Rela Disetubuhi Demi Kesembuhan Sang Anak
Sabtu, 16 April 2011PERBAUNGAN-PM-Tipu daya Muhammad Kelana alias Amat (27), dukun palsu yang gagal bunuh diri bersama istrinya, Yani (32) kembali terkuak. Selain menipu 9 warga dengan mengaku bisa menggandakan harta, seorang ibu rumah tangga (IRT) rela ditiduri sebagai syarat kesembuhan anaknya
Atik (40) warga Perbaungan yang ditemui POSMETRO di Polsek Perbaungan mengaku tak sanggup menahan emosinya. Korban dukun palsu ini tak meributi harta, melainkan kehormatannya yang direnggut Amat. Ibu rumah tangga ini tak sanggup mengenang peristiwa Senin, 28 Maret 2011 pukul 18.00 wib yang menimpanya.
Sore itu, Atik begitu iba dengan sakit yang diderita anaknya. Tak punya dana membawa anak keempatnya yang hilang ingatan ke rumah sakit, Atik pun memanggil Amat ke rumahnya.
Oleh Amat, Atik diminta menyiapkan mahar uang Rp2 juta dan dua ekor kambing sebagai syarat untuk kesembuhan anaknya. Lantaran tak punya duit, Atik menawar syarat menjadi Rp400 ribu. “Uang Rp400 ribu tersebut pun dari menjual tv yang di rumah,” kenang Atik.
Setelah menyerahkan uang Rp400 itu, Amat malah menyebut kalau rumah yang didiami Atik banyak dihuni jin jahat. Selain anaknya Rohman mengalami hilang ingatan, Amat menuturkan jin jahat tersebut juga akan menyerang penghuni rumah lainnya.
Lantaran takut, Atik pun menanyakan langkah apa yang harus dilakukannya. Mendengar hal itu, Amat lantas menganjurkan tubuh Atik dibersihkan dengan cara bersetubuh dengan dukun palsu tersebut. Atik pun menyetujui syarat yang disampaikan Amat demi kesembuhan anak dan keselamatan anggota keluarganya.
“Aku melakukan hubungan intim tersebut seperti dihipnotis. Setelah melakukan hubungan badan tersebut aku pun diam dan tak menceritakannya pada orang lain maupun suamiku. Namun karena penyakit anak ku tak juga sembuh aku pun menceritakannya pada warga sekitar,” ucap kesal.
Iming-iming Rp4 Miliar
Berawal dari pertunjukan sulap yang dimainkan Amat di depan warga Dusun Jering, Desa Maliti II, Kec. Perbaungan. Dari setangkai bunga mawar yang dipegang Amat, sebuah cincin menyembul. Kemampuan itu dianggap warga sebagai suatu kesaktian.
Terpesona dengan permainan Amat, warga pun percaya saat diminta menyerahkan harta dan barang berharganya untuk dilipat gandakan. Tergiur dengan kekayaan, 9 warga pun menyerahkan kalung emas, bahkan sepeda motor. Terlebih mendengar iming-iming kalau Amat mampu mengangkat harta karun senilai Rp4 miliar yang terpendam di Sungai Ular.
Amat meminta perhiasan warga yang akan digandakan dimasukkan ke dalam baskom kaleng yang berisi air putih yang telah dijampi-jampi. Setelah perhiasan dimasukkan dalam baskom, Amat pun menyimpan perhiasan tersebut di rumah milik seorang warga bersama 2 buah peti serta kain kafan. Namun sebelumnya, Amat sudah mengambil seluruh perhiasan emas sebanyak 94,5 gram di dalam baskom.
Tiga hari sesuai janji Amat, warga pun mengintip isi baskom. Betapa terkejutnya warga ketika mendapati isi baskom telah kosong. Hal itu tentunya membuat warga yang sadar ditipu berang dan mencari-cari amat.
Tak bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya, Amat yang hilang akal tak mampu mengembalikan dana puluhan juta yang difoya-foyakannya bersama wanita kafe, sepakat bersama istrinya untuk meneguk air yang sudah dicampur anti nyamuk bakar. Meski sempat ‘megap-megap’ keduanya tertolong setelah dilarikan warga ke rumah sakit.
Puspita Sari alias Sari (18) salah satu korban yang ditemui POSMETRO di Polsek Perbaungan, Jumat (15/4) mengaku tertipu lantaran tergiur kekayaan berlimpah. Padahal saat itu ia sedang butuh dana untuk acara syukuran tujuh bulan kehamilannya.
“Padahal uang Rp400 ribu tersebut rencananya mau aku gunakan untuk acara kenduri tingkepan (nujuh bulan kandungan) pertamaku. Tapi karena tergiur aku pun menyerahkan semua perhisan dan uang tersebut. Bukanya dapat untung, malah buntung,” kesal Sari yang sedang hamil 8 bulan. [lik/bud/posmetromedan]
Atik (40) warga Perbaungan yang ditemui POSMETRO di Polsek Perbaungan mengaku tak sanggup menahan emosinya. Korban dukun palsu ini tak meributi harta, melainkan kehormatannya yang direnggut Amat. Ibu rumah tangga ini tak sanggup mengenang peristiwa Senin, 28 Maret 2011 pukul 18.00 wib yang menimpanya.
Sore itu, Atik begitu iba dengan sakit yang diderita anaknya. Tak punya dana membawa anak keempatnya yang hilang ingatan ke rumah sakit, Atik pun memanggil Amat ke rumahnya.
Oleh Amat, Atik diminta menyiapkan mahar uang Rp2 juta dan dua ekor kambing sebagai syarat untuk kesembuhan anaknya. Lantaran tak punya duit, Atik menawar syarat menjadi Rp400 ribu. “Uang Rp400 ribu tersebut pun dari menjual tv yang di rumah,” kenang Atik.
Setelah menyerahkan uang Rp400 itu, Amat malah menyebut kalau rumah yang didiami Atik banyak dihuni jin jahat. Selain anaknya Rohman mengalami hilang ingatan, Amat menuturkan jin jahat tersebut juga akan menyerang penghuni rumah lainnya.
Lantaran takut, Atik pun menanyakan langkah apa yang harus dilakukannya. Mendengar hal itu, Amat lantas menganjurkan tubuh Atik dibersihkan dengan cara bersetubuh dengan dukun palsu tersebut. Atik pun menyetujui syarat yang disampaikan Amat demi kesembuhan anak dan keselamatan anggota keluarganya.
“Aku melakukan hubungan intim tersebut seperti dihipnotis. Setelah melakukan hubungan badan tersebut aku pun diam dan tak menceritakannya pada orang lain maupun suamiku. Namun karena penyakit anak ku tak juga sembuh aku pun menceritakannya pada warga sekitar,” ucap kesal.
Iming-iming Rp4 Miliar
Berawal dari pertunjukan sulap yang dimainkan Amat di depan warga Dusun Jering, Desa Maliti II, Kec. Perbaungan. Dari setangkai bunga mawar yang dipegang Amat, sebuah cincin menyembul. Kemampuan itu dianggap warga sebagai suatu kesaktian.
Terpesona dengan permainan Amat, warga pun percaya saat diminta menyerahkan harta dan barang berharganya untuk dilipat gandakan. Tergiur dengan kekayaan, 9 warga pun menyerahkan kalung emas, bahkan sepeda motor. Terlebih mendengar iming-iming kalau Amat mampu mengangkat harta karun senilai Rp4 miliar yang terpendam di Sungai Ular.
Amat meminta perhiasan warga yang akan digandakan dimasukkan ke dalam baskom kaleng yang berisi air putih yang telah dijampi-jampi. Setelah perhiasan dimasukkan dalam baskom, Amat pun menyimpan perhiasan tersebut di rumah milik seorang warga bersama 2 buah peti serta kain kafan. Namun sebelumnya, Amat sudah mengambil seluruh perhiasan emas sebanyak 94,5 gram di dalam baskom.
Tiga hari sesuai janji Amat, warga pun mengintip isi baskom. Betapa terkejutnya warga ketika mendapati isi baskom telah kosong. Hal itu tentunya membuat warga yang sadar ditipu berang dan mencari-cari amat.
Tak bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya, Amat yang hilang akal tak mampu mengembalikan dana puluhan juta yang difoya-foyakannya bersama wanita kafe, sepakat bersama istrinya untuk meneguk air yang sudah dicampur anti nyamuk bakar. Meski sempat ‘megap-megap’ keduanya tertolong setelah dilarikan warga ke rumah sakit.
Puspita Sari alias Sari (18) salah satu korban yang ditemui POSMETRO di Polsek Perbaungan, Jumat (15/4) mengaku tertipu lantaran tergiur kekayaan berlimpah. Padahal saat itu ia sedang butuh dana untuk acara syukuran tujuh bulan kehamilannya.
“Padahal uang Rp400 ribu tersebut rencananya mau aku gunakan untuk acara kenduri tingkepan (nujuh bulan kandungan) pertamaku. Tapi karena tergiur aku pun menyerahkan semua perhisan dan uang tersebut. Bukanya dapat untung, malah buntung,” kesal Sari yang sedang hamil 8 bulan. [lik/bud/posmetromedan]
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment