Hobi "Tertawa" Pangeran Harry Ternyata Hebohkan Inggris
LONDON (Berita SuaraMedia) – Dengan mengisap sebuah balon yang berisi zat yang dikenal dengan istilah "hippy crack", Pangeran Harry mungkin akhirnya merasa bahwa dirinya menemukan cara yang aman untuk mabuk sesuka hatinya.Dalam sebuah pesta yang berlangsung di London Jumat pekan lalu, Harry terlihat mabuk setelah berulang kali mengisap gas dari dalam balon-balon yang dipenuhi nitro oksida, zat yang lebih dikenal dengan sebutan gas tertawa.
Harry terlihat menghadiri pesta amal, dikelilingi oleh gadis-gadis, menari dan tertawa hingga pukul 5 pagi, dan sang pangeran tampak percaya diri karena yakin bahwa apa yang ia lakukan di pesta itu tidak melanggar hukum.
Harry hanya satu dari sekian ratus ribu pemuda di seluruh Inggris yang menggunakan nitro oksida, zat adiktif terbaru yang melanda negara tersebut.
Tapi, jauh dari kesenangan, semakin banyak pakar yang mengkhawatirkan bahwa metode tersebut bisa mengakibatkan kerusakan kesehatan dalam jangka panjang, dan bahkan merenggut nyawa.
Gas tertawa serinng dipergunakan di pesta-pesta sebagai alternatif yang "aman" dari narkoba karena euforia tinggi yang bisa diakibatkannya.
Harganya hanya berkisar £1,50 dan bisa memunculkan halusinasi, kehilangan kontrol tubuh, dan tertawa tak terkendali.
Meski efeknya hanya terasa selama beberapa menit, para pemakainya mengatakan bahwa rasanya mirip seperti menggunakan heroin atau kokain, dan membuat tubuh melepaskan candu alami tubuh ke sel-sel otak. Seorang pengguna menggambarkan rasanya memakai gas tertawa "seperti di surga".
Pengunaan gas tertawa sejatinya bukan hal baru. Hal itu populer di abad ke-18 di kalangan kelas aristokrat, bersama dengan opium dan kokain dan sama adiktifnya. "Orang-orang yang menghirup gas tersebut sekali selalu ingin melakukannya untuk kedua kalinya," kata penulis puisi Robert Southey, seorang pemakai gas tertawa pada tahun 1800-an.
Gas tertawa bahkan cukup keras hingga memikat para penulis dan seniman dari dekade 1950-an yang bereksperimen dengan berbagai cara untuk "melayang" dan berkampanye untuk melegalkan narkotika di AS. Mereka sering menggunakan nitro oksida bersama dengan LSD, Mescaline, dan zat lainnya.
Baru-baru ini, para dokter memperingatkan bahwa para pengguna sama saja bermain Russian Roulette dengan mempertaruhkan kesehatan mereka – risiko depresi kronis, cedera otak, penyakit tulang sumsum, hingga kematian. Donald Singer, profesor farmakologi klinis di Warwick Medical School, mengatakan, "Nitro oksida adalah depresan terhadap sistem saraf pusat. Orang-orang merasa tak ada yang menghalangi jika memakainya. Tapi, jika dipakai dalam dosis besar, zat itu bisa mengakibatkan depresi serius."
"Nitro oksida bermasalah karena mengganggu vitamin B12, yang perannya vital untuk fungsi sel darah dan juga bagi fungsi normal saraf dan otak.
"Orang-orang yang kekurangan B12 bisa mengalami kerusakan tulang belakang, saraf, dan otak," katanya seperti dikutip dari Daily Mail.
Risiko-risiko tersebut semakin memburuk jika gas tertawa dikombinasikan penggunaannya dengan alkohol atau zat psikotropika lain. Gas tertawa khususnya juga berbahaya bagi ibu hamil.
Stephen Ream, direktur yayasan penyalahgunaan obat Re-Solv, memperingatkan: "Nitro oksida adalah satu dari sekian banyak zat yang mencabut nyawa penggunanya per tahun. Penting untuk disadari bahwa ‘legal’ tidak berarti ‘aman’ jika konteksnya adalah penyalahgunaan zat."
Keyakinan bahwa nitro oksida adalah zat yang legal merupakan hal yang keliru. Zat itu memang tidak dilarang untuk dihirup, namun pemimpin lembaga pengawas medis pemerintah malam lusa memperingatkan para pengedar yang menjualnya karena aktivitas itu melanggar hukum.
Danny Lee-Frost, dari Badan Regulasi Perawatan Kesehatan, mengatakan, "Suplai nitro oksida untuk dihirup adalah hal yang ilegal, karena gas itu hanya bisa diberikan oleh seorang apoteker yang terdaftar. Para penjual yang memberikan obat di luar kontrol apoteker melakukan pelanggaran dan bisa terancam hukuman dua tahun penjara dan denda dalam jumlah tak terbatas."
Lee-Frost adalah salah satu dari sekian banyak pakar yang memperingatkan pengguna mengenai kerusakan otak.
"Penggunaan gas tertawa terus menerus disebabkan rasa ‘haus’ oksigen di otak," katanya. "Dalam jangka panjang, bahaya terhadap kesehatan termasuk kerusakan tulang sumsum, masalah dengan sel darah, dan keracunan sistem saraf sentral," katanya.
Keluarga Daniel Watts bisa menjadi saksi atas bahaya zat tersebut. Daniel, seorang pengusaha muda berusia 23 tahun dengan masa depan cerah, menjadi korban pertama gas tertawa di Inggris yang tercatat.
Daniel, yang merupakan direktur perusahaan yang berbisnis dengan ayahnya, ditemukan tewas karena hipoksia (kekurangan oksigen di otak) di kediamannya di Wolverhampton tiga tahun lalu. Sebuah silinder besar nitro oksida ditemukan di samping jasadnya.
Penyalahgunaan gas tertawa oleh Pangeran Harry juga menimbulkan reaksi dari masyarakat Inggris. Seperti yang dikatakan seorang mantan prajurit.
"Dan si tolol ini adalah seorang personel militer yang ingin menerbangkan helikopter Apache yang berharga berjuta-juta poundsterling di Afghanistan?" demikian komentar seorang pengguna bernama John asal Wales di pemberitaan Daily Mail.
"Saya harap atasannya membaca ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan seperti memecatnya, seperti yang menimpa personel militer lain yang menyalahgunakan obat," tambahnya.
"Sebagai seorang mantan prajurit, saya tentu tidak ingin orang ini mendukung saya dengan serangan udara. Sudah cukup buruk harus mengkhawatirkan musuh tanpa harus mengawasi ‘kawan’ di atas yang mabuk atau otaknya rusak karena narkoba dan menembak ke arah Anda bukannya ke arah musuh." (dn/dm)
Sumber www.suaramedia.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment