Hanya Tiga Menit, Perampok Gasak Rp 1,5 Miliar
Perampok bersenjata menggasak uang tunai Rp 1,5 miliar dalam tempo sekitar tiga menit di rumah milik H Yus Rahman, sekompleks dengan rumah dinas Irwasda Polda Kalimantan Selatan di Jalan Mawar Kelurahan Mawar, Banjarmasin, Senin (19/7/2010).Uang tersebut berasal dari PT Bumi Nayase, perusahaan Yus yang bergerak di bidang stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau lazim disebut pom bensin. Kejadian berawal saat karyawannya, Ismardiyani (40) dan kakaknya, Surya Dharma (50), datang mengambil uang untuk disetorkan ke Bank Mandiri.
Mereka tiba dengan menggunakan mobil Suzuki Katana hijau DA 7703 AH, sekitar pukul 09.30 Wita. Mobil langsung masuk halaman dan pintu pagar ditutup.
Sebelum masuk rumah, Ismardiyani menyapa Indra (28) yang juga karyawan PT Bumi Nayase. Indra sibuk mencuci mobil di garasi rumah berlantai dua itu.
Beberapa menit kemudian, sambil membawa tas berisi uang, Ismardiyani masuk mobil. Melihat mobil yang disopiri Surya hendak keluar, Indra membuka pintu pagar. Setelah mobil luar, Indra kembali menutupnya.
Baru sekitar dua meter keluar pagar, mobil dihadang empat pria yang menggunakan dua sepeda motor. Salah satu pria kemudian menggedor kaca kiri mobil, tepat di samping tempat duduk Ismardiyani. Dari balik kaca, pria itu menodongkan pistol.
Pada saat yang hampir beriringan, pria lain menggedor kaca di samping kanan Surya dengan sebilah belati. "Cepat buka kalau ikam handak salamat," kata Surya menirukan ancaman pelaku saat diperiksa polisi.
Surya pun membukakan pintu. Pria yang menggenggam belati itu segera mengambil tas berisi uang yang diletakkan di dekat tongkat perseneling.
Melihat kejadian itu, Indra datang menghampiri. Namun geraknya terhenti lantaran lehernya diserang pelaku lain dengan menggunakan senjata kejut listrik. Saat hendak melawan, dia kembali kena sentrum. Indra pun lemas dan matanya langsung gelap.
Asmadi (55), pedagang kaki lima yang berada sekitar 10 meter dari tempat kejadian, juga sempat berniat memberikan pertolongan. Dia mengangkat kursi untuk memukul perampok. Namun langkahnya terhenti lantaran salah seorang pelaku menodongkan pistol. Selanjutnya kawanan tersebut kabur.
Saat diwawancarai, Ismardiyani tampak syok. "Saat salah seorang pelaku menodongkan pistol, saya sempat menutup wajah dengan tas," katanya.
Dia menjelaskan, uang hasil penjualan SPBU di Banjarbaru, Loktabat dan Lingkar Selatan itu akan disetorkan ke Bank Mandiri. "Setiap harinya sebenarnya selalu menyetorkan uang ke bank, tetapi karena sabtu dan Minggu, bank tutup, baru Senin disetorkan," katanya.
Sedang Surya mengaku tak berani melawan karena kawanan perampok itu menggunakan senjata. "Bahkan ada yang mengenakan senjata api," katanya.
Indra yang telah pulih kesadarannya mengatakan kejadian tersebut berlangsung sekitar tiga menit. Saat membuat dan menutup pintu pagar, dia melihat jalan sepi dan tidak melihat orang bersepeda motor. "Tahu-tahu setelah saya menutup pintu pagar, dan mau meraih selang air mencuci mobil kembali, kawanan perampok muncul," kata Indra.
Kapolsekta Banjarmasin Tengah, AKP Sabana Atmojo SIK, melalui Kanitreskrim Iptu Eko Hari Susetyo, mengatakan mereka yang didukung Reskrim Poltabes Banjarmasin dan Polda Kalsel masih melakukan penyelidikan. "Saksi korban masih syok sehingga belum bisa mengingat ciri-ciri pelaku," kata Eko.
Terkait kasus ini, Wakapoltabes Banjarmasin, AKP Yoga Pranata, mengimbau masyarakat yang hendak membawa banyak uang agar minta pengawalan polisi. " Hubungi saja anggota polsek atau poltabes, tidak dipungut bayaran kok," ujarnya. (gep/ncl)
Sumber-Kompas.com
www.focus-global.tk
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment