Radioaktif dalam Air Hujan?
FOCUS-GLOBAL.CO.CC— Radioaktif dalam Air Hujan Mencemaskan Kementerian Kesehatan Jepang meminta perusahaan-perusahaan pemurnian air nasional negara itu tidak lagi menggunakan air hujan dan menutupi kolam-kolam permurnian dengan terpal demi melindungi tempat-tempat tersebut dari zat radioaktif yang berasal dari PLTN Fukushima yang rusak akibat gempa dan tsunami.
Pemerintah Kota Tokyo dan kota-kota di dekatnya beberapa pekan lalu menyatakan mereka telah mendeteksi adanya yodium radioaktif yang melewati batas normal sehingga membuat air keran Tokyo dan kota-kota itu tidak aman untuk bayi. Namun, level kontaminasi tersebut kemudian turun lagi sejak saat itu.
Departemen Kesehatan Jepang memperingatkan pada akhir pekan lalu bahwa curah hujan baru dapat menangkap elemen-elemen radioaktif yang telah lepas dari pembangkit di Fukushima yang rusak, lalu mengalirkan zat-zat radioaktif itu ke sungai dan waduk yang kemudian masuk dalam pasokan air minum.
”Ketika zat radioaktif meningkat di Tokyo setelah hujan, kementerian telah meminta operator perusahaan pemurnian air nasional untuk mengambil tindakan pencegahan yang bisa dilakukan,” kata seorang pejabat kementerian itu kepada AFP, Senin (28/3/2011). Langkah-langkah tersebut termasuk menghentikan suplai air sungai setelah hujan dan menutup kolam air dengan lembaran plastik.
Kementerian telah menyatakan bahwa tindakan-tindakan tersebut diambil sebatas tidak mengganggu kestabilan pasokan air minum. Kementerian juga menyarankan perusahaan-perusahaan itu agar menggunakan zat karbon bubuk dalam proses pemurnian untuk mengurangi bahan-bahan radioaktif.
Badan Meteorologi Jepang memprakirakan akan terjadi salju atau hujan pada Selasa sore di Prefektur Fukushima, dimana pembangkit yang bermasalah berada dan di Prefektur Ibaraki yang terletak di dekatnya.
sumber : kompas.com
AP PHOTO/JAPAN DEFENSE MINISTRY |
Departemen Kesehatan Jepang memperingatkan pada akhir pekan lalu bahwa curah hujan baru dapat menangkap elemen-elemen radioaktif yang telah lepas dari pembangkit di Fukushima yang rusak, lalu mengalirkan zat-zat radioaktif itu ke sungai dan waduk yang kemudian masuk dalam pasokan air minum.
”Ketika zat radioaktif meningkat di Tokyo setelah hujan, kementerian telah meminta operator perusahaan pemurnian air nasional untuk mengambil tindakan pencegahan yang bisa dilakukan,” kata seorang pejabat kementerian itu kepada AFP, Senin (28/3/2011). Langkah-langkah tersebut termasuk menghentikan suplai air sungai setelah hujan dan menutup kolam air dengan lembaran plastik.
Kementerian telah menyatakan bahwa tindakan-tindakan tersebut diambil sebatas tidak mengganggu kestabilan pasokan air minum. Kementerian juga menyarankan perusahaan-perusahaan itu agar menggunakan zat karbon bubuk dalam proses pemurnian untuk mengurangi bahan-bahan radioaktif.
Badan Meteorologi Jepang memprakirakan akan terjadi salju atau hujan pada Selasa sore di Prefektur Fukushima, dimana pembangkit yang bermasalah berada dan di Prefektur Ibaraki yang terletak di dekatnya.
sumber : kompas.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment