Breaking News
Loading...
Loading...
Sep 25, 2010

WOW ! Satu Suara Ditawar Rp 1,5 Miliar?

JAKARTA - Bursa pencalonan ketua umum Kadin periode 2010-2015 kian sengit. Informasi yang diperoleh Tribunnews.com, Sabtu (25/9/2010), menyebutkan tim para kandidat terus melancarkan lobi untuk memenangkan jagoannya. Lobi berlangsung dari kemarin hingga pagi ini.

Dalam pemilihan kali ini, Kompas menuliskan pemilihan ketua umum Kadin terkesan bernuansa politik dari pada kepentingan bisnis. Setiap calon diberi kesempatan menempati stan khusus untuk sosialisasikan pencalonan dirinya.
"Saya mendengar itu (praktek jual beli suara) dan saya imbau agar tidak terjadi itu sebab Kadin adalah wadah usaha, bahwa ada tarik-tarikan politik, pastilah tak terhindarkan. Tapi Kadin sendiri, saya kira peranannya diatas dan politik pasti dukung kadin, karena programnya pertumbuhan ekonomi,"
MS Hidayat
Seorang kandidat kabarnya menyebut harga dipatok Rp 1 miliar agar bisa menempati stan yang ada di arena JCC, lokasi diadakannya Munas VI Kadin.

Ada juga peserta, tulis Kompas, yang menyebutkan hak suara yang diberikan dalam pemilihan hari ini sudah ditawar oleh salah satu kandidat sebesar Rp 1,5 miliar.

Lima kandidat calon ketum Kadin akan memperebutkan 129 suara, terdiri 99 suara dari 33 perwakilan Kadin Provinsi dan 30 suara dari perwakilan seluruh asosiasi dan anggota luar biasa Kadin Indonesia. Jika satu suara ditawar Rp 1,5 miliar maka seorang kandidat setidaknya harus mengeluarkan dana setidaknya Rp 193,5 miliar.

Sebelumnya, mantan Ketua Umum Kadin Indonesia MS Hidayat yang kini menjabat Menteri Perindustrian mengimbau para calon ketua umum Kadin Indonesia agar tidak mempraktekkan jual beli (money politic) suara dalam Munas VI Kadin Indonesia 24-25 September 2010.

Sebelumnya berhembus informasi para calon ketua umum Kadin Indonesia mulai bergerilya untuk mendapatkan suara dari para anggota Kadin Daerah dan para asosiasi dengan mempraktekkan jual beli suara.




"Saya mendengar itu (praktek jual beli suara) dan saya imbau agar tidak terjadi itu sebab Kadin adalah wadah usaha, bahwa ada tarik-tarikan politik, pastilah tak terhindarkan. Tapi Kadin sendiri, saya kira peranannya diatas dan politik pasti dukung kadin, karena programnya pertumbuhan ekonomi," kata Hidayat usai mengikuti pembukaan Munas Kadin VI.

Proses pemilihan dijadwalkan sore ini. Pembukaan Munas VI Kadin Indonesia dilakukan Presiden SBY kemarin. Lima kandidat yang maju adalah Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang UMKM Sandiaga Uno.

Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Kadin Indonesia Adi Putra Tahir, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Suryo B Sulistio, Wakil Ketua Kadin Indonesia bidang Lembaga Keuangan Nonbank, Pasar Modal, Dana Wisnu Wardhana, serta Wakil Ketua Umum Bidang Investasi dan Perhubungan Kadin Indonesia Chris Kanter. Sumber Tribunnews.com

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top