Triks Atasi Tumpukan Utang Kartu Kredit
Kartu kredit memang merupakan alat pembayaran yang praktis, mudah digunakan kapan dan di manapun. Tapi jika tidak digunakan dengan bijak bisa menjadi bencana untuk keuangan Anda.
Di satu sisi, benda ini memang cukup berguna, apalagi jika Anda sedang berada di luar negeri. Namun di sisi lain, jika digunakan untuk memenuhi hasrat belanja impulsif Anda, bukan tidak mungkin Anda malah terjerat utang yang besar.
Apabila Anda sudah terlanjur berutang (mudah-mudahan belum terbelit utang), dapat membaca beberapa tips yang diberikan Aidil Akbar Madjid, konsultan keuangan untuk Detik Finance. Berikut ini tips agar Anda bisa terbebas dari utang dan selalu bersih dari utang tersebut.
1. Berhenti Belanja, Mulai Membayar
Akan sia-sia apabila Anda mencoba membayar dan melunasi utang, ketika Anda masih membuat utang baru. Mulailah dengan menghitung total utang yang sudah Anda miliki. Ambil selembar kertas dan buatlah empat kolom di dalamnya. Di kolom pertama, buat daftar nama institusi keuangan (bank) tempat Anda memiliki utang. Di kolom berikutnya, masukkan jumlah utang Anda dari tiap bank tersebut. Kolom ketiga, tempat Anda menuliskan suku bunga yang dikenakan dan harus dibayar dari masing-masing kartu kredit. Kolom terakhir, masukkan pembayaran minimum dari masing-masing kartu kredit.
Cobalah untuk mengatur ulang daftar kreditor Anda dengan kreditor yang mengenakan suku bunga terbesar di daftar paling atas dan bayarlah utang dengan biaya (bunga) paling besar terlebih dahulu. Dari jatah pembayaran cicilan bulanan utang Anda, bayarkan minimum pembayaran ke utang-utang yang lain dan sisa nominal terbesar dibayarkan ke utang dengan bunga yang paling tinggi seperti di atas.
Jual barang-barang berharga Anda, cairkan deposito serta tabungan dan bayarkan semua aset ini untuk melunasi utang Anda sekarang. Tidak ada gunanya Anda memiliki deposito jutaan Rupiah dengan bunga 7% per tahun apabila Anda harus membayar utang kartu kredit dengan bunga 42% per tahun, yang artinya uang Anda minus 35% per tahun.
2. Pinjam Uang Lebih Banyak Lagi
Bingung? Kedengarannya memang aneh, dimana pada poin sebelumnya Anda disarankan tidak boleh berutang, tapi poin ini Anda justru dianjurkan meminjam uang lebih banyak. Tapi maksudnya adalah, pinjaman uang tersebut untuk membayar utang yang lama dengan utang baru. Namun dengan catatan, jumlah utang yang baru tidak boleh melebihi utang yang lama dan suku bunga utang yang baru harus lebih rendah dari suku bunga utang yang lama.
Dengan semakin ketatnya kompetisi untuk mendapatkan nasabah bagus yang mau berutang, kartu kredit dan lembaga keuangan berlomba-lomba menawarkan kredit dengan bunga yang lebih rendah dari sebelumnya. Banyak kartu kredit yang sekarang menawarkan fasilitas transfer balance alias memindahkan utang Anda di kartu kredit yang lama ke kartu kredit yang baru dengan iming-iming suku bunga yang lebih rendah. Apabila Anda jeli dan bisa memanfaatkan fasilitas ini, tidak menutup kemungkinan Anda akan dapat menghemat biaya bunga.
Tapi yang harus selalu diingat, langkah ini hanya suatu bentuk penyelesaian sementara untuk jangka pendek sehingga Anda tidak terbebani bunga yang cukup besar. Tujuan akhir Anda tetap menghilangkan utang kartu kredit. Dalam melakukan transaksi ini, berhati-hatilah dan selalu baca penawaran tertulis yang diajukan penerbit kartu kredit. Jangan sampai terjebak ke dalam perangkap suku bunga yang murah untuk jangka waktu tertentu (pendek) yang kemudian akan naik menjadi jauh lebih mahal dibandingkan suku bunga utang Anda yang pertama, yang ujung-ujungnya akan merugikan.
3. Jangan Berutang Lagi
Kata kuncinya adalah: Disiplin diri. Pada saat Anda mulai mencicil utang sesuai dengan langkah pertama dan kedua, jangan merasa puas dengan keberhasilan Anda itu sehingga Anda mulai menambah utang baru. Artinya, apabila Anda menggunakan kartu kredit lagi maka langsung bayarkan sejumlah dana yang Anda pakai saat jatuh tempo tagihan pembayaran. Apabila tidak bisa disiplin melakukan hal ini, pergunakan saja charge card atau kartu debit sehingga Anda tidak terbelit utang lagi.
Strategi terakhir adalah manajemen amplop. Artinya, apabila Anda perlu menggunakan kartu kredit (di saat anda tidak membawa uang tunai) maka setiba di rumah segera masukkan uang tunai yang akan dibayarkan untuk membayar keperluan Anda kedalam amplop tertutup dan terpisah dan letakkan di tempat yang terkunci. Pergunakan dana tersebut ketika tagihan kartu kredit Anda datang. sumber:Wolipop.com
dok. Thinkstock |
Di satu sisi, benda ini memang cukup berguna, apalagi jika Anda sedang berada di luar negeri. Namun di sisi lain, jika digunakan untuk memenuhi hasrat belanja impulsif Anda, bukan tidak mungkin Anda malah terjerat utang yang besar.
Apabila Anda sudah terlanjur berutang (mudah-mudahan belum terbelit utang), dapat membaca beberapa tips yang diberikan Aidil Akbar Madjid, konsultan keuangan untuk Detik Finance. Berikut ini tips agar Anda bisa terbebas dari utang dan selalu bersih dari utang tersebut.
1. Berhenti Belanja, Mulai Membayar
Akan sia-sia apabila Anda mencoba membayar dan melunasi utang, ketika Anda masih membuat utang baru. Mulailah dengan menghitung total utang yang sudah Anda miliki. Ambil selembar kertas dan buatlah empat kolom di dalamnya. Di kolom pertama, buat daftar nama institusi keuangan (bank) tempat Anda memiliki utang. Di kolom berikutnya, masukkan jumlah utang Anda dari tiap bank tersebut. Kolom ketiga, tempat Anda menuliskan suku bunga yang dikenakan dan harus dibayar dari masing-masing kartu kredit. Kolom terakhir, masukkan pembayaran minimum dari masing-masing kartu kredit.
Cobalah untuk mengatur ulang daftar kreditor Anda dengan kreditor yang mengenakan suku bunga terbesar di daftar paling atas dan bayarlah utang dengan biaya (bunga) paling besar terlebih dahulu. Dari jatah pembayaran cicilan bulanan utang Anda, bayarkan minimum pembayaran ke utang-utang yang lain dan sisa nominal terbesar dibayarkan ke utang dengan bunga yang paling tinggi seperti di atas.
Jual barang-barang berharga Anda, cairkan deposito serta tabungan dan bayarkan semua aset ini untuk melunasi utang Anda sekarang. Tidak ada gunanya Anda memiliki deposito jutaan Rupiah dengan bunga 7% per tahun apabila Anda harus membayar utang kartu kredit dengan bunga 42% per tahun, yang artinya uang Anda minus 35% per tahun.
2. Pinjam Uang Lebih Banyak Lagi
Bingung? Kedengarannya memang aneh, dimana pada poin sebelumnya Anda disarankan tidak boleh berutang, tapi poin ini Anda justru dianjurkan meminjam uang lebih banyak. Tapi maksudnya adalah, pinjaman uang tersebut untuk membayar utang yang lama dengan utang baru. Namun dengan catatan, jumlah utang yang baru tidak boleh melebihi utang yang lama dan suku bunga utang yang baru harus lebih rendah dari suku bunga utang yang lama.
Dengan semakin ketatnya kompetisi untuk mendapatkan nasabah bagus yang mau berutang, kartu kredit dan lembaga keuangan berlomba-lomba menawarkan kredit dengan bunga yang lebih rendah dari sebelumnya. Banyak kartu kredit yang sekarang menawarkan fasilitas transfer balance alias memindahkan utang Anda di kartu kredit yang lama ke kartu kredit yang baru dengan iming-iming suku bunga yang lebih rendah. Apabila Anda jeli dan bisa memanfaatkan fasilitas ini, tidak menutup kemungkinan Anda akan dapat menghemat biaya bunga.
Tapi yang harus selalu diingat, langkah ini hanya suatu bentuk penyelesaian sementara untuk jangka pendek sehingga Anda tidak terbebani bunga yang cukup besar. Tujuan akhir Anda tetap menghilangkan utang kartu kredit. Dalam melakukan transaksi ini, berhati-hatilah dan selalu baca penawaran tertulis yang diajukan penerbit kartu kredit. Jangan sampai terjebak ke dalam perangkap suku bunga yang murah untuk jangka waktu tertentu (pendek) yang kemudian akan naik menjadi jauh lebih mahal dibandingkan suku bunga utang Anda yang pertama, yang ujung-ujungnya akan merugikan.
3. Jangan Berutang Lagi
Kata kuncinya adalah: Disiplin diri. Pada saat Anda mulai mencicil utang sesuai dengan langkah pertama dan kedua, jangan merasa puas dengan keberhasilan Anda itu sehingga Anda mulai menambah utang baru. Artinya, apabila Anda menggunakan kartu kredit lagi maka langsung bayarkan sejumlah dana yang Anda pakai saat jatuh tempo tagihan pembayaran. Apabila tidak bisa disiplin melakukan hal ini, pergunakan saja charge card atau kartu debit sehingga Anda tidak terbelit utang lagi.
Strategi terakhir adalah manajemen amplop. Artinya, apabila Anda perlu menggunakan kartu kredit (di saat anda tidak membawa uang tunai) maka setiba di rumah segera masukkan uang tunai yang akan dibayarkan untuk membayar keperluan Anda kedalam amplop tertutup dan terpisah dan letakkan di tempat yang terkunci. Pergunakan dana tersebut ketika tagihan kartu kredit Anda datang. sumber:Wolipop.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment