Breaking News
Loading...
Loading...

Socialmedia

Seputar Kabar Artis

Sorot

HEADLINEWS

Showing posts with label Sejarah Osama Bin Laden. Show all posts
Showing posts with label Sejarah Osama Bin Laden. Show all posts
Oct 6, 2012
Film Penyergapan Osama Bakal Tayang Ahkir 2012

Film Penyergapan Osama Bakal Tayang Ahkir 2012

Sebuah film yang mendramatisir penyergapan Osama bin Laden akan ditayangkan bulan depan, dua hari sebelum pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).

Seal Team Six: The Raid on Osama bin Laden
Film bertajuk ‘Seal Team Six: The Raid on Osama bin Laden’ itu diproduksi oleh The Weinstein Co. dan Voltage Pictures, serta ditayangkan di National Geographic Channel pada 4 November 2012.
Salah satu direktur Weinstein Co., produser ternama Harvey Weinstein yang dikenal sering menyumbangkan dana untuk Barack Obama menyatakan, kematian Osama merupakan salah satu contoh leadership dari Obama.

Presiden National Geographic Channel Howard Owens menyatakan, tak ada tujuan politik. Namun ia diminta secara khusus oleh Weinstein untuk menayangkan film yang disutradarai oleh sineas kelas Oscar, Kathryn Bigelow itu. Film ini akan tayang di bioskop akhir 2012. (sumber)
Follow Our Twitters
Aug 30, 2012
"NO EASY DAY" Ungkap Cerita Lain Kematian Osama bin Laden

"NO EASY DAY" Ungkap Cerita Lain Kematian Osama bin Laden

Kesaksian tentang penyerbuan pada Mei 2011 yang menyebabkan tewasnya Osama bin Laden oleh mantan pasukan elite Angkatan Laut Amerika Serikat bertentangan dengan cerita resmi.

Ungkap Cerita Lain Kematian Osama bin Laden
Osama Bin Laden -IST
Kantor berita Associated Press membeli kopi awal kesaksian terkait penyerbuan itu dalam buku berjudul No Easy Day oleh mantan personel pasukan elite AL, Navy SEAL.

Buku itu menyebutkan, Bin Laden ditembak mati saat ia melongok ke luar dari kamar tidurnya saat SEAL naik ke lantai atas kediamannya, kata AP.

Namun, para pejabat Amerika menyatakan sebelumnya, ia ditembak saat ia kembali masuk untuk berlindung di kamar tidur.

Mereka mengatakan, langkah Bin Laden kembali ke kamar tidur untuk mengambil senjata.

Kontradiksi ini akan menambah silang pendapat di seputar buku ini.

Buku kesaksian itu ditulis oleh orang yang menggunakan nama samaran Mark Owen, tetapi nama asli penulis diungkap oleh Fox News tidak lama kemudian.

Para pejabat militer juga mengatakan, penerbit tidak mengajukan buku itu ke Pentagon untuk menjamin tidak ada informasi rahasia yang diungkapkan sebagai protokol resmi.

Bin Laden melongok ke pintu kamar

Buku itu akan diterbitkan tanggal 4 September dan bukan tanggal 11 September, setelah membeludaknya pemesanan melalui online, tulis AP.

Menurut AP, penulis mengatakan, ia berada persis di belakang point man (pemberi aba-aba) dan menuju ke lantai atas.

"Kurang dari lima langkah" dari lantai atas, ia mendengar tembakan, "BOP. BOP."

Point man melihat "seorang pria melongok ke luar pintu" di sisi kanan lantai atas.

Menurut penulis, Bin Laden kembali ke kamarnya, kemudian SEAL mengikuti dan menemukan ia tergeletak di lantai dengan berlumuran darah dengan lubang di sisi kanan kepala dan dua wanita yang tengah meratap di sisinya, tambah AP.

Wanita itu ditarik keluar dan SEAL melepaskan beberapa tembakan ke arah jenazah Bin Laden sampai ia tidak bergerak.

SEAL kemudian menemukan dua senjata di sisi pintu.

Menurut pejabat pemerintahan Obama, Bin Laden ditembak setelah ia kembali ke kamar tidurnya karena dikhawatirkan ia akan mengambil senjata.

Juru Bicara Gedung Putih, Tommy Vietor, tidak berkomentar soal kontradiksi kematian Bin Laden itu.

Menurut AP, buku itu juga menyebutkan, seorang anggota SEAL duduk di dada Bin Laden dalam helikopter yang penuh saat jenazahnya diterbangkan ke laut.

Keterangan ini juga bertentangan dengan klaim Amerika sebelumnya bahwa jenazah Bin Laden diperlakukan dengan baik sebelum pemakaman.
Sumber :BBC Indonesia Editor :Eko Hendrawan Sofyan Kutipan : kompas.com


Follow Our Twitters
May 5, 2012
Isi Surat Terakhir Osama Bin Laden

Isi Surat Terakhir Osama Bin Laden

Amerika Serikat merilis surat-surat yang didapatkan tahun lalu di rumah Osama bin Laden. Dalam surat itu, Bin Laden mulai mengungkapkan rasa frutasi terhadap jaringan Al Qaeda yang mulai terbecah belah.

Osama bin Laden (businessinsider.com)

Dilansir CNN, Sabtu 5 Mei 2012, surat-surat ini dipasang secara online di Combating Terrorism Center milik Akademi Militer West Point, Amerika Serikat. Para pasukan elite AS, Navy Seals, memang mengambil berbagai dokumen seusai menyerang Osama di tempat persembunyiannya di Abbottabat, Pakistan.

Surat-surat itu mengungkapkan kegelisahan Bin Laden akan citra yang buruk Al Qaeda di antara umat Muslim, meski dia berambisi menyerang target-target AS, yakni Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Jenderal David Petraeus, yang kini jadi Ketua Central Intelligence Agency (CIA).

Dalam surat itu, Bin Laden dan para tokoh Al Qaeda khawatir akan korban-korban dari kalangan sesama dalam setiap serangan di berbagai negara yang dilakukan jaringan itu. Bin Laden juga terkesan frustrasi dengan kelompok ekstremis di Pakistan serta berdebat soal afiliasi-afiliasi Al Qaeda di Somalia dan sejumlah lokasi lain.

Dalam setiap serangan tidak boleh ada Muslim yang jatuh sebagai korban kecuali sangat terpaksa. "Saya berencana untuk mengumumkan pernyataan, bahwa kita sedang memulai fase baru untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Kita akan mengambil kembali, sesuai petunjuk Tuhan, kepercayaan dari banyak orang yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap jihad," tulis Laden dalam salah satu suratnya.

Dokumen termasuk surat-surat dari milik Bin Laden berisi 175 halaman yang ditulis dalam bahasa Arab. Ia mulai menulisnya sejak September 2006-April 2011.

sumber: vivanews.com
May 4, 2012
Ini Dia Surat-surat Osama bin Laden yang Dirilis AS

Ini Dia Surat-surat Osama bin Laden yang Dirilis AS

Amerika Serikat merilis surat-surat yang didapatkan tahun lalu di rumah almarhum Osama bin Laden. Almarhum pemimpin Al Qaeda ini tewas dalam serangan pasukan elite AS pada 2 Mei 2012 di kota Abbottabat, Pakistan.

Dalam surat-surat itu Bin Laden juga menyerukan agar dua tim siap-siap menyerang Obama dan Ketua CIA Jenderal David Petraeus.

Demikian diberitakan kantor berita Agence France Presse (AFP), Kamis (3/5/2012) waktu Washington.

Surat-surat ini dipasang secara online di "Combating Terrorism Center" milik Akademi Militer West Point, AS. Para pasukan elite AS, Navy Seals, memang mengambil berbagai dokumen seusai serangan dini hari itu.

Sebagian isi surat itu menyiratkan perpecahan di tubuh Al Qaeda. Dari isi surat-surat itu juga terkesan tentang kegelisahan Bin Laden akan citra yang buruk Al Qaeda di antara umat Muslim, meski dia berambisi menyerang target-target AS.

Bin Laden dan para tokoh Al Qaeda khawatir akan korban-korban dari kalangan sesama dalam setiap serangan di berbagai negara yang dilakukan jaringan itu. Bin Laden juga terkesan frustrasi dengan kelompok ekstremis di Pakistan serta berdebat soal afiliasi-afiliasi Al Qaeda di Somalia dan sejumlah lokasi lain.

Rekan Bin Laden begitu khawatir akan cara pandang Muslim sendiri terhadap Al Qaeda. Salah seorang pengikutnya menyarankan agar nama Al Qaeda diubah saja untuk memulai era baru. Demikian isi salah satu dokumen itu.

Dalam sebuah surat pada Mei 20120, Bin Laden menekankan pentingnya pembatalan serangan-serangan yang menewaskan warga sipil di negara-negara Muslim atau berpenduduk Muslim. Bin Laden mengekspresikan keprihatinan mendalam tentang kemungkinan hilangnya simpati Muslim serta mendeskripsikan berbagai operasi yang menewaskan para pengikutnya sebagai sebuah kesalahan.

Dalam surat-surat itu Bin Laden juga menyerukan agar dua tim siap-siap menyerang Obama dan Ketua CIA Jenderal David Petraeus

Dalam surat itu, ditambahkan bahwa dalam setiap serangan tidak boleh ada Muslim yang jatuh sebagai korban kecuali sangat terpaksa. "Soalnya ini bisa membuat kita kehilangan kesempatan memenangi perang dan mengakhiri tujuan perang ini sendiri pada akhirnya," demikian Bin Laden menuliskan ekspresinya.

Bin Laden mengindikasikan serangan-serangan pada kepentingan AS di negara-negara non-Muslim, kecuali di Irak dan Afganistan dimana para tentara AS bercokol. Ini bertujuan menghindari korban-korban dari kalangan Muslim. Surat-surat itu menggambarkan juga pergulatan Bin Laden untuk bisa menekankan otoritasnya ke cabang-cabang Al Qaeda.

Biden tak siap

Dalam surat-surat itu Bin Laden juga menyerukan agar dua tim siap-siap menyerang Presiden AS, Barack Obama dan Jenderal David Petraeus, yang kini jadi Ketua Central Intelligence Agency (CIA). Bin Laden mengatakan bahwa dengan terbunuhnya Obama, AS dan jatuh ke dalam krisis karena Wapres Joe Biden tidak siap menggantikannya.

"Joe Biden benar-benar tidak siap untuk posisi itu, yang akan membawa AS ke dalam krisis," demikian isi surat Obama itu.

Bin Laden mengakui bahaya akibat serangan-serangan tak henti dengan pesawat siluman AS di wilayah suku-suku di Pakistan. Ini hanya membuat para pejuang terpaksa berpindah-pindah di tengah kegelapan agar tidak terlihat pesawat-pesawat tak berawak milik AS yang mengitari angkasa di wilayah itu.

Untuk mengatasi gangguan citra Al Qaeda sehubungan dengan jatuhnya korban-korban sesama, Bin Laden menuliskan tentang pentingnya sebuah kampanye yang dilancarkan secara khusus pada para pengikut.

"Saya berniat mengeluarkan sebuah pernyataan, di mana saya ingin mendikusikan sebuah fase baru untuk mengubah apa yang kita rencanakan, termasuk meraih kepercayaan dari mereka yang kehilangan kepercayaan pada Mujahidin." Demikian surat Osama.

Sebuah surat lain berisikan kemungkinan pergantian nama Al Qaeda untuk memperbaiki citra yang buruk di kalangan sesama. Intinya, nama baru itu ingin menekankan bahwa Al Qaeda tidak sedang berperang dengan sesama.
Sumber :AFP
kutipan:http://internasional.kompas.com/read/2012/05/04/10350939/Inilah.Suratsurat.Osama.yang.Dirilis.AS


May 2, 2012
Tamu di Tengah Malam Itu..Osama bin Laden!

Tamu di Tengah Malam Itu..Osama bin Laden!


Apa yang terjadi jika tamu kejutan saat makan malam Anda ternyata orang yang paling dicari di dunia? Satu tahun setelah kematian Osama Bin Laden, dua warga Pakistan menceritakan kepada wartawan BBC, M Ilyas Khan, bagaimana mereka pernah menjadi tuan rumah untuk suatu kesempatan makan malam bagi pemimpin Al Qaeda itu.

Pada suatu malam di musim panas 2010, di pinggiran wilayah Waziristan di barat laut Pakistan, sejumlah orang dari sebuah keluarga suku lokal menunggu dengan gelisah kedatangan tamu yang identitasnya tidak mereka ketahui.

Mereka sudah diberitahu tentang kunjungan itu beberapa minggu sebelumnya, oleh seseorang yang mereka gambarkan hanya sebagai "orang penting". Mereka tidak diberi tahu siapa nama sang tamu. Waktu tepatnya kedatangan tamu itu pun baru disampaikan kepada mereka beberapa jam sebelum si tamu datang.

Sekitar pukul 23.00, ketika dunia di sekitar mereka sedang terlelap, mereka mendengar deru kendaraan mendekat. "Belasan jeep besar beroda empat melaju ke kompleks itu," kenang seorang penatua keluarga itu yang telah setuju untuk menceritakan kisah itu kepada wartawan BBC tersebut. "Mereka tampak berkumpul dari arah yang berbeda."

Salah satu kendaraan jenis 4x4 melaju ke dekat beranda. Dari kursi belakang muncul seorang pria tinggi dan tampak rapuh. Dia memakai jubah panjang dan sorban putih. Para tuan rumah yang sedang menunggu itu tidak mempercayai penglihatan mereka. Yang berdiri di depan mereka itu tak lain Osama Bin Laden, orang yang paling dicari di dunia.

"Kami mendadak bisu," kata penatua itu. "Dia adalah orang terakhir yang kami harapkan muncul di depan pintu kami."

Osama berdiri di samping kendaraan untuk beberapa saat, berjabatan tangan. Penatua itu mengatakan, dia mencium tangan Osama sebagai sebuah sikap hormat.

Masih menurut penatua tersebut, Osama lalu meletakkan tangannya dengan lembut ke bahu salah satu asistennya, berjalan ke ruang yang mereka siapkan baginya. Penduduk desa tidak ada yang mengikuti dia masuk. Hanya beberapa pria pengikutnya yang menemani dia.

Kunjungan tengah malam itu terjadi tepat setahun sebelum Osama tewas dalam operasi rahasia Navy Seals AS di kota garnisun Abbottabad, Pakistan, yang terletak sekitar 300 kilometer di timur laut tempat suku terpencil tersebut. Kejutan akan kematiannya itu memicu salah seorang mantan tuan rumah tersebut memberitahu teman-teman dekatnya tentang kunjungan tak terduga itu. Wartawan BBC, M Ilyas Khan, sengaja datang untuk mengetahui kisah tersebut.

Menurut Khan, setelah sejumlah bujukan, ia akhirnya bisa berbicara dengan dua orang dari sejumlah orang yang bertemu Osama pada malam itu. Keduanya mengajukan syarat, nama mereka dan tempat mereka tetap dirahasiakan.

Menurut mereka, selama sekitar tiga jam Osama ada bersama mereka, ia ditawari untuk berdoa, beristirahat, dan makan daging domba, kari ayam dan nasi yang mereka sudah siapkan bagi dia dan rombongannya. Selama Osama di sana, tuan rumah tidak diizinkan untuk meninggalkan kompleks itu, atau membiarkan orang masuk. Pria bersenjata mengambil posisi di gerbang utama, di sepanjang dinding dan di atas atap.

Ada sedikit keributan di antara para penjaga ketika salah seorang tuan rumah meminta agar ayahnya yang berusia 85 tahun diijinkan untuk melihat Osama. "Anggap saja ini sebagai permohonan terakhirnya menjelang ajal," pinta orang itu. Pesan tersebut diteruskan ke Osama dan ia setuju untuk melihat bapak tua tersebut.

Empat pria bersenjata mengawal pria itu ke rumahnya untuk membawa ayahnya. Orang tua itu baru diberitahu tentang keberadaan Osama begitu mereka kembali ke dalam kompleks. Mereka mengatakan, orang tua itu menghabiskan 10 menit bersama Osama. Ia mencurahkan kekagumannya dan berdoa bagi Osama, yang ia sampaikan dalam bahasa Pashto. Osama tampaknya tidak mengerti bahasa orang tua itu. Namun hal itu membuat ia dan para pengawalnya tersenyum, kata mereka.

Osama dan anak buahnya kemudian pergi melalui jalan yang sama ketika mereka datang.

Khan mengatakan, nara sumbernya itu berbicara cukup terbuka tentang rincian kunjungan tersebut. Namun mereka tidak ingin membahas identitas "orang penting" yang meminta mereka menjadi tuan rumah bagi Osama. Mereka juga enggan berbagi informasi tentang siapa lagi yang berada dalam rombongan itu.

Setelah kematian Osama tahun lalu, para pejabat Pakistan dan AS menegaskan bahwa pemimpin Al Qaeda itu tinggal dalam pengasingan total selama hampir lima tahun, tanpa pernah meninggalkan kompleksnya di Abbottabad itu.

Hal itu tampaknya bukan jadi masalah. Dan masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Daerah di mana ia muncul pada 2010 itu berada di tengah-tengah daerah suku pedalaman yang luas yang menjadi fokus sejumlah operasi militer terhadap militan. Tentara yang ditempatkan di sana berada dalam kondisi siaga tinggi dan telah mendirikan puluhan pos pemeriksaan keamanan untuk memantau para pelintas di rute-rute reguler maupun yang jarang dilewati.

Bagaimana Osama bisa melewati pos-pos itu tanpa terdeteksi?

Pemerintah Pakistan telah membantah bahwa pihaknya tahu tentang keberadaan Osama atau telah memberikan dukungan apapun baginya.

Lalu ada juga pertanyaan tentang siapa yang merencanakan jadwal perjalanannya, apa tujuan kunjungannya dan, yang terpenting, seberapa sering dia melakukan kunjungan tengah malam ke tuan rumah yang tidak menaruh curiga?

sumber:http://internasional.kompas.com/read/2012/05/02/13354426/Tamu.Tengah.Malam.Itu.Osama.bin.Laden
Back To Top