Breaking News
Loading...
Loading...
Jun 27, 2010

Siam Sally, Mak Nyusss

Tidak heran bila di Bali ada restoran dengan sajian Thai yang dapat diandalkan. Soalnya, selain masyarakat kita semakin menggandrunginya, komunitas internasional pun sudah sangat akrab dengan masakan Thai. Program "Thai Kitchen to the World" yang digagas dan dijalankan di masa PM Thaksin Sinawatra rupanya memang sangat berhasil menggelorakan popularitas masakan Thai ke seluruh dunia.


Di Ubud, Siam Sally adalah sebuah restoran Thai baru yang berhasil langsung menggebrak. Pemiliknya - pasangan Gusky dan Karen - tampaknya sudah semakin paham bagaimana cara memikat tamu. Mereka sudah memiliki tiga restoran lain sebelumnya - Batan Waru, Terazo, dan Cinta Grill -yang semuanya laris-manis.

Siam Sally menampilkan arsitektur dan interior yang ramah. Suasana Thai langsung terasa ketika kita masuk ke dalamnya. Tetapi, nuansa Bali tetap hadir dengan kentalnya. Sebelum hidangan yang dipesan datang, para tamu disuguhi rice cracker (semacam rengginang dari beras) dengan cocolan sambal hijau.

Saya memesan pomelo salad sebagai pembuka. Salad jeruk bali ini datang dengan dua ekor udang ukuran besar, dan taburan daun ketumbar. Jeruk bali yang manis-asam membuatnya cocok sekali untuk mengawali santap di siang yang terik.

Karen minta saya mencicipi ayam goreng Chatuchak. Ayam goreng? Memangnya tidak ada makanan yang lebih baik? "Percayalah," kata Karen, "Anda akan terkejut senang."

Maka datanglah si ayam goreng itu. Dari penampilannya saja saya sudah dapat menduga bahwa ayamnya sangat empuk. Kelihatan berminyak (greasy), tetapi sungguh menggoda. Dan, benar saja, ayam goreng yang satu ini jelas tidak boleh disepelekan. Mak nyuss! Empuk banget, dengan bumbu-bumbu meresap yang mencuatkan citarasa khas Thailand. "Tendangan" sereh-nya sungguh cantik.

Karena baru saja menerima ikan langoan (trevally = ikan kuwe) besar dan segar dari nelayan, Karen mengusulkan agar ikan di-fillet dan sebagian dikukus untuk saya cicipi. Menu ini memang tidak tampil di daftar. Eksperimen siang itu cukup berhasil. Harus diakui bahwa fillet ikan langoan yang berkarakteristik firm memang cocoknya untuk dibakar atau digoreng. Untuk dikukus, sebaiknya dipakai ikan yang lebih lembut teksturnya - seperti bawal putih, kerapu, atau seabass. Tetapi, saus encernya sangat memukau. Citarasa asam-gurihnya - dengan tone Thai basil yang menonjol - harus diacungi dua jempol.

Lain kali, bila saya berkunjung ke sana lagi, mungkin akan saya tanyakan kepada pemiliknya. Kenapa, ya, nama restoran ini secara fonetik hampir mirip dengan Sour Sally yang populer dengan jualan yoghurt? Apakah tidak ada nama lain yang lebih Thai atau mBali, begitu? (Bondan Winarno)

Siam Sally
Jl. Hanoman
Pengosekan
Ubud, Bali
0361 980777
info@baligoodfood.com

( eka / Odi )sumber Detik.com


Salam Sonia

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top