Internet Sehat untuk Anak
DAMPAK buruk internet membuat para orangtua berusaha menjauhkan anak darinya. Padahal, dengan bimbingan yang tepat, internet bisa memberikan dampak positif bagi anak.Di era modern saat ini perkembangan teknologi informasi seolah susah untuk dihentikan. Salah satunya adalah internet. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun sudah mulai akrab dengan internet. Tapi sayang, tanpa diimbangi pengetahuan dan bimbingan yang memadai, internet bisa berdampak buruk bagi anak-anak.
Tak heran bila para orangtua berusaha menjauhkan buah hati mereka untuk mengakses
dunia tanpa batas ini. Sejatinya sikap seperti itu terlalu ekstrem. Teknologi bila digunakan dengan baik pasti akan membuahkan hasil yang baik, termasuk internet.
“Internet ibarat pisau bermata dua, bisa digunakan untuk hal yang baik dan sebaliknya,” tutur psikolog keluarga dari Kasandra & Associates, Kasandra Putranto MPsi.
Kasandra menuturkan, beberapa orang menganggap internet memberi dampak buruk, tapi tidak bagi orang yang memanfaatkan internet dengan baik. Anak bahkan bisa terlatih kreativitasnya dengan internet. Selain itu, internet memberi pengaruh seperti halnya untuk kehidupan bersosialisasi anak.
”Sekarang zamannya sudah berbeda, anak lebih sering menjalin hubungan sosial melalui internet,” tuturnya dalam acara interactive talk show bertema ”Mencerdaskan anak untuk menjadi seorang digital preneur yang andal” yang diadakan oleh KidZania Jakarta dan Speedy, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, baru-baru ini.
Jika dilihat dari segi umur, sebenarnya saat ini batasan umur berapa anak boleh berinternet, susah untuk ditentukan. Karena tidak sedikit juga anak yang duduk di bangku SD menggunakan internet untuk tugas sekolahnya.
Ingatkan kepada anak bahwa internet digunakan untuk mengeksplorasi hal-hal yang berkaitan dengan pelajarannya saja. Seperti ilmu sains, biologi, sosial, dan lainnya. Jadi, yang terpenting bukanlah sejak umur berapa anak boleh berinternet, melainkan peranan orangtua akan terpaparnya anak dari pengaruh buruk atau baik dari internet.
”Dampingi anak saat berinternet. Mendampingi secara fisik, emosional, dan faktual,” saran psikolog yang berpraktik di kawasan Kramat Pela ini. Jadi, tugas orang tualah untuk mengawasi anak berinternet, dengan menanamkan pengaruh baik dari berinternet maupun menanamkan internet sehat kepada anak. Karena dikhawatirkan, tanpa pengawasan bisa saja anak dengan mudah mengunduh situs-situs atau mengakses website yang terlarang dan hanya untuk orang dewasa.
Tidak ada salahnya untuk memperbolehkan anak kapan pun mereka mau bermain internet, asalkan berada dalam pengawasan orang tua. Selain itu, mekanisme Internal Resistance (IR) pada anak harus dibangun. Dengan mengembangkan IR pada anak, mereka diharapkan lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi-teknologi baru.
“Menanamkan tanggung jawab dalam penggunaan internet juga menjadi satu keharusan yang ditanamkan pada anak,” saran psikolog yang juga sibuk dengan kegiatan mengajar di The London School of Public Relations.
Menanamkan tanggung jawab, dijelaskan Kasandra, juga berhubungan dengan disiplin waktu yang diterapkan. Sebaiknya simpan komputer di tempat aman, seperti ruang keluarga, bukan di kamar. Orangtua juga wajib menutup konten-konten yang berbahaya bagi anak.
Untuk menghindari dampak negatif dari internet, salah satu yang mesti dipenuhi orangtua di era ini adalah tidak gagap teknologi. Sehingga dengan informasi yang mengalir deras, orangtua tetap bisa menyaring agar semua informasi yang tidak perlu tidak bisa diterima anak. Selain itu, agar orangtua juga dapat membantu menelaah informasi yang bisa diaplikasikan dengan memberi pengetahuan kepada anak sehingga terjalin kedekatan emosional dengan anak saat berinternet. “Jadi, orangtua tidak hanya duduk diam saja saat mendampingi anak, tetapi menjelaskan seperti apa berinternet yang sehat,” ungkapnya.
Dikatakan oleh seorang figur animator muda yang berhasil meraih berbagai penghargaan dan menjadi seorang entrepreneur muda dalam dunia digital, Wahyu Aditya, sebenarnya jika anak bisa memanfaatkan internet dengan baik, maka internet bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengasah kreativitas anak. “Tidak sedikit anak yang sukses dan terlatih bakatnya karena berinternet. Biarkan mereka pilih apa yang mereka sukai,” ucapnya di acara yang sama.
Dalam meningkatkan dan mengasah kecerdasan serta kreativitas anak dalam menggunakan internet sebagai jendela ilmu pengetahuan dan informasi sehingga mampu mewujudkan cita-cita anak menjadi seorang digital preneur yang andal, Speedy bekerja sama dengan KidZania mengadakan kegiatan coaching clinic.
Dalam kegiatan ini, Establishment Speedy Digital Learning Center KidZania yang telah menjadi tempat favorit bagi anak-anak, memberikan kesempatan kepada mereka untuk membuat animasi digital. Hasil karya mereka selanjutnya di-upload ke dalam suatu jaringan sosial berdasarkan pengalaman langsung dari kehidupan nyata (active learning and first-hand role play experience) semenjak usia dini.
“Acara ini bertujuan meningkatkan kecerdasan dan kreativitas anak melalui internet, karena tidak dipungkiri lagi bahwa berinternet sudah menjadi kegiatan anak sehari-hari,” ujar I Nyoman G Wiryanata selaku Direktur Konsumer PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
(Koran SI/Koran SI/tty)
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment