Ups! Kanker Prostat Jangkiti Mumi Berusia Ribuan Tahun
Lisabon, Portugal, Sesosok mumi laki-laki berusia lebih dari 2.000 tahun membuktikan bahwa orang zaman dulu tidak lebih sehat dari sekarang. Hasil pemeriksaan menunjukkan, laki-laki ini mati perlahan karena kesakitan setelah digerogoti kanker prostat.
Mumi asal Mesir yang diperkirakan telah berusia 2.250 tahun tersebut kini disimpan sebagai koleksi National Archaeology Museum di Lisabon, Portugal. Berjenis kelamin laki-laki, diperkirakan berusia 51-60 tahun dan dalam kondisi kesakitan saat meninggal dunia.
Hasil pemindaian dengan Multi Detector Computerized Tomography (MDCT) menunjukkan, di bagian panggul dekat tulang belakang terdapat benjolan kanker yang sudah menyebar atau metastatis. Ada 2 benjolan yang ditemukan, masing-masing berukuran 0,72 cm dan 1,5 cm.
"Lesi atau bercak di tulang sekitarnya memberi bukti kuat adanya kanker prostat stadium akhir atau metastatik," ungkap para peneliti dalam laporannya yang dimuat di International Journal of Paleopathology, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (4/11/2011).
Dari hasil pemindaian, mumi tersebut juga mengalami lumbosacral ostoarthritis atau pengeroposan tulang-tulang di sekitar panggul. Diyakini, kerusakan itu terjadi karena digerogoti oleh kanker yang sudah mulai menyebar dan bisa menyebabkan seseorang mati perlahan karena kesakitan.
Pada umumnya, kanker prostat memang bermula dari benjolan kecil seukuran biji kenari. Setelah mulai mengganas, sel-sel kanker akan menyebar ke area panggul, tulang belakang, lengan atas, tulang-tulang kaki lalu merambat sampai tulang tengkorak.
Jika kesimpulan para ahli ini benar, maka mumi asal Mesir ini menjadi kasus kanker prostat tertua kedua di dunia. Sebelumnya pada tahun 2007, para ilmuwan juga berhasil mengidentifikasi kasus kanker prostat pada mumi dari Siberia yang berusia 2.700 tahun. sumber: Detik.com
Mumi kanker prostat (Dailymail) |
Mumi asal Mesir yang diperkirakan telah berusia 2.250 tahun tersebut kini disimpan sebagai koleksi National Archaeology Museum di Lisabon, Portugal. Berjenis kelamin laki-laki, diperkirakan berusia 51-60 tahun dan dalam kondisi kesakitan saat meninggal dunia.
Hasil pemindaian dengan Multi Detector Computerized Tomography (MDCT) menunjukkan, di bagian panggul dekat tulang belakang terdapat benjolan kanker yang sudah menyebar atau metastatis. Ada 2 benjolan yang ditemukan, masing-masing berukuran 0,72 cm dan 1,5 cm.
"Lesi atau bercak di tulang sekitarnya memberi bukti kuat adanya kanker prostat stadium akhir atau metastatik," ungkap para peneliti dalam laporannya yang dimuat di International Journal of Paleopathology, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (4/11/2011).
Dari hasil pemindaian, mumi tersebut juga mengalami lumbosacral ostoarthritis atau pengeroposan tulang-tulang di sekitar panggul. Diyakini, kerusakan itu terjadi karena digerogoti oleh kanker yang sudah mulai menyebar dan bisa menyebabkan seseorang mati perlahan karena kesakitan.
Pada umumnya, kanker prostat memang bermula dari benjolan kecil seukuran biji kenari. Setelah mulai mengganas, sel-sel kanker akan menyebar ke area panggul, tulang belakang, lengan atas, tulang-tulang kaki lalu merambat sampai tulang tengkorak.
Jika kesimpulan para ahli ini benar, maka mumi asal Mesir ini menjadi kasus kanker prostat tertua kedua di dunia. Sebelumnya pada tahun 2007, para ilmuwan juga berhasil mengidentifikasi kasus kanker prostat pada mumi dari Siberia yang berusia 2.700 tahun. sumber: Detik.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment