Berkeliling Dunia Sambil Meraup Dollar,
Bagi pecinta traveling, biasanya jika kita berkeliling dunia maka sudah dapat dipastikan tabungan atau uang kita akan terkuras. Namun ada cara lain menikmati indahnya dunia dan sekaligus meraup dollar AS, yakni dengan bekerja di kapal pesiar.Suka duka kehidupan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berprofesi sebagai waiter atau pelayan di atas kapal pesiar inilah yang diangkat menjadi sebuah buku oleh pelaku langsung, tiga orang mantan TKI yang mengaku bekerja sebagai “jongos” di kapal pesiar: Hartono Rakiman, Haris Junaeri dan Agung Suryawan dalam buku mereka yang berjudul “Mabuk Dolar di Kapal Pesiar”. Buku ini diluncurkan di Bakoel Koffie Cikini Jakarta, Minggu pekan lalu.
Hartono Rakiman dkk di bawah bendera Komunitas Rumah Baca ini mencoba mengupas sisi unik dan inspiratif dari persoalan yang selama ini belum pernah diungkap melalui buku atau ulasan di media: persoalan TKI di atas kapal pesiar.
Indonesia adalah negeri bahari, yang semestinya memiliki pelaut-pelaut tangguh yang sanggup menaklukkan samudra, seperti kisah-kisah pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, Majapahit, atau kisah pelaut Bugis dengan perahu Phinisi-nya. Namun kemana perginya kisah anak cucu para pelaut itu? Yang tersisa kini hanyalah ribuan TKI yang tidak lagi sebagai pelaut ulung, tapi mengadu nasib sebagai pekerja di atas kapal pesiar.
Buku ini juga menawarkan alternatif lain ketika akhir-akhir ini dunia buku diramaikan oleh kisah-kisah perjalanan petualangan keliling dunia dengan anggaran terbatas (backpacking), buku ini justru menawarkan petualangan keliling dunia gratis bahkan mendapat bayaran dollar AS.
Genre buku kecil ini bisa dikelompokkan ke dalam buku memoar, kisah petualangan, atau perjalanan wisata. Akan tetapi, lebih jauh daripada itu, buku ini sebenarnya juga mengulik persoalan etos kerja, perenungan para penulisnya dalam pencapaian jati diri anak bangsa di tengah percaturan dunia. Di sana banyak pula ditemukan kisah-kisah yang mengharukan, sekaligus menginspirasi pembaca tentang bagaimana nasib TKI di atas kapal pesiar.
Buku ini terbagi menjadi empat bagian: Pertama adalah cerita pengalaman para penulis berkelana keliling dunia. Ini menjadi bonus paling indah karena berisi catatan kenangan tempat-tempat eksotik yang sempat dikunjungi penulis selama keliling dunia. Kunjungan wisata itu sekaligus menjadi media studi banding terhadap negara-negara yang dikunjungi.
Bagian kedua bercerita tentang hotel terapung, bertutur tentang kapal pesiar itu sendiri. Bagian ketiga mengupas suka duka sebagai seorang waiter dengan segala persoalan yang harus dihadapi setiap hari. Bagian keempat memotret sisi sisi unik dari penghuni kapal pesiar dari segala sudut. Ini menjadi tulisan menarik karena mengupas soal perilaku dan hubungan antarmanusia yang karakternya berbeda-beda.
Sebagai salah satu buku yang mengupas dunia pariwisata dan perhotelan, di dalam buku ini memang banyak ditemukan istilah-istilah asing atau istilah yang kurang akrab di telinga pembaca awam. Namun pada lembar lampiran telah disediakan daftar istilah (glossary) yang akan membantu pembaca awam untuk dapat memahami istilah-istilah asing tersebut.
Kutipan - Kompas.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment