Breaking News
Loading...
Loading...
Jul 30, 2010

Busset Dah ..! Mobil Dinas Anggota Dewan Dipakai untuk Memeras Gan !

LHOKSEUMAWE -- Aparat Kepolisian Polres Lhokseumawe bekerjasama dengan Polsek Banda Sakti Lhokseumawe, telah mengantongi identitas jelas pelaku pemerasan ala preman gampong yang diikuti perusakan pada fasilitas SMKN-6 Ulei Jalan, Kecamatan Banda Sakti, Selasa (27/7) lalu.



Pihak kepolisian juga mengungkapkan bahwa salah seorang pelaku itu adalah kerabat dekat salah seorang anggota DPRK Kota Lhokseumawe yang sering mengendarai mobil dinas Fraksi Partai Aceh (PA) yang kini disita polisi, karena digunakan oleh empat tersangka pemeras, saat menuju SMKN-6 untuk menjumpai Bukhari, selaku Kepsek SMKN-6.


Sumber di kepolisian mengungkapkan, mobil Avanza warna silver itu selama ini sering dikendarai oleh MH alias TG yang disebut-sebut berasal dari Fraksi PA dan juga disebutkan sebagai tergabung dalam Komisi C DPRK Lhokseumawe.

Seperti diberitakan sebelumnya, bak gaya pemerasan saat era konflik yang sempat diistilahkan dengan pajak nanggroe atau sering dikenal sebagai pajak siluman karena memang tidak resmi. Empat pemuda tiba-tiba mendatangi kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN-6) di Desa Desa Ulee Jalan Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Keempatnya lalu mendesak kepala sekolah menyerahkan uang bantuan pemerintah untuk mereka.


Kepala Sekolah yang bernama Bukhari tentu saja tak memenuhi tuntutan itu, karena sama saja dengan menggali kubur untuk dirinya, di mata hukum. Walhasil ke empat lelaki itu malah kembali mendatangi sekolah, seraya melakukan pengrusakan, layaknya cara kerja preman gampong. Polisi sendiri kini telah memasukkan nama ke empat orang tersangka pemeras ala preman gampong itu dalam Daftar Pencarian orang (DPO).

Sementara barang bukti yang disita oleh polisi, seperti satu unit mobil jenis avanza plat dinas milik salah seorang anggota DPRK Partai Aceh masih ditahan. Kapolres Lhokseumawe AKBP Kukuh Santoso melalui Kapolsek Banda Sakti AKP Adi Sofyan SH MM, Kamis (29/7/2010) menyebukan, dalam upaya menguak kasus itu, kini polisi telah mengumpulkan keterangan dari empat saksi.

Salah satu diantaranya adalah korban sendiri yakni kepala Sekolah SMKN-6 Lhokseumawe Bukhari. “Dengan adanya keterangan sejumlah saksi, akan semakin mudah bagi polisi melacak keberadaaan tersangka,” terang kapolsek.

Karena identitas tersangka sudah sangat transparan, polisi kini sedang melakukan pendekatan kekeluargaan kepada keluarga tersangka, untuk mau bersikap koperatif, dengan mengajak para tersangka itu segera menyerahkan diri. Jika pun tidak, polisi juga terus memburunya.

Pendekatan secara kekeluargaan itu juga dilakukan terhadap keluarga besar MH alias TG yang kerabat dekatnya juga ditengarai ikut memeras, termasuk dengan membawa mobil Avanza dinas, milik rakyat Lhokseumawe itu, untuk aksi memeras Kepala SMKN-6.(*/nur)
Editor : Tjatur
Source : Serambi Indonesia 
Kutipan Berita Dari -Tribunnews.com
ShareThis

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top