Pakai Kondom Gerigi, Perempuan Lebih Nikmat dan Ketagihan
Seiring dengan bergulirnya waktu, kondom
mulai diterima masyarakat. Banyak produk kondom ditawarkan dengan
berbagai bentuk ,rasa, dan ukuran. Beberapa kondom
digunakan tidak hanya sebagai alat kontrasepsi namun juga sebagai
variasi dalam menikmati hubungan seksual, misalnya sekarang banyak
kondom dengan aneka rasa, seperti rasa buah-buahan, dan juga tersedia
kondom dengan tekstur tertentu, seperti berbintil-bintil, ataupun
bergerigi.
"Kondom yang diproduksi dengan keamanan tertentu, sehingga tidak akan ada masalah seandainya digunakan oleh konsumen, namun tetap harus memperhatikan penyimpanan kondom dan batas waktu masa berlakunya," kata Direktur PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) Saptariyanti AK Puteri.
Menurutnya,kondom bergerigi yang dikeluarkan PT Mitra Rajalawi Banjaran (PT MRB) misalnya, masih menjadi favorit dikalangan perempuan Indonesia.
"Dari 2% pangsa pasar lokal yang berhasil diraih kondom lokal. Sekitar 50% nya adalah produk kondom bergerigi, 30% kondom rasa stroberi, sedangkan sisanya produk lain seperti rasa coklat, pisang dan durian," jelasnya.
Selain bisa mencegah penularan infeksi menular seks dan kontrasepsi, Kondom berigi juga memberi kenikmatan tersendiri dengan bentuk atau tekstur yang bergerigi.
Kondom lokal anti alergi
Kondom buatan dalam negeri diklaim memiliki mutu bagus. Jika dibandingkan dengan buatan luar negeri, kondom buatan dalam negeri memakai bahan alami sehingga mengecilkan kemungkinan terjadinya alergi.
Menurut survey klinis lembaga kesehatan dunia, World Heatlh Organization (WHO), penggunaan bahan karet alami memang dinilai lebih aman dibandingkan dengan bahan dasar karet sintetis.
"Produk kondom lokal justru lebih aman karena berbahan dasar karet alam (natural rubber). Kalau kondom produksi luar bahan dasarnya latex sintetis,” kata Saptariyanti.
Saptariyanti menambahkan di pasaran banyak ditemukan kondom buatan luar yang diimpor secara ilegal ke dalam negeri. Agar laku, produk tersebut diberi merek kondom buatan Indonesia pada kemasannya.
Menurutnya, produk-produk tersebut umumnya memiliki kualitas yang rendah. Akibatnya ketika dipakai sering menimbulkan efek samping seperti rasa gatal dan ruam merah pada alat kelamin.
Dirinya menduga, produk sarung pengaman ini banyak dipoduksi di China yang menurutnya memiliki kualitas kontrol mutu yang minim.
”Produk selundupan inilah yang merusak nama merek kondom Indonesia,” pungkasnya.
sumber
"Kondom yang diproduksi dengan keamanan tertentu, sehingga tidak akan ada masalah seandainya digunakan oleh konsumen, namun tetap harus memperhatikan penyimpanan kondom dan batas waktu masa berlakunya," kata Direktur PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) Saptariyanti AK Puteri.
Menurutnya,kondom bergerigi yang dikeluarkan PT Mitra Rajalawi Banjaran (PT MRB) misalnya, masih menjadi favorit dikalangan perempuan Indonesia.
"Dari 2% pangsa pasar lokal yang berhasil diraih kondom lokal. Sekitar 50% nya adalah produk kondom bergerigi, 30% kondom rasa stroberi, sedangkan sisanya produk lain seperti rasa coklat, pisang dan durian," jelasnya.
Selain bisa mencegah penularan infeksi menular seks dan kontrasepsi, Kondom berigi juga memberi kenikmatan tersendiri dengan bentuk atau tekstur yang bergerigi.
Kondom lokal anti alergi
Kondom buatan dalam negeri diklaim memiliki mutu bagus. Jika dibandingkan dengan buatan luar negeri, kondom buatan dalam negeri memakai bahan alami sehingga mengecilkan kemungkinan terjadinya alergi.
Menurut survey klinis lembaga kesehatan dunia, World Heatlh Organization (WHO), penggunaan bahan karet alami memang dinilai lebih aman dibandingkan dengan bahan dasar karet sintetis.
"Produk kondom lokal justru lebih aman karena berbahan dasar karet alam (natural rubber). Kalau kondom produksi luar bahan dasarnya latex sintetis,” kata Saptariyanti.
Saptariyanti menambahkan di pasaran banyak ditemukan kondom buatan luar yang diimpor secara ilegal ke dalam negeri. Agar laku, produk tersebut diberi merek kondom buatan Indonesia pada kemasannya.
Menurutnya, produk-produk tersebut umumnya memiliki kualitas yang rendah. Akibatnya ketika dipakai sering menimbulkan efek samping seperti rasa gatal dan ruam merah pada alat kelamin.
Dirinya menduga, produk sarung pengaman ini banyak dipoduksi di China yang menurutnya memiliki kualitas kontrol mutu yang minim.
”Produk selundupan inilah yang merusak nama merek kondom Indonesia,” pungkasnya.
sumber
Mantaaaap
ReplyDeleteMau Dooong di garuuuk dikit dikit pake kondom itu? enak pastiii hehehe
ReplyDeleteYoi Welcome Bro
ReplyDeleteThanks for your Visit Have nice day and Great for All Blogger
ReplyDelete