Breaking News
Loading...
Loading...

Socialmedia

Seputar Kabar Artis

Sorot

HEADLINEWS

Showing posts with label NASIONAL. Show all posts
Showing posts with label NASIONAL. Show all posts
Oct 29, 2018
Hot News :Basarnas Pastikan Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh

Hot News :Basarnas Pastikan Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh

Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh. Sebelumnya, pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang itu sempat hilang kontak. 

"Sudah A1 (jatuh)," kata Humas Basarnas Yusuf Latif saat dihubungi, Senin (29/10/2018) pukul 09.30 WIB. 

"Di daerah Karawang," tambahnya. 

Lion Air itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB tujuan Pangkal Pinang. Kemudian mengalami lost contact pukul 06.33 WIB source 
Oct 21, 2018
CR-V Maut:Rini Puspitawati, Model Cantik yang Kecelakaan Lalu Lintas

CR-V Maut:Rini Puspitawati, Model Cantik yang Kecelakaan Lalu Lintas

Rini Puspitawati dan foto mobil compact crossover SUV merek Honda CRV warna putih, keluaran 2018, bernomor polisi T 1201 EJ yang dikemudikan usai terjun ke jurang Sarangan sedalam 200 meter. 

Rini Puspitawati (26) pengemudi Honda CR-V yang mengalami kecelakaan lalu lintas yang jatuh ke jurang sedalam 200 meter, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, pada Sabtu (13/10/2018) lalu, meninggal dunia. 


Rini Puspitawati
Ibu satu anak ini menghembuskan nafasnya Sabtu (20/10/2018) pagi sekitar pukul 09.55. Rini mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala Setelah sempat dirawat di RSUD dr Sayidiman, Magetan, selama dua hari pasca kecelakaan, Rini dirujuk ke RSUD dr.Soedono, Kota Madiun. Kepala Bidang Pelayanan Medik, dr Sjaiful mengatakan, Rini meninggal pada Sabtu (20/10/2018) sekitar pukul 09.55 WIB. "Iya, benar meninggal sekitar pukul 09.55," kata dr.Sjaiful saat dihubungi, Sabtu (20/10/2018) siang. Dia mengatakan, kondisi Rini ketika dirujuk di RSUD dr Soedono sudah mengalami sakit parah, dan kondisinya terus menurun. 


Rini Puspitawati
Pada Senin (15/10/2018) di RSUD dr Soedono, dokter yang merawat Rini mengambil tindakan untuk mengambil cairan yang ada di paru-paru, agar paru-paru dapat berkembang. "Enggak dioperasi, sejak datang, kondisinya sangat buruk sekali, kondisi sangat buruk karena membutuhkan alat bantu ventilator (alat bantu pernafasan). Jadi bukan dioperasi, hanya tindakan membantu supaya kalau ada darah atau cairan di paru-paru, supaya paru-paru dapat berkembang," kata dr.Sjaiful. Dia mengatakan, sejak korban tidak sadarkan diri karena mengalami multiple organ failure (mof), yang kemungkinan disebabkan benturan keras pada saat terjadi kecelakaan. "Dari awal, kondisinya semakin turun bukan membaik. 


Dari awal sudah tidak bisa di apa-apain, untuk pemeriksaan scan juga sudah tidak memungkinkan," katanya. Sementara penyebab kematian Rini diduga disebabkan karena mati batang otak. Mati batang otak adalah berhentinya semua fungsi otak secara ireversibel, ketika kesadaran hilang secara ireversibel, hilangnya refleks batang otak dan fungsi pernapasan pusat secara ireversibel, atau terhentinya aliran darah secara ireversibel.


 "Ya, mati batang otak, ada pendarahan dalam otak," katanya. Diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (13/10/2018) telah terjadi kecelakaan tragis yang melibatkan satu unit Honda CR-V gres keluaran tahun 2018. Mobil bercat putih dengan nopol T 1201 EJ terjun ke jurang Sarangan sedalam 200 meter, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan pengendara Rini Puspitawati (26) dan teman pria yang duduk di sampingnya, Ragil Supriyanto (34) meninggal di lokasi kejadian. Korban tewas yang juga pemilik mobil CR-V merupakan pria beristri asal Desa Kediren, Kecamatan Randublatung, Blora, Jawa Tengah. Sementara sang pengemudi wanita berasal dari Desa Semen, Kecamatan Paron, Ngawi, Jawa Timur. source 
Aug 11, 2017
Kasus Pria Bekasi Dibakar Hidup-Hidup Bikin Dunia Prihatin

Kasus Pria Bekasi Dibakar Hidup-Hidup Bikin Dunia Prihatin

Kasus Pria Bekasi Dibakar Hidup-Hidup Bikin Dunia Prihatin
Insiden pria dibakar hidup-hidup yang dituduh mencuri amplifier di musala Kampung Cabang Empat, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, menuai keprihatinan dunia.

Melalui artikel "Man accused of stealing speakers from mosque beaten and burned alive by angry mob in Bekasi", media Filipina Coconut mengangkat kisah tersebut. Menuliskan bahwa pada hari nahas itu, pria berusia 30 tahun bernama Alzahra alias Joya itu hendak meninggalkan Musala Al Hidayah dengan tiga amplifier.

Media Malaysia, Astro Awani, yang dikutip Rabu (9/8/2017), mengulas pendapat sang anak tentang ayahnya yang menjadi korban pembakaran melalui artikel "Why was dad grilled like a chicken?".
Alif Saputra, putra sulung M Alzahra alias Joya masih sulit melupakan sosok ayahnya sepekan kepergian almarhum. Bocah berusia 4 tahun itu kerap menanyakan keberadaan sang ayah yang tewas dibakar hidup-hidup oleh warga.

Ia kerap bolak-balik mencari keberadaan ayahandanya yang meninggal akibat ulah massa setelah menuduhnya mencuri amplifier.
Menurut istri korban, Siti Jubaida (25), putranya itu sejatinya belum mengerti arti kematian. Alif hanya suka bertanya, mengapa ayah yang bekerja sebagai tukang reparasi sound system tersebut diamuk dan diperlakukan tak manusiawi.

Pertanyaan itu dilontarkan saat Alif dan ibunya menyekar pusara Alzahra alias Joya. "Abi kok dibakar, emang ayam," kata Jubaida menirukan ucapan Alif.
Secara perlahan, perempuan yang tengah mengandung 6 bulan itu meneteskan air matanya. "Saya tak kuat, ia ngomong itu terus," ucap Jubaida.

Media Malaysia lainnya, The Star, membuat video singkat terkait peristiwa tragis tersebut.
Dari Nigeria, Premium Times, juga ikut mengangkat kisah tragis tersebut. Melalui tulisan "Indonesian mob set man on fire for stealing mosque amplifier", diulas bagaimana peristiwa itu terjadi.
M Alzahra alias Joya tewas mengenaskan. Joya menjadi korban amukan massa dan dibakar hidup-hidup setelah dituduh mencuri amplifier Musala Al-Hidayah di Babelan, Bekasi.
Dia meninggalkan istri yang tengah hamil dan seorang putra berusia 4 tahun. Bocah itu kerap menanyakan keberadaan sang ayah. Sang istri, Jubaidah meminta kepada penegak hukum agar para pengeroyok yang menewaskan Joya diproses secara adil. (sumber)
Dec 30, 2016
Kaleidoskop 2016 :Aksi-aksi Terorisme Sepanjang 2016

Kaleidoskop 2016 :Aksi-aksi Terorisme Sepanjang 2016

Kaleidoskop 2016 :Aksi-aksi Terorisme Sepanjang 2016
JAKARTA - Detasemen Khusus 88/Antiteror (Densus 88) sepanjang 2016, terus massif melakukan penangkapan terhadap DPO pelaku teror dan jaringan teroris.
Masih teringat, saat peristiwa ledakan bom dan penembakan yang membabi buta di Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) silam.

Pascaperistiwa yang menggemparkan di awal tahun itu, Densus 88 melakukan penangkapan terhadap 15 terduga teroris di sejumlah lokasi seperti Cirebon, Tegal, Indramayu hingga Balikpapan.
Termasuk, enam napi dari Lapas Tangerang dan Nusakambangan juga ditetapkan sebagai tersangka yang terlibat langsung dalam kasus bom Thamrin karena meminjamkan senjata milik sipir di Lapas Tangerang ke pelaku teror Thamrin.

Kelompok bom Thamrin diduga berasal dari kelompok Jamaah Anshar Khilafah Daulah Nusantara (JAKDN), yang didirikan pada pertengahan Maret 2014.
Kelompok ini adalah tempat berkumpulnya pendukung ISIS di Indonesia, dimana mereka berafiliasi dengan Bahrun Naim yang ada di Suriah.

Setelah polisi dipuji karena kecepatan dan kesuksesannya menangani teror Bom Thamrin, mencuat kasus Siyono, terduga teroris yang tewas saat dibawa pengembangan oleh Densus 88.
Sebelumnya pada 8 Maret 2016, Densus 88 menangkap Siyono di Dusun Pogun, Desa Brengkungan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Penangkapan pada Siyono diawali dengan penangkapan terhadap terduga teroris lain yakni Awang di Desa Greges, Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah.

Menurut keterangan Awang, senjata api miliknya berupa dua pucuk senjata api laras pendek, dua magazin dan amunisi sudah diserahkan ke Siyono.
Menurut versi polisi, saat dibawa untuk pengembangan ke bungker tempat persenjataan, Siyono sempat menyerang polisi dan terjadi pergulatan dengan anggota polisi yang kebetulan jago karate, hingga akhirnya Siyono tewas.

Atas kematian Siyono, baik keluarga maupun KontraS menilai ada yang tidak wajar.
KontraS menduga Densus 88 melakukan pelanggaran HAM pada Siyono. Terlebih pada jenazah Siyono ditemukan luka lebam diduga akibat penganiayaan dan penyiksaan.
Kapolri saat itu, Jenderal Badrodin Haiti mengatakan Siyono merupakan bagian dari kelompok teror Jamaah Islamiyah (JI) dan dia terlibat dengan sejumlah aksi teror.

Atas polemik kematian Siyono, terlebih istri Siyono mengadu ke PP Muhammadiyah akhirnya Kapolri meminta Propam melakukan pengusutan.

Hasil dari pengusutan, Kadiv Propam Polri saat itu, Irjen M Iriawan menyebut ada kesalahan prosedur yang dilakukan Densus 88 yakni AKP H dan AKBP MT saat mengawal Siyono hingga tewas.
Kesalahan prosedur itu yakni karena Densus 88 tidak memborgol Siyono. Ditambah semestinya, petugas yang mengawal Siyono minimal dua orang yang menjaga di kanan kiri. Tapi saat itu yang menjaga hanya satu orang.

Kedua anggota Densus 88 akhirnya harus menjalani sidang etik, hasilnya mereka dinyatakan bersalah sehingga diharuskan menyatakan permohonan maaf atas kekeliruan mereka pada institusi Polri dan masyarakat.
Selain itu, mereka juga dimutasi ke satuan lain, tidak lagi berdinas di Densus 88.

Bom Bunuh Diri
Selesai kasus bom Thamrin dan tewasnya Siyono, beberapa hari jelang Idul Fitri tepatnya pada Selasa (5/7/2016) pukul 07.45 WIB terjadi serangan bom bunuh diri di halaman Mapolresta Solo, Jawa Tengah.

Pelaku serangan diketahui bernama Nur Rohman, yang tewas dalam peristiwa itu.
Nur Rohman bukanlah orang baru dalam jaringan teror.
Nur Rohman sebelumnya sempat kabur dan menjadi DPO ketika Densus 88 menangkap Abu Muzab alias Arif Hidayatullah di Bekasi pada 23 Desember 2015.

Arif terbukti menerima dana dan order melakukan aksi teror di Indonesia dari Bahrun Naim. Dana itu diterima melalui istri Arif.
Arif juga menyediakan tempat menginap untuk tiga orang yakni Ali, Nur Rohman dan Andika.
Ali yang adalah WNA Uighir yang disiapkan sebagai "calon pengantin" berhasil ditangkap. Sementara Andika dan Nur Rohman buron.
Saat itu peran Nur Rohman adalah membeli bahan pembuat bahan peledak dan membuatnya sebagai bom. Sedangkan Andika berperan membuat bahan peledak dan bom.

Selang beberapa waktu, Densus 88 berhasil menangkap Andika di Solo dan Nur Rohman masih buron hingga akhirnya dia melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo.
Saat kabur, Nur Rohman membawa bahan peledak jenis Heksametilendiamin peroksida dan RDX. Diduga bahan peledak ini yang kemudian dijadikan bom dan diledakkan di Mapolres Solo.

Lagi-lagi, kelompok Bekasi pimpinan Abu Muzab dan Nur Rohman, diduga bagian dari kelompok Jamaah Anshar Khilafah Daulah Nusantara (JAKDN), sama seperti Bom Thamrin.
Berlanjut, pada awal Agustus 2016, Densus 88 menangkap kelompok teroris yang menamakan diri sebagai kelompok radikal Katibah Gonggong Rebus (KGR) yang berencana mengirim bom menggunakan roket ke Marina Bay, Singapura.
Kelompok ini dipimpin oleh Gigih Rahmat Dewa. Selain berniat menyerang Marina Bay, kelompok ini juga merencanakan amaliah di beberapa tempat dengan sasaran tempat keramaian dan objek vital termasuk kantor polisi.

Menurut Polri, Katibah Gonggong Rebus selama ini gencar menyebarkan paham radikal di Asia Tenggara. Bahkan Gigih Rahmat Dewa juga berperan memfasilitator WNI yang ingin pergi ke Suriah.
Berdasarkan penyelidikan Densus 88, Karo Penmas Mabes Polri saat itu, Brigjen Agus Rianto mengatakan Gigih Rahmat Dewa intens berkomunikasi dengan Bahrun Naim dan mendapat sokongan dana dari Bahrun Naim.

Bom Gereja
Tidak hanya tempat umum dan kantor polisi, aksi teror juga terjadi di gereja. Seperti yang terjadi pada Minggu (28/8/2016) pagi.

Dimana terjadi percobaan bom bunuh diri oleh IAH (18) di Gereka Katolik Stasi Santo Yoseph di Jalan Dr Mansur, Medan.
Ledakan dari bom berkekuatan rendah itu terjadi saat Pastor Albert Pandiangan OFM selesai membawa kitab suci atau bacaan injil.

Ketika itu, IAH duduk di kursi barisan pertama dan tas ransel yang dibawah IAH meledak. IAH kemudian lari ke altar membawa pisau dan kapak.
IAH lalu mencoba melukai Pastor Albert, dan IAH sempat menusuk lengan kiri Pastor Albert. Sampai akhirnya, IAH berhasil ditangkap umat dan diserahkan ke polisi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada IAH, ternyata ia mengaku belajar membuat bom dari internet. Bahkan IAH sempat menguji bom yang dibuatnya, dan diledakkan di loteng rumah.
Pada anggota Densus 88, IAH mengaku disuruh oleh seseorang untuk melakukan aksi teror. Dimana IAH dijanjikan uang Rp 10 juta untuk menyerang gereja.

IAH bertemu dengan orang tidak dikenal yang hingga kini masih DPO pada Kamis (25/8/2016).
Orang itu menawarkan uang Rp 10 juta dengan syarat IAH harus melakukan penyerangan ke Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph.

Targetnya adalah murni gereja, bukan orang tertentu. Saat pertemuan itu, orang tersebut menyerahkan black powder sebagai amunisi untuk membuat bom.
Sayangnya, orang tersebut baru akan menyerahkan uang jika IAH sudah melaksanakan apa yang menjadi perintahkan. Namun IAH gagal dan malah tertangkap, sehingga uang Rp 10 juga gagal diterima.

Bom Molotov
Tiga bulan setelah aksi teror di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph di Jalan Dr Mansur, Medan, Minggu (13/11/2016) terjadi ledakan bom molotov di depan Gereja Oikumene Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Lo Janan Ilir, Samarinda, Kaltim.

Atas aksi teror ini, polisi menetapkan lima tersangka, termasuk pelaku pelemparan bom, Juhanda. Juhanda adalah pelaku lama di kasus bom Serpong dan bom buku.
Juhanda juga merupakan mantan napi kelompok Pepy Fernandi yang kini bergabung dengan Jamaah Anshar Daulah (JAD).

Akibat bom molotov, satu dari empat balita meninggal dunia, atas nama Intan Marbun (2,5 tahun). Seluruh korban adalah anak-anak sekolah minggu HKBP Samarinda.
Jelang akhir tahun, Densus 88 kian gencar menangkap para teroris.
Rabu (23/11/2016) Densus 88 menangkap teroris RPW di Desa Girimulya, RT 003 RW 005, Banjaran, Majalengka, Jawa Barat.

Hasilnya mencengangkan, di kediaman RPW yang lokasinya di bawah lereng gunung, dan di rumah yang sederhana, bahkan lantainya tidak beralaskan semen, RPW memiliki laboratorium di kamarnya.
Laboratorium ini digunakan untuk membuat senyawa kimia menjadi bahan peledak. Seluruh bahan kimia, dibeli RPW dari toko kimia maupun membeli secara online.
Dalam mengelola laboratorium, RPW dibantu oleh tiga rekan lainnya yakni Bahrain Agam, Saiful Bahri alias Abu Syifa dan AS alias SB.

Mereka diketahui belajar membuat bahan peledak dari membaca beragam buku sampai artikel milik Oman Abdurrahman serta belajar melalui google bahkan you tube.
Mereka tinggal terpisah, dan pertama kali berkenalan melalui facebook sejak Juni 2016. Keempat juga diketahui intens melakukan komunikasi dengan Bahrun Naim.
Hasil kloning percakapan kelompok tersebut dengan Bahrun Naim, diketahui mereka berencana melakukan aksi teror pada akhir tahun nanti dengan sasaran tempat ibadah, gedung DPR MPR, kantor stasiun televisi, Kedubes dan lainnya.

Sebelum sukses membuat laboratorium bahan peledak, kelompok ini sempat mencoba peruntungan membuat laboratorium sabu.
Nantinya sabu hasil buatan mereka akan dijual dan uangnya untuk mendanai teror, sayangnya usaha itu gagal.

Bom Panci
Selanjutnya, ada juga jaringan teroris kelompok Abu Nusaibah yang ditangkap Densus 88 karena berniat mengambil kesempatan pada aksi 4 November silam untuk bisa merebut senjata petugas.

Namun upaya itu gagal karena seluruh petugas tidak membawa senjata.

Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul menuturkan kelompok Majalengka dan Abu Nusaibah, kelompok yang beda namun sama-sama berafiliasi pada Bahrun Naim.
Terakhir, jaringan teroris yang berhasil diungkap Densus 88 yakni dari kelompok Nur Solihin yang berencana melakukan aksi bom bunuh diri di Istana Negara pada Minggu (11/12/2016).
Beruntung sehari sebelum aksi dilancarkan, yakni Sabtu (10/12/2016) Densus 88 berhasil menangkap calon pengantin yang adalah perempuan bernama Dian Yulia Novi di kosannya Jalan Bintara Jaya 8 RT 04 RW 09, Bintara, Kota Bekasi. 

Disana disita sebuah bom panci berdaya ledak tinggi berbobot 3 kg.

Selain itu ditangkap juga empat teroris lainnya yakni Nur Solihin, Agus Supriyadi di bawah Fly Over Kalimalang dan Suyatno alias Abu Iza di Karanganyar, Surakarta.

Selanjutnya Minggu (11/12/2016) ditangkap juga terduga teroris bernama Khafid Fathoni (22) di Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Kemudian di Solo Square, ditangkap seorang terduga teroris perempuan bernama Arinda Putri Maharani yang adalah istri pertama dari terduga teroris Nur Solihin (NS) yang ditangkap di bawah Fly Over Kalimalang.

Berlanjut Densus 88 bergerak ke Dusun Yapaklo, Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten, Jawa Tengah ditangkap juga terduga teroris bernama Wawan Prasetyo (23), seorang buruh yang berperan dititipi bahan bom yang dibawa Nur Solihin sebelum ke Jakarta.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengungkap awal mula dimulainya penyelidikan jaringan teroris Nur Solihin.

"Laporan Intelijen Densus 88 menemukan adanya aktivitas tidak wajar dari Nur solihin pada 7 Desember 2016, yang membeli paku 5 cm sebanyak 3 kg, padahal dia tidak mempunyai aktivitas pembangunan," kata Boy Rafli Amar.

Selanjutnya dilakukan penyelidikan dimana pada 9 Desember 2016, Nur Solihin menerima barang berupa tas ransel dari terduga teroris Suyatno alias Abu Iza yang ditangkap Sabtu (11/12/2016) di Karanganyar, Solo, Jawa Tengah.

Setelah menerima ransel, selanjutnya Nur Solihin bersama Agus Supriyadi melakukan perjalanan ke Jakarta menggunakan mobil sewaan.
Sesampainya di Jakarta, keduanya lalu menjemput calon pengantin, Dian Yulia Novi yang sudah membawa kardus.
Ketiganya lalu menuju Kantor Pos di sekitar Pondok Kopi, Jakarta Timur. Dian Yulia Novi mengirimkan paket kardus ke orang tuanya.
"Sesudah mengirim paket, Nur Solihin dan Agus Supriyadi mengantar Dian Yulia Novi ke kos-kosan di Jalan Bintara Jaya 8 RT 04 RW 09, Bintara, Kota Bekasi," imbuh Boy Rafli Amar.
Anggota Densus langsung melakukan pengecekan isi paket kardus milik Dian Yulia Novi ternyata berisi surat wasit.

"Karena diduga ransel yang dibawa Dian Yulia Novi adalah bom, akhirnya dilakukan penegakan hukum dalam rangka pencegahan pada Sabtu hingga Minggu, 10 dan 11 Desember 2016 di Bintara, Matesih Karanganyar, Ngawi, Laweyan Surakarta, dan Klaten," tambah Boy Rafli Amar.
Tidak putus sampai disana, Densus 88 juga melakukan penangkapan pada seorang ibu rumah tangga berinisial TS alias UA di Tasikmalaya yang diduga berperan menawarkan jihad pada Dian Yulia Novi.
Bahkan TS alias UA juga memberikan motivasi serta mempertemukan Dian Yulia Novi dengan terduga teroris Nur Solihin yang ditangkap di bawah Fly Over Kalimalang.

Hingga akhirnya Nur Solihin menikahi Dian Yulia Novi sebagai istri kedua.
Selain di Jawa Barat, Densus 88 juga bergerak ke Purwerejo dan menangkap perempuan bernama Ika Puspitasari pada Kamis 15 Desember 2016 saat mempersiapkan kegiatan Maulud Nabi Muhammad SAW. ( source by )


Dec 27, 2016
Lowongan Kerja 2017 :10 Lowongan bagi Anda yang Ingin Kerja di Kota Besar

Lowongan Kerja 2017 :10 Lowongan bagi Anda yang Ingin Kerja di Kota Besar

Lowongan Kerja 2017 :10 Lowongan bagi Anda yang Ingin Kerja di Kota Besar
Selain Jakarta, kota-kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Surabaya memiliki peluang besar bagi mereka yang ingin meningkatkan karier yang dimiliki. Tak kalah dengan jakarta, beberapa pekerjaan di kota besar ini bisa menjadi alternatif pilihan bagi Anda yang sedang mencari kerja.
Melansir karir.com, Senin (26/12/2016) berikut 10 lowongan pekerjaan di kota Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Surabaya.

Bandung
1. Kepala Marketing (Supervisor Marketing) - Bandung
PT Sri Indah Labetama

Persyaratan:
1. Wanita berumur maksimal 35 tahun.
2. Pendidikan minimal D3 segala jurusan.
3. Berpengalaman dalam bidang sales marketing minimal 1 tahun.
4. Diutamakan berpengalaman di bidang garmen/tekstil.
5. Menyukai tantangan.

Lowongan selengkapnya bisa dicek di sini 
2. Customer Relation Officer - Rancaekek
PT Indomobil Nissan Datsun

Persyaratan:
1. Minimal pendidikan D3.
2. IPK minimal 2,75.
3. Maksimal usia 26 tahun.
4. Berpenampilan menarik.

Lowongan selengkapnya bisa dicek di sini 

Yogyakarta

3. Fresh Graduate Development Program - Yogyakarta
PT Daikin Airconditioning Indonesia

Persyaratan:
1. Maksimal usia 25 tahun.
2. Minimal IPK 3,00.
3. Senang mendapat pencapaian.
4. Keinginan belajar tinggi.
5. S1 jurusan teknik.

Lowongan selengkapnya bisa dicek di sini
4. Inspector (Housing, Infra, dan MEP)
BSA Land

Persyaratan:
1. Pendidikan minimal D3 Teknik 2. Sipil/Elektro/Mesin.
3. Mempunyai pengalaman 1-3 tahun.
4. Dapat bekerja di lapangan.

Lowongan selengkapnya bisa dicek di sini 

Jakarta

5. Network & Server Engineering Officer
PT. Tanker Total Pasifik

Persyaratan:
1. Pria, usia 25-30 tahun.
2. Pendidikan S1 Teknik Informasi.
3. Pengalaman minimal 1-2 tahun di bidang yang sama.

Lowongan selengkapnya bisa dicek di sini 
6. Adm. Sekretaris Perusahaan (Supervisor)
PT Patra Jasa

Persyaratan:
1. Minimal pengalaman satu tahun di bidang yang sama.
2. Wanita lajang.
3. Pendidikan D3.
4. Berpenampilan menarik.
5. Menguasai sistem administrasi.

Lowongan selengkapnya bisa dicek di sini 

Medan

7. Technical Support - Medan
PT. Jalawave Cakrawala

Persyaratan:
1. Pria, usia maksimal 25 tahun dan belum menikah.
2. Minimal lulusan SMK (Teknik Komputer dan Jaringan).
3. Paham mengenai IT Networking. Terbiasa dengan troubleshooting jaringan.
4. Menguasai jaringan komputer baik LAN maupun WAN.
5. Menguasai mikrotik dan linux.

Lowongan selengkapnya bisa dicek di sini 
8. Regional Sales Manager - Medan
PT Jaya Fermex

Persyaratan:
1. Usia maximal 35 tahun.
2. Pendidikan S1 semua disiplin ilmu dari Universitas ternama dengan IPK > 3.0.
3. Pengalaman sebagai Senior Branch Manager.
4. Berorientasi pada target penjualan yang ketat dan kepuasan pelanggan.
5. Memiliki kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan.

Lowongan selengkapnya bisa dicek di sini 

Surabaya

9. IT Hardware
PT. Indonesia Multi Colour Printing

Persyaratan:
1. Pria maksimal usia 30 tahun.
2. S1 teknik atau sistem informasi.
3. Berpengalaman sebagai IT Hardware.
4. Bersedia ditempatkan di Surabaya.

Lowongan selengkapnya bisa dicek di sini
10. Tax Accounting Staff
PT Surya Bumimegah Sejahtera

Persyaratan:
1. Wanita, pendidikan minimal D3/S1 jurusan Akuntansi atau Perpajakan.
2. Usia maksimal 30 tahun.
3. Pengalaman minimal satu tahun di bidangnya/fresh graduates are welcome.
4. Jujur, teliti, disiplin, tegas, dan tanggung jawab.
5. Mampu bekerja di bawah tekanan.

Lowongan selengkapnya bisa dicek di sini

( Source by




Dec 22, 2016
Om Telolet Om:Tak Sesuai Aturan, Polisi Akan Tilang Klakson 'Om Telolet Om'

Om Telolet Om:Tak Sesuai Aturan, Polisi Akan Tilang Klakson 'Om Telolet Om'

Om Telolet Om:Tak Sesuai Aturan, Polisi Akan Tilang Klakson 'Om Telolet Om'
Polisi akan menindak tegas pengendara yang ‎memasang klakson modifikasi 'Om Telolet Om'. Alasannya, klakson yang kerap digunakan para sopir bus dan truk itu dinilai melanggar aturan lalu lintas.
 
Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Metro Jaya AKBP Budianto menyatakan, pihaknya melarang penggunaan klakson jenis itu karena dinilai mengganggu pengendara lainnya.

"Nanti orang akan kaget dong. Kan bunyinya sangat keras, sehingga konsentrasi pengendara akan hilang arah sehingga berpotensi menyebabkan kecelakaan,” kata AKBP Budianto di Jakarta, Rabu 21 Desember 2016.

Budianto menjelaskan, penggunaan klakson seperti itu sama saja dengan pemasangan sirine pada kendaraan non operasional polisi.
"Modelnya sama. Masyarakat umum tak boleh mengunakan. Itu melanggar pasal 227 UU No 22 Tahun 2009 tentang angkutan jalan," tutur Budianto.
Budianto menegaskan, polisi akan menilang si pengemudi jika kedapatan menyembunyikan klakson seperti itu.

"Ada tindakan penegakan hukum seperti tilang atau penyuluhan. Nanti tergantung kadar kesalahan saja," uja Budianto seperti dikutip dari Poldametrojayadotinfo.
Fenomena 'Om Telolet Om' viral di media sosial dalam beberapa hari belakangan. 'Om Telolet Om' merupakan fenomena masyarakat yang berteriak atau menuliskan kalimat 'Om Telolet Om' di pinggir jalan untuk mendengarkan bunyi klakson dari bus yang melintas.

Beragam video diunggah di media sosial mengenai fenomena tersebut. Walhasil, video tersebut banyak mengundang reaksi dari para netizen. Tak hanya masyarakat awam, sejumlah selebritas lokal maupun internasional menanggapi fenomena tersebut. source
Dec 17, 2016
Gempa 8 SR Guncang Papua Nugini, Berpotensi Tsunami, Indonesia Diperingatkan

Gempa 8 SR Guncang Papua Nugini, Berpotensi Tsunami, Indonesia Diperingatkan

Gempa 8 SR Guncang Papua Nugini, Berpotensi Tsunami, Indonesia Diperingatkan
PAPUA NUGINI - Gempa bumi berkekuatan 8,0 SR (Skala Richter) melanda Papua Nugini, sekitar 157 km dari Rabaul, Sabtu (17/12/2016) beberapa menit yang lalu.
Survei Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) seperti dikutip dari Reuters menyebutkan bahwa gempa berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa berada di kedalaman 73 km dari permukaan laut.
PTWC (Pacific Tsunami Warning Center) atau Pusat Peringatan Tsunami Pasifik menjelaskan hal sama bahwa gelombang tsunami mungkin terjadi dalam tiga jam berikutnya.

Jika terjadi tsunami maka diperkirakan efeknya hingga ke sejumlah wilayah atau negara di dekat Papua Nugini seperti Indonesia, Kepulauan Solomon, Pohnpei, Chuuk, Nauru, Kosrae dan Vanuatu.

Sejauh ini, Tribunnews.com berupaya mengkonfirmasi hal tersebut kepada BMKG.
Penulis: Hasanudin Aco
TOP VIDEO 2016:Awal Beredarnya Cuplikan Video Dimas Kanjeng Menggandakan Uang

TOP VIDEO 2016:Awal Beredarnya Cuplikan Video Dimas Kanjeng Menggandakan Uang

TOP VIDEO 2016:Awal Beredarnya Cuplikan Video Dimas Kanjeng Menggandakan Uang
Tribun Video memilih sejumlah berita video populer selama satu tahun dengan topik TOP VIDEO 2016.
Salah satu yang banyak ditonton berjudul "Cuplikan Video Dimas Kanjeng Saat Menggandakan Uang".

Kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi semakin ramai diberitakan media massa.
Sebab pria yang mendapat gelar Raja Probolinggo dan mampu menggandakan uang itu kini mendekam sel Polda Jatim, atas dugaan otak pembununuhan terhadap dua mantan pengikut setianya.

Bagaimana pria berbadan tambun ini bisa menggandakan uang sehingga memiliki ribuan pengikut setia dari seluruh Indonesia yang disebut santri di padepokannya, di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Jawa Timur?



Ada satu cuplikan video menjadi viral di Youtube yakni tayangan Dimas Kanjeng saat memperagakan menggandakan uang. Video ini dipublikasikan dengan akun dimas kanjeng. (Lihat video di atas)


Dan ada pesan yang disampaikan yakni:

Assalamualaikum wb, Tak ada kata tidak mungkin di dunia ini. Selama masih ada lafad "kunfaya Kun" terjadilah maka terjadilah. Maka dari itu jangan pernah putus asa bagi Anda yg mengalami kebangkrutan.
Sudah saatnya Anda maju, sukses, dan berjaya.
Dengan perantara KANJENG DIMAS TAAT PRIBADI Anda bisa membangun usaha Anda kembali dan bisa melunasi segala hutang Anda.
Hubungi : +62822 602 17***. Buktikan dan nyatakan sendiri, mari ritual bersama. Untuk kesuksesan Anda.
Bersama guru besar KANJENG DIMAS TAAT PRIBADI.
dalam jangka 24.jam nasib Anda akan berubah.

Wassalam.
Dalam tayangan itu Dimas Kanjeng menggenakan peci hitam dan jubah putih. Kemudian duduk di kursi kayu.
Selama beberapa menit kedua tangannya diletakan di balik badannya sambil bergerak-gerak. Setelah gerakan pertama belum ada keluar uang dari tangannya.

Gerakan kedua tangan dari balik badan, segepok uang pecahan Rp 100 ribu berada di tangannya.
Dimas Taat Pribadi kemudian melempar uang di hadapannya. Tidak hanya uang rupiah saja.

Mata uang asing Dollar juga dikeluarkan dengan ratusan lembar. Selain itu uang kertas Euro juga dikeluarkan dari balik badannya.

Kini Dimas Kanjeng ramai diberitakan tersangkut kasus pemnbunuhan.
Terungkap fakta bahwa Dimas Kanjeng merupakan tersangka dalang pembantaian terhadap dua anak buahnya: Abdul Gani dan Ismail. 
Abdul Gani yang dibunuh oleh 'sultan' bentukan tersangka Dimas Kanjeng, ternyata saksi kunci seorang profesor yang lapor ke Mabes Polri atas dugaan penipuan penggandaan uang.

Abdul Gani yang juga juragan batu mulia itu adalah pengepul uang yang akan digandakan ke tersangka.

Ada dugaan, penyerahan uang milik dari si profesor melalui Abdul Gani korban. Itu sebabnya, penyidik Bareskrim Mabes Polri juga memanggil Abdul Gani sebagai saksi.
Namun sehari sebelum berangkat ke Mabes Polri untuk memenuhi panggilan atas laporan itu, Abdul Gani asal Probolinggo dipanggil Dimas Kanjeng melalui kaki tangannya untuk datang ke padepokan tersangka.

Lokasinya di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.

Begitu korban datang langsung disambut dan dibawa ke padepokan.
Ia mau datang karena dijanjikan uang Rp 20 miliar. Setelah sampai di padepokan, korban langsung dibantai oleh beberapa anak buah Dimas Kanjeng.

Korban Abdul Gani juga dikeroyok dan lehernya dijerat dengan tali. Ia tewas di area padepokan.
Mayat korban lantas dinaikkan mobil dan dibawa ke Wonogiri, Jateng pada malam hari untuk dibuang.
Korban dibuang di bawah jembatan daerah Wonogiri dan nyaris tak terlihat oleh warga.
Setelah pihak kepolisian setempat mendapat laporan ada penemuan mayat, Polda Jateng ikut turun tangan.
Setelah diidentifikasi, mayat dengan kondisi leher dijerat dan luka di beberapa bagian tubuh, sama dengan yang ditemukan di Situbondo, Jatim.

Dari koordinasi yang dilakukan diduga ada kesamaan pelakunya.
"Abdul Gani datang ke padepokan setelah dijanjikan uang oleh tersangka. Tapi setelah datang justru dibunuh oleh para sultan," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Argo Yuwono, Sabtu (24/9/2016).

Begitu pula Ismail Hidayah asal Situbondo. Sebelum dihabisi para sultan (pengepul uang) tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi, ternyata diculik dari rumahnya pada tengah malam.

Ia dihajar habis-habisan oleh delapan orang di sebuah jalan areal persawahan hingga tewas dijerat dengan tali.
Ketika penganiayaan berlangsung, Ismail yang juga menguasai ilmu bela diri berusaha melawan.

Namun upaya yang dilakukan korban sia-sia karena saat korban diserang dari depan oleh beberapa orang, dari belakang lehernya langsung dijerat dengan tali.
Dalam kondisi terjatuh, korban Ismail langsung diinjak-injak dan jeratan di leher ditekan makin kuat. Korban yang sudah tewas di TKP, dibawa pelaku menggunakan mobil.
Mayat korban dikubur di sekitar hutan di Tegalsrono, Probolinggo dan setelah beberapa hari baru ditemukan warga setelah makamnya dieker-eker anjing.
"Yang jelas Ditreskrimum Polda Jatim terus bekerja untuk menguak pembunuhan dua korban ini," kata Kombes Argo.

Dalam penanganan perkara pembunuhan uang diotaki Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Polda Jatim membentuk dua tim.

Tim pertama khusus menangani pembunuhan yakni Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim dan tim kedua, dari Subdit Uang Palsu (Upal) dan TPPU Ditreskrimsus Polda Jatim.

"Dalam tim ini, Bidang Propam Polda Jatim juga dilibatkan dan tim ini di bawah naungan Ditreskrimum," tandas Argo Yuwono.
Perwira tiga melati di pundak, menegaskan tim Upal dan TPPU akan mencari uang palsu yang ada di padepokan. Karena jumlah uang sangat banyak sehingga harus dipilah untuk menentukannya.

"Alat yang ada semuanya siap dan Selasa (27/9/2016) dilakukan rekonstruksi pembunuhan," jelasnya.
Pascapenangkapan Dimas Kanjeng Taat Pribadi terus diperiksa penyidik untuk mengungkap pembunuhan berantai ini. Karena pembunuhan yang diotaki tersangka Dimas Kanjeng, kedok padepokannya takut terbongkor.
Mengingat jumlah orang yang menaruh uang dari berbagai daerah di Indonesia.

Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji sudah mendapat informasi jika uang milik tersangka Dimas Kanjeng dititipkan pada seseorang di Jakarta. Jumlahnya mencapai Rp 1 triliun yang kini terus diselidiki penyidik. (Anas Miftakhudin/Surya) source


Kapolri: Kalau Rekayasa Saya Siap Dicopot

Kapolri: Kalau Rekayasa Saya Siap Dicopot

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan semua proses pengungkapan rencana serangan bom di depan Istana Negara.
JAKARTA - Polri meminta masyarakat tidak mudah percaya soal penangkapan teroris yang dilakukan Densus 88 adalah rekayasa, hanya untuk mengalihkan isu persidangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
 
"Ini semua berdasarkan kerja keras Densus 88, kerja intelijen yang memonitor terus 24 jam, beruntung ini bisa digagalkan. Di Samarinda terjadi, di Medan terjadi, di Thamrin terjadi, tapi ini bisa digagalkan oleh Densus 88, saya apresiasi," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jumat (16/12) kemarin, usai acara Sertijab Kapolda di Rupatama Mabes Polri.

Bahkan Tito Karnavian meminta masyarakat yang menyatakan atau berpendapat penangkapan teroris adalah pengalihan isu untuk membuktikan ke Polri dan ke publik.
"Kalau ada bukti bahwa ini rekayasa, tunjukkan buktinya. Kalau terbukti saya tindak tegas. Saya sendiri kalau ini rekayasa, saya siap dicopot," tambah jenderal bintang empat itu.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar sebelumnya, pihaknya tengah menyelidiki tuduhan bahwa pengungkapan kasus terorisme oleh Densus 88 Anti-Teror Polri merupakan upaya pengalihan isu.
"Itu menjadi bagian yang kita selidiki. Kita tidak mau isu yang berkembang merugikan publik," ujar Boy.

Boy menganggap pemberitaan soal teroris tidak boleh dianggap remeh. Tuduhan adanya pengalihan isu berpotensi membuat masyarakat menjadi lengah dan kewaspadaannya rendah terhadap gerakan radikal.
"Jangan sampai publik tidak waspada dan menganggap itu kondisi hal yang direkayasa," kata Boy.

Terkait temuan bom di Bekasi beberapa waktu lalu, polisi telah menangkap 11 orang yang diduga saling terkait dengan perencanaan bom bunuh diri di depan Istana Kepresidenan.
Seorang "pengantin" wanita sudah dipersiapkan untuk melakukan aksi pada Minggu (11/12/2016) lalu.

barang di rumah mereka.
Adapun benda mencurigai yang disita, yakni bom dalam rice cooker, bendera ISIS, stiker identitas kelompok Jamaah Ansharut Tauhid, bahan-bahan kimia, hingga surat wasiat salah satu pelaku yang ditujukan untuk orangtuanya.

"Kita tidak ingin membohongi publik dengan kondisi yang ada," kata Boy.
Kapolri kemudian mempertegas, dirinya siap diberhentikan dari jabatannya bila penangkapan terduga teroris adalah rekayasa "Saya sendiri, kalau ini rekayasa, saya siap dicopot. Kerja kami ini murni penyelidikan berbulan-bulan," ungkap Tito.
Mantan Kapolda Papua ini menambahkan pihaknya bersyukur Densus 88 bisa menggagalkan niatan kelompok teroris tersebut.

"Kami tidak perlu pujian, karena ini tugas kami. Soal pahala itu dari yang maha kuasa. Tolong masyarakat jangan mudah terpengaruh, berkomentar soal pengalihan isu," tegasnya. (tribun/theresia/kompas.com)
Sep 22, 2016
Banjir Garut:Banjir Bandang Garut Kronologis

Banjir Garut:Banjir Bandang Garut Kronologis

Banjir Garut:Banjir Bandang Garut Kronologis
GARUT - Berikut kronologi terjadinya banjir bandang yang menghantam 7 wilayah di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
 
Pada pukul 19.00 WIB tanggal 20 September 2016. Hujan deras mengguyur wilayah Garut.
Hal ini menyebabkan debit air Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik dengan cepat. Hal ini menyebabkan banjir setinggi sekitar setengah meter di sejumlah lokasi.


Satu jam kemudian banjir semakin tinggi di 7 lokasi, yakni mencapai 1,5 meter hingga 2 meter, ditambah banjir bandang yang membawa material lumpur.

Banjir mulai surut pada dini hari, menyisakan kondisi porak poranda di sejumlah wilayah di Kabupaten Garut. kutipan from flatnews9.blogspot.com
Aug 13, 2016
Pilgub DKI Jakarta :Ahok Tak Pernah Berpikir, Risma Bisa Ngamuk dan Baper

Pilgub DKI Jakarta :Ahok Tak Pernah Berpikir, Risma Bisa Ngamuk dan Baper

Ahok dan Risma
JAKARTA - POLEMIK dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, ternyata membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dimarahi oleh ibunya, Buniarti Ningsih.
Ahok mengaku kaget begitu tahu Risma marah-marah karena merasa Ahok melecehkan Surabaya.
"Aku tidak pernah berpikir (Risma) bisa ngamuk, marah, konferensi pers bawa perasaan (baper) gitu. Aku juga kaget lho," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Karena membuat Risma Marah, Ahok malah dimarahi oleh ibunya, Buniarti, adiknya, dan teman-temannya.
Menurut mereka, Risma dan Ahok sama-sama pejabat yang baik dan jujur.

"Aku dikritik sampai adik saya, ibu saya kritik. Teman saya yang dokter bilang, kamu tahu tidak, Risma orang baik, jujur, seperti kamu. Mengapa kamu cari musuh," kata Ahok.
Oleh karena itu Ahok minta Tri Rismaharini tidak memperkeruh suasana. "Jangan ngomporin orang Surabaya dong," ujar Ahok.

Ahok mengungkit kembali saat Risma mengkritisi penertiban tempat hiburan malam Kalijodo, Jakarta Utara, "Sekarang kamu lihat, waktu saya hancurkan Kalijodo, Ibu Risma kan kritik saya habis," imbuh Ahok.
Menurutnya, saat Risma mengkritisi Kalijodo, warga Jakarta dan dirinya tidak merasa tersinggung.
Ahok mengatakan Risma juga sempat membandingkan penertiban lokalisasi Dolly dengan Kalijodo.
"Kan Bu Risma ngomong Dolly harus begini, beda dong dengan Kalijodo," kata Ahok.

Ahok mengetahui Risma kerap mengkritisi Jakarta, terutama mengenai trotoarnya yang tidak laik untuk pejalan kaki. "Beliau (Risma) juga bilang, Jakarta kayak tidak ada pemerintah nih. Trotoarnya jelek. Saya malah instruksikan orang-orang saya belajar ke Surabaya," kata Ahok

Oleh karena itu Ahok merasa senang bila ada kepala daerah seperti Risma, yang terbilang sukses membangun kotanya, ikut dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menurut Ahok, Risma berhasil membuat kawasan pedestrian di Surabaya ramah pejalan kaki. Tak hanya pedestrian, ruang terbuka hijau atau taman-taman di Kota Pahlawan juga patut dicontoh Jakarta.
"Saya belajar banyak dari Bu Risma. Dia mempertontonkan trotoar dan tamannya lebih baik (dari Jakarta)," ujar Ahok. Ahok membandingkan trotoar Jakarta dengan Surabaya, hanya sebagai contoh, bagaimana petahana akan menghadapi penantangnya.

Sebelumnya Ahok mengatakan Jakarta tidak bisa diperbandingkan dengan Surabaya, terutama mengenai trotoar. Pasalnya, luas wilayah kedua kota tidak sama. Ahok menyebut, bila mau dibandingkan, Surabaya setara dengan satu kota administrasi, semisal Jakarta Selatan. (den) source
Aug 12, 2016
Ahok: Saya Bukan Mau Mengecilkan Bu Risma Apalagi Menyakiti Orang Surabaya

Ahok: Saya Bukan Mau Mengecilkan Bu Risma Apalagi Menyakiti Orang Surabaya

TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengklarifikasi ucapan yang membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tersinggung.

Ahok mengatakan pembangunan Jakarta banyak belajar dari Surabaya.
Ahok merasa senang bila ada Kepala Daerah seperti Risma yang terbilang sukses membangun kotanya ikut dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menurut Ahok, Risma berhasil membuat kawasan pedestrian di Surabaya ramah pejalan kaki.
Tak hanya pedestrian, ruang terbuka hijau atau taman-taman di Kota Pahlawan juga patut dicontoh Jakarta.
"Saya belajar banyak dari Bu Risma. Dia mempertontonkan trotoar dan tamannya lebih baik (dari Jakarta)," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (12/8/2016).

Dikatakan Ahok bila seorang kepala daerah berhasil membangun daerahnya, tentu keberhasilan di daerahnya akan dijadikan bahan untuk mempromosikan diri.
Dicontohkan dia, bila seorang kepala daerah yang akan menantang dirinya di Pilkada DKI berhasil membangun sungai dengan baik, tentu akan menjadi bahan perbandingan dengan Jakarta.
"Dia pasti bilang, Ah payah Jakarta Anda. Kalau saya jadi Gubernur Jakarta, pasti sungainya bisa dibuat minum kayak di tempat saya," kata Ahok berseloroh.

Ahok mengatakan dirinya tidak berniat mengecilkan Risma dengan ucapannya.
"Jadi bukan saya mau mengecilkan Ibu Risma, apalagi mau menyakiti orang Surabaya," ucapnya.
Sebelumnya Ahok mengatakan Jakarta tidak bisa dibandingkan dengan Surabaya.
Utamanya mengenai trotoar.

Ahok mengatakan luas wilayah Surabaya tidak sama dengan Jakarta.
Surabaya kata Ahok luasnya sama dengan luas wilayah satu kota administrasi di Jakarta semisal Jakarta Selatan.

Mendengar apa yang diucapkan Ahok, Risma marah.
Kader PDIP itu, tidak terima dibanding-bandingkan.

"Surabaya salah apa sama Pak Ahok? Kita di sini bekerja bersama semata-mata untuk kesejahteraan, bukan untuk dipamerkan," kata Risma, Kamis (11/8/2016) malam.
Menurut Risma, bangsa ini harusnya saling belajar untuk menjadi yang lebih baik, bukan saling menghujat sehingga berpotensi untuk terpecah-belah.
"Saya tidak tahu itu bersifat politis atau tidak yang pasti ini soal harga diri Surabaya," ucap Risma.source

Harga diri warga Surabaya diinjak, Risma marah pada Ahok

Harga diri warga Surabaya diinjak, Risma marah pada Ahok

Ahok-Risma-Ganjar. ©2014 Merdeka.com
Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok, memicu kemarahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma). Dia tidak terima jika keberhasilan Surabaya membangun trotoar disebut keberhasilan kecil dan dibandingkan ukurannya dengan Jakarta Selatan.

Pernyataan kontroversial Ahok ini bisa memicu kemarahan warga Surabaya. "Aku juga warga Surabaya yang punya harga diri," kata Risma saat menggelar jumpa pers di ruang kerjanya, Kamis (11/8).
Risma menilai, pernyataan Ahok sama saja menghina dan merendahkan harga diri warga Surabaya. Risma memperlihatkan data. Luas Surabaya mencapai 374 kilometer persegi, sedangkan Jakarta 661,5 kilometer persegi. Kalau dibagi enam wilayah, luas Jakarta Selatan hanya sekitar 120 kilometer persegi. Dengan berpegang data ini, Risma secara tegas menolak jika Surabaya disebut sama luasnya dengan Jakarta Selatan.
"Jadi Surabaya itu setengah lebih dibandingkan Jakarta," ujarnya.

Risma balik menyerang Ahok. Dia geram karena Ahok menyinggung Surabaya kaitannya dengan dukungan warga pada Risma.

"Jadi ini bukan masalah pencalonan gubernur atau tidak. Tapi kalau begini saya jadi harus ngomong. Kenapa Surabaya diserang terus, kalau begini kan Surabaya dihina. Kalau warga Surabaya marah bisa bahaya makanya saya memutuskan untuk komentar lebih dulu," kata Risma.

Risma mengingatkan Ahok, jangan menyeret Surabaya dalam panasnya politik jelang pilgub DKI Jakarta. Dia menyindir Ahok yang seolah ketakutan bakal mendapat lawan kuat. Padahal Ahok punya modal sebagai calon petahana.

"Aku salah apa? Warga Surabaya salah apa? tidak usah takutlah Pak Ahok, wong beliaunya itu incumbent (petahana)," kata Risma.source
Aug 11, 2016
Pengakuan Freddy Budiman :25 Fakta Nyanyian Freddy Budiman

Pengakuan Freddy Budiman :25 Fakta Nyanyian Freddy Budiman

surya/galih lintartik
JAKARTA - Polri mengambil keputusan akan mendahulukan kinerja tim investigasi, dibanding pengusutan laporan tiga Institusi yakni TNI, BNN, dan Polri terhadap Koordinator KontraS.
 
Kadiv Humas Mabes Polri, Boy Rafli Amar, menyatakan hal itu saat memberikan keterangan bersama Koordinator KontraS, Haris Azhar, di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2016).

Laporan ini sendiri bermula dari tereksekusi mati almarhum Freddy Budiman menyebut ada keterlibatan oknum Badan Narkotika Nasional, Polri, dan Bea Cukai dalam peredaran narkoba yang dilakukannya.

Freddy mengungkapkan cerita tersebut kepada Koordinator Kontras Haris Azhar.
Berikut perjalanan dan fakta-fakta dalam polemik pernyataan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar tentang Freddy Budiman yang menjadi polemik.

1. Kamis (28/7/2016) malam, tersebar percakapan antara Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar, bersama gembong narkoba Freddy Budiman dalam bentuk pesan berantai. Haris membenarkan isi percakapan yang mengejutkan itu.

2. Dalam pesan berantai tersebut, Freddy Budiman mengaku ada pihak Badan Narkotika Nasional dan Mabes Polri yang bekerja sama dengannya dalam pengedaran narkoba.

3. Jumat (29/7/2016) siang, setelah pesan tersebar, Haris mengklaim banyak ditelepon oleh orang-orang Kepolisian.

4. Jumat (29/8/2016) malam, Haris blak-blakan di kantor KontraS, melalui keterangan pers mengisahkan kesaksian Freddy kepadanya di 2014 lalu.

5. Kepada Haris, Freddy sampaikan, semua kesaksian tentang itu ada dalam dokumen hukum sebagai data penyidikan. Ia mengungkapkan, Freddy tak menyebut nama dan hanya berkata pada Haris untuk mengecek pledoinya.

6. Masih berdasarkan keterangan persnya itu, Haris menjelaskan bersama teman-teman sudah berusaha memeriksa data tersebut. Namun di laman Mahkamah Agung tidak ada dan hanya mencantumkan putusan.

7. Menurut Haris, tindakannya mempublikasi informasi dari Freddy Budiman, bandar narkoba yang telah dieksekusi, merupakan langkah terakhir yang dapat dilakukan.

8. Haris Azhar mengatakan, dia sempat bercerita kepada pihak Istana Kepresidenan terkait kesaksian Freddy Budiman.

9. Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan Polri telah mengagendakan pertemuan dengan Koordinator Kontras Haris Azhar terkait tulisan dia tentang Freddy Budiman, terpidana mati narkotika yang dieksekusi Jumat (29/7/2016) dini hari.

10. Sedangkan Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi mengatakan, BNN akan menindak tegas kalau ada oknum anggotanya terlibat dalam bisnis narkoba Freddy.

11. Sabtu (30/7/2016), Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar, mengaku sudah berkoordinasi dengan Koordinator Kontras Haris Azhar dan berencana bertemu.

12. Selasa (2/8/2016), Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Dusak mengaku telah meminta klarifikasi kepada mantan Kepala Lapas Nusakambangan, Sitinjak, mengenai adanya dugaan keterlibatan oknum Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan terpidana mati kasus narkotika Freddy Budiman.
Menurut, Sitinjak mengakui bahwa pada saat ia menjadi kepala lapas, terdapat permintaan dari oknum yang mengaku sebagai petugas BNN kepada salah satu pegawai di Lapas Nusakambangan.
Oknum tersebut meminta petugas lapas untuk melepas kamera pengawas yang mengarah pada ruang tahanan Freddy Budiman.

12. Rabu (3/8/2016), Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo menjelaskan Presiden Joko Widodo sudah mengetahui pernyataan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar tentang Freddy Budiman yang menjadi polemik.

13. Rabu (3/8/2016), Koordinator Kontras, Haris Azhar dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Kepolisian RI, TNI, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait kesaksian Freddy Budiman yang dibeberkan Haris ke media.

14. Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul saat dihubungi, Rabu (3/8/2015) pagi, laporan tersebut didaftarkan pada Selasa (2/8/2016) pagi.

15. Haris dituduh melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

16. Rabu (3/8/2016), Kepala Polisi RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menyatakan Haris dilaporkan karena dianggap melanggar Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Pernyataan Haris dinilai mencemarkan nama baik tiga institusi tersebut karena tidak disertai pembuktian kuat.

17. Rabu (3/8/2016), Kapolri Tito Karnavian katakan pihaknya telah mendapatkan pledoi Freddy saat di persidangan. Polri juga telah mengonfirmasi kepada pengacara Freddy terkait keterangan Haris. Namun, tak ada yang membenarkan informasi tersebut.
Oleh karena itu, ia menilai, informasi yang dibeberkan oleh Haris berasal dari sumber yang tidak kredibel.

18. Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengatakan, status Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar masih terlapor. Polri akan melakukan pemanggilan terhadap Haris terkait laporan tersebut.

19. Rabu (3/8/2016) siang, Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Slamet Pribadi katakan pihaknya menindaklanjuti pernyataan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar terkait adanya oknum BNN yang membantu distribusi narkotika Freddy Budiman.

20. Kamis (4/8/2016) sore, Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso menghadap Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Selain melaporkan mengenai perkembangan pemberantasan narkoba secara umum, ia juga mengakui bahwa pertemuan empat mata dengan Presiden itu turut membahas pengakuan bandar Narkoba yang sudah dieksekusi mati, Freddy Budiman, kepada Haris Azhar, mengenai adanya oknum Polri, TNI dan BNN yang membantu Freddy berbisnis narkoba dari balik jeruji besi.

21. Kamis (4/8/2016), Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa pelaporan yang dibuat oleh TNI atas dugaan pencemaran nama baik terhadap Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar bukan dimaksudkan untuk mengkriminalisasi atau memenjarakan Haris.
Menurut Gatot, TNI justru berterima kasih kepada Haris karena telah memberikan informasi terkait keterlibatan oknum TNI berpangkat mayor jenderal dalam jaringan pengedar narkoba Freddy Budiman.

22. Jumat (5/8/2016), lahir Petisi "Kami mendukung keberanian Haris Azhar mengungkap kebenaran soal Mafia Narkoba musuh bangsa" yang diunggah di situs www.change.org telah mendapatkan dukungan lebih dari 17.000 tanda tangan.

23. Senin (8/8/2016), Mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Nusakambangan, Liberty Sitinjak, memberikan keterangan selama 2,5 jam kepada para penyidik di Badan Narkotika Nasional (BNN).

24. Senin (8/8/2016), Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar, mendapatkan dukungan dari 130 advokat yang akan memberikan bantuan hukum menghadapi proses hukum di Polri.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Luhut Pangaribuan.
25. Rabu (10/8/2016), ?Polri mengambil keputusan akan mendahulukan kinerja dari tim investigasi, dibanding pengusutan laporan tiga Institusi yakni TNI, BNN, dan Polri terhadap Koordinator KontraS, Haris Azhar. Source
Back To Top