Gayus-Satgas Mafia Hukum "Main Mata"
JAKARTA - Partai Golkar merasa sangat dirugikan dengan kasus Gayus pelesiran karena telah dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk memojokkan partai dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie."Karenanya, cukup beralasan jika kader Golkar curiga bahwa kasus Gayus pelesiran merupakan rekayasa pihak tertentu untuk membidik Partai Golkar," ungkap Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo kepada okezone, Minggu (14/11/2010).
Menurut anggota Komisi III DPR ini, rekayasa tersebut diduga melibatkan unsur kekuasaan dari luar Polri. Hal itu terlihat dari kacaunya pola komando pengawasan Gayus selama di luar rutan.
Karenanya, kata Bambang, penyelidikan internal Polri hendaknya menemukan jawaban tentang mengapa Gayus berani berada di luar rutan melampaui batas watu yang diizinkan. Lalu mengapa pengawal Gayus tidak memaksa Gayus kembali ke rutan ketika batas yang ditentukan sudah habis?
"Pertanyaannya mengapa Gayus begitu powerfull? Benarkah Gayus memiliki hubungan baik dengan Satgas Mafia Hukum?" kata Bambang. Mantan anggota Pansus Century ini menambahkan, semua kejanggalan ini harus diperjelas agar Partai Golkar tidak dijadikan korban dari rekayasa kasus Gayus pelesiran.
Tudingan adanya main kepentingan dari Satgas Mafia hukum sempat diutarakan Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi, beberapa waktu yang lalu. Kinerja yang tidak jelas, tanpa visi dan kewenangan tegas, keberadaan Satgas hanyalah gebrakan sesaat untuk mendongkrak citra pemimpin yang berkuasa, sekaligus memperlemah fungsi institusi hukum.
Gaya kerja Satgas yang melakukan 'intervensi', overacting, overconfidence, dan tidak tuntas justru dapat semakin menjauhkan cita-cita reformasi institusi Polri dan Kejaksaan Agung dan institusi penegak hukum lainnya. Orientasi Satgas bukanlah memperkuat reformasi institusi Polri dan Kejaksaan, tapi intervensi yang berpotensi menimbulkan ketidakpercayaan diri institusi-institusi hukum itu.
Sekadar diketahui, setelah sempat buron selama kurang lebih satu pekan, Gayus Tambunan akhirnya mau pulang ke Indonesia setelah dibujuk Satgas Mafia Hukum. Gayus ditemui dua anggota Satgas Denny Indrayana dan Mas Ahmad Santosa di Food Court Lucky Plaza, Singapura, akhir Maret lalu.
Konon, pertemuan Gayus dengan Denny dan Bang Ota, demikian Mas Ahmad Santosa biasa disapa, terjadi secara kebetulan. Waktu itu, Denny dan Ota yang sedang mencari makan malam bertemu Gayus yang sedang mencari makan malam juga.
Melalui pembicaraan yang dramatikal selama lebih kurang dua jam, Denny dan Ota terus meyakinkan dan mempersuasi Gayus agar mau pulang ke Tanah Air. Setelah terus dibujuk, akhirnya Gayus mantap untuk bekerja sama dengan Satgas dan menyerahkan diri ke polisi.(ram)
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment