta dari para pelajar di EF English First. Setahun kemudian, kompetisi serupa diselenggarakan berskala nasional tapi terbuka bagi pelajar umum tingkat SD dan SMP.

"Ternyata mendapat respon yang besar dan positif baik dari siswa, guru, maupun orang tua murid. Terbukti dengan meningkatnya jumlah pelajar sampai dengan 100% dari seluruh Indonesia, " ungkapnya.

Untuk tahun 2012, Sambung Arleta, kompetisi Nasional EF English First Spelling Bee dimulai dengan kompetisi regional yang diadakan sejak tanggal 5 Oktober 2012, di sekolah-sekolah EF English First dan EF English First Nusantara di seluruh Indonesia.

Sementara, Project Manager EF English First Spelling Bee 2012 Febrico menambahkan nilai tertinggi yang diraih pemenang akan ditentukan berdasarkan ketepatan serta akurasi susunan atau ejaan kata dengan waktu yang dibatasi.

Pemenang Grand Final akan mendapatkan hadiah berupa trofi nasional dan sejumlah uang yang akan diberikan dalam bentuk tunai, serta hadiah hiburan lainnya dari sponsor.

Menurut Febrico, Kompetisi Nasional EF English First Spelling Bee dilaksanakan dua tahun sekali, agar para perseta dapat mempersiapkan kompetisi dengan lebih matang. Sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal.

Acara Final Spelling Bee tahun 2012 ini disemarakkan oleh kehadiran presenter kondang Choky Sitohang yang merupakan Brand Ambassador English First Indonesia 2012 sumber
Follow Our Twitters
Sep 29, 2012
Daftar 10 Negara Paling Terdidik

Daftar 10 Negara Paling Terdidik

Jumlah orang terdidik di seluruh dunia kian banyak, meski beberapa kawasan digempur krisis ekonomi. Negara mana saja yang tingkat pendidikannya tertinggi?

Daftar 10 Negara Paling Terdidik
Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dalam laporan bertajuk ‘Education at a Glance 2012’ menyampaikan kalkulasi proporsi penduduk dengan pendidikan perguruan tinggi atau setara, di 34 negara anggotanya.

Berdasarkan laporan ini, bisa ditarik kesimpulan 10 negara dengan proporsi tertinggi orang dewasa dengan pendidikan perguruan tinggi atau setara. Negara-negara ini fokus di masalah pendidikan, sehingga memiliki populasi paling teredukasi sedunia.

Menempati posisi ke-10 adalahIrlandia, dengan populasi teredukasi mencapai 37%. Pada dekade 2000-2010, jumlah penduduk terdidik di negara ini meningkat rata-rata 7,3% per tahun atau tercepat diantara semua negara.

KemudianAustraliadengan 38%, yang menjadi salah satu tempat belajar pilihan untuk siswa internasional. Sebab itulah jumlah pelajar baru di negara ini merupakan yang terbanyak diantara negara-negara yang disurvei.
Dengan jumlah yang sama,Finlandiaberada di posisi selanjutnya. Negara ini mengalokasikan 6,4% PDB 2009 untuk pendidikan. Sebanyak 97,6% dana pendidikan berasal dari pemerintah atau yang terbanyak di daftar ini.
Inggrisjuga dengan 38% penduduk terdidik, berada di peringkat ke-7. Sebanyak 16% dari pelajar di Inggris merupakan warga negara asing. Terjadi peningkatan sumber dana pendidikan dari sumber swasta, yakni 31,1% dari 14,8% per 2009.

Negara Asia,Korea Selatan (Korsel)berada di tempat selanjutnya dengan 40% penduduk terdidik. Pada dekade 2000-2010, jumlah penduduk yang kuliah atau setara, naik dari 24% ke 40%. Alokasi dana pendidikan sebesar 3,1% PDB.

Sebanyak 41% pendudukSelandia Baruterdidik, menyebabkan negara ini juga menjadi acuan pelajar asing yang mencapai 14,2% pelajar baru per 2010. Negara kecil ini juga memimpin dalam pengajaran ilmuwan, dengan 16% pelajar memilih bidang itu.

Negara adidayaAmerika Serikat (AS)berada di tempat selanjutnya, dengan 42% penduduk terdidik. Meski jumlah lulusan turun, Amerika adalah salah satu negara yang paling besar alokasi dana pendidikannya, dan sebagian besar dari sumber swasta.

Jepangdi posisi ketiga, dengan 45% populasi terdidik dan 1,6% dana PDB untuk pendidikan. Negeri Matahari Terbit ini juga memiliki tingkat lulusan SMU yang tinggi, yakni 96% atau terbaik kedua. Sayang, lulusan di Jepang sedang kesulitan mencari kerja.

Posisirunner-upadalahIsrael, dengan 46% penduduk teredukasi. Israel baru bergabung dengan OECD pada 2010 lalu, meski PDB-nya jauh di bawah rata-rata OECD. Namun, tingkat lulusan SMU Israel mencapai 92% pada tahun itu, di atas rata-rata OECD (84%).

Negara dengan penduduk paling terdidik adalahKanada, mencapai 51% atau lebih dari setengahnya. Meski alokasi dana pendidikan tak banyak, hanya 6,1% dari PDB, negara ini memimpin daftar. Kanada juga tak menarik minta pelajar internasional, hanya 6,6%.[ast] sumber berita : inilah.com

Follow Our Twitters
Aug 7, 2012
Daftar 10 Kampus Terbaik di Indonesia versi Digital

Daftar 10 Kampus Terbaik di Indonesia versi Digital

Kampus-Kampus Terbaik - Webometrics melakukan pemeringkatan kampus di dunia berdasarkan parameter digital. Misalnya, volume konten global yang terindeks di Google, dan lainnya.

Daftar 10 Kampus Terbaik di Indonesia versi Digital

 Dari Indonesia, jumlah perguruan tinggi yang masuk pemeringkatan ini adalah 361 untuk edisi Juli 2012. Sebelumnya, di Januari 2012, hanya 352 perguruan tinggi.

Berikut adalah 10 besar perguruan tinggi asal Indonesia yang meraih skor terbaik di Webometrics:

Universitas Gadjah Mada (Peringkat Dunia: 379; Peringkat ASEAN: 9)
Universitas Indonesia (507; 15 )
Institut Teknologi Bandung (568; 18)
Institut Teknologi Sepuluh November (582; 19)
Universitas Pendidikan Indonesia (630; 22)
Universitas Gunadarma (740; 24)
Institut Pertanian Bogor (764; 25)
Universitas Brawijaya (837; 29)
Universitas Sebelas Maret (883; 30)
Universitas Diponegoro (948; 32)

Dari 10 perguruan tinggi peringkat tertinggi di Indonesia itu, hanya Universitas Gunadarma yang merupakan perguruan tinggi swasta. Lainnya adalah kampus negeri yang cukup ternama.

Berikut adalah kriteria yang digunakan Webometrics dalam melakukan pemeringkatannya:

PRESENCE (Bobot: 20%), yaitu volume konten global yang terindeks Google
IMPACT (50%), yaitu kualitas konten yang diukur dengan tautan eksternal dari pihak ketiga dengan data visibility-nya menggunakan dua mesin pencari yaitu Majestic SEO dan Ahrefs.
OPENNESS (15%), yaitu jumlah rich file (pdf, doc, docs, dan ppt) yang terindeks di google scholar
EXCELLENCE (15%), yaitu karya akademik yang dipublikasikan di jurnal international yang tergolong high-impact dengan sumber datanya diambil dari Scimago.

Sebagai perbandingan, peringkat sepuluh besar dunia adalah:

Harvard University
Massachusetts Institute of Technology
Stanford University
University of California Berkeley
Cornell University
University of Minnesota
University of Pennsylvania
University of Wisconsin Madison
University of Illinois Urbana Champaign
Michigan State University

Editor :Reza Wahyudi
sumber:kompas.com

Follow Our Twitters
Jun 1, 2012
Daftar 15 Nama Siswa dengan Nilai UN SMP Tertinggi se-Indonesia

Daftar 15 Nama Siswa dengan Nilai UN SMP Tertinggi se-Indonesia

Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMP telah diumumkan. Ada 15 siswa se-Indonesia yang memperoleh nilai tertinggi bahkan ada memperoleh nilai sempurna yaitu 40,00.


"Dari 3.697.865 siswa setingkat SMP yang lulus 99,57 persen atau 3.681.920 orang dan yang tidak lulus 0,43 persen atau 15.945 orang," kata Menteri Pendidikan M Nuh di Gedung Kemendikbud, Jl Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (1/6/2012).

Nuh menjelaskan, tingkat kelulusan siswa setingkat SMP meningkat 0,12 persen dibanding tahun lalu. Tahun lalu angka kelulusan siswa setingkat SMP mencapai 99,45 persen.

"Tingkat kelulusan tahun ini 99,57 persen sedangkan untuk tahun lalu 99,45 persen. Jadi kalau dibandingkan ada peningkatan 0,12 persen," katanya.

Nuh mengatakan, siswa yang paling banyak tidak lulus ada di NTT, dengan tingkat ketidaklulusan mencapai 2,45 persen atau 77 siswa dari 950 siswa yang ada di NTT.

"Sedangkan yang paling sedikit tidak lulus ada di DKI Jakarta. Itu yang tidak lulus 1 orang dari 132.328 orang SMP yang ikut ujian," katanya.

Berikut ini adalah 15 siswa yang memperoleh nilai UN SMP tertinggi di seluruh Indonesia:

1. Ni Putu Tamara Bidari Suweta dari SMPN 1 Denpasar Bali dengan nilai UN sempurna 40,00.

2. Novia Meizura dari SMPN 49 Jakarta dengan nilai UN 39,80.

3. Amalia Adinugraha Arisakti dari SMPN 5 Semarang dengan nilai UN 39,80.

4. Anggi Indah Safitri dari SMPN 1 Bondowoso dengan nilai UN 39,80.

5. Adella Felita Tantra dari SMPN 1 Denpasar Bali dengan nilai UN 39,80.

6. Julia Justina dari SMPN 1 Denpasar Bali dengan nilai UN 39,80.

7. Made Surya Dharmawan dari SMPN 1 Denpasar Bali dengan nilai UN 39,80.

8. I Putu Arya Aditya Nugraha dari SMPN 1 Denpasar Bali dengan nilai UN 39,80.

9. Gede Fajar Satria dari SMPN 1 Denpasar Bali dengan nilai UN 39,80.

10. Ketut Nindy Rahayu Sugitha dari SMPN 1 Denpasar Bali dengan nilai UN 39,80.

11. Ida Bagus Gde Ananta Mahesvara dari SMPN 1 Denpasar dengan nilai UN 39,80.

12. I Wayan Govinda Gotama Putra dari SMPN 1 Denpasar Bali dengan nilai UN 39,80.

13. I Gusti Ngurah Agung Putra Agniveda dari SMPN 1 Denpasar dengan nilai UN 39,80.

14. Rico Wijaya dari SMPN 1 Denpasar dengan nilai UN 39,80.

15. Adelia Suriyanti dari SMP Kristen Penabur dengan nilai UN 39,80
.

[from]



Follow Our Twitters
Jan 18, 2012
Cara dan Tips Memenangkan Beasiswa

Cara dan Tips Memenangkan Beasiswa

Beasiswa ke luar negeri, kini menjadi incaran. Apalagi, kesempatan untuk memenangkannya semakin terbuka lebar. Berbagai lembaga donor menyediakan banyak kesempatan studi ke luar negeri bagi mereka yang memang ingin memperjuangkannya. Tetapi, kompetisi pun semakin ketat. Tak bisa hanya sebatas berjuang tanpa mempersiapkan strategi atau jurus jitu untuk memenangkannya. Nah, tips-tips di bawah ini mungkin bisa membantu Anda untuk memenangkan satu dari sekian banyak beasiswa yang patut dicoba!

1. Jangan menunda!
Luangkan waktu untuk mencari tahu peluang beasiswa bagi mahasiswa. Banyak kesempatan untuk studi selama beberapa tahun yang dibuka bagi pelajar atau mahasiswa untuk beberapa tujuan tertentu. Melakukannya di awal waktu akan lebih baik. Jangan lupa, perhatikan pula nilai IPK Anda,karena ada beberapa beasiswa yang mensyaratkan ini.

2. Persempit pencarian
Jika Anda sudah memiliki pilihan akan menentukan studi di negara mana, Anda dapat mempersempit pencarian dengan mencari beasiswa yang spesifik memberikan kesempatan bagi kandidat untuk studi di negara tersebut. Biasanya akan banyak organisasi yang membiayai beasiswa seperti ini.

3. Pilih beasiswa yang sesuai dengan minat dan keunggulan Anda
Jika Anda unggul dalam bahasa asing, maka kesempatan untuk studi ke luar negeri terbuka lebar untuk Anda. Mempertajam pencarian tidak hanya membantu Anda mengidentifikasi beasiswa yang punya peluang untuk dimenangkan, tetapi juga bisa membantu memenangkan kompetisi tersebut.

4. Konsultasi
Konsultasikan keinginan Anda untuk berkuliah di luar negri kepada kantor urusan mahasiswa di kampus Anda. Karena hal tersebut akan memudahkan Anda ke depannya untuk mendapatkan beasiswa.

5. Jangan membatasi pencarian
Carilah beasiswa yang tidak terbatas pada program-program belajar di luar negeri saja. Banyak kesempatan dalam bentuk studi-kerja, beasiswa, dan pembiayaan. Memang akan membutuhkan investigasi. Tetapi, dengan sedikit melakukan pencarian lebih keras. Anda akan lebih memperbesar peluang studi ke luar negeri.

6. Bagaimana jika gagal?
Jika semua usaha tersebut gagal, cobalah mencari tahu mengenai program bekerja di luar negeri. Bagi mahasiswa yang sudah lulus atau belum lulus, biasanya banyak informasi mengenao hal ini. Program ini bisa menghubungkan Anda dengan prganisasi yang memberikan kesempatan pendidikan dengan mencyaratkan Anda untuk mengajarkan bahasa Inggris di suatu negara. Mendapatkan kesempatan studi di luar negeri memang menjadi cara umum bagi mahasiswa untuk bepergian ke luar negeri. Tetapi, itu bukan satu-satunya jalan. Pilihlah yang terbaik bagi Anda dan situasi keuangan Anda. Sumber :voices.yahoo.com
Sep 27, 2011
Tips dan Trik Menjadi Pinter

Tips dan Trik Menjadi Pinter

Cara Mudah menjadi Pintar Belajar mendadak menjelang ujian memang tidak efektif. Paling nggak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Ada sepuluh cara pintar supaya waktu belajar kita menjadi efektif.

1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghapal
Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.

2. Membaca adalah kunci belajar
Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.

3. Mencatat pokok-pokok pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.

4. Hapalkan kata-kata kunci
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.




5. Pilih waktu belajar yang tepat
Waktu belajar yang paling enak adalah pada saaat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar enak yang sama lo. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.

6. Bangun suasana belajar yang nyaman
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.

7. Bentuk Kelompok Belajar
Kalau lagi bosan belajar sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari masing-masing orang. Kemudian setiap orang secara bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk mengantuk.

8. Latih sendiri kemampuan kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.

9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.

10. Sediakan waktu untuk istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.
Satu lagi, tujuan dari ulangan dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur, tak perlu detail, berarti kita sudah paham.

Sumber
Jun 8, 2011
Menembus Hutan Rimba demi Cita-cita di Masa Depan

Menembus Hutan Rimba demi Cita-cita di Masa Depan

FOCUS-GLOBAL.CO.CC — Pendidikan di Pedalaman Mince Ariesta Tefa (9), siswi kelas 5 Sekolah Dasar Tuamolo Desa Oetalus, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, telanjang kaki, berjalan sendirian di tengah hutan.

KOMPAS/A HANDOKO
Meski panas terik, hujan, dan badai mendera tubuh bocah cilik itu, ia terus berjuang maju, menembus hutan rimba, melewati bukit dan sungai demi cita-cita di masa depan.

Semangat membaja yang dimiliki putri pasangan Alfons Tefa (46) dan Ny Mery Tefa (40) ini, dijalani sejak masuk kelas 1 SD itu. Ia tidak pernah diantar ke sekolah oleh orangtua, kecuali pendaftaran masuk. Terkadang ia berjalan bersama teman-teman, terkadang berjalan sendirian.

Mince yang ditemui di tengah hutan di KM 12 Kefamenanu, Senin (4/4/2011), mengaku, sudah terbiasa berjalan sendiri. Di jalan tanah berlumpur itu terkadang ia harus melepas alas kaki (sepatu dan sandal) karena lumpur atau becek. Ia pun bersedia basah kuyup dengan seragam di badan sampai usai sekolah.

“Sudah biasa. Mince ingin sekolah sampai jauh. Hanya orangtua tidak mampu karena mereka hanya petani biasa, dengan penghasilan tidak tetap. Selama mereka masih sanggup, saya sekolah terus. Cita-citaku mau jadi dokter di desa,” kata Mince sambil menutupi wajah dengan buku tulis.

Mince adalah salah satu dari ribuan anak dari desa terpencil di Nusa Tenggara Timur yang memiliki cita-cita tinggi, tetapi selalu terkandas pada persoalan biaya pendidikan dan dukungan keluarga.

Kemiskinan substansial yang melilit kehidupan warga miskin menyebabkan ribuan anak putus sekolah atau hanya sampai di tingkat sekolah dasar dan menengah.

Data NTT dalam angka 2010 menyebutkan, 372.635 anak usia sekolah tidak mengenyam pendidikan secara layak di tingkat sekolah dasar dan menengah. Dari jumlah ini, 219.054 anak tidak pernah duduk di bangku pendidikan atau buta huruf, 119.054 anak putus sekolah dasar, dan 34.527 putus sekolah menengah.

Program bantuan operasional dan wajib belajar sembilan tahun belum menyentuh kepentingan pendidikan anak. Pungutan liar masih terjadi, dengan alasan sebagai bentuk pembelajaran dan tanggung jawab pihak orangtua terhadap anak dan sekolah.

Antonia Taena (43), ibu guru SD Tuamolo, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, mengatakan, ada ratusan siswa SD di sekolah itu memiliki semangat, disiplin, dan kerajinan belajar yang tidak diragukan.

Daya pikir dan menganalisa soal cukup cerdas, tetapi mereka selalu gagal ke jenjang pendidikan lebih jauh karena kesulitan ekonomi keluarga dan kurangnya dukungan orangtua.

Siswa di pedesaan, ke sekolah tidak sarapan, apalagi uang jajan. Di sekolah juga tidak ada kios atau makanan ringan yang dijual seperti sekolah lain. Sekolah ini ada di tengah hutan, antara beberapa desa yang mengapit. Posisi gedung sekolah seperti ini dengan pertimbangan, semua anak usia SD di desa itu bisa menikmati pendidikan dasar.

Rumah tinggal siswa jauh dari sekolah, di desa-desa sekitar Tuamolo atau di ladang-ladang bersama orangtua. Terkadang mereka takut bila berjalan sendirian ke sekolah, terutama anak-anak putri. Sering ada orang mabuk atau pria dewasa yang mengganggu mereka di jalan.

Tetapi, akhir-akhir ini banyak anak SD bolos sekolah. Satu rombongan belajar antara 20-30 siswa, tetapi yang datang secara rutin di kelas antara 5-20 siswa. Masa bolos terbanyak pada musim hujan dan berburu batu mangan.

Siswa kehujanan saat berjalan kaki ke sekolah, buku-buku dan seluruh pakaian basah kuyup termasuk para guru yang tinggal jauh dari sekolah.

“Mereka ikut orangtua mencari batu mangan di hutan. Orangtua bawa mereka dengan alasan hasil jual batu mangan untuk beli seragam, buku tulis, sepatu sekolah atau pakaian ibadah. Anak-anak pun senang dengan janji orangtua itu,” kata Taena.

Terkadang guru harus mencari siswa bersangkutan di rumah. Tetapi sampai di rumah, mereka sedang berada di ladang, gali batu mangan, ikut pesta di desa tetangga, atau membantu orangtua di dapur.

Kondisi ekonomi keluarga seperti ini mendorong anak-anak sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan sekitar. Banyak di antara mereka ikut dalam komplotan pencurian, minum mabuk, dan menjadi anak gelandangan di dalam kota. (KORNELIS KEWA AMA) sumber-kompas.com

May 31, 2011
Triks Sukses Menghadapi SNMPTN 2011

Triks Sukses Menghadapi SNMPTN 2011

FOCUS-GLOBAL.CO.CC-Trik Hadapi Soal SNMPTN 2011 Untuk menghadapi SNMPTN 2011 yang sudah di depan mata, tentunya harus ada kiat-kiat jitu dalam melaksanakan SNMPTN 2011. Mengapa perlu trik khusus dalam menghadapi SNMPTN 2011? Alasannya adalah supaya dapat meraih kesuksesan dalam SNMPTN 2011.Selagi masih ada waktu untuk menghadapi SNMPTN 2011 yang sebentar lagi akan dilaksanakan, berikut ini saya akan berbagi cara sukses dalam menghadapi SNMPTN 2011:

pikiran-rakyat.com
1.Belajar secara teratur. Dengan belajar secara teratur, maka Anda akan terbiasa bertemu dengan soal-soal pelajaran. Sehingga tidak akan mengalami kesulitan saat kembali berjumpa dengan soal-soal saat SNMPTN 2011.

2.Mengikuti Les atau Bimbingan Belajar. Anda akan mendapat pembelajaran secara intensif dengan mengikuti Les atau bimbingan belajar.

3.Mengikuti Try Out. Untuk mendapatkan gambaran mengenai SNMPTN 2011, Anda dapat mengikuti Try Out dengan menjawab soal-soal SNMPTN tahun-tahun sebelumnya.

4.Download Latihan Soal-Soal SNMPTN 2011. Dengan demikian, Anda dapat mengukur sejauhmana kemampuan Anda sebelum mengikuti SNMPTN, jadi segala kekurangan yang ada dapat diatasi sehingga pada saat menghadapi SNMPTN sudah bukan menjadi masalah lagi.

5.Saat pelaksanaan SNMPTN, ada berberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut: datang tepat waktu; tidak lupa membawa kartu peserta SNMPTN; isi identitas diri pada lembar jawaban; menjawab soal-soal yang dianggap mudah terlebih dahulu; awali dan akhiri dengan doa.

6.Selalu berpikir optimis.
Nah, itulah tips untuk meraih sukses dalam menghadapi SNMPTN 2011. Semoga dengan cara jitu dalam menghadapi SNMPTN 2011 di atas Anda dapat memperoleh hasil SNMPTN yang memuaskan. Bagaimana, tips nya sangat mudah dan praktis untuk dilakukan bukan? cukup ampuh!!!
sumber -ardinovic.com


May 30, 2011
Sekolah Kuliner,Kursus Kuliner Fovorite

Sekolah Kuliner,Kursus Kuliner Fovorite

FOCUS-GLOBAL.CO.CC - At-Sunrice Sekolah Kuliner Terbaik Sejak munculnya program pencarian bakat bidang kuliner di Amerika Serikat (AS), yaitu Master Chef, masyarakat dunia semakin mengerti tentang profesi satu ini. Profesi chef kini menjadi hobi dan pekerjaan yang terbukti menjanjikan.

Beberapa nama chef Indonesia yang mendadak menjelma menjadi kaum selebritas juga menjadi daya tarik orang-orang untuk segera beralih mempelajari ilmu kuliner. Sekolah-sekolah kuliner kini berlomba mencetak para chef handal. Sekolah-sekolah itu berusaha menunjukkan, bahwa sekolah mereka yang terbaik di antara sekolah lainnya. Untuk itu, kini para calon siswa juga harus selektif memilih dengan cara mencari tahu siapa pemilik sekolah, apa saja fasilitasnya, dan hal-hal lain yang menjamin lulusan sekolah tersebut berkualitas dan terjamin masa depannya.

Salah satu sekolah yang bisa dipelajari adalah At-Sunrice Academy. Sekolah kuliner yang berkantor di Singapura ini didirikan oleh Chef Christopher Megel. Ia adalah mantan Chef Ritz Carlton Hotel di Singapura dan Jepang yang telah banyak mendapatkan penghargaan di bidang kuliner. Penghargaan-penghargaan yang diraihnya antara lain memenangkan kompetisi Master Chef Perancis tahun 2007, meraih gelar kebangsawanan tertinggi dari Pemerintah Perancis pada 2008, Lifetime Achievement Award dari Media Singapura tahun 2009, serta penghargaan di bidang Manajemen Chef pada 2010 (International Management Action Award).

Selain didirikan oleh CEO yang sudah terkenal dengan perjalanan karir di bidang kuliner, sekolah ini juga menawarkan fasilitas pendidikan yang lengkap. Salah satu adalah 6 laboratorium khusus terdiri dari culinary lab, pastry bakery, Food and Beverage Service, Coffee and Tea, Wine and Spirits, dan lab komputer.

"Kami sengaja pisahkan antara teh dan kopi, serta wine dalam lab yang berbeda, agar saat mencicipi wine, teh, kopi, aromanya tidak tercampur dengan aroma dari makanan atau minuman lain," ungkap Megel saat Media Preview At-Sunrice Academy di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (29/5/2011).

Sertifikat yang dimiliki sekolah ini juga berbeda. Pada 2009, At-Sunrice mendapat penghargaan NCI (National CET Instritute) khusus bidang kuliner dari pemerintah Singapura. Dengan penghargaan ini, lulusan At-Sunrice mendapatkan akses untuk gelar diploma yang diakui secara nasional.

Sekolah ini juga memiliki sertifikat SQC, WSQ, dan Edutrust. WSQ memungkinkan lulusan At-Sunrice mendapatkan gaji yang sama persis dengan gaji seorang chef di Singapura meskipun bekerja di Indonesia atau negara lain. Sedangkan Edutrust merupakan izin resmi dari pemerintahan Singapura yang diberikan kepada institusi pendidikan. Dari 800 institusi, hanya 160 yang mendapat izin resmi dari Pemerintahan Singapura, salah satunya At-Sunrice.

Peraturan Pemerintah Singapura sangat ketat mengenai pelajar Internasional di Singapura, yakni tidak diizinkan bekerja, baik full time ataupun part time. Khusus bagi At-Sunrice, sekolah kuliner ini mendapatkan izin resmi dari pemerintahan Singapura di bawah naungan WDA (Badan Tenaga Kerja Singapura).

Tak heran, At-Sunrice menerima siswa dari berbagai Negara. Siswa yang berasal dari Asia-Pasifik di antaranya berasal dari Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, Nepal, Myanmar, India, Sri Lanka, Bhutan, China, Jepang, Korea Selatan, serta Australia. Dari Eropa, siswa datang dari Negara Perancis, Jerman, Italy, dan Turki. Sedangkan dari benua Amerika siswa datang dari AS, Kanada, Peru, Meksiko, Kolombia, Panama, Bohamias, dan Jamaica.

Untuk penerimaan siswa dari Indonesia, At-Sunrice bekerja sama dengan Universal, konsultan studi luar negeri. Universal merupakan perusahaan yang mewakili lebih dari 300 institusi di 9 Negara dengan layanan konseling, penterjemahan data akademik, pengurusan studi, visa, akomodasi, orientasi, serta penjemputan di Negara tujuan. Universal saat ini berkantor di 6 kota besar, yakni Jakarta, Medan, Surabaya, Malang, Denpasar, dan Semarang sumber -Kompas.com

Apr 18, 2011
Melinda Fitriana mahasiswi (IPB)

Melinda Fitriana mahasiswi (IPB)

FOCUS-GLOBAL.CO.CC –Melinda Fitriana Hilang ? Seorang mahasiswi pasca sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) dilaporkan menghilang sejak dua pekan lalu dari rumah kosnya di kawasan Wisma Fio, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.


Foto ilustrasi  
Melinda Fitriana, mahasiswi jurusan Ketahanan Pangan itu, dilaporkan hilang oleh orangtuanya ke Polres Bogor sejak Kamis 14 April 2011.

Kapolres Bogor, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Santoso, menjelaskan bahwa orangtua korban hilang kontak dengan Melinda sejak dua pekan lalu. Saat ini, sejumlah saksi seperti teman kos dan teman kuliah Melinda telah dipanggil untuk dimintai keterangan.

"Kejadian ini sudah dilaporkan ke Polda Jawa Barat. Seluruh jajaran telah diinstruksikan untuk mencari. Pemasangan foto korban juga segera dilakukan," ujarnya, Senin 18 April 2011.

Salah satu teman Melinda, Evelin yang ditemui VIVAnews.com di Wisma Fio mengatakan bahwa Melinda seorang yang tertutup. Dia lebih banyak berada di kamar ketimbang ngobrol-ngobrol di luar kamar.

"Saya tahu Melinda hilang setelah orang tuanya dan polisi datang dan melakukan pengecekan di kamarnya," ujar Evelin.

Pencarian terus dilakukan polisi dengan melacak nomor telepon Melinda. Kapan mahasiwi itu terakhir kali melakukan kontak menggunakan telepon genggamnya.
Laporan: Ayatullah Humaeni| Bogor sumber :• VIVAnews

Feb 28, 2011
Fisip UI Gelar Sociology Summit 2011

Fisip UI Gelar Sociology Summit 2011

DEPOK, FOCUS-GLOBAL.CO.CC - Sociology Summit 2011 kembali diselenggarakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (Fisip UI), Depok, Senin (28/2/2011). Berlangsung selama tiga hari pada 28 Februari-2 Maret 2011, acara ini meliputi berbagai diskusi seminar dan festival seni.

Fisip UI
Diberi tema Sociology for Sustainable Life, Sociology Summit 2011 digelar terdiri dari dua rangkaian acara, yaitu, Simposium Sosiologi Tingkat Nasional dan Social Urban Art Festival (SUAF). Simposium bertema Craft Urban Sustainable Lifestyle With (in) your Community itu dihadiri perwakilan mahasiswa dari puluhan universitas di seluruh Indonesia.

Fokus simposium itu diarahkan pada isu sustainable life dalam bidang pendidikan, perkotaan, serta pengembangan komunitas. Dibuka untuk umum, pembicara yang hadir dalam simposium itu antara lain Mahendra (Wakil Ketua Bappeda DKI Jakarta), Ganda Upaya dan Robertus Robert.

Sementara itu, SUAF yang bertema Be creative, Be sustain, dilaksanakan untuk mengajak khalayak kembali memperdebatkan tentang bagaimana karya seni berkaitan erat dengan kritik terhadap ruang kota. Karya seni sekaligus juga sebagai media efektif untuk mengintervensi gagasan mengenai suatu kota dan gaya hidup berkelanjutan dalam masyarakat.

Acara ini menghadirkan pembicara terkemuka seperti Ardi Yunanto (Ruangrupa/Redaktur Situs Karbounjournal.com), David I Sihombing (Garuda Youth Community), Marco Kusumawijaya (Arsitek & Budayawan), Dik Doank, dan lain-lain.

"Pada hari ini ada kepentingan dari kita semua, yaitu para komunitas sosiologi. Komunitas Sosiologi Indonesia adalah andalan bangsa," ucap Dekan Fisip UI Prof Bambang Shergi Laksmono saat memberikan sambutannya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen Sosiologi FISIP UI Linda Darmajanti mengatakan tentang bagaimana bangsa ini bisa membangun masyarakat yang tersistem.

"Kita harus memulai sistem bermasyarakat dari diri kita sendiri," tambah Linda
sumber: kompas.com


Feb 24, 2011
Bantuan dari Tribun Network

Bantuan dari Tribun Network

FOCUS-GLOBAL.CO.CC, MENTAWAI - Junerli Samonginlailai, guru honorer SD Negeri 12 Malakopa, Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai itu gundah gulana. Gedung sekolah tempatnya mengajar itu telah porak-poranda dihantam ombak tsunami, Oktober tahun lalu.

Wartawan Tribun Network, Willem Jonata
Dan, sudah hampir empat bulan ini, kegiatan belajar dan mengajar terpaksa dilakukan di dalam sebuah tenda beratap terpal oranye dan berdinding triplek. Luasnya, tak sampai 30 meter persegi. Tenda itu terletak jauh dari tepi pantai, di Dusun Sabbiret, sekitar 35 kilometer dari Dermaga Sikakap, Pagai Utara.

Sejak peristiwa tsunami yang menewaskan ratusan orang itu, SD 12 Malakopa sama sekali tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Tenda yang dijadikan tempat belajar dan mengajar itu merupakan pinjaman dari Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM).

"Oktober lalu, gedung SD 12 Malak Kopa, Pagai Selatan rata terkena ombak tsunami. Makanya, kita pindah ke Dusun Sabbiret. Hampir empat bulan kami mengadakan proses belajar-mengajar di tenda yang dipinjam dari gereja GKPM," ujar Junerli, (23/02/2011), saat ditemui di sela-sela waktu mengajarnya.

Kondisi tersebut, lanjutnya, masih mending karena saat ini musim kemarau. Tetapi, ia tidak tahu lagi harus berbuat apa jika kelak musim berganti hujan. "Coba kalau musim hujan. Meja dan kursi basah kena air," ucapnya. Sampai saat ini belum ada upaya dari pihak mana pun untuk membangun kembali sekolah tersebut.

Sementara itu, proses belajar di SD 12 Malakopa pun dilakukan seadanya. Di dalam tenda terdapat satu papan tulis dengan kapur tulis seadanya. Meja dan kursi kayu sekitar 20 unit. Padahal, ada 107 siswa terdaftar di SD Negeri 12 Malakopa.

Guru SD 12 Malakopa lainnya, Irenawati Siti Relawati mengatakan sebagian siswa harus dipindahkan ke SD Negeri 25 Malakopa yang memiliki gedung permanen dan fasilitas lebih baik. Sebab, tenda dan fasilitas yang saat ini digunakan sebagai tempat belajar-mengajar itu tidak cukup melayani semua siswa yang ada.

"Proses belajar-mengajar cukup lancar. Tapi beginilah keadaannya. Anak-anak tidak punya buku mata pelajaran karena tersapu ombak tsunami. Untuk sementara, kami pinjam dari SD Negeri 25 Malakopa, di Kilometer 37. Tetapi sangat terbatas. Sebagian siswa kami juga pindah ke sana," terangnya.

Makanya, mereka begitu senang ketika mendapatkan bantuan berupa buku-buku bacaan ilmu pengetahuan untuk anak-anak yang disumbangkan oleh Tribun Network. Mereka tampak antusias ingin melahap buku-buku tersebut sebagai bahan bacaannya.

"Terima kasih atas bantuannya. Anak-anak memang sangat membutuhkan buku bacaan untuk menambah pengetahuan mereka," ujarnya tersenyum

Feb 19, 2011
Schools use GPS to track students

Schools use GPS to track students

FOCUS-GLOBAL.CO.CC-Protect GPS for Schools Child Skipping class, though frowned upon, is practically a rite of passage for young teens, but thanks to an elaborate system involving GPS being used by some school districts, it is practically being eliminated completely.
The Orange County Register reports that the Anaheim Union High School District in California is currently participating in a pilot program which involves using a combination of Global Positioning System technology, automated telephone reminders, and one-on-one coaching to cut down on truancy. It's similar to programs being used in Baltimore and San Antonio.

Basically any students in the seventh- or eighth-grade who have four or more unexcused absences over the course of a school year can be put into the Anaheim program. They will be assigned a GPS tracking device about the size of a cell phone, and they'll need to use it regularly, the newspaper said:

Each morning on schooldays, [students will] get an automated phone call reminding them that they need to get to school on time.

Then, five times a day, they are required to enter a code that tracks their locations – as they leave for school, when they arrive at school, at lunchtime, when they leave school and at 8 p.m.

The students are also assigned an adult coach who calls them at least three times a week to see how they are doing and help them find effective ways to make sure they get to class on time.

It's worth noting that while this anti-truancy program is very elaborate and almost invasive, it is also entirely optional. Students and their parents are offered the chance to voluntarily participate in the "monitoring as a way to avoid continuation school or prosecution with a potential stay in juvenile hall."

On top of that, parents would also be avoiding the $2,000 fine that can come from turning a blind eye to truancy if a school district chooses to pursue the issue.

Neither students nor parents have to fret about any costs when it comes to participating in the program as the expenses — and boy, are there expenses! — are covered by a state grant for a good reason:

The GPS devices cost $300-$400 each. Overall, the six-week program costs about $8 per day for each student, or $18,000. ... Because schools lose about $35 per day for each absent student, the program can pay for itself and more if students return to class consistently.

Just how good is this program though? We weren't joking when we remarked that school districts that use the monitoring system are almost eliminating truancy entirely:

Where the GPS technology has been implemented, average attendance among the chronically truant jumped from 77 percent up to 95 percent during the six-week program.

Of course, attendance rates dip a bit as soon as students stop participating in the monitoring program. But according to Miller Sylvan, regional director for AIM Truancy Solutions, the company that makes the truancy system, at least many of the kids "learn new habits that help them."
By Rosa Golijan






Feb 1, 2011
Denverpost.com Public Schools

Denverpost.com Public Schools

FOCUS-GLOBAL.CO.CC-An effective teacher will ask students to explain their answers whether they are right or wrong. Effective teachers also wait about 3 to 5 seconds for students to respond, but will give more time to students who are English language learners.

Those are part of the specifics outlined in a 28-page rubric that will be used to evaluate teacher effectiveness at Denver Public Schools using a new framework two years in the making. A pilot version of the framework, called Leading Effective Academic Practice, or LEAP, has been sent out for testing in 16 DPS schools this month.

"We have to roll it out to see how it works, but we really hope it will help us identify our highest performers so we can learn from them and spread that knowledge to the lower-performing teachers who need support," said Tracy Dorland, executive director of educator effectiveness for DPS.

DPS will implement LEAP districtwide in August after revisions are made following feedback from the trial run this spring.

Under the new system, teachers will be evaluated in part based on four observations per semester — two from their principal, and two from peer observers — a change from being observed once every three years.

Peer observers such as Darby Brady are former teachers hired specifically to do 30- to 45-minute classroom observations and to provide teachers with feedback.

Room to grow

Brady, who has been a teacher for seven years, took the job because she said teachers need more feedback.

"The system didn't give me a lot of next steps for growth, and I really wanted that," Brady said. "I didn't want to think that I had reached the best I could be in a few years and that was it."

Peer observers will be matched to observe teachers who teach students similar to those they did and will also "keep a foot in the classroom" as mentors to a first-year teacher.

While teachers are wary of the stringencies of the new framework, many are excited that they will have evaluations from someone who is a teacher.

Mary Kalinowski, a third-grade teacher at Greenlee K-8 school, already has been observed in a pre-pilot trial run of the peer observations.

"I was able to go back that same afternoon and implement some of what she suggested," Kalinowski said. "It's hard to look at yourself, but she pointed out things I wasn't even thinking about."

Pam Shamburg has heard a broader array of feelings, being a Denver Classroom Teachers Association liaison and manager of the LEAP pilot.

"There's apprehension, but they are willing to see how it works," Shamburg said. "Most of the apprehension is not about LEAP itself, it's about old hurt," Shamburg said. "Teachers wonder how much they're valued by the district."

Besides the observations, the total evaluation of a teacher will consider student perceptions, and overall professional collaboration with parents and colleagues.

The largest factor, student performance, will make up 50 percent of evaluations, as is now mandated by a Colorado law passed last year (SB191).

The framework for that portion has not yet been designed, but LEAP leaders said it will likely be based on more than one assessment.

The state department of education also is currently in the process of redefining its own guidelines for what it means to be an effective teacher.

A panel of 15 people, including teachers, union members and administrators, will work through the year to come up with a framework.

"The hope is we can provide something for the state," Dorland said. "Not that they implement our system, but that we can learn from this and share that information with others."

No consequences yet

For the time being, LEAP does not connect a less-than-effective rating with any negative consequences.

Dorland expects the framework will eventually contain a growth model for teachers to improve, at which time consequences and rewards would be used as incentives.

"In this model it would also be important that the district can be held co-accountable if teachers are failing to grow," Dorland said. "They need to be supporting people to reach that bar. This is about growth."




Jan 19, 2011
Austin Community College

Austin Community College

FOCUS-GLOBAL.CO.CC-Austin Community College Despite deep cuts in state funding, community college enrollment continues to soar throughout the nation.

The Austin American-Statesman reports that in Texas, for example, community college enrollment grew 12.2 percent from 2008 to 2009. The Texas Higher Education Coordinating Board expects the trend to continue along with demand for job training and low tuition. But the growth comes just as the state is cutting funding to address a multibillion-dollar shortfall in the state budget, which will likely result in higher tuition and property taxes.

"I think it's clear that tuition will have to be increased," noted Stephen Kinsow, president of Austin Community College, who was quoted by the Statesman. He added that programs will likely need to be scaled back as well. "We're being asked to do a great deal more with a great deal less. It's not a good recipe for success and for meeting the state's goal of ensuring a qualified work force."

The story is similar in other parts of the country as well. The Arizona Republic reports that enrollment at the 10 Maricopa Community Colleges rose 9 percent this semester compared with spring 2010, making it the third year of increased spring enrollment. Over 107,000 students registered for classes this term, up from 98,300 last year.

But the enrollment boom is clearly putting a strain on the system. "At some point, you can't sustain any more students," explained Greg Rogers, vice president of administrative services and planning for Glendale Community College, who was quoted by the Arizona Republic. "I can't imagine the community colleges putting an (enrollment) freeze on, but you have a practical freeze if you can't afford to hire another adjunct faculty member or staff member."

The Arizona Republic also reports that according to Debra Thompson, vice chancellor of business services for the community colleges, deep cuts in state funding are expected next year. Tuition increases may very well follow as a result.

Similarly, the Clarion Ledger reports that Mississippi's 15 community colleges have an enrollment of 88,800 students this fall--a 53.6 percent increase since 2000. But the colleges will face a 3 percent state funding cut in fiscal year 2012.

"There is just terrific strain on our system," noted Eric Clark, executive director of the State Board for Community and Junior Colleges, who was quoted by the Ledger. "People generally come to a community college during a recession. Last school year, we had a 15 percent-plus enrollment increase and a 10 percent budget cut at the same time." secure


Jan 12, 2011
New York City School Closings (NYC)

New York City School Closings (NYC)

FOCUS-GLOBAL.CO.CC-Mayor Bloomberg declared a weather emergency for New York City but he declined to mention whether the city's public schools would be open or closed tomorrow.

With both students and teachers dreaming of a snow day, the mayor promised that he would inform the public of snow closures before 5 AM on Wednesday.

That deadline comes as a bit of a set-back for many parents who will be scrambling tomorrow to make plans for childcare, should schools close.

Some colleges in the area, such as St. John's University in Queens and Stony Brook University on Long Island, have already closed.

Below is a list of announced school closings in the five boroughs as of 9:15 PM on Tuesday evening:

Bronx

Villa Maria Academy - CLOSED

Kings

Bay Ridge Preparatory - CLOSED

Catherine McAuley HS - CLOSED

Holy Name Brooklyn - CLOSED

Saint Mark School - CLOSED

Queens

Divine Wisdom Academy - CLOSED

Holy Cross High School - CLOSED

Notre Dame Catholic Academy - CLOSED

Saint Kevin School - CLOSED

Saint Michael's School - CLOSED

St. Batholomew School - CLOSED

St. Francis Preparatory School - CLOSED

St. Rose of Lima - CLOSED

Staten Island

Our Lady Help of Christians - CLOSED

There have also been significant school closures in Nassau and Suffolk counties, and in New Jersey as well.

Due to the weather emergency, city residents are asked to not drive or travel unless it is absolutely necessary.
Dec 23, 2010
no image

Mahasiswa UI Kharisma Saviri Hilang

Focus-Global.co.cc- Kharisma Saviri (20), mahasiswa semester 1, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengentahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) hilang kontak sejak Kamis (16/12). Saviri hilang misterius tanpa meninggalkan pesan kepada teman maupun keluarganya.

"Saya sudah menanyakan ke kampus dan teman-temannya di tempat kos. Mereka bilang tidak tahu di mana Saviri," tutur kakak Saviri bernama Alvin (23) di Markas Kepolisian Resor Metro Depok, Jawa Barat, Rabu (22/12) malam.

Alvin tidak menemukan jejak yang jelas di rumah kos adiknya di Jalan Kesatuan Nomor 44 RT 1/ RW 1, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok. Lokasi kos ini berada di area belakang Kampus UI di Depok. Saat mengecek kondisi kamar adiknya, semuanya masih rapi.

Hanya sedikit saja petunjuk dan informasi mengenai Saviri sebelum dia menghilang. Menurut Alvin, rekan kos Savitri menerima telepon dari seseorang yang mereka duga pacarnya, seorang lelaki asal Kalimantan. "Tetapi saya tidak yakin dia ada masalah dengan cowok terus menghilang. Saat itu Saviri seharusnya masih menjalani masa ujian," katanya.

Petunjuk lain yang ditemukan Alvin adalah secarik kertas dari Pusat Kesehatan Masyarakat UI dengan tanggal 2 Desember. Dokter Poliklinik bernama Nanto memberika surat rujukan agar Saviri memeriksakan kesehatannya ke dokter neurologi. Dalam surat tersebut tertulis jika Saviri menderita gangguan syaraf kronis.

"Saya tidak tahu apakah Saviri hilang karena gangguan penyakit itu," katanya.

Saviri, gadis asal Sukolilo, Surabaya ini memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut ; rambut lurus sebahu, kulit kecoklatan, tinggi kurang dari 160 sentimeter. Jika ada pembaca yang menemui gadis itu, dapat menghubungi Alvin 085730974831, atau Ato (25) saudara sepupunya 081554435724.
Oct 22, 2010
Rahasia  Jadi Jenius Ala Stephen Hawking

Rahasia Jadi Jenius Ala Stephen Hawking

Sekilas ia memang terlihat tak berdaya. Sudah 45 tahun hidup dijalaninya dalam kondisi lumpuh dan bergantung pada kursi roda. Untuk bicara sekalipun, pria 68 tahun itu harus menggunakan alat bantu.

Namun, siapa yang tak kenal Stephen Hawking. Ia astrofisikawan terkemuka dunia yang menelurkan teori-teori hebat, juga nekat mengeluarkan pernyataan kontroversial: tentang Tuhan dan alien.

Ketika memberikan kuliah umum di Royal Albert Hall, London, baru-baru ini, Hawking mengaku saat anak-anak, kemampuannya tidak luar biasa.

Bahkan, sebelum berusia 8 tahun, ia tak bisa membaca. Secara akademis, kemampuannya juga lambat.

"Kakak perempuanku Philippa justru bisa membaca sejak berusia empat tahun....tapi kemudian, yang jelas ia lebih cerdas dari saya," kata Hawking, seperti dimuat situs News.com.au, Kamis 21 Oktober 2010 malam.

Jangankan jadi juara kelas, saat sekolah, ia tak pernah ada di peringkat separuh teratas di kelas.

"Pekerjaanku di kelas berantakan. Tulisan tanganku mirip cakar ayam, sampai-sampai membuat guruku frustasi," tambah dia.

Tapi, saat itu teman-temannya di kelas memberinya julukan 'Einstein',mengambil nama ilmuwan besar, Albert Einstein.

"Mungkin mereka melihat pertanda baik dari diriku," kata dia.

Meski akhirnya berhasil memperoleh gelar dari universitas ternama, Oxford University, Hawking mengaku saat itu ia tak bersungguh-sungguh. Jujur, tiap harinya Hawking hanya mengalokasikan waktu sejam untuk mengerjakan tugas-tugasnya.

Hidup adalah pilihan, "kamu bisa jadi brilian tanpa usaha atau menerima segala keterbatasanmu dan mendapatkan gelar setinggi-tingginya."

"Aku tidak bangga dengan hasilnya. Aku hanya mendeskripsikan perilakuku saat itu: sikap bosan dan merasa tak ada yang berarti untuk diraih."

Lalu, kapan Hawking menjadi jenius?

Titik balik hidup Hawking terjadi di usianya yang ke-21 tahun. Saat itu, ia diberi tahu, bahwa hidupnya mungkin tinggal beberapa tahun lagi.

Inilah yang memacunya menjadi produktif. "Saat diberi tahu akan mati muda. Ini akan membuatmu sadar bahwa hidup sangat berharga. Tiba-tiba sangat banyak yang ingin kau lakukan di saat-saat terakhir," kata Hawking.

Justru saat tak berdaya, masa-masa menghadapi kemungkinan mati muda adalah periode emas bagi Hawking. Ia bangkit, berjuang, produktif sebagai ilmuwan, hingga membawanya ke penemuan dua teori besar, yakni Big Bang dan Black Hole.

***

Hawking adalah penderita amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Itu adalah penyakit yang menyerang syaraf motorik, sehingga menyebabkan otak penderita tidak dapat memberikan perintah kepada otot untuk bergerak.

Tak seperti penderita ALS lainnya, ia mampu bertahan hidup lebih dari lima tahun. Bahkan jauh dari itu.

Awal menderita penyakit itu, Hawking jelas stres. Di saat-saat terberat itu, seorang anak yang meninggal akibat leukimia menyadarkannya -- masih banyak orang yang menderita.

"Setiap kali saya mengasihani diri saya, saya mengingat anak itu,” ujar Hawking menjelang ulang tahun ke-60 pada 8 Januari 2002.

Dan Hawking tak pernah menyesal. "Sebelum mengidap penyakit ini, hidup saya sangat membosankan, tidak ada hal yang berguna yang dapat dilakukan. Saya merasa lebih bahagia sekarang," kata dia
• VIVAnews 
Aksi Protes Siswa Tibet  Di China

Aksi Protes Siswa Tibet Di China

Aksi protes siswa Tibet di CHina mengenai hak mereka untuk belajar dalam bahasa mereka, telah meluas ke beberapa wilayah.

Kelompok Free Tibet di London mengatakan, ribuan siswa yang melaukan aksi damai itu rata-rata berusia 20-an tahun. Mereka menuntut agar proses belajar mengajar di sekolah itu mengguankan bahasa asli Tibet. Kelompok pegiat Tibet ini juga menyatakan aksi protes juga terjadi di Guolo, Provinsi Qinghai hari Kamis 21/10/2010.

Pada hari Rabu lalu Ribuan siswa berunjuk rasa di Provinsi Qinghai dan hari sebelumnya, massa melakukan aksi damai di Tongren. Aksi demo berlangsung menyusul laporan yang belum diketahui kebenarannya mengenai rencana menghentikan penggunaan bahasa Tibet dalam pelajaran di kelas untuk digantikan dengan bahasa Cina.

Provinsi Qinghai adalah tempat banyak etnik Tibet tinggal dan pernah menjadi tempat kerusuhan anti-Cina tahun 2008.”Kami menginginkan kebebasan menggunakan bahasa Tibet.

mi menginginkan kebebasan menggunakan bahasa Tibet," kata Free Tibet.

Surat kabat Global Times melaporkan aksi protes oleh "siswa yang kebanyakan mengenakan seragam sekolah" di Gonghe berlangsung damai.

"Ketertiban dapat dipulihkan dengan cepat pada hari yang sama," kata seorang saksi mata.

Pihak berwenang mengatakan mempromosikan Cina di kalangan etnik lain dapat membantu warga masyarakat untuk menyatu dengan mayoritas penduduk.

Namun banyak orang Tibet mengeluh bahwa budaya mereka disisihkan dan menyatakan ini bagian kampanye Cina untuk memperkuat kendali kekuasaan atas wilayah terpencil di kawasan Himalaya itu
Kutipan - Tribunnews.com
Back To Top