Home NASIONAL DENSUS 88 Ringkus Lima DPO Teroris Sebelum Natal DENSUS 88 Ringkus Lima DPO Teroris Sebelum Natal Sepanjang Desember 2014 atau hingga sebelum Natal, Densus 88 Mabes Polri berhasil meringkus lima teroris yang sudah sejak lama menjadi DPO Alhasil pergerakan jaringan teror di Natal 2014 ini pun bisa diredam. Polri pun lebih mengedepankan pencegahan humanis dengan menangkap jaringan teroris sebelum mereka menyerang serta meledakkan bom. "Sesuai perintah Bapak Kapolri, perlakuan kepada para pelaku teror ini lebih humanis. Ditekankan lebih ke pencegahan," terang Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, Jumat (26/12/2014). Dikatakan Ronny, Polri terus melakukan penangkapan pada para pelaku teror. Terakhir tiga teroris ditangkap di Pulau Jawa yakni di Lamongan, Banyuwangi dan Sukoharjo. "Mereka yang ditangkap ini terkait kasus-kasus sebelumnya, terutama pelatihan di Aceh beberapa tahun lalu," tegas Ronny.seperti dikutip tribunnews.com Ronny menambahkan pihaknya berharap hingga akhir tahun nanti tidak ada lagi kasus teror yang terjadi. Karena telah dilakukan upaya pencegahan dengan penangkapan para DPO teroris. Berikut data teroris yang ditangkap sepanjang Desember 2014: 1. Ahmad Wahyono, alias Yono Adem alias Yono Adim (28) diringkus tim Densus 88, Rabu (10/12/2014) pukul 06.19 Wita. Yono Adem ditangkap di perempatan Jl Kalimantan dan Jl P seram Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, karena mengetahui soal bom Polres Poso. Bom Poso dirakit di rumahnya. Selain itu, Yono Adem juga merupakan bendahara dan penyuplai logistik kelompok Santoso yang berada di gunung. Bahkan Yono Adem, juga ikut pelatihan militer/tadrib yang diselenggarakan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. 2. Farid Ma'aruf alias Farid Tinombo ditangkap Kamis (11/12/2014) pukul 06.20 Wita di Jl Trans Sulawesi Tinombo, Kabupaten Parigi Maotong menuju Pasar Siavu. Farid adalah teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Keterlibatan Farid yakni bersama tersangka teroris lainnya, Yono Adem ikut pelatihan militer pimpinan Santoso. Kemudian Farid juga menerima hasil pencurian sepeda motor dalam rangka fa'I dari Kalman dan Yono Adem. Farid pernah pula bersembunyi di Pondok Daeng Koro, termasuk ikut meracik bom bersama Yono, Ato dan Kholid yang mengajar almarhum Arif (bom cair). Diketahui juga Farid berperan sebagai penerus bendahara kelompok Santoso. Dan melempar bom kepada anggota saat penangkapan Yasin dan Kholid di Kanyaman Poso. 3. Tony Sangralo alias Toni alias Amir alias Fadhli alias Abu Sauqi (36) ditangkap di Lamongan, Jawa Timur, Minggu (21/12/2014) pukul 20.15 WIB tepatnya di pertigaan Bandeng Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan. Toni memang sudah lama menjadi DPO Densus 88. Keterlibatan Ronny ialah mengikuti pelatihan di Jantho Aceh dan ikut berperan merencanakan kegiatan pelatihan di Aceh yang dipimpin oleh Dulmatin. 4. Adi Margono alias Margono terduga teroris yang ditangkap di Perumahan Brawijaya Permai, Blok L, Rt 3, Rw 4, Krajan, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, Senin (22/12/2014) pukul 19.30 WIB. Adi terlibat pelatihan di Jantho, Aceh. Keterlibatan lainnya yakni mengantarkan Saiful Sayyaf alias Gaplek, Zuher dan Kuncoro untuk pelatihan di Jantho, Aceh bersama ikhwan yang lain. Bahkan Adi juga mengantar atau mengirim Guntur Amuntai untuk bergabung melaksanakan perampokan (fai) dengan kelompok Pak Bos alias Sabar di medan. Termasuk pula menyediakan senjata dan amunisi selanjutnya dikirimkan oleh Arif Tuban ke Riau. 5. Dodi Kuncoro alias Dodi alias DK, terduga teroris yang ditangkap Polres Sukoharjo dan Densus 88 di Kp Gambiran RT 02 RW 14 Kelurahan Makamhaji, Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, Selasa (23/12/2014) pukul 15.45 WIB. Dodi terlibat kelompok Badri dan pernah mengirim sejumlah uang ke Poso untuk pelatihan militer kelompok MIT pimpinan Santoso. Follow Our Twitters Follow @focusglobalTK