Breaking News
Loading...
Loading...
Aug 12, 2010

Tips Jitu Hindari Kejahatan Hipnosis

Hipnosis pada prinsipnya adalah positif, bisa untuk membantu orang mengatasi masalah dan konflik tak sadarnya. Namun demikian hipnosis sering digunakan untuk kejahatan. Dan kenyataan inilah yang paling sering ditemui masyarakat.

Terlebih saat ini menjelang mudik atau pulang kampung yang tentu saja banyak para penjahat yang beraksi di tengah keramaian dan kepadatan. Berikut beberapa tips untuk menghindari kejahatan hipnotis yang ditulis oleh psikolog Adib Asrori dalam Netsains.Com
Pastikan Critical Factor kita tertutup
Orang dalam kondisi sadar berada pada gelombang beta, sedangkan pra-sadar berada pada gelombang alpha. Saat alpha itulah orang membutuhkan kondisi rileks penuh kosentrasi, lalu dengan mudah kita akan masuk ke alam bawah sadar.


Critical Factor adalah sebuah gerbang yang menghubungkan antara alam sadar dan alam bawah sadar. Critical factor ini dapat terbuka saat kondisi kita sedang rileks, penuh konsentrasi, bingung, sangat emosional (marah, sedih), atau mendengarkan sesuatu dari orang yang kita percayai.

Maka tutuplah critical factor kita dengan melakukan hal yang berkebalikan dari hal di atas ketika kita berada di area publik agar tidak mudah terhipnotis.

Jangan terlalu fokus pada suatu hal
Salah satu hal yang dapat membuka critical factor kita adalah konsentrasi penuh. Sehingga, agar critical factor kita tidak terbuka berusahalah untuk tidak terlalu fokus ketika menyaksikan hal baru yang kita jumpai di luar. Bisa jadi kita sengaja dibuat terpukau pada sebuah pertunjukan atau aksi, lalu secara tidak langsung terhipnotis untuk membeli produk tersebut.
Selalu menganalisa
Kita akan mudah terhipnotis oleh orang yang sangat kita percaya, dibandingkan dengan ketika kita berhadapan dengan orang baru yang tidak kita kenal.

Saat kita percaya, kita akan dengan mudah menerima sugesti dari orang yang kita percaya. Oleh karenanya, agar tidak mudah terhipnotis maka selalulah menganalisa setiap hal yang dikatakan orang ke kita benar tidaknya, ilmiah atau tidak.

Misalnya ada yang mempromosikan produk mereka bahwa kulit kita akan terlihat putih cemerlang dalam waktu 2 hari jika memakai krim produk mereka. Saking inginnya punya kulit yang cantik, kemudian kita beli saja sebab yang menawarkan produk itu seorang perempuan yang cantik dan berkulit putih. Jika mau menganalisa, coba ambil waktu sejenak untuk ambil nafas dan berfikir.

Mungkin tidak krim yang dijual dengan harga murah, dapat membuat kulit sehat, padahal kulit kita sangat gelap sehingga tidak mungkin rasanya dapat putih dalam 2 hari. Ketika kita mulai ragu-ragu dan ada pikiran-pikiran jika itu “tidak mungkin” saat inilah daya analisa kita berjalan.

Jangan mudah percaya pada orang baru kenal
Melengkapi hal di atas, bahwa kita akan mudah dihipnotis oleh orang yang sangat kita percaya. Seorang cewek cantik, berkulit putih yang berbicara tentang kecantikan akan lebih kita percaya daripada seorang nenek-nenek tua.

Seorang cowok berbadan atletis berbicara tentang kesehatan, kebugaran tubuh atau alat fitnes, akan lebih kita dengarkan daripada seorang kakek yang gemuk sekali. Teruslah menganalisa benar tidaknya apa yang diucapkan, agar kita tidak mudah terbawa suasana yang dapat menyebabkan critical factor kita terbuka.


Tidak ada yang mudah di dunia ini
Satu hal yang kita selalu tanamkan bahwa "tidak ada yang mudah atau gratis di dunia ini". Sehingga kita tidak akan terpukau atau bingung ketika ada orang yang menawarkan barang seharga 5 juta rupiah cukup dibayar 500 ribu saja dan kita sudah bisa bawa pulang barangnya karena hari ini promosi.

Pasti akan ada embel-embelnya setelah itu. Mungkin kita diminta membeli produk lain yang harganya lebih mahal, atau bentuk-bentuk yang lain. Kita dibuat bingung ini juga merupakan sebuah cara untuk membuka critical factor kita tadi, tujuannya agar kita lebih percaya dengan yang disampaikan. (*)
Sumber Berita Tribunnews.com

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top