Inilah Trik Pemerintah Tangkal Krisis Global
Dampak krisis global pada 2012 bisa menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menurut beberapa analis mencapai 6,5%.
Namun, pemerintah tetap meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap 6,7% di 2011 meski ada potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Agar mencapai pertumbuhan sebesar itu, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi mencegah dampak krisi global shingga tidak memengaruhi target pertumbuhan ekonomi di 2012.
Menurut Wakil Menteri Keuangan RI Anny Ratnawati, langkah mitigasi tersebut tertuang dalam APBN 2012. "Kita berdoa antisipasi ini tidak digunakan. Namun apabila gejolak terjadi di Eropa, maka kita akan keluarkan," tegasnya.
Salah satu langkah mitigasi yang dilakukan pemerintah, jelas Anny, adalah menggunakan crisis management protocol (CMP). "CMP yang ada di Kemenkeu variabelnya sudah sejalan dengan yang ada di Bank Indonesia (BI)," tukasnya.
Langkah lainnya adalah dengan menyediakan Bond Stabilization Framework. "Ini kombinasi dengan BUMN dalam intervensi di pasar pada pemilik govermen bond," tandasnya.
Dalam pasal yang ada di APBN 2012 juga memiliki solusi yang dapat digunakan jika terjadi krisis. Misalnya, penggunaan SAL untuk stabilisasi pasar SBN domestik dengan persetujuan DPR, Pinjaman siaga (contingency loan) untuk ketahanan pangan dan Pengeluaran yang dapat melebihi pagu untuk antisipasi keadaan darurat dengan persetujuan DPR.
Dalam APBN, ujar Anny, tersedia dana cadangan risiko fiskal sebesar Rp15,8 triliun. "Selain itu, dialokasikannya anggaran bantuan sosial Rp64,9 triliun, Anggaran subsidi pangan Rp15,6 triliun, Cadangan beras pemerintah dialokasikan sebesar Rp2 trilun, dan Belanja lain-lain untuk keperluan mendadak dialokasikan Rp5,5 triliun," tutupnya. [cms] Sumber:inilah.com
ilustrasi |
Menurut Wakil Menteri Keuangan RI Anny Ratnawati, langkah mitigasi tersebut tertuang dalam APBN 2012. "Kita berdoa antisipasi ini tidak digunakan. Namun apabila gejolak terjadi di Eropa, maka kita akan keluarkan," tegasnya.
Salah satu langkah mitigasi yang dilakukan pemerintah, jelas Anny, adalah menggunakan crisis management protocol (CMP). "CMP yang ada di Kemenkeu variabelnya sudah sejalan dengan yang ada di Bank Indonesia (BI)," tukasnya.
Langkah lainnya adalah dengan menyediakan Bond Stabilization Framework. "Ini kombinasi dengan BUMN dalam intervensi di pasar pada pemilik govermen bond," tandasnya.
Dalam pasal yang ada di APBN 2012 juga memiliki solusi yang dapat digunakan jika terjadi krisis. Misalnya, penggunaan SAL untuk stabilisasi pasar SBN domestik dengan persetujuan DPR, Pinjaman siaga (contingency loan) untuk ketahanan pangan dan Pengeluaran yang dapat melebihi pagu untuk antisipasi keadaan darurat dengan persetujuan DPR.
Dalam APBN, ujar Anny, tersedia dana cadangan risiko fiskal sebesar Rp15,8 triliun. "Selain itu, dialokasikannya anggaran bantuan sosial Rp64,9 triliun, Anggaran subsidi pangan Rp15,6 triliun, Cadangan beras pemerintah dialokasikan sebesar Rp2 trilun, dan Belanja lain-lain untuk keperluan mendadak dialokasikan Rp5,5 triliun," tutupnya. [cms] Sumber:inilah.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment