Virus Stuxnet, Virus Pengincar Nuklir
Bali - Serangan Stuxnet memang menghebohkan. Berkat kecanggihannya, worm tersebut berhasil melumpuhkan ribuan komputer di seluruh dunia. Bahkan Indonesia tercatat sebagai korban kedua terbesar di dunia setelah India.Modus yang digunakan oleh Stuxnet terbilang cukup unik. Jadi tidak heran jika banyak pengguna yang tidak menyadari telah diserang oleh 'cacing' ganas tersebut.
"Stunex adalah worm yang paling canggih saat ini, kodenya begitu kompleks. Dan worm ini memiliki cara penyerangan yang bervariasi," ujar Eugene Kaspersky selaku pendiri perusahaan antivirus Kaspersky Lab di Grand Hyatt Hotel, Bali, Kamis (17/11/2010).
Stunex kali pertama ditemukan pada Juni 2010 oleh perusahaan keamanan asal Belarusia. Worm ini menjadi begitu populer lantaran dapat memantau sekaligus memprogram ulang sistem yang banyak dipakai oleh industri.
Selain memiliki kode yang terbilang paling canggih saat ini, Stunex juga diperkirakan telah menghabiskan dana yang besar untuk pembuatannya.
"Stunex itu bernilai jutaan dolar. Dan saya yakin, ada negara tertentu yang di balik pembuatan worm tersebut," tegas Eugene, di sela-sela berlangsungnya AVAR 2010.
Stuxnet dan Nuklir
Fakta baru soal virus Stuxnet yang mengemuka adalah, dari kode penyusunnya, diduga kuat virus itu dirancang untuk mensabotase pembangkit listrik tenaga nuklir di Iran.
"Indikasinya, pembuat Stuxnet ingin masuk ke dalam sistem dan tidak ditemukan untuk waktu lama dan melakukan perubahan secara perlahan dan diam-diam, tanpa menimbulkan kegagalan sistem," tulis Liam O Murchu, peneliti Symantec Security Response, dalam makalah penelitiannya yang dikutip detikINET dari Wired.
Awalnya, Stuxnet dikira sebagai worm biasa yang cukup canggih. Tapi, peneliti kemudian menemukan worm itu menargetkan sistem khusus 'supervisory control and data acquisition' (SCADA).
SCADA digunakan untuk mengendalikan sistem pipa, pembangkit listrik tenaga nuklir dan perangkat manufaktur lainnya.
Lebih lanjut, peneliti menemukan bahwa Stuxnet dirancang untuk melakukan pencegatan perintah spesifik dari SCADA ke fungsi tertentu. Meski belum bisa dipastikan apa, namun temuan terbaru menguatkan dugaan bahwa targetnya adalah PLTN Bushehr atau Natanz di Iran.
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment