Breaking News
Loading...
Loading...
Dec 20, 2012

Mumi Mesir Firaun Ramses III

Arkeolog Eropa telah menganalisis sifat kerusakan pada mumi Mesir Firaun Ramses III, dan menemukan bahwa penguasa terbesar mesir tewas dengan luka sayatan di bagian leher yang dilakukan oleh para konspirator, yang dipimpin oleh istri dan anaknya.
Mumi Firaun Ramses III
Mumi Firaun Ramses III Foto : BMJ.com


Firaun Ramses III adalah salah satu raja Mesir dari dinasti ke-20, yang memerintah kerajaan mesir pada pergantian Kerajaan Baru, pada 11.12 abad SM. Menurut ilmuan diyakini bahwa Ramses III menjadi korban kudeta istana yang diprakarsai oleh istri dan anaknya. Peristiwa terbunuhnya Ramses III tidak dapat diyakini apakah dia selamat atau tidak Firaun.

Ada beberapa ahli berspekulasi bahwa upaya pembunuhan itu sukses, bahkan ada yang mengatakan tidak sukses bahwa Firaun kedua dari dinasti ke-20 selamat dari serangan itu meski hanya bertahan sementara.
Sekelompok arkeolog yang dipimpin oleh Albert Zink dari Institut mumi dan Iceman di Bolzano, Italia telah datang dengan teori mereka bahwa raja tewas akibat konspirasi.

Untuk membuktikan teori mereka, para arkeolog telah mempelajari mumi Ramses III dan Pentawere yang di duga sebagai anak kandungnya. Studi ini menemukan bahwa di leher Firaun Ramses III terdapat sayatan luka di bagian leher sepanjang tujuh sentimeter. Kedalamannya hampir mengenai tulang bagian belakang, klaim ilmuan. Dalam pandangan mereka, terlukanya Ramses III tidak dapat bertahan hidup dalam beberapa menit.

Dengan bantuan dari sampel jaringan tulang yang diambil dari mumi, arkeolog menyimpulkan bahwa raja dan pemuda usia 18 tahun. Hasil Tes DNA menunjukkan bahwa jenazah yang tidak teridentifikasi itu adalah milik pemuda berusia 18 tahun dan memiliki hubungan darah dengan Ramses III. Semua petunjuk mengarah pada Pangeran Pentawere.

Penelitian terhadap mumi pria terungkap bahwa organ internal dan otak dibawa keluar selama proses mumifikasi, Jenazah itu tidak dibalsem dengan cara biasa dan dibungkus dengan kulit kambing yang "tidak murni secara ritual", yang merupakan hukuman masa kuno dalam bentuk prosedur pemakaman yang tidak mengikuti cara-cara kerajaan.

Selain itu, pemeriksaan jenazah anak Ramses III di leher ditemukan sejumlah lipatan dan dada membengkak. Oleh karena itu, para arkeolog telah mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan mumi pria muda dikubur hidup-hidup atau mati karena dicekik.

Dr Zink mengatakan, "Hasil analisis genetik menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan darah dekat. Mereka memiliki kromosom Y yang sama dan 50% materi genetik mereka sama, yang biasa ditemukan pada hubungan ayah dan anak." sumber
Follow Our Twitters

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top