Breaking News
Loading...
Loading...
Jun 22, 2010

Dana Asing Kembali Serbu Indonesia

Moneter

Setelah sempat keluar besar-besaran sepanjang Mei 2010, bulan ini dana asing kembali masuk ke pasar modal dan keuangan Indonesia. Kondisi ini membuat nilai tukar rupiah kembali cenderung menguat.


Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Senin (21/6/2010) di Jakarta, menjelaskan, aliran dana asing kembali masuk karena kepercayaan untuk menanamkan dana di pasar berkembang, termasuk Indonesia, kembali naik. Apalagi, prospek perekonomian Indonesia terus membaik.

Dana asing di Sertifikat Bank Indonesia (SBI), misalnya, bertambah Rp 4,2 triliun dalam sepekan terakhir. Ini membuat dana asing di SBI mencapai Rp 37,7 triliun per 18 Juni 2010.

Sebelumnya, sepanjang Mei 2010, dana asing mengalir keluar dari SBI menyusul meningkatnya ketidakpastian penyelesaian krisis Eropa. Kala itu, investor asing menarik dananya dari SBI dan mengalihkan ke instrumen berdenominasi dollar AS, yang dianggap lebih aman.

Sepanjang bulan Mei, dana asing yang keluar dari SBI Rp 47 triliun, yang membuat nilai tukar rupiah melemah signifikan. Akibat hal itu pula, posisi dana asing di SBI anjlok, dari Rp 82,99 triliun pada akhir April 2010 menjadi Rp 36,36 triliun pada akhir Mei 2010.

Menurut Perry, selain ke SBI, dana asing juga mengalir deras ke SBN dan saham. Per 18 Juni 2010, posisi dana asing di SBN Rp 151,68 triliun, meningkat Rp 7,6 triliun dibandingkan akhir Mei 2010 yang hanya Rp 144,09 triliun. Pada periode yang sama, total SBN bertambah 4,82 triliun, dari Rp 609,68 triliun menjadi Rp 614,5 triliun. Ini artinya, seluruh penambahan SBN pada Juni 2010 diborong asing.

Sebelumnya, seperti SBI, posisi asing di SBN turun sekitar Rp 4 triliun sepanjang Mei 2010 akibat krisis di Eropa.

Di pasar saham, mengalirnya dana asing mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Pada perdagangan kemarin, IHSG naik 12,31 poin ke level 2.941,9. Investor asing membukukan nilai transaksi beli bersih Rp 423,3 miliar.

Perry menjelaskan, kebijakan BI mengharuskan investor memegang SBI minimum satu bulan (one month holding period) kenyataannya, tidak mengurangi minat asing membeli SBI. Investor asing justru menilai prospek pasar keuangan Indonesia menjadi lebih baik dengan kebijakan tersebut.

Ekonom Dradjad Wibowo menilai, kebijakan one month holding periode bagus. Namun, seyogianya disertai koordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk menghindari SBN dijadikan ajang spekulasi akibat ekses likuiditas.

Seiring membaiknya prospek perekonomian Indonesia, lembaga pemeringkat internasional Moody’s kemarin menaikkan outlook peringkat utang Indonesia dalam mata uang domestik dan asing dari stabil menjadi positif. Outlook positif menunjukkan besarnya kemungkinan Indonesia memperoleh peningkatan peringkat dalam satu tahun ke depan, di mana Indonesia membutuhkan dua notch lagi menuju investment grade dari Moody’s.

Dalam siaran persnya, Moody’s menjelaskan, outlook positif juga mencerminkan penguatan ekonomi Indonesia untuk terus tumbuh berkelanjutan, diimbangi dengan efektivitas kebijakan fiskal dan stabilitas kebijakan moneter.  

(FAJ) sumber Kompas.com


IMPORTANT NOTICE: Semua artikel, gambar, video, dan berita yang ditampilkan di blog ini adalah milik masing-masing pemilik. Kami tidak memegang hak cipta. semua artikel ini telah dikumpulkan dari berbagai sumber publik termasuk website yang berbeda, mengingat berada dalam domain publik. Jika ada seorang yang keberatan untuk menampilkan gambar apapun dan berita, mohon kirimkan email anda ke focusglobal@brew-master.com kami akan segera menghapusnya,dari blog ini tetatapi bila Teman Teman ingin membantu Agar blog ini lebih bagus lagi dan menjadi websites yang bagus dan untuk menjadi salah satu media informasi bisa bantu di sini
Salam Crew Kumpulan Berita Terbaru

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top