Menguak Seputar Gangguan Seks pada Pria
FOCUS-GLOBAL.CO.CC - Gangguan-gangguan Seksual Pria Dalam hubungan suami istri, seks merupakan suatu kebutuhan penting yang wajib dipenuhi. Dan, bagi pria seks menempati urutan penting.
Namun tak selamanya keinginan sesuai kenyataan. Sebagian pria harus berjuang keras ketika menghadapi masalah kesehatan.
Seperti dikutip dari laman Mirror, ada beberapa masalah umum seks yang sering dihadapi pria. Berikut masalah yang menantang kejantanan kaum adam:
Gangguan Ereksi
Kebanyakan pria mengalami masalah ereksi pada suatu saat dalam kehidupan mereka. Sulit mencapai dan mempertahankan ereksi secara rutin merupakan masalah seks sering dialami. Sehingga, pria merasa tak percaya diri. Solusi terbaik yang harus dilakukan adalah konsultasi dengan para ahli.
Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini atau biasa dikenal dengan istilah disfungsi ereksi, juga menjadi masalah besar bagi kebanyakan pria, bahkan untuk pria di atas usia 60 tahun.
“Masalah kesehatan fisik bisa menjadi penyebabnya, termasuk diabetes, dan ejakulasi dini juga bisa menjadi indikator masalah serius seperti penyakit jantung. Jadi, penting untuk segera periksakan diri ke dokter,” saran ahli kesehatan pria Dr Andrew Walker.
Pemicunya termasuk stres, kelelahan dan depresi. Selain konseling, umumnya solusi ejakulasi dini mengonsumsi obat Cialis atau Viagra .
Kurang Olahraga
Untuk menjaga kualitas ereksi yang baik, kondisi seorang pria harus tetap fit. Untuk itu, perlu berolahraga teratur tiga kali seminggu. Kualitas tidur juga bisa mempengaruhi, hindari alkohol dan rokok, karena nikotin mempersempit pembuluh darah yang sangat penting untuk alat intim pria.
Gairah Menurun
Dr Walker mengatakan, gairah yang menurun bisa dipengaruhi oleh masalah kesehatan yang mendasar, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, atau anemia. Tetapi yang lebih sering menjadi pemicu justru kondisi psikologis pria termasuk stres.
Jika Anda seharian disibukkan dengan aktivitas kantor, bukan tak mungkin Anda kelelahan dan menimbulkan hilang gairah.
Bisa jadi sistem saraf pria juga terlalu dibanjiri dengan hormon stres yang mengakibatkan respon seksual menurun. Meskipun tidak ada obat untuk mengatasi masalah ini, biasanya jalan terbaik adalah melakukan konsultasi pada dokter ahli.
Infeksi menular seksual (IMS)
Masalah infeksi menular seksual tengah meningkat di kalangan pria. Untuk itu diperlukan sosialisasi edukasi dan pencegahan. Sifilis, gonorrhea, klamidia, herpes, human papillomavirus (HPV), dan HIV, adalah enam IMS yang paling umum pada pria.
Beberapa IMS ditandai dengan tanda-tanda peringatan seperti gejala tertentu, tapi seperti klamidia sering timbul tanpa ada gejala.
"Antibiotik biasanya diresepkan untuk IMS lebih ringan untuk mencegah virus menyebar, namun pencegahan masih lebih baik daripada mengobati," memperingatkan Dr Walker.
Jika tidak diobati, beberapa penyakit ini dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang dan kesuburan bagi Anda dan pasangan Anda. Melakukan hubungan seks yang sehat, termasuk selalu menggunakan kondom dan teratur melakukan check up kesehatan seksual juga bisa mencegah IMS.
Produksi sperma rendah
Meski tidak mempengaruhi kinerja seksual Anda, namun bisa menghambat produksi keturunan. Faktor lingkungan seperti polusi dan gaya hidup bisa menyebabkan penurunan produksi sperma.
"Studi terbaru telah menemukan banyak bukti, obesitas juga bisa mempengaruhi penurunan jumlah sperma ," kata Dr Walker.
Sebaliknya, diet seimbang dengan banyak konsumsi buah dan sayuran, kaya akan vitamin C, dan kerang yang kaya akan kandungan seng, dikenal memiliki efek positif terhadap kualitas sperma. Hindari mandi air panas terlalu sering karena kegiatan bisa mengurangi produksi sperma. (eh) sumber• VIVAnews
Namun tak selamanya keinginan sesuai kenyataan. Sebagian pria harus berjuang keras ketika menghadapi masalah kesehatan.
Gangguan seksual pada pria (doc Corbis) |
Gangguan Ereksi
Kebanyakan pria mengalami masalah ereksi pada suatu saat dalam kehidupan mereka. Sulit mencapai dan mempertahankan ereksi secara rutin merupakan masalah seks sering dialami. Sehingga, pria merasa tak percaya diri. Solusi terbaik yang harus dilakukan adalah konsultasi dengan para ahli.
Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini atau biasa dikenal dengan istilah disfungsi ereksi, juga menjadi masalah besar bagi kebanyakan pria, bahkan untuk pria di atas usia 60 tahun.
“Masalah kesehatan fisik bisa menjadi penyebabnya, termasuk diabetes, dan ejakulasi dini juga bisa menjadi indikator masalah serius seperti penyakit jantung. Jadi, penting untuk segera periksakan diri ke dokter,” saran ahli kesehatan pria Dr Andrew Walker.
Pemicunya termasuk stres, kelelahan dan depresi. Selain konseling, umumnya solusi ejakulasi dini mengonsumsi obat Cialis atau Viagra .
Kurang Olahraga
Untuk menjaga kualitas ereksi yang baik, kondisi seorang pria harus tetap fit. Untuk itu, perlu berolahraga teratur tiga kali seminggu. Kualitas tidur juga bisa mempengaruhi, hindari alkohol dan rokok, karena nikotin mempersempit pembuluh darah yang sangat penting untuk alat intim pria.
Gairah Menurun
Dr Walker mengatakan, gairah yang menurun bisa dipengaruhi oleh masalah kesehatan yang mendasar, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, atau anemia. Tetapi yang lebih sering menjadi pemicu justru kondisi psikologis pria termasuk stres.
Jika Anda seharian disibukkan dengan aktivitas kantor, bukan tak mungkin Anda kelelahan dan menimbulkan hilang gairah.
Bisa jadi sistem saraf pria juga terlalu dibanjiri dengan hormon stres yang mengakibatkan respon seksual menurun. Meskipun tidak ada obat untuk mengatasi masalah ini, biasanya jalan terbaik adalah melakukan konsultasi pada dokter ahli.
Infeksi menular seksual (IMS)
Masalah infeksi menular seksual tengah meningkat di kalangan pria. Untuk itu diperlukan sosialisasi edukasi dan pencegahan. Sifilis, gonorrhea, klamidia, herpes, human papillomavirus (HPV), dan HIV, adalah enam IMS yang paling umum pada pria.
Beberapa IMS ditandai dengan tanda-tanda peringatan seperti gejala tertentu, tapi seperti klamidia sering timbul tanpa ada gejala.
"Antibiotik biasanya diresepkan untuk IMS lebih ringan untuk mencegah virus menyebar, namun pencegahan masih lebih baik daripada mengobati," memperingatkan Dr Walker.
Jika tidak diobati, beberapa penyakit ini dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang dan kesuburan bagi Anda dan pasangan Anda. Melakukan hubungan seks yang sehat, termasuk selalu menggunakan kondom dan teratur melakukan check up kesehatan seksual juga bisa mencegah IMS.
Produksi sperma rendah
Meski tidak mempengaruhi kinerja seksual Anda, namun bisa menghambat produksi keturunan. Faktor lingkungan seperti polusi dan gaya hidup bisa menyebabkan penurunan produksi sperma.
"Studi terbaru telah menemukan banyak bukti, obesitas juga bisa mempengaruhi penurunan jumlah sperma ," kata Dr Walker.
Sebaliknya, diet seimbang dengan banyak konsumsi buah dan sayuran, kaya akan vitamin C, dan kerang yang kaya akan kandungan seng, dikenal memiliki efek positif terhadap kualitas sperma. Hindari mandi air panas terlalu sering karena kegiatan bisa mengurangi produksi sperma. (eh) sumber• VIVAnews
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment