Breaking News
Loading...
Loading...
Dec 16, 2010

Puisi-puisi Maha karyaAhmad Ijazi H

RISALAH LUKA

rembulan yang kau pandang
melempar senyumnya di tepi jendela
sepotong rindumu terbang
hinggap di altar yang basah
lalu kau gerai gerimis kusut
di pangkuan hujan yang terbiar patah
aku masih menyepi
berendam dalam telaga rembulan
yang kupandang
dari serumpun binar keputusasaan

di remang malam
terdengar lenguhmu berbicara gemulai
lalu gairahmu karam, tumpah,
hingga belati yang kau sedekap,
mengiris pengaduanmu yang bersedu darah
di tulang punggungnya yang penuh cendawan madu
saat itu aku mabuk
menjilati lendirmu yang bercecer
di perhumaan dahaga
yang meranggas kekeringan

hujan pun akhirnya berhamburan,
terserak di rekah pipimu
menyeduh semangkuk kemelut yang bergurindam gugu
lalu melenggang kaku di kelatnya kegelapan
sambil membawa seikat melati kering
yang tergolek layu
di belah matamu yang pucat menyembilu
ramuan yang kau racik
telah kulabuhkan dalam kepingan darahku
hingga aroma busuk bermerkaran
mengabarkan racun yang kau sembunyikan
di kelopak matamu

kini….
tlah pun kau risalahkan
sejuta lembaran lukamu
serta tetes darah yang terendam di bendungan perawan
yang tergadai diterpa puting beliung
hingga tangkainya yang rapuh patah,
lalu melebur di gerbang pusara yang kerontang air mata
kini aku benar-benar telah terbuang
tercampak dalam ruang pesakitan
sendiri, tanpa purnama
hingga nafas pun melangkah pergi
mencari dengung jantung lain di dermaga yang baru…

Pekanbaru 2010

KAU MELEBUR DI SANA
: pahlawan

kau melebur di sana
di permulaan musim gerhana
yang terselubung aroma darah
dan tanah yang berembun air mata

kau melebur di sana
kala sang surya mengelupaskan kulit kami
hingga kawanan peluhmu yang siaga
menghalau kepulan debu
yang mengepung dari negeri asing

kau melebur di sana
saat air bah berlarian
memanjati hamparan tanah usang
dengan jeritan malang
serta busung lapar

kau melebur di sana
saat air mata telah mengguruh menjadi telaga
hingga timba yang kau ayunkan
menandaskan kepingan dahaga
yang merintih di setiap gigir luka kami

Pekanbaru, 2010

Ahmad Ijazi H adalah mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau. Pernah meraih beberapa penghargaan menulis di antaranya: Pemenang 1 lomba menulis puisi nasional HUT Majalah Story kategori umum, atas puisinya yang berjudul “Kuntum Senyum di Mata Kita” tahun 2010, Pemenang 2 LMCR nasional (Lip Ice-Selsun Golden Award) atas cerpennya yang berjudul “Patung Ibu” tahun 2009 dan pemenang 3 LMCR yang sama atas cerpennya yang berjudul “Biola Arjuna” pada tahun 2010. Novelnya “Metafora dan Alegori” terpilih sebagai pemenang penghargaan sayembara menulis novel Ganti Award se-provinsi Riau tahun 2008. Cerpennya termuat dalam beberapa antologi Negeri Anyaman, cerpen pilihan Riau Pos 2010, Mencari Wajah Ibu, cerpen pemenang LMCR 2009, Sehadapan, cerpen pemenang LMCR 2010 dan Dua Warna kumpulan cerpen dan puisi FLP Riau 2010. Bergiat di komunitas ALINEA dan FLP Riau.

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top