Narkoba : 7 Gembong Narkoba Terbesar di Dunia
Narkotika merupakan salah satu obat haram yang banyak disalahgunakan
oleh banyak orang. Meski memiliki manfaat positif dalam dunia medis,
penggunaan narkotika dikatakan dapat menimbulkan efek yang tidak
menguntungkan, salah satunya ketagihan. Karena itu peredaran narkoba
sangatlah dilarang. Bahkan negara-negara diberbagai belahan dunia telah
merancang peraturan khusus yang mengatur pengguaannya serta ancaman yang
sangat berat bagi pengedar dan konsumennya.
Namun yang menjadi masalah adalah perdagangan narkoba merupakan salah
satu perdagangan paling menguntungkan di dunia. Sehingga banyak kalangan
yang terus menjadikan narkoba sebagai barang dagangan yang laku keras.
Para mafia ini seakan tidak takut dengan hukum-hukum berat terhadap
peredaran atau penggunaan narkoba secara ilegal. Bahkan yang lebih parah
perdagangan narkoba telah menjadi kejahatan terorganisir yang tidak
hanya meresahkan negara-negara berkembang tetapi juga negara-negara
maju.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk membendung peredaran obat haram
ini, dari hukuman berat hingga pemeriksaan yang super ketat di setiap
pintu bandara. Namun tetap saja peredaran narkoba masih saja terjadi,
berbagai cara baru pun dilakukan oleh para pelaku guna mengelabui
petugas yang memeriksanya.
Zhenli Ye Gon
Dilahirkan di Shanghai pada 31 Januari 1963, Zhenli Ye Gon pindah ke
Meksiko pada 2002, dan membangun sebuah organisasi kejahatan di negara
tersebut yang aktif dalam penyelundupan serta peredaran narkoba di
berbagai negara, dari Meksiko hingga Asia. Zhenli Ye Gon menjadi orang
yang paling dicari di 180 negara, sampai kemudian tertangkap oleh aparat
AS pada 2007 di mansion pribadinya, bersama uang tunai sejumlah US$ 270
juta.
Frank Lucas
Semula, Frank Lucas hanyalah agen heroin yang menjalankan peredaran
barang terlarang itu ke para pengguna. Sampai kemudian, dia membangun
organisasinya sendiri dan beroperasi di Harlem selama 1960-an sampai
1970-an. Ia mendapatkan pasokan heroin langsung dari sumbernya di Golden
Triangle. Yang mencengangkan, dia menyelundupkan heroin ke Amerika
menggunakan peti mati prajurit Amerika yang meninggal. Kisah hidupnya
kemudian difilmkan oleh Hollywood dalam American Gangster, yang dirilis
pada 2007.
Klaas Bruinsma
Di Belanda, Klaas Bruinsma adalah raja narkoba nomor wahid yang
menguasai bisnis dan peredaran narkoba di Belanda serta negara-negara
lain. Dia dikenal dengan sebutan "De Dominee" (Menteri&) karena
kebiasaannya berpakaian hitam, dan kecenderungannya yang brutal dalam
menganiaya orang lain. Setelah bertahun-tahun menjadi gembong besar
narkoba, karir Klaas Bruinsma akhirnya selesai saat ia ditembak mati
oleh perwira polisi, Martin Hoogland, pada 27 Juni 1991.
Zambada GarcÃa
Zambada GarcÃa adalah penyelundup narkoba yang paling diburu di Meksiko,
dan masuk daftar Top 10 FBI Most Wanted serta daftar paling dicari DEA.
Kenyataan itu sudah menegaskan bagaimana sepak terjang orang ini dalam
bisnis narkoba. José Santiago Vasconcelos, jaksa Meksiko yang paling
aktif dalam memerangi narkoba, menyatakan bahwa Zambada GarcÃa adalah
pengedar narkoba nomor satu di negaranya.
Manuel Noriega
Manuel Noriega bukan hanya diktator militer yang memerintah Panama, tapi
juga pengedar narkoba internasional. Pada 1989, presiden Amerika,
Ronald Reagen, memerintahkan pasukan Amerika untuk menginvasi Panama dan
menangkap Jenderal Manuel Noriega. Invasi itu berhasil, dan Jenderal
Manuel Noriega ditangkap, lalu dibawa ke Amerika Serikat untuk menjalani
pengadilan atas kejahatan-kejahatannya, termasuk aktivitasnya dalam
bisnis narkoba.
Gilberto Rodriguez-Orejuela
Gilberto Rodriguez-Orejuela membentuk kartel Cali pada awal 1970-an di
Peru, dan bersaing diam-diam dengan kartel MedellÃn yang lebih dulu
terkenal. Jika kartel MedellÃn tersohor dengan kebrutalan dan aktivitas
pembunuhannya, kartel Cali lebih memilih bersikap sebagai pengusaha
legal. Namun, di balik topeng yang mereka gunakan, kartel Cali terlibat
dalam pemalsuan, penculikan, sampai penyelundupan tanaman koka dalam
jumlah besar dari Peru dan Bolivia ke Kolombia, untuk dikonversikan
menjadi bubuk kokain.
Osiel Cárdenas Guillén
Semula, Osiel Cárdenas Guillén adalah seorang mekanik yang bekerja di
Matamoros, suatu wilayah di Meksiko. Sampai kemudian, ia masuk ke dalam
kartel Gulf setelah membantu Chava Gómez, yang waktu itu memimpin kartel
Gulf. Tidak lama kemudian, Osiel Cárdenas Guillén mengambil alih kartel
tersebut dengan membunuh Chava Gómez. Karena itu pula, dia dijuluki "el
mata amigos" (the friend-killer atau sang pembunuh teman).
Pada 1999, dua agen federal Amerika berhasil menangkap informan kartel
Gulf di Matamoros. Osiel Cárdenas Guillén mengancam akan membunuh kedua
agen tersebut jika mereka menahan anak buahnya. Bersama selusin anak
buahnya, Osiel Cárdenas Guillén mengepung mobil agen federal itu di
pusat kota. source
Dalam ketegangan tersebut, agen federal AS mengingatkan, bahwa jika
mereka sampai terbunuh, maka Amerika akan memburu Osiel Cárdenas Guillén
seumur hidup. Kedua agen federal itu pun dilepaskan. Setelah peristiwa
itu, FBI menawarkan hadiah US$ 2 juta untuk siapa pun yang bisa
menangkap Osiel Cárdenas Guillén.
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment