Waduh..?Komandan Koramil Tembak Mati Warga Indrapuri
KOMANDAN KORAMIL TEMBAK MATI WARGA - Surya Darma bin Sulaiman (32), warga Gampong Seulangai, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Kamis (17/11/2011) sekitar pukul 23.00 WIB tewas ditembak Kapten (CZI) Jafaruddin Juned (54), oknum TNI AD yang sebelumnya menjabat Komandan Koramil (Danramil) Lamno, Aceh Jaya.
Sejumlah saksi mata kepada Serambi (Tribun Network) menyebutkan, korban tewas di halaman rumahnya setelah ditembak di bagian kepala oleh pelaku, menggunakan pistol jenis FN dari jarak dekat.
“Surya meninggal seketika itu juga setelah ditembak, sedangkan pelaku langsung pergi begitu saja. Korban kemudian kami bawa ke rumah sakit untuk divisum,” ujar Nuraini, mertua korban yang berdiri di samping korban saat penembakan terjadi.
Menurut Nuraini, peristiwa itu berawal dari pertengkaran kecil pada Kamis (17/11/2011) siang antara dirinya dengan Azhar yang menumpang tinggal di rumah pelaku.
Pertengkaran itu dipicu karena Nuraini menegur Azhar saat membuang sampah di kebun belakang rumahnya yang bersebelahan dengan rumah pelaku.
Pertengkaran itu berlanjut saat Aguswandi, anak Nuraini, mendatangi Azhar selepas Magrib. “Mereka sempat berkelahi, namun saya segera melerai dan anak saya pun pergi,” ujar Nuraini.
Tak lama berselang, Aguswandi kembali mendatangi Azhar di rumahnya dan menantangnya untuk kembali berkelahi.
Namun, Azhar enggan melayani. Mungkin karena kesal Azhar tak mau keluar rumah, Aguswandi pun melempari rumah yang ditempati Azhar hingga kaca jendela rumah itu pecah.
Diduga, Azhar kemudian menghubungi per telepon Kapten Jafaruddin Juned, pemilik rumah yang bertugas di Koramil Lamno, Aceh Jaya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Jafaruddin tiba bersama anak dan istrinya ke desa tersebut dan langsung mendatangi rumah Nuraini.
Dengan emosi tinggi, Jafaruddin meluapkan amarahnya kepada Nuraini sambil mencari Aguswandi, ipar Surya Darma, yang saat itu tak berada di rumah.
Surya Darma, menantu Nuraini, yang baru selesai shalat Isya, buru-buru keluar dari dalam rumah untuk melerai pertengkaran.
“Surya mengajak Jafaruddin masuk ke rumah untuk membicarakan masalah tersebut secara kekeluargaan. Tapi ia ditampar oleh Jafaruddin yang kemudian dibalas oleh Surya. Jafaruddin pun langsung mengeluarkan pistol dan menembak kepala Surya sebanyak dua kali,” papar Nuraini.
Tubuh korban langsung roboh disambut oleh Nuraini yang berdiri di sampingnya. Isak tangis keluarga korban langsung pecah dan mengundang kehadiran warga lainnya ke lokasi kejadian.
Sementara, pelaku bersama istri dan anaknya yang saat kejadian berada di dalam mobil berjarak 20 meter dari tempat penembakan, langsung meninggalkan lokasi tersebut.
Belakangan diketahui, pelaku meninggalkan lokasi menuju Markas Kodim 0101/BS di Banda Aceh untuk menyerahkan diri.
Tubuh korban yang bersimbah darah kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat menggunakan mobil Kapolsek Indrapuri yang saat terjadi penembakan sedang berada di rumah keuchik gampong setempat.
Dari Puskesmas Indrapuri, korban sempat dibawa pulang ke rumah orangtuanya di Gampong Seu’ot Baroh, masih di kecamatan yang sama, baru kemudian divisum di RSU Zainoel Abidin Banda Aceh.
Korban yang meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak itu, dikebumikan Jumat (18/11/2011) pukul 10.00 WIB di pemakaman umum Gampong Seulangai.
Sementara, pada Jumat dini hari, aparat Polisi Militer Kodam (Pomdam) Iskandar Muda (IM) langsung memproses kasus tersebut dengan membawa kembali Jafaruddin ke tempat kejadian, untuk kepentingan penyidikan. (th)
Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Kolonel Arh Subagio Irianto, mengatakan, usai penembakan tersebut, Kapten (CZI) Jafaruddin langsung melaporkan kejadian itu ke Markas Kodim Aceh Besar di Banda Aceh.
Kemudian, didampingi staf Kodim, ia diserahkan ke Pomdam Iskandar Muda.
Dandim 0114/Aceh Jaya selaku atasan Jafaruddin dan Dandim 0101/BS untuk wilayah Aceh Besar, sudah mengunjungi keluarga korban dan memberi sedikit santunan.
ilustrasi |
“Surya meninggal seketika itu juga setelah ditembak, sedangkan pelaku langsung pergi begitu saja. Korban kemudian kami bawa ke rumah sakit untuk divisum,” ujar Nuraini, mertua korban yang berdiri di samping korban saat penembakan terjadi.
Menurut Nuraini, peristiwa itu berawal dari pertengkaran kecil pada Kamis (17/11/2011) siang antara dirinya dengan Azhar yang menumpang tinggal di rumah pelaku.
Pertengkaran itu dipicu karena Nuraini menegur Azhar saat membuang sampah di kebun belakang rumahnya yang bersebelahan dengan rumah pelaku.
Pertengkaran itu berlanjut saat Aguswandi, anak Nuraini, mendatangi Azhar selepas Magrib. “Mereka sempat berkelahi, namun saya segera melerai dan anak saya pun pergi,” ujar Nuraini.
Tak lama berselang, Aguswandi kembali mendatangi Azhar di rumahnya dan menantangnya untuk kembali berkelahi.
Namun, Azhar enggan melayani. Mungkin karena kesal Azhar tak mau keluar rumah, Aguswandi pun melempari rumah yang ditempati Azhar hingga kaca jendela rumah itu pecah.
Diduga, Azhar kemudian menghubungi per telepon Kapten Jafaruddin Juned, pemilik rumah yang bertugas di Koramil Lamno, Aceh Jaya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Jafaruddin tiba bersama anak dan istrinya ke desa tersebut dan langsung mendatangi rumah Nuraini.
Dengan emosi tinggi, Jafaruddin meluapkan amarahnya kepada Nuraini sambil mencari Aguswandi, ipar Surya Darma, yang saat itu tak berada di rumah.
Surya Darma, menantu Nuraini, yang baru selesai shalat Isya, buru-buru keluar dari dalam rumah untuk melerai pertengkaran.
“Surya mengajak Jafaruddin masuk ke rumah untuk membicarakan masalah tersebut secara kekeluargaan. Tapi ia ditampar oleh Jafaruddin yang kemudian dibalas oleh Surya. Jafaruddin pun langsung mengeluarkan pistol dan menembak kepala Surya sebanyak dua kali,” papar Nuraini.
Tubuh korban langsung roboh disambut oleh Nuraini yang berdiri di sampingnya. Isak tangis keluarga korban langsung pecah dan mengundang kehadiran warga lainnya ke lokasi kejadian.
Sementara, pelaku bersama istri dan anaknya yang saat kejadian berada di dalam mobil berjarak 20 meter dari tempat penembakan, langsung meninggalkan lokasi tersebut.
Belakangan diketahui, pelaku meninggalkan lokasi menuju Markas Kodim 0101/BS di Banda Aceh untuk menyerahkan diri.
Tubuh korban yang bersimbah darah kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat menggunakan mobil Kapolsek Indrapuri yang saat terjadi penembakan sedang berada di rumah keuchik gampong setempat.
Dari Puskesmas Indrapuri, korban sempat dibawa pulang ke rumah orangtuanya di Gampong Seu’ot Baroh, masih di kecamatan yang sama, baru kemudian divisum di RSU Zainoel Abidin Banda Aceh.
Korban yang meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak itu, dikebumikan Jumat (18/11/2011) pukul 10.00 WIB di pemakaman umum Gampong Seulangai.
Sementara, pada Jumat dini hari, aparat Polisi Militer Kodam (Pomdam) Iskandar Muda (IM) langsung memproses kasus tersebut dengan membawa kembali Jafaruddin ke tempat kejadian, untuk kepentingan penyidikan. (th)
Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Kolonel Arh Subagio Irianto, mengatakan, usai penembakan tersebut, Kapten (CZI) Jafaruddin langsung melaporkan kejadian itu ke Markas Kodim Aceh Besar di Banda Aceh.
Kemudian, didampingi staf Kodim, ia diserahkan ke Pomdam Iskandar Muda.
Dandim 0114/Aceh Jaya selaku atasan Jafaruddin dan Dandim 0101/BS untuk wilayah Aceh Besar, sudah mengunjungi keluarga korban dan memberi sedikit santunan.
sumber : tribunnews.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment