Lusi Oei Beberkan Transaksi
FOCUS-GLOBAL.CO.CC- Pembobolan Rp 7 M Bank Victoria Mantan Staf Marketing Bank Victoria Muara Karang, Lusi Oei bisa sedikit lega karena hasil Puslabfor menunjukkan tanda tangan slip penarikan dana Rp 7 miliar milik WN Australia, Omar Hallak, ternyata identik dengan tanda tangan asli Hallak.
Namun, Lusi tetap harus menjelaskan transaksi rekening Hallak tersebut. Menurut Lusi, semua uang hasil transaksi tersebut digunakan untuk kepentingan Hallak.
"Semua uang itu dia yang gunakan, saya tidak mengambilnya sedikitpun," kata Lusi saat dihubungi wartawan, Rabu (6/4/2011).
Karena kedekatannya dengan Lusi, Hallak sering meminta Lusi untuk mengurus keperluan Hallak. Salah satunya, Hallak pernah meminta Lusi untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening keluarga Hallak di Palestina.
"Ada transfer uang itu ke Palestina ke keluarganya," kata Lusi.
Uang yang ditransfer ke Palestina, kata Lusi, berjumlah sekitar Rp 2 M. Uang tersebut ditransfer ke rekening atas nama Muhammad Hallak, saudara Mr Hallak.
"Dia bilang saya, kalau kirim dari Australia ke Palestina nggak boleh. Dia suruh saya dari sini," kata dia.
Untuk transaksi itu, kata Lusi, dia memiliki buktinya. "Dan sudah saya serahkan ke penyidik," kata Lusi lagi.
Lusi mengungkapkan, ia juga pernah disuruh Hallak untuk mencairkan Rp 2,4 miliar pada 18 Desember 2010 lalu. Namun, uang tersebut diserahkan secara tunai kepada Hallak.
"Waktu itu saya kasih ke dia di Hotel Sofyan. Saat itu, dia bersama istrinya," ujarnya.
Kata dia, uang tersebut dipergunakan untuk membayar denda pajak Hallak karena membawa uang dollar ke Indonesia melebihi ketentuan yang berlaku.
"Kalau holiday, dia suka bawa guru-guru sekolah dan bawa uang ratusan ribu dollar, dicek pajak sana, ketahuan dan didenda," jelasnya.
"Makanya dia minta saya untuk mengambil uangnya buat bayar denda pajak itu. Aturan Australia kan, kalau ke luar nggak boleh bawa uang berlebih," paparnya.
Ia menambahkan, setiap transaksi yang dilakukan sudah dikonfirmasi oleh atasan Lusi. "Bosku juga konfirmasi ke dia ketika ada transaksi di rekening dia. Itu semua untuk kepentingan dia pribadi kok," cetusnya.
Lusi juga mengakui adanya transferan sejumlah uang ke rekening pribadinya. Namun, kata dia, transaksi itu atas perintah Hallak guna membeli keperluan pembangunan sekolah yang didirikan Hallak di Sentul, Bogor.
"Itu saya ada bon-bon untuk pembelian barang keperluan pembangunan sekolahnya itu. Sekarang sekolahnya juga sudah jadi dan sudah ada muridnya juga," tutup Lusi.
Pada 11 Januari 2011 lalu, Lusi Oei dilaporkan oleh Omar Hallak ke Mapolda Metro Jaya. Ia dituduh telah menggelapkan dana Rp 7 M di rekening Hallak yang tersimpan di Bank Victoria dengan cara memalsukan tanda tangan Hallak. sumber : E Mei Amelia R - detikNews
![]() |
pdk.or.id |
"Semua uang itu dia yang gunakan, saya tidak mengambilnya sedikitpun," kata Lusi saat dihubungi wartawan, Rabu (6/4/2011).
Karena kedekatannya dengan Lusi, Hallak sering meminta Lusi untuk mengurus keperluan Hallak. Salah satunya, Hallak pernah meminta Lusi untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening keluarga Hallak di Palestina.
"Ada transfer uang itu ke Palestina ke keluarganya," kata Lusi.
Uang yang ditransfer ke Palestina, kata Lusi, berjumlah sekitar Rp 2 M. Uang tersebut ditransfer ke rekening atas nama Muhammad Hallak, saudara Mr Hallak.
"Dia bilang saya, kalau kirim dari Australia ke Palestina nggak boleh. Dia suruh saya dari sini," kata dia.
Untuk transaksi itu, kata Lusi, dia memiliki buktinya. "Dan sudah saya serahkan ke penyidik," kata Lusi lagi.
Lusi mengungkapkan, ia juga pernah disuruh Hallak untuk mencairkan Rp 2,4 miliar pada 18 Desember 2010 lalu. Namun, uang tersebut diserahkan secara tunai kepada Hallak.
"Waktu itu saya kasih ke dia di Hotel Sofyan. Saat itu, dia bersama istrinya," ujarnya.
Kata dia, uang tersebut dipergunakan untuk membayar denda pajak Hallak karena membawa uang dollar ke Indonesia melebihi ketentuan yang berlaku.
"Kalau holiday, dia suka bawa guru-guru sekolah dan bawa uang ratusan ribu dollar, dicek pajak sana, ketahuan dan didenda," jelasnya.
"Makanya dia minta saya untuk mengambil uangnya buat bayar denda pajak itu. Aturan Australia kan, kalau ke luar nggak boleh bawa uang berlebih," paparnya.
Ia menambahkan, setiap transaksi yang dilakukan sudah dikonfirmasi oleh atasan Lusi. "Bosku juga konfirmasi ke dia ketika ada transaksi di rekening dia. Itu semua untuk kepentingan dia pribadi kok," cetusnya.
Lusi juga mengakui adanya transferan sejumlah uang ke rekening pribadinya. Namun, kata dia, transaksi itu atas perintah Hallak guna membeli keperluan pembangunan sekolah yang didirikan Hallak di Sentul, Bogor.
"Itu saya ada bon-bon untuk pembelian barang keperluan pembangunan sekolahnya itu. Sekarang sekolahnya juga sudah jadi dan sudah ada muridnya juga," tutup Lusi.
Pada 11 Januari 2011 lalu, Lusi Oei dilaporkan oleh Omar Hallak ke Mapolda Metro Jaya. Ia dituduh telah menggelapkan dana Rp 7 M di rekening Hallak yang tersimpan di Bank Victoria dengan cara memalsukan tanda tangan Hallak. sumber : E Mei Amelia R - detikNews
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment