Breaking News
Loading...
Loading...
Mar 4, 2011

Tips Praktis Mengatasi Kemacetan

JAKARTA, FOCUS-GLOBAL.CO.CC-Tips dan Trik Mengatasi Kemacetan Berbagai upaya yang dijalankan pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan masih tampak belum membuahkan hasil. Ruang kemacetan justru semakin bertambah seperti yang terjadi pada ruas Casablanca yang semakin padat akibat pembangunan jalan layang non tol.

Melihat kondisi itu, pengamat transportasi dari lembaga Instran, Darmaningtyas mengungkapkan ada solusi lain yang bisa dilakukan pemprov yang lebih praktis dan hemat biaya. Salah satunya, adalah dengan memperbanyak pejalan kaki.

"Berjalan kaki merupakan komponen yang selalu ada dalam transportai. Hanya saja, selama ini komponen itu diabaikan sehingga tidak pernah mendapatkan perhatian serius. Sekarang saatnya, untuk dorong masyarakat berjalan kaki untuk mobilitas jarak pendek, kurang dari satu kilo," ucap Darmaningtyas, Jumat (4/3/2011), di Jakarta.

Ia melanjutkan, kecenderungan masyarakat yang manja, yang sebentar-bentar naik motor, perlu dikurangi. Petugas kelurahan perlu dikerahkan untuk mengampanyekan pejalan kaki. Untuk peningkatan pejalan kaki, Darmaningtyas menyadari pemprov harus menyediakan fasikitas pejalan kaki yang aman, nyaman, dan rindang di jalan-jalan protokol.

"Saat ini, fasilitas jalan kaki yang bagus hanya ada di Jalan Sudirman - Thamrin saja, sepanjang MT Haryono, Cawang, hingga Ancol dan Jalan Sutoyo sampai Priok harusnya dibangun trotoar yang bagus," ujarnya.

Selain itu, pemprov perlu merevitalisasi fungsi trotoar, bukan untuk tempat meletakkan sembarang pot, tempat parkir, buang sampah, atau tempat usaha, tapi untuk pejalan kaki.

"Sterilkan trotoar dari segala kepentingan non pejalan kaki. Butuh kinerja strategis antara Dishub, Dinas Pertamanan, PU, Dinas Kebersihan, Satpol PP, lurah, dan polisi," ungkapnya.

Ia melihat kasus di Jalan Sudirman - Thamrin sebagai salah satu contoh yang patut ditiru. Ketika tersedia trotoar yang aman, nyaman, dan rindang, ternyata banyak pejalan kaki yang memanfaatkannya.

"Pilihan moda berjalan kaki ini dapat menghemat penggunaan kendaraan bermotor pribadi untuk jarak pendek, sehingga mengurangi penggunaan BBM, polusi udara, dan keruwetan lalin," tandasnya.

Berdasarkan data Instran tahun 2001, jumlah penyebrang jalan terbanyak berada di wilayah Kota yakni sebanyak 33.346 orang. Sementara di tahu 2003, jumlah penyeberang terbanyak berada di wilayah Blok M sebanyak 16.441. Beberapa lokasi lain yang banyak dilalui penyebrang jalan yakni Benhil dan Glodok.
sumber : kompas.com


0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top