Gadis SMP Cantik Dicabuli Setiap Pulang Sekolah
CERITA-CERITA PANAS 2011-Senin, 7 Maret 2011, LABUHAN-PM-Mar (14), panggil saja namanya begitu. Dia adalah siswi SMP di kawasan Medan Labuhan. Pada 6 Januari lalu, sepulangnya sekolah, dia dan sejumlah temannya serta warga panik. Soalnya, banjir melanda hampir seluruh kawasan di Medan Labuhan, termasuk kawasan rumahnya. Hampir seluruh jalanan tak bisa dilewati.
Itulah kabar yang diterima Mar.
Ditengah kepanikannya, Mar bertemu ES (24) warga Jl. KL Yos Sudarso. ES sendiri sering dilihat Mar di seputaran sekolahnya. Saat itu menjelang Maghrib. YA, Mar memang pulang sore, maklum, masuk sekolah pun siang. Melihat Mar seperti bingung, ES mendekatinya. Dia bahkan menawarkan jasa mengantarkan Mar pulang. ES berdalih tak ada angkot yang melewati jalanan banjir.
Karena hari mulai gelap, Mar tak keberatan. Namun, ES terlebih dulu mengajak Mar makan di sebuah warung. Masih berpakaian seragam, ES dan Mawar terlihat akrab layaknya seperti orang pacaran. Bahkan Mar tak menolak saat diajak ES ke rumahnya. Beberapa lama di sana, pria yang keseharian bekerja sebagai tukang minyak ini mengajak Mar pulang. Mengendarai sepeda motor, ES membonceng Mar.
Merasa janggal, Mar bertanya kemana ES membawanya. Soalnya, jalanan yang dilewati, tak menuju rumah Mar. Dengan banyak alasan, ES mengatakan jalan belum bisa dilalui. ES lalu membawa Mar ke SD Negeri Pekan Labuhan.
Di sana, mereka duduk santai di sebuah ruang kelas dengan para pengungsi yang tertimpa musibah banjir. Menit berikutnya, ES mengajak Mar duduk di ruang kelas kosong. Ternyata ES bermaksud lain. Meski sempat ditolak, ES berhasil menikmati tubuh Mar. Itu karena dijanjikan bakal dinikahi dan juga diancam. Usai itu, ES mengajak Mar pergi dari sana. Dalih mengantar pulang, ternyata tipuan.
Mar malah dibawa ke suatu tempat yang tak diketahui Mar.
Esok harinya, Mar diantarkan ke sekolah. Namun, ES janji bakal menjemputnya sepulang sekolah. Mar merasa tak berdaya, soalnya ES mengancamnya bila tak mau bertemu. Alhasil, sepulang sekolah, Mar dibawa ES dan kembali disetubuhi. Totalnya, ada 3 kali ES mencicipi tubuh Mar. Hari ketiga, Mar akhirnya pulang. Jelas orangtuanya curiga dan menginterogasinya.
Mar ‘nyanyi’. Kedua orangtuanya kaget dan langsung mengajak Mar menemui orangtua ES. Hati mereka lega, sebab orangtua ES janji bertanggungjawab dengan menikahkan ES dengan Mar. Kesepakatan itu dibuat dalam sebuah kertas segel. ES bakal menikahi Mar sebelum 6 Maret. Tapi janji tinggal janji. Itulah yang membuat kasus ini sampai ke polisi. Orangtua Mar mengadu kemarin (6/3) ke Polsek Medan Labuhan.
[sumber : http://www.posmetro-medan.com/index.php?open=view&newsid=22999]
Itulah kabar yang diterima Mar.
Ditengah kepanikannya, Mar bertemu ES (24) warga Jl. KL Yos Sudarso. ES sendiri sering dilihat Mar di seputaran sekolahnya. Saat itu menjelang Maghrib. YA, Mar memang pulang sore, maklum, masuk sekolah pun siang. Melihat Mar seperti bingung, ES mendekatinya. Dia bahkan menawarkan jasa mengantarkan Mar pulang. ES berdalih tak ada angkot yang melewati jalanan banjir.
Karena hari mulai gelap, Mar tak keberatan. Namun, ES terlebih dulu mengajak Mar makan di sebuah warung. Masih berpakaian seragam, ES dan Mawar terlihat akrab layaknya seperti orang pacaran. Bahkan Mar tak menolak saat diajak ES ke rumahnya. Beberapa lama di sana, pria yang keseharian bekerja sebagai tukang minyak ini mengajak Mar pulang. Mengendarai sepeda motor, ES membonceng Mar.
Merasa janggal, Mar bertanya kemana ES membawanya. Soalnya, jalanan yang dilewati, tak menuju rumah Mar. Dengan banyak alasan, ES mengatakan jalan belum bisa dilalui. ES lalu membawa Mar ke SD Negeri Pekan Labuhan.
Di sana, mereka duduk santai di sebuah ruang kelas dengan para pengungsi yang tertimpa musibah banjir. Menit berikutnya, ES mengajak Mar duduk di ruang kelas kosong. Ternyata ES bermaksud lain. Meski sempat ditolak, ES berhasil menikmati tubuh Mar. Itu karena dijanjikan bakal dinikahi dan juga diancam. Usai itu, ES mengajak Mar pergi dari sana. Dalih mengantar pulang, ternyata tipuan.
Mar malah dibawa ke suatu tempat yang tak diketahui Mar.
Esok harinya, Mar diantarkan ke sekolah. Namun, ES janji bakal menjemputnya sepulang sekolah. Mar merasa tak berdaya, soalnya ES mengancamnya bila tak mau bertemu. Alhasil, sepulang sekolah, Mar dibawa ES dan kembali disetubuhi. Totalnya, ada 3 kali ES mencicipi tubuh Mar. Hari ketiga, Mar akhirnya pulang. Jelas orangtuanya curiga dan menginterogasinya.
Mar ‘nyanyi’. Kedua orangtuanya kaget dan langsung mengajak Mar menemui orangtua ES. Hati mereka lega, sebab orangtua ES janji bertanggungjawab dengan menikahkan ES dengan Mar. Kesepakatan itu dibuat dalam sebuah kertas segel. ES bakal menikahi Mar sebelum 6 Maret. Tapi janji tinggal janji. Itulah yang membuat kasus ini sampai ke polisi. Orangtua Mar mengadu kemarin (6/3) ke Polsek Medan Labuhan.
[sumber : http://www.posmetro-medan.com/index.php?open=view&newsid=22999]
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment