Breaking News
Loading...
Loading...
Oct 26, 2011

Tega! Demi Jamu Pejabat, Sekolah Pungut Beras ke Murid

AMURANG - Jumat (21/10) pagi, telepon redaksi Tribun Manado berdering. Dari seberang terdengar suara seorang laki-laki. Dengan penuh semangat dia bercerita tentang derita orangtua murid salah satu sekolah dasar di Tambelang, Minahasa Selatan Sulawesi utara.

ensofas.wordpress.com
Pria itu juga mengaku sebagai salah satu orangtua yang anaknya sekolah di SD tersebut. Dia mengeluhkan sekolah yang memungut beras setiap kali ada tamu yang datang ke sekolah. Sementara warga sangat membutuhkan beras itu untuk makan sehari-hari.

Dan kemarin, Tribun Manado menelusuri informasi tersebut. Salah satu orangtua murid yang berhasil ditemui membenarkan informasi tersebut. Orangtua yang berpesan agar namanya tidak dikorankan itu mengaku anaknya memang diminta membawa satu liter beras ke sekolah. Alasannya, sekolah kedatangan tamu.

"Karena saya tidak mampu akhirnya cuma memberikan setengah liter beras. Kata anak saya, kalau tidak bisa beras, bisa diganti dengan brenebon (kacang merah)," ujar orangtua murid itu.

Dia mengaku hanya bekerja sebagai petani kecil. "Sedangkan kami setengah mati cari uang dengan bertani, terus hanya kasih-kasih dengan alasan mau datang tamu. Mereka kan PNS sudah dibayar negara," ucap petani ini.

Mendengar kabar ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Minahasa Selatan, Jan Rattu pun bak tersengat. Dia menegaskan, dalam setiap kunjungan atau supervisi jajaran Dinas Pendidikan dan Olahraga Minahasa Selatan ke sekolah-sekolah, kepala dinas meminta agar kepala sekolah tidak membebani orangtua murid dalam menjamu mereka.

"Tidak perlu sampai sekolah membebankan atau meminta ke orangtua, meskipun orangtua secara sukarela memberi beras. Apalagi untuk menjamu tamu," ucap Rattu, Selasa (25/10).

Diakui Rattu, pekan lalu pihaknya memang mengadakan kegiatan supervisi klinis ke SD Inpres Tambelang, tetapi pihak Disdikpora Minsel, tidak pernah membebankan pada sekolah dalam setiap kunjungan mereka untuk melakukan jamuan hidangan. Apalagi sampai sekolah membebankan kepada orangtua murid.

"Kami tidak mengharuskan sekolah menyediakan makanan setiap kunjungan. Makanya sekolah tidak perlu membebankan kepada orangtua murid, apalagi jika orangtua murid tidak mampu," ucapnya.

Imbauan ini kata Rattu, akan dirinya teruskan ke kepala sekolah-kepala sekolah se-Minsel. "Akan kami sampaikan ini kepada kepsek-kepsek," ucapnya. [Sumber-Tribunnews.com]



0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top