6 Wanita Bugil dipaksa 4 Oknum Polisi ?
6 WANITA DIPAKSA BUGIL - Seorang pria ditangkap karena diduga menyekap enam wanita dan menjadikan mereka sebagai budak seks di ruang bawah tanah di provinsi Henan, Cina.
Dua dari enam wanita itu tewas terbunuh. Kedua tewas karena diduga berusaha melarikan diri. Keduanya kemudian mendapat siksaan hingga kemudian tewas.
Menurut polisi, mayat keduanya ditempukan saat ruangan bawah tanah itu digerebek polisi. Polisi membebaskan tiga wanita yang masih berada dalam penyekapan dan menangkap Li.
Selama di masa penyekapan, wanita-wanita itu dipaksa melakukan webcam prostitusi untuk menghasilkan uang.
"Pria bernama Li Hao, 34 tahun, itu menghadapi dakwaan pembunuhan, pemerkosaan dan penahanan ilegal," kata polisi di kota Luoyang, Provinsi Henan.
Menurut laporan Xinhua, pensiunan pemadam kebakaran itu, telah menikah dan memiliki anak itu, mengaku melakukan semua perbuatan itu untuk mendapatkan uang. Ia memaksa wanita-wanita yang ia sekap itu untuk melakukan tari telanjang melalui chating dengan pelanggan melalui webcam.
Sebelum ditangkap pada 6 September, Li sehari-hari dikenal bekerja di Biro Pengawasan Teknologi di Luoyang. Dia diduga menculik enam perempuan - berusia antara 16 dan 24 - dari bar karaoke, salon rambut, dan layanan pijat.
Menurut pernyataan polisi, empat wanita yang diselamatkan juga mereka tahan karena diduga membantu Li, melakukan penyiksaan terhadap seorang wanita sampai mati.
Polisi mengatakan wanita-wanita itu disekap dalam sebuah ruangan yang hanya berukuran empat meter persegi, dengan buku dan laptop yang memiliki akses Internet untuk membantu mereka menghabiskan waktu.
Li mengelola bisnis webcam chat-nya dari ruang bawah tanah. Selain memaksa wanita-wanita itu telanjang, Li juga berulang kali memperkosa mereka.
Penyekapan enam wanita ini terungkap setelah satu dari mereka berhasil melarikan diri. Seorang kerabatnya kemudian langsung melaporkan ke aparat keamanan.
Kepala Polisi Luoyang meminta maaf kepada publik atas insiden tersebut, karena gagal mendeteksi kejahatan sebelumnya. Pihaknya pun memberhentikan empat polisi dalam kaitannya dengan kasus ini.
Empat polisi itu diberhentikan, karena menangkap wartawan Harian Nandu, Ji Xuguang, yang pertama kali mengungkap kasus tersebut. Dua dari polisi itu terus membututinya, dan menuduh wartawan itu melaporkan berita yang tidak benar. Polisi itu bahkan menyebut itu sebagai rahasia negara. sumber : tribunnews.com
Tragedi sex di Luoyang Cina |
Menurut polisi, mayat keduanya ditempukan saat ruangan bawah tanah itu digerebek polisi. Polisi membebaskan tiga wanita yang masih berada dalam penyekapan dan menangkap Li.
Selama di masa penyekapan, wanita-wanita itu dipaksa melakukan webcam prostitusi untuk menghasilkan uang.
"Pria bernama Li Hao, 34 tahun, itu menghadapi dakwaan pembunuhan, pemerkosaan dan penahanan ilegal," kata polisi di kota Luoyang, Provinsi Henan.
Menurut laporan Xinhua, pensiunan pemadam kebakaran itu, telah menikah dan memiliki anak itu, mengaku melakukan semua perbuatan itu untuk mendapatkan uang. Ia memaksa wanita-wanita yang ia sekap itu untuk melakukan tari telanjang melalui chating dengan pelanggan melalui webcam.
Sebelum ditangkap pada 6 September, Li sehari-hari dikenal bekerja di Biro Pengawasan Teknologi di Luoyang. Dia diduga menculik enam perempuan - berusia antara 16 dan 24 - dari bar karaoke, salon rambut, dan layanan pijat.
Menurut pernyataan polisi, empat wanita yang diselamatkan juga mereka tahan karena diduga membantu Li, melakukan penyiksaan terhadap seorang wanita sampai mati.
Polisi mengatakan wanita-wanita itu disekap dalam sebuah ruangan yang hanya berukuran empat meter persegi, dengan buku dan laptop yang memiliki akses Internet untuk membantu mereka menghabiskan waktu.
Li mengelola bisnis webcam chat-nya dari ruang bawah tanah. Selain memaksa wanita-wanita itu telanjang, Li juga berulang kali memperkosa mereka.
Penyekapan enam wanita ini terungkap setelah satu dari mereka berhasil melarikan diri. Seorang kerabatnya kemudian langsung melaporkan ke aparat keamanan.
Kepala Polisi Luoyang meminta maaf kepada publik atas insiden tersebut, karena gagal mendeteksi kejahatan sebelumnya. Pihaknya pun memberhentikan empat polisi dalam kaitannya dengan kasus ini.
Empat polisi itu diberhentikan, karena menangkap wartawan Harian Nandu, Ji Xuguang, yang pertama kali mengungkap kasus tersebut. Dua dari polisi itu terus membututinya, dan menuduh wartawan itu melaporkan berita yang tidak benar. Polisi itu bahkan menyebut itu sebagai rahasia negara. sumber : tribunnews.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment