Detik-detik Meletusnya Gunung Merapi
YOGYAKARTA - Sejak Senin (25/10) mulai pukul 06.00 WIB, status aktivitas Gunung Merapi dinaikkan dari Siaga menjadi Awas. Dan pada Selasa (26/10/2010) malam, Gunung Merapi itupun memasuki fase erupsi (letusan).Muntahan Gunung Merapi berlangsung sangat cepat dan tidak terduga. Sekitar pukul 17:02 WIB, Onggo, kontributor Tribunnews.com yang memantau di Dusun Sumberejo, dusun teratas di Merapi melaporkan ada guguran beruntun. Suara guguran tersebut terdengar sangat keras.
Setelah mengeluarkan suara letusan tiga kali, awan panas atau Wedhus Gembel merembet keluar dari gunung paling aktif di dunia tersebut. Jarak luncuran awan panas itu mencapai dua kilometer dari puncak ke lereng selatan.
Pukul 17.50, Onggo melaporkan ada guguran sangat besar mengarah ke Dusun Srumburejo. Dalam kepanikan, Onggo mengajak seluruh warga yang berada di desa tersebut untuk turun. "Turun-turun-turun...," teriaknya.
Dia berteriak-teriak, sangat panik. Lewat radio komunikasi, Onggo berteriak-teriak karena melihat ada gulungan-gulungan sangat besar berwarna kuning kecokelatan sudah menerjang ujung hutan. Suasana sangat panik, dan setelah itu komunikasi putus. Rupanya longsoran material dari puncak menerjang hingga permukiman.
Informasi yang diterima Tribunnews.com dari sejumlah warga di desa-desa tertinggi, selain Srumburejo, gelombang awan panas menerjang Ngrangkah, Ngangkrik, Kinahrejo, dusun tempat Mbah Marijan tinggal.
Dari Jrakah di lereng barat Merapi, warga Komunitas Lereng Merapi, melihat ada warna merah menyala di puncak Merapi. Saat itu hampir pukul 19.00 WIB. Ini berarti magma sudah sampai ke kubah di puncak Gunung Merapi.
Selepas itu, ribuan orang dievakuasi di bawah hujan debu yang sangat pekat dari berbagai desa di lereng selatan Merapi, utamanya di sekitar Kinahrejo, Kaliadem, dan sepanjang sisi Kali Gendol, jalur luncuran awan panas Merapi.
Ratusan warga dari empat dusun di sekitar lereng Merapi dikumpulkan ke barak pengungsian di Balai Desa Umbulharjo. Menurut data petugas evakuasi bencana, tercatat sekitar 500 hingga 600 warga dari empat dusun tersebut kini ditempatkan pada dua tenda besar yang telah disiapkan.
Sebagian warga yang tidak tertampung di tempat pengungsian balai Desa Umbulharjo, dialihkan ke SMP Taman Dewasa, Cangkringan.
Kutipan -Tribunnews.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment