Menebus Rindu Sate Ponorogo Memang Bikin Selalu Terngiang..
Sate ayam Ponorogo memang terkenal akan rasanya yang manis gurih enak. Potongan daging ayamnya khas tipis memanjang nyaris tanpa lemak. Namun sate kambing dan gulai kambing Ponorogo juga tak kalah dahsyat, terutama di warung nostalgia yang satu ini.Kalau lebaran tiba hal yang paling dinanti dan saya rindukan adalah saat pulang ke kampung halaman Ponorogo. Kecintaan kepada makanan khas kampung halaman tersebut memang tidak bisa diobati dengan apapun. Walaupun di Jakarta banyak sekali rumah makan yang menawarkan makanan khas Ponorogo tersebut.
Ponorogo adalah sebuah kabupaten kecil di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mungkin namanya pernah didengar karena kesenian reog dari Ponorogo sangat terkenal di dunia, sampai-sampai diklaim oleh Malaysia sebagai kesenian miliknya. Selain kesenian, banyak sekali makanan khas Ponorogo yang sudah terkenal seperti sate ayam Ponorogo atau es dawet jabung yang segar rasanya.
Diantara banyaknya makanan lezat kota ini yang paling aku kangeni adalah sate dan gulai kambing di sudut alun-alun kota Ponorogo yang terkenal. Meski memang yang lebih diburu untuk oleh-oleh adalah sate ayam dengan bumbu kacang yang manis gurih dibanding dengan sate kambingnya.
Untuk menebus kerinduan mencicipi sate Ponorogo, saya pun mendatangi sebuah warung makan sate gulai kambing yang letaknya kira-kira 1 km dari alun-alun pusat kota Ponorogo. Warung itu kecil sekali terhimpit oleh bangunan rumah atau toko yang sudah direnovasi di samping kiri kanannya. Hingga kini warung itu tak berubah, tetap sama kondisinya sejak saya masih kecil.
Sate kambingnya yang empuk dengan bumbu kecap yang pas yang menjadi nilai lebih di warung ini. Ditambah dengan gulai kambingnya yang pas kental kuahnya dilengkapi dengan sambal kacang yang gurih. Sate kambingnya begitu empuk, meskipun saya juga memesan sate tulang kambing tetapi rasanya tetap empuk saat dikunyah. Mungkin karena kambing yang dipakai adalah kambing muda, sehingga dagingnya empuk. Tak heran 20 tusuk sate rasanya masih sangat kurang.
Warung ini sangat laris sekali walau sangat tempatnya sangat sempit. Apalagi kalau saat lebaran tiba seperti ini, pembeli pasti mengantri seperti ular untuk mendapatkan tempat duduk. Kembali ke warung ini jadi mengingatkan saya sewaktu kecil, kalau disuruh untuk membeli gulai disini pasti saya harus mengantre sampai 3 jam. Fantastis memang karena saking larisnya warung tersebut. Konon saat lebaran mereka bisa menghabiskan 50 ekor kambing lebih per harinya.
Makanya kini setiap mudik saya sekeluarga selalu menyempatkan mampir di warung ini. Kondisi warung yang tak berubah sampai bahkan si ibu penjualnya masih tetap yang dulu. Rupanya ia tetap awet muda walau usianya sudah 60 tahun lebih. Saya pun rela sabar mengantre untuk mendapatkan sate gulai kambing yang dahsyat rasanya tersebut. Sumber Detik.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment