Mumi Mesir Firaun Ramses III
Arkeolog Eropa telah menganalisis sifat
kerusakan pada mumi Mesir Firaun Ramses III, dan menemukan bahwa
penguasa terbesar mesir tewas dengan luka sayatan di bagian leher yang
dilakukan oleh para konspirator, yang dipimpin oleh istri dan anaknya.
Mumi Firaun Ramses III Foto : BMJ.com |
Firaun Ramses III adalah salah satu raja Mesir dari dinasti ke-20, yang
memerintah kerajaan mesir pada pergantian Kerajaan Baru, pada 11.12 abad
SM. Menurut ilmuan diyakini bahwa Ramses III menjadi korban kudeta
istana yang diprakarsai oleh istri dan anaknya. Peristiwa terbunuhnya
Ramses III tidak dapat diyakini apakah dia selamat atau tidak Firaun.
Ada
beberapa ahli berspekulasi bahwa upaya pembunuhan itu sukses, bahkan
ada yang mengatakan tidak sukses bahwa Firaun kedua dari dinasti ke-20
selamat dari serangan itu meski hanya bertahan sementara.
Sekelompok
arkeolog yang dipimpin oleh Albert Zink dari Institut mumi dan Iceman
di Bolzano, Italia telah datang dengan teori mereka bahwa raja tewas
akibat konspirasi.
Untuk membuktikan
teori mereka, para arkeolog telah mempelajari mumi Ramses III dan
Pentawere yang di duga sebagai anak kandungnya. Studi ini menemukan
bahwa di leher Firaun Ramses III terdapat sayatan luka di bagian leher
sepanjang tujuh sentimeter. Kedalamannya hampir mengenai tulang bagian
belakang, klaim ilmuan. Dalam pandangan mereka, terlukanya Ramses III
tidak dapat bertahan hidup dalam beberapa menit.
Dengan bantuan dari sampel jaringan tulang yang diambil dari mumi, arkeolog menyimpulkan bahwa raja dan pemuda usia 18 tahun. Hasil Tes DNA menunjukkan bahwa jenazah yang tidak teridentifikasi itu adalah milik pemuda berusia 18 tahun dan memiliki hubungan darah dengan Ramses III. Semua petunjuk mengarah pada Pangeran Pentawere.Penelitian terhadap mumi pria terungkap bahwa organ internal dan otak dibawa keluar selama proses mumifikasi, Jenazah itu tidak dibalsem dengan cara biasa dan dibungkus dengan kulit kambing yang "tidak murni secara ritual", yang merupakan hukuman masa kuno dalam bentuk prosedur pemakaman yang tidak mengikuti cara-cara kerajaan.
Selain
itu, pemeriksaan jenazah anak Ramses III di leher ditemukan sejumlah
lipatan dan dada membengkak. Oleh karena itu, para arkeolog telah
mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan mumi pria muda dikubur
hidup-hidup atau mati karena dicekik.
Dr
Zink mengatakan, "Hasil analisis genetik menunjukkan bahwa keduanya
memiliki hubungan darah dekat. Mereka memiliki kromosom Y yang sama dan
50% materi genetik mereka sama, yang biasa ditemukan pada hubungan ayah
dan anak." sumber
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment