Kapolri: Kalau Rekayasa Saya Siap Dicopot
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan semua proses pengungkapan rencana serangan bom di depan Istana Negara. |
"Ini semua berdasarkan kerja keras Densus 88, kerja intelijen yang memonitor terus 24 jam, beruntung ini bisa digagalkan. Di Samarinda terjadi, di Medan terjadi, di Thamrin terjadi, tapi ini bisa digagalkan oleh Densus 88, saya apresiasi," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jumat (16/12) kemarin, usai acara Sertijab Kapolda di Rupatama Mabes Polri.
Bahkan Tito Karnavian meminta masyarakat yang menyatakan atau berpendapat penangkapan teroris adalah pengalihan isu untuk membuktikan ke Polri dan ke publik.
"Kalau ada bukti bahwa ini rekayasa, tunjukkan buktinya. Kalau terbukti saya tindak tegas. Saya sendiri kalau ini rekayasa, saya siap dicopot," tambah jenderal bintang empat itu.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar sebelumnya, pihaknya tengah menyelidiki tuduhan bahwa pengungkapan kasus terorisme oleh Densus 88 Anti-Teror Polri merupakan upaya pengalihan isu.
"Itu menjadi bagian yang kita selidiki. Kita tidak mau isu yang berkembang merugikan publik," ujar Boy.
Boy menganggap pemberitaan soal teroris tidak boleh dianggap remeh. Tuduhan adanya pengalihan isu berpotensi membuat masyarakat menjadi lengah dan kewaspadaannya rendah terhadap gerakan radikal.
"Jangan sampai publik tidak waspada dan menganggap itu kondisi hal yang direkayasa," kata Boy.
Terkait temuan bom di Bekasi beberapa waktu lalu, polisi telah menangkap 11 orang yang diduga saling terkait dengan perencanaan bom bunuh diri di depan Istana Kepresidenan.
Seorang "pengantin" wanita sudah dipersiapkan untuk melakukan aksi pada Minggu (11/12/2016) lalu.
barang di rumah mereka.
Adapun benda mencurigai yang disita, yakni bom dalam rice cooker, bendera ISIS, stiker identitas kelompok Jamaah Ansharut Tauhid, bahan-bahan kimia, hingga surat wasiat salah satu pelaku yang ditujukan untuk orangtuanya.
"Kita tidak ingin membohongi publik dengan kondisi yang ada," kata Boy.
Kapolri kemudian mempertegas, dirinya siap diberhentikan dari jabatannya bila penangkapan terduga teroris adalah rekayasa "Saya sendiri, kalau ini rekayasa, saya siap dicopot. Kerja kami ini murni penyelidikan berbulan-bulan," ungkap Tito.
Mantan Kapolda Papua ini menambahkan pihaknya bersyukur Densus 88 bisa menggagalkan niatan kelompok teroris tersebut.
"Kami tidak perlu pujian, karena ini tugas kami. Soal pahala itu dari yang maha kuasa. Tolong masyarakat jangan mudah terpengaruh, berkomentar soal pengalihan isu," tegasnya. (tribun/theresia/kompas.com)
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment