Kronologi Pembatalan Acara Sumpah Pemuda
SUMPAH PEMUDA - Acara peringatan sumpah pemuda yang digelar Persatuan Pelajar Indonesia di Malaysia (PPIM) dibatalkan pihak KBRI. Berikut kronologinya versi PPIM:
1. 20 Oktober 2011, sdr Fahmisyam selaku ketua panitia acara mengirim surat permohonan izin tempat Aula Hasanudin KBRI - KL ke Bpk Nasrul selaku staff Atase Pendidikan. Yang biasanya prosedur seperti ini akan di-forward langsung oleh beliau ke Atase Pendidikan yaitu Prof Rusdi.
2. 20 Oktober 2011 10.17 am, setelah surat terkirim, Marlin Ramadhan Baidillah menghubungi (sms) Prof Rusdi untuk membincangkan persiapan acara tsb. 12.48 pm Prof Rusdi baru mengkonfirmasi untuk bisa berdiskusi pada hari jumat pkl 10.00 am.
3. 21 oktober 2011 10.00 am, Surat permohonan Izin dari PPIM belum sampai ke Prof.Rusdi (kata pak Nasrul). Prof Rusdi baru membaca dan mendapat penjelasan dari Marlin. Dalam diskusi telah dinyatakan kesediaan KBRI mengenai kesiapan tempat pada hari-H namun dengan catatan adanya perubahan pembicara. Pembicara disarankan diubah sehingga hal ini perlu dilakukan diskusi terlebih dahulu oleh PPIM. Dengan demikian, surat permohonan izin perlu direvisi untuk nantinya disampaikan ke KUAI.
4. 24 Oktober 2011, surat-surat yang diperlukan: permohonan izin tempat, konsumsi, akomodasi dan pembicara dari Pak Wirana, Prof Rusdi dan pak Suryana sudah disampaikan ke Pak Nasrul dan email at-dik.
5. 24 Oktober 2011 petang, sdra Dimas B.W. Kusuma selaku Sterring Committee acara bersama Fahmisyam berjumpa dengan Prof Rusdi untuk menyampaikan bahwa secara prinsip kegiatan udah siap tinggal memastikan tentang tempat acara. Pada kesempatan itu Prof Rusdi menyatakan bahwa acara ditunda dikarenakan waktu yang terlalu singkat untuk persiapan acara seperti Aula Hasanudin dan konsumsi. Juga pada hari itu dikhawatirkan tidak hadirnya Pak Wirana yang kabarnya baru pulang dari Indonesia. Hal ini memaksa sdra Dimas dan Fahmi untuk berdiskusi ulang dengan sdra Marlin dan sdra Zulham via telepon. Setelah dilakukan diskusi, sdra Dimas dan Fahmisyam berusaha untuk menjumpai Prof Rusdi. Namun sayang, beliau sudah pulang lebih awal dan hingga pukul 06.38 pm handphone beliau tidak dapat dihubungi.
6. 25 Oktober 2011 09.00 am, Prof Rusdi tidak dapat dijumpai dengan alasan ada tamu. Atas informasi dari Ibu Wiwik (staff atase pendidikan) via telepon (09.40 am) bahwa KBRI tetap tidak mengizinkan acara diadakan pada hari rabu 26 oktober dengan alasan waktu persiapan yang singkat dan juga pada hari itu adalah hari libur sehingga akan menyulitkan bagi pekerja2 yang akan menyiapkan tempat. Dalam hal ini KBRI juga menyarankan jika acara tetap diadakan tanggal 26 oktober maka baiknya diadakan di tempat lain dan KBRI tetap akan membantu dalam hal pembiayaan konsumsi. Tapi dengan waktu yang sempit akan sulit bagi Panitia Pelaksana untuk mencari tempat.[Sumber ]
Foto Tribunnews.com |
1. 20 Oktober 2011, sdr Fahmisyam selaku ketua panitia acara mengirim surat permohonan izin tempat Aula Hasanudin KBRI - KL ke Bpk Nasrul selaku staff Atase Pendidikan. Yang biasanya prosedur seperti ini akan di-forward langsung oleh beliau ke Atase Pendidikan yaitu Prof Rusdi.
2. 20 Oktober 2011 10.17 am, setelah surat terkirim, Marlin Ramadhan Baidillah menghubungi (sms) Prof Rusdi untuk membincangkan persiapan acara tsb. 12.48 pm Prof Rusdi baru mengkonfirmasi untuk bisa berdiskusi pada hari jumat pkl 10.00 am.
3. 21 oktober 2011 10.00 am, Surat permohonan Izin dari PPIM belum sampai ke Prof.Rusdi (kata pak Nasrul). Prof Rusdi baru membaca dan mendapat penjelasan dari Marlin. Dalam diskusi telah dinyatakan kesediaan KBRI mengenai kesiapan tempat pada hari-H namun dengan catatan adanya perubahan pembicara. Pembicara disarankan diubah sehingga hal ini perlu dilakukan diskusi terlebih dahulu oleh PPIM. Dengan demikian, surat permohonan izin perlu direvisi untuk nantinya disampaikan ke KUAI.
4. 24 Oktober 2011, surat-surat yang diperlukan: permohonan izin tempat, konsumsi, akomodasi dan pembicara dari Pak Wirana, Prof Rusdi dan pak Suryana sudah disampaikan ke Pak Nasrul dan email at-dik.
5. 24 Oktober 2011 petang, sdra Dimas B.W. Kusuma selaku Sterring Committee acara bersama Fahmisyam berjumpa dengan Prof Rusdi untuk menyampaikan bahwa secara prinsip kegiatan udah siap tinggal memastikan tentang tempat acara. Pada kesempatan itu Prof Rusdi menyatakan bahwa acara ditunda dikarenakan waktu yang terlalu singkat untuk persiapan acara seperti Aula Hasanudin dan konsumsi. Juga pada hari itu dikhawatirkan tidak hadirnya Pak Wirana yang kabarnya baru pulang dari Indonesia. Hal ini memaksa sdra Dimas dan Fahmi untuk berdiskusi ulang dengan sdra Marlin dan sdra Zulham via telepon. Setelah dilakukan diskusi, sdra Dimas dan Fahmisyam berusaha untuk menjumpai Prof Rusdi. Namun sayang, beliau sudah pulang lebih awal dan hingga pukul 06.38 pm handphone beliau tidak dapat dihubungi.
6. 25 Oktober 2011 09.00 am, Prof Rusdi tidak dapat dijumpai dengan alasan ada tamu. Atas informasi dari Ibu Wiwik (staff atase pendidikan) via telepon (09.40 am) bahwa KBRI tetap tidak mengizinkan acara diadakan pada hari rabu 26 oktober dengan alasan waktu persiapan yang singkat dan juga pada hari itu adalah hari libur sehingga akan menyulitkan bagi pekerja2 yang akan menyiapkan tempat. Dalam hal ini KBRI juga menyarankan jika acara tetap diadakan tanggal 26 oktober maka baiknya diadakan di tempat lain dan KBRI tetap akan membantu dalam hal pembiayaan konsumsi. Tapi dengan waktu yang sempit akan sulit bagi Panitia Pelaksana untuk mencari tempat.[Sumber ]
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment