Inilah Kronologi Kejadian Sebelum Adjie Massaid Meninggal
FOCUS-GLOBAL.CO.CC- Tjandra Mudji Condrodiningrat, adik kandung Adjie Massaid yang kini harus merelakan kepergian kakak tercintanya untuk selama-lamanya. Ia pun bercerita detik-detik akhir kehidupan sang kakak yang diajaknya bermain futsal pada Jumat (4/2/2011) malam.
Mudji menarik nafas dalam-dalam saat bercerita detik-detik kematian kakak tercintanya ini. Seingat Mudji, sekitar pukul 22.00 WIB, Adjie dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati setelah tiba-tiba jatuh di depan rumah. Adjie tinggal di Jalan Taman Cilandak II, Blok E 14, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
Mudji, istri Adjie, Angelina Sondakh, om dan tante Adjie kemudian bergegas mengantar Adjie ke rumah sakit. Mudji bercerita, ia sempat melihat kakaknya mengeluarkan cairan dari mulutnya.
"Kalau tidak salah, hampir dua jam pihak rumah sakit memberi pertolongan kepada Adjie. Sempat diberi nafas buatan, dadanya, sempat ditekan-tekan," cerita Mudji.
Mudji mengaku, melihat langsung saat kakaknya mendapat pertolongan. Tuhan berkehendak lain, Mudji harus merelakan kakaknya pergi untuk selama-lamanya.
"Adjie yang saya kenal, tak pernah merasa lelah kalau sudah bermain sepakbola. I love and proud of Adjie," ujar Mudji. Kedua matanya masih terlihat berkaca-kaca saat menutup pembicaraan.
Mudji menarik nafas dalam-dalam saat bercerita detik-detik kematian kakak tercintanya ini. Seingat Mudji, sekitar pukul 22.00 WIB, Adjie dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati setelah tiba-tiba jatuh di depan rumah. Adjie tinggal di Jalan Taman Cilandak II, Blok E 14, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
Mudji, istri Adjie, Angelina Sondakh, om dan tante Adjie kemudian bergegas mengantar Adjie ke rumah sakit. Mudji bercerita, ia sempat melihat kakaknya mengeluarkan cairan dari mulutnya.
"Kalau tidak salah, hampir dua jam pihak rumah sakit memberi pertolongan kepada Adjie. Sempat diberi nafas buatan, dadanya, sempat ditekan-tekan," cerita Mudji.
Mudji mengaku, melihat langsung saat kakaknya mendapat pertolongan. Tuhan berkehendak lain, Mudji harus merelakan kakaknya pergi untuk selama-lamanya.
"Adjie yang saya kenal, tak pernah merasa lelah kalau sudah bermain sepakbola. I love and proud of Adjie," ujar Mudji. Kedua matanya masih terlihat berkaca-kaca saat menutup pembicaraan.
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment