Waspadai Penyebab Pasangan Selingkuh
JAKARTA- Membayangkan istri atau suami hangat dalam pelukan orang lain, tak ubahnya menuai kutukan. Bagi sebagian besar orang dianggap sebagai sembilu yang terkadang mengakibatkan relasi suami istri bubar di tengah jalan. Hal ini sering terjadi dalam kehidupan manusia.Seksolog Prof Dr Wimpie Pangkahila pada "Seminar Pra-Nikah" di Hotel Patra Jasa Semarang, pekan lalu, menguraikan beberapa penyebab perselingkuhan.
Dari pihak lelaki disebabkan jemu dengan istri, tidak mendapatkan apa yang diinginkan, kesepian, ingin mencoba, tidak terangsang atau tidak berdaya di depan istri, karena disuguhi teman atau dalam perjalanan tugas/dinas.
Dari pihak istri, tambah dia, tidak puas dalam kehidupan seksual dengan suami, mengalami masalah di luar seksual dengan suami, kesepian, jemu dan menginginkan materi yang lebih dari pasangan gelapnya.
Dari pihak lelaki disebabkan jemu dengan istri, tidak mendapatkan apa yang diinginkan, kesepian, ingin mencoba, tidak terangsang atau tidak berdaya di depan istri, karena disuguhi teman atau dalam perjalanan tugas/dinas.
Dari pihak istri, tambah dia, tidak puas dalam kehidupan seksual dengan suami, mengalami masalah di luar seksual dengan suami, kesepian, jemu dan menginginkan materi yang lebih dari pasangan gelapnya.
Dari pihak istri, tambah dia, tidak puas dalam kehidupan seksual dengan suami, mengalami masalah di luar seksual dengan suami, kesepian, jemu dan menginginkan materi yang lebih dari pasangan gelapnya.
Suami mengeluh istrinya dingin saat melakukan hubungan seks. Padahal istrinya memang tidak tahu apa yang diminta suami dan memutuskan pasif sejak permulaan. Suami jarang mengutarakan apa yang dikehendaki, sebaliknya istri malu bertanya tentang apa yang harus dilakukan di atas ranjang.
Adakalanya istri memendam kecewa tanpa diketahui pasangan, semakin memuncak dan menimbulkan ketegangan. Wimpie menjelaskan, tiadanya komunikasi seksual seringkali merugikan dan biasanya diperberat oleh pandangan umum yang menganggap tabu membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan seks.
Komunikasi dapat dilakukan secara verbal melalui kata-kata dan suara dan nonverbal dengan pandangan, sentuhan atau perbuatan. Tidak serta merta membawa hasil bagus, melainkan sebagai proses belajar, apalagi cuma dilakukan sekali. Ini harus dilakukan terus menerus sampai timbul saling memahami kehidupan seksual masing-masing.
Beberapa cara di bawah ini boleh dianggap tindakan terbaik dan terpuji demi menghindarkan pasangan dari deviasi seksual, "Ingatlah selalu bahwa kualitas hubungan seksual sangat ditentukan oleh apa yang terjadi sebelumnya. Keakraban dan kemesraan pasangan sangat penting artinya, oleh karenanya wajib dipelihara dan dipertahankan bersama."
Jangan mengandalkan mukjizat dari obat dan unsur kimia tanpa indikasi yang jelas atau petunjuk tenaga ahli. Beberapa jenis obat dapat menimbulkan gangguan fungsi seksual. Pelihara dan jaga kesehatan secara umum agar tidak terkena penyakit atau gangguan yang mempengarui fungsi seksual.
Berbicaralah tentang seksualitas secara terbuka dengan istri atau suami. Ketertutupan terhadap pasangan lebih sering menghambat kehidupan seks yang harmonis, juga berakibat tidak terungkapnya masalah seksual yang ada.
Hindari Rutinitas
Usahakan mempunyai waktu teratur untuk dapat bersama dengan pasangannya. Hindari rutinitas hubungan seks. Banyak pasangan mengalami ketidakpuasaan seksual karena jemu akibat kontak seksual yang monoton. Bisa dilakukan dengan mengubah suasana kamar, memperhatikan penampilan fisik, misalnya memakai aroma wangi yang berbeda atau sedikit pesolek. Tidak membiarkan salah satu bersikap aktif sementara pasangannya terus-menerus pasif. Mengubah posisi dan ransangan pendahuluan juga sangat membantu.
Jangan membawa kemarahan atau kejengkelan ke dalam kamar tidur. Marah dan jengkel mencerminkan suasana hati yang tidak mendukung tercapainya hubungan seksual yang memuaskan. Juga jangan bermimipi masalah seksual hilang dengan sendirinya. Segeralah konsultasi dengan tenaga ahli agar dapat diatasi secara benar dan bertanggung jawab. (Tribunners/Petrus/Pudyo Saptono)
Editor : widodo
Sumber Berita Tribunnews.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment