Penyanyi dangdut Wika Salim bikin geger netizen.Sebuah video bejudul ‘mesum’ dia unggah ke instagramnya.Tak hanya sekali tapi dua kali.Pada video pertama dirinyatampak berada di ranjang memakai baju tidur.Tapi jangan bayangkan dia beradegan mesum dalam video ini.
Wanita cantik ini hanya memberikan tips bagaimana caranya mendapatkan like, viewer sampai follower di Instagram banyak dalam sekejap.
Menurutnya, berdasarkan saran dari temannya, caranya cukup mudah.
Netizen disarankan untuk mengunggah foto dengan pose seseksi mungkin serta pakaian seminim-minimnya.
“Pertama, share foto dengan pose seseksi mungkin dan pakaian se minim-minimnya. Loe liatin tetek loe, tonjolin belahan pantat loe. Dengan begitu loe akan dapatin likers dalam sekejap..”
“Kedua, lo share video dengan gaya seseronok mungkin. Bila perlu lo buka baju lo, telanjang bulet. Dijamin viewer lo baka melonjak sampe jutaan,” katanya.
Tak pelak postingan itupun berujung ‘petaka’.Sekejap saja postingan ini langsung banjir protes dari netizen.
Bahkan salah satu netizen yang mengaku produser salah satu acara televisi swasta mengaku tak bersedia lagi mengundang Wika di acaranya.
Namun penyanyi yang juga bintang FTV ini tidak tinggal diam. Dia menjawab setiap protes yang dilayangkan netizen.
Berikut tanya jawab Wika dan netizen.
ahmadfazrulazis_: Saya dari produser inbox @sctv tidak menyangka salah satu artis @wikasalim bikin vidio tidak seronoh . saya janji tidak akan ngundang kamu lagi @wikasalim di program music inbox @sctv
wikasalim: @ahmadfazrulazis_ waras lo bro? Ngaku2 diih kgk tau malu loo
ahmadfazrulazis_: Maff mba @wikasalim saya masih waras .
wikasalim: @ahmadfazrulazis_ lah trus loh ngaku2 produser inbox !? Gw laporin tau rasa looh mengatasnamakan orang .. waras nya aja bgni , gmn gak warasnya ya
plikipie: Thats right. Delete soon kak its better jadi rame loh @wikasalim.
wikasalim: @plikipie no problem .. biarkan orang dengan pendapatny masing2.
Usai lelah memngahdapi makian dan cacian dari netizen, Wika malah mengungah video berjudul “mesum” part 2.
Namun divideo ini Wika menjelaskan dirinya tidak bermaksud menyarankan orang berbuat mesum melainkan sebuah teguran.
“Mungkin lo pernah denger atau pernah ngalamin ketika seorang anak pulang malem kemudian orangtuanya menegur, “pulang malem mulu lo, mending ga usah pulang sekalian”. Apakah di sini orangtua benar-benar menginginkan anaknya ga pulang? Tidak,”paparnya.
“Ini bentuk teguran orangtua terhadap anaknya supaya tidak mengulangi hal tersebut,” sambungnya.
“Ini sama halnya dengan yang gue lakuin di video kemarin. Memang seolah-olah gue nyaranin, tapi sebenarnya ini bentuk protes gue terhadap mereka-mereka si pembuat konten mesum sekaligus penontonnya,” lanjutnya.
“So kalau lo orang Indonesia yang tidak berotak mesum stay cool, oke,” tambahnya lagi.
Sebelumnya, ia juga menjelaskan jika maksud kalimat “banyak orang Indonesia berotak mesum” yang digunakannya tidak berarti seluruhnya.
“Banyak orang Indonesia berotak mesum, banyak bukan berarti semua. Banyak yang mesum, banyak juga yang tidak mesum,”tandasnya. (sumber)
Sebuah foto terbaru dari media corong pemerintah Korea Utara secara terselubung memperlihatkan rencana program nuklir terbaru negara itu. Termasuk, tipe proyektil paling anyar.
Foto tersebut disiarkan oleh media pemerintah Korut, KCNA, yang mengabarkan bahwa Kim Jong-un tengah mengunjungi Chemical Material Institute of the Academy of Defense Sciences.
"Ia telah menginstruksikan lembaga pendidikan itu untuk memproduksi mesin roket berbahan bakar padat dan hulu ledak misil dengan terus mengembangkan proses produksi mesin lainnya," kata pernyataan KCNA seperti dikutip dari CNN, Kamis (24/8/2017).
Namun, foto-foto Kim Jong-un, yang digambarkan tengah melakukan inspeksi, langsung menarik perhatian ahli misil sekaligus pengamat Korut.
"Foto ini secara terselubung ingin memamerkan kepada kita bahwa Korea Utara mengembangkan program nuklir berbahan bakar padat," kata David Schmerler, periset di Middlebury Institute of International Studies di Pusat Studi Non-proliferasi James Martin.
Pada salah satu foto Kim, bisa terlihat sebuah poster di dinding, yang jelas-jelas menyebut misil 'Pukguksong-3'.
Rudal itu disebut-sebut menyempurnakan dua versi sebelumnya yang berbahan padat dengan jangkauan menengah.
Korea Utara memiliki ambisi untuk membangun misil berbahan dasar padat agar proyektil buatan mereka mampu melesat dengan cepat dan tepat, demikian menurut peneliti Michael Duitsman dari lembaga James Martin Center.
"Rudal berbahan bakar padat jauh lebih cepat untuk diluncurkan... mereka hanya harus mengarahkannya tepat ke sasaran," katanya.
"Selain itu juga lebih sulit untuk dicegat oleh musuh," lanjut Duitsman.
Duitsman menambahkan, semua rudal balistik yang dimiliki oleh Amerika Serikat dan Rusia adalah model bahan bakar padat.
Di foto lain, terlihat pemimpin Korea Utara berdiri di samping sebuah wadah besar berwarna tembaga, yang menurut para ahli bisa menjadi casing atau rangka berbahan plastik.
Menurut para ahli, casing itu diduga wadah untuk misil dengan teknologi lebih ringan.
Korea Utara yang Makin Bebal
Meskipun sudah diberi sanksi terbaru oleh Badan Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB, Korea Utara tak peduli. Mereka justru makin bebal memperkaya program nuklir miliknya.
"Pemerintah Korut melihat sanksi tersebut sebagai pelanggaran keras terhadap kedaulatan yang disebabkan rencana AS untuk mengisolasi dan Korut," sebut pernyataan resmi Pemerintah Korut yang melalui kantor berita KCNA, pada 8 Agustus lalu
Pyongyang pun memastikan sanksi tersebut tidak akan ampuh membuat mereka mau bernegosiasi terkait program senjata nuklir.
Bukan cuma itu, dengan dijatuhkannya sanksi baru ini, dipastikan tidak bisa menghentikan rencana penguatan kemampuan senjata atom yang sudah direncanakan.
Mereka menyebut akan melakukan aksi 'menuntut keadilan'. Namun, tidak disebutkan secara detail aksi macam apa yang akan dilakukan.
Korut membuat hampir seluruh dunia geram dengan aksi peluncuran misil balistiknya bulan lalu. Negara itu, mengklaim misil baru tersebut punya menjangkau tanah Amerika Serikat (AS).
AS pun merespons peluncuran rudal baru Korut. Angkatan Udara AS, melakukan uji coba peluncuran misil balistik antar-benua (ICBM) di California.
Misil jenis LGM-30 Minuteman III diluncurkan pada Rabu 2 Agustus 2017 pukul 02.10 pagi waktu setempat di North Vandenberg Air Force Base, Lompoc, California.
Peristiwa itu menandai keempat kalinya AS melakukan tes rudal Minuteman sepanjang 2017. Terakhir kali, uji coba serupa dilaksanakan pada Mei lalu.
Korut sendiri akibat terus melakukan uji coba misil, akhirnya mendapat sanksi PBB. Organisasi multilateral dunia itu, melarang semua negara anggotanya mengimport barang Korut seperti batubara, besi, timah dan produk makanan laut. ( sumber)
Komunitas ilmu pengetahuan yang mendalami sejarah manusia purbakala kembali dikejutkan dengan temuan terbaru yang didapat dari Indonesia.
Sekelompok arkeolog berhasil menemukan fosil terbaru yang mampu menambah fakta ilmiah mengenai eksistensi awal homo sapiens di Asia Tenggara.
Temuan terbaru itu juga menambah fakta sains mengenai kondisi ekosistem terkait letusan gunung berapi super di Toba, Sumatera, pada 69.000 - 77.000 tahun lalu.
Erupsi super itu merupakan penyebab terbentuknya kawah besar yang kemudian terisi air, atau yang kini kita kenal sebagai Danau Toba.
Namun, erupsi masif itu juga menimbulkan efek bencana mahadahsyat. Diperkirakan, sekitar 60 persen makhluk hidup binasa pada saat itu.
Meski begitu, sebelum bukti baru ditemukan, ilmuwan meyakini bahwa manusia belum eksis kala letusan katastropik itu terjadi. Namun, cara pandang itu mungkin akan mengalami perubahan.
Berdasarkan temuan teranyar, tim peneliti dari Australia menyimpulkan bahwa sekelompok manusia telah hadir di kawasan Asia Tenggara dan Sumatera pada periode yang sama dengan letusan gunung berapi super Toba terjadi.
Ini berarti, kala erupsi mahadahsyat itu berlangsung, homo sapiens diduga turut menjadi saksi.
Terobosan hipotesis itu diperoleh setelah tim peneliti menemukan sejumlah fosil baru berupa gigi manusia di Gua Lida Ajer, Dataran Tinggi Padang, Sumatera Barat. Demikian seperti yang dilansir dariNewsweek, Kamis (10/8/2017).
"Ada kemungkinan kecil bahwa sekelompok manusia yang bermigrasi berhasil tiba di Sumatera tepat sebelum super erupsi Toba terjadi. Namun, besar kemungkinan pula mereka tiba di sana setelah bencana itu," ujar Kira Westaway, anggota tim peneliti dari Macquarie University Australia.
Telaah itu juga merombak hasil temuan sebelumnya yang menyebut bahwa manusiahomo sapiensbaru ada di kawasan Sumatera dan Asia Tenggara sekitar 45.000 - 60.000 tahun lalu. Temuan terbaru itu mendorong jauh periode eksistensi manusia di Indonesia hingga sekitar 20.000 - 30.000 tahun lamanya.
"Temuan awal menunjukkan bahwa homo sapiens tiba di Kalimantan pada 45.000 tahun yang lalu. Namun, temuan terkini mendorong jauh kehadiran mereka hingga 20.000 tahun lamanya," jelas Kira Westaway. Atau dengan kata lain, nenek moyang manusia tiba di nusantara sekitar 65.000 tahun lalu.
Analisis fosil gigi teranyar itu juga menunjukkan bahwa homo sapiens yang kala itu hidup di kawasan Asia Tenggara, tinggal di lingkungan hutan hujan lebat seperti Sumatera dan Borneo (Kalimantan).
Hipotesis teranyar dianggap dapat merombak perspektif tradisional mengenai pola gaya hidup dan migrasi manusia.
Perspektif tradisional menyebut bahwa manusia melakukan pola migrasi melalui jalur pesisir pantai yang dianggap lebih aman ketimbang kawasan hutan. Rute yang diambil oleh nenek moyang manusia kala itu adalah bertolak dari Afrika Selatan untuk menyisir pesisir pantai timur Benua Hitam menuju ke utara.
Saat tiba di Tanduk Afrika di utara, nenek moyang homo sapiens kemudian melintas dan menyebar ke Eropa, Timur Tengah, Asia Barat, Asia Selatan, Asia Timur, Asia Tenggara, hingga ke Australia.
Pola migrasi yang panjang itu membuat manusia lebih sering tinggal di wilayah pesisir. Kawasan itu juga diyakini lebih aman dan penuh dengan penyokong hidup ketimbang wilayah hutan.
Akan tetapi, temuan fosil di Gua Lida Ajer menunjukkan bahwa ada sekelompok manusia yang hidup di dan bermigrasi melalui jalur hutan. Temuan itu menjadi kejutan tersendiri bagi para ilmuwan.
"Hutan hujan memerlukan keahlian hidup yang sulit, karena membutuhkan inovasi dan teknologi yang canggih," tambah Westaway.
"Menemukan bukti kehidupan mereka di hutan menunjukkan betapa telah sangat berkembangnya homo sapiens kala itu dari segi keahlian dan kecerdasan," pungkasnya.
Hasil temuan dirilis dalam jurnal ilmiah Nature, International Weekly Journal of Science pada 9 Agustus 2017.
"Temuan di Gua Lida Ajer itu menyajikan mata rantai yang hilang, menjadi bukti kehadiran manusia modern di Asia Tenggara sekitar 63.000 hingga 73.000 tahun lalu. Temuan itu merupakan hasil yang fantastis terkait situs kehidupan manusia di kawasan, pola gaya hidup, serta pola migrasi mereka," jelas Chris Clarkson, ketua tim peneliti.
Ilmuwan lain memberikan opini ilmiah guna menanggapi penelitian teranyar itu. Michelle Langley dari Griffith University Brisbane Australia menekankan agar telaah yang lebih komprehensif harus terus dilakukan, terutama terkait hipotesis mengenai homo sapiens awal yang hidup di hutan hujan Sumatera dan Borneo.
"Penemuan gigi di sana, tanpa ada temuan artefak atau bekas habitasi lain, tidak serta-merta menunjukkan bahwa mereka menjalani hidup dan memanfaatkan sumber daya di dalam hutan," jelas Langley.
"Bisa saja mereka hanya sekedar lewat wilayah itu." ( sumber)
Insiden pria dibakar hidup-hidup yang dituduh mencuri amplifier di musala Kampung Cabang Empat, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, menuai keprihatinan dunia.
Melalui artikel "Man accused of stealing speakers from mosque beaten and burned alive by angry mob in Bekasi", media Filipina Coconut mengangkat kisah tersebut. Menuliskan bahwa pada hari nahas itu, pria berusia 30 tahun bernama Alzahra alias Joya itu hendak meninggalkan Musala Al Hidayah dengan tiga amplifier.
Media Malaysia, Astro Awani, yang dikutip Rabu (9/8/2017), mengulas pendapat sang anak tentang ayahnya yang menjadi korban pembakaran melalui artikel "Why was dad grilled like a chicken?".
Alif Saputra, putra sulung M Alzahra alias Joya masih sulit melupakan sosok ayahnya sepekan kepergian almarhum. Bocah berusia 4 tahun itu kerap menanyakan keberadaan sang ayah yang tewas dibakar hidup-hidup oleh warga.
Ia kerap bolak-balik mencari keberadaan ayahandanya yang meninggal akibat ulah massa setelah menuduhnya mencuri amplifier.
Menurut istri korban, Siti Jubaida (25), putranya itu sejatinya belum mengerti arti kematian. Alif hanya suka bertanya, mengapa ayah yang bekerja sebagai tukang reparasi sound system tersebut diamuk dan diperlakukan tak manusiawi.
Pertanyaan itu dilontarkan saat Alif dan ibunya menyekar pusara Alzahra alias Joya. "Abi kok dibakar, emang ayam," kata Jubaida menirukan ucapan Alif.
Secara perlahan, perempuan yang tengah mengandung 6 bulan itu meneteskan air matanya. "Saya tak kuat, ia ngomong itu terus," ucap Jubaida.
Media Malaysia lainnya, The Star, membuat video singkat terkait peristiwa tragis tersebut.
Dari Nigeria, Premium Times, juga ikut mengangkat kisah tragis tersebut. Melalui tulisan "Indonesian mob set man on fire for stealing mosque amplifier", diulas bagaimana peristiwa itu terjadi.
M Alzahra alias Joya tewas mengenaskan. Joya menjadi korban amukan massa dan dibakar hidup-hidup setelah dituduh mencuri amplifier Musala Al-Hidayah di Babelan, Bekasi.
Dia meninggalkan istri yang tengah hamil dan seorang putra berusia 4 tahun. Bocah itu kerap menanyakan keberadaan sang ayah. Sang istri, Jubaidah meminta kepada penegak hukum agar para pengeroyok yang menewaskan Joya diproses secara adil. (sumber)