Breaking News
Loading...
Loading...

Socialmedia

Seputar Kabar Artis

Sorot

HEADLINEWS

Showing posts with label Kumunitas Tante Girang. Show all posts
Showing posts with label Kumunitas Tante Girang. Show all posts
Sep 18, 2012
Foto Adegan Seks Bebas Remaja Zaman Sekarang ( Tanpa Sensor dijamin gakak )

Foto Adegan Seks Bebas Remaja Zaman Sekarang ( Tanpa Sensor dijamin gakak )

Foto Seks bebas dan adegan seks remaja - diluar batas aturan zaman sekarang benar-benar benar membuat kita menarik nafas dalam dalam alias sangat prihatin ,sudah selayaknya dan sudah kita semua yang mempunyai putra -putri yang menginjak usia ABG atau dewasa harus benar-benar memperketat dalam arti mengawasi prilaku,gerak gerik dan jangkauan pergaulan mereka

Sempatkan sesekali kita memantau ketika putra-putri kita pamit dari rumah dengan minta izin belajar sekolah atau sekedar ketemu teman pas pada malam minggu sedang apa sich mereka ? pertanyaan itu wajar timbul pada diri kita selaku orang tua ,pesan admin buat anak anak ABG jangan mudah menerima rayuan gombal,jangan mudah terbuai oleh kata-kata manis dan indah yang membuat kamu bisa lupa diri dan aaah...

Jangan sampai bergaulah pada porsi yang sehat dan tahu batasan mana yang perlu dan yang tidak boleh dilakukan.masa depan hanya satu kali kau raih dalam hodup kamu slamatkan masa depan mu dari perbuatan seks bebas,narkoba dan obat-obat terlarang,penyesalan tidak akan hadir diawal sebuah perjalanan hidup tapi di ahkir sebuah cerita dan perjalanan hidup ini.bila boleh jujur ketika sebuah penyesalan bisa hadir di awal perjalanan hidup ini mungkin semua orang tidak akan pernah salah memilih jalan ..jangan lupa tinggalkan comments kamu dibawah article ini


Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor

Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor


Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor


Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor
Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor

Foto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensorFoto Adegan Seks Bebas Remaja,Video mesum abg jaman sekarang,foto nakal abg super seksi,video mesum abg tanpa sensor

gambar sumber dari : menjelma.com
Follow Our Twitters
Sep 3, 2012
Wow Digoyang Gigolo, Tante Girang Makin Kegirangan

Wow Digoyang Gigolo, Tante Girang Makin Kegirangan

Seputar Dunia Gigolo - Saya gigolo melayani semua wanita dan pasutri. Bersih, jaga privacy, sabar, sopan, hangat, sawo matang, cakep, atletis, multi orgasme, strong, 167 cm, 67 kg, 17/5 cm (panjang/diameter Mr.P-red). Dijamin service sangat memuaskan. Hubungi (sms dulu) Reind (nama disamarkan) Jakarta 02136663xxx, langsung conect dengan saya tanpa perantara atau email blackbaby63@yahoo.co.id (e-mail disamarkan). No private number dan gays. Foto dan Fb akan saya kirimkan bagi yang berminat. Dijamin 100 persen.
Wow Digoyang Gigolo, Tante Girang Makin Kegirangan
Richard Gere dan Lauren Hutton saat premier film American Gigolo tahun 1980. -IST

Itulah isi satu dari ribuan iklan yang menyediakan jasa gigolo. Tak tanggung-tanggung, bisnis syahwat ini diminati oleh para tante-tante, cewek bahkan para lelaki. Dari istri pengusaha, direktur, bahkan istri para pejabat. Makin merebaknya bisnis syahwat tersebut via online, makin memberi variasi pilihan para “tante-tante girang” untuk mendapatkan kepuasan birahi.

Modusnya sederhana, setelah mendapat calon gigolo di dunia maya, maka “wanita nakal” ini langsung menghubungi nomor telepon yang tertera, dan bagi yang masih malu-malu untuk urusan ranjang, disertakan alamat e-mail sebagai cara komunikasi. Tidak hanya itu, bisnis haram ini sudah marak di situs jejaring sosial, bahkan tiap daerah memiliki club gigolo tersendiri, sebut saja club gigolo top Jakarta.
Tidak hanya sekedar menjajakan seks, tapi para GM, sebutan untuk germo yang mengurus gigolo, ini juga membuka kesempatan berkarier bagi para pria yang membutuhkan kepuasan sekaligus medapatkan sejumlah uang. Berikut salah satu bentuk “lowongan kerja” gigolo yang saya dapat di dunia maya:
Dicari Pria 17-35 tahun untuk jadi gigolo istri pejabat.

Jika anda pria berusia max 35 tahun, syukur-syukur masih belasan tahun, sehat jasmani dan rohani. Daftarkan diri anda untuk menjadi pria simpanan para istri pejabat.
Syarat-syarat:
1. Sehat jasmani dan rohani.
2. Pas foto 3×4 (dalam format digital/scan)
3. KTP (dalam format digital/scan)
4. Spesifikasi (Mr.P) ukuran (panjang+diameter)
5. Foto Mr.P
6. Profile/data pribadi.

Kirim lamaran anda ke : royandrea.jr@gmail.com (alamat e-mail disamarkan).
Dari isi lowongan kerja diatas, saya sendiri masih bingung. Sehat jasmani memang harus, tapi kalau sehat rohani itu buat apa ya? Memangnya ada ya gigolo yang sehat rohani? Tapi sampai sekarang, brondonglah, yang masih jadi primadona. Bahkan ketampanan adalah kunci sukses lakunya “dagangan”.
Penelusuran saya pun berlanjut, saya coba bergabung di salah situs gigolo dan salah satu situs “tante girang” yang ada di Indonesia, untuk mendapat informasi yang lebih akurat. Tidak cukup 3 hari, saya pun mendapat “orderan” via e-mail. Tanpa melewatkan kesempatan, saya pergunakan momen spesial ini untuk mendapat sejumlah informasi.

Dea (40), sebut saja begitu, wanita paruh baya ini baru menikmati masa-masa “puber” takkala suaminya sibuk dengan urusan kerja. Di akuinya, bahwa jajan gigolo merupakan salah satu cara bagi dia untuk mendapat kepuasan biologis. Awalnya cuma iseng-iseng browsing dunia maya, hingga asal klik link yang ada. Ketika pertama kali menemukan iklan gigolo, dia sempat ragu dengan iming-iming para gigolo yang mampu memberikan kepuasan ranjang, akhirnya dia sendiri membuktikan pada seorang gigolo. Kepuasan pun didapat Dea.

Tak tanggung-tanggung dia berani mengeluarkan kocek minimal 1 juta hanya untuk memuaskan hasrat birahinya. Tidak sampai disitu, istri pengusaha ini mulai mempromosikan kepuasan seksnya kepada teman-teman sepermainanya yang notabene juga adalah para istri yang jarang “dibelai” para suami. Obrolan kita pun berlanjut, wanita ini pun mengakui bahwa dia rutin “jajan” diluar 4 kali seminggu. Bagi ibu 2 anak ini, dia nekad banyak jajan diluar karena suaminya sendiri tidak mampu memberi kepuasan di ranjang.
Diakuinya juga bila suaminya sendiri memiliki simpanan diluar bahkan sering bermain dengan pekerja seks komersial (PSK) bila sang suami tugas diluar kota. Malu dengan perceraian, si Dea pun lebih memilih bermain dengan gigolo sekaligus bentuk balas dendam.

Setelah banyak ngobrol, wanita ini akhirnya langsung menanyakan tarif yang saya minta. Bingung mau menjawab apa, akhirnya saya sendiri menyuruh wanita itu untuk menetapkan tarif sendiri. Dia pun berkata “melihat wajah mas, sepertinya oke juga. Bagaimana bila saya bayar 850 ribu?”. Saya pun kaget, hanya dalam hitungan jam saya bisa mendapat uang sebanyak itu, tidak heran banyak para gigolo begitu “ulet” dalam bekerja di dunia syahwat. Akhirnya saya bertanya mengenai tempat, tak menunggu lama wanita itu pun menyebut nama salah satu hotel bintang 4 di Jakarta. Banyak mendapat informasi, saya pun memilih mengakhiri perbincangan dengan dalil “pikir-pikir dulu”.

Dilihat dari kacamata hukum dan agama, jelas menjadi gigolo adalah sesuatu yang sangat salah. Namun, tekanan ekonomi dan kenikmatan seks, menjadi bahan pertimbangan sendiri para gigolo ini untuk membenarkan pekerjaannya. Tidak hanya itu, banyak pria memilih bisnis syahwat tersebut, akibat trend yang berlaku.

Bagaimana tidak, dengan melihat banyaknya para gigolo yang menjamur dikota besar bahkan di kota kecil tidak heran para pria ini menjadi “latah” untuk menekuni bisnis haram tersebut. Gigolo sendiri dalam masyarakat ada dua, ada gigolo yang terorganisris rapi dan ada yang bekerja secara independent.
Yang terorganisir inilah yang tidak secara terbuka mempromosikan kejantanan. Beda dengan yang independent, mereka lebih memilih berpromosi secara terbuka, baik di situs iklan bahkan ke situs-situs yang menyediakan jasa “esek-esek”. Dengan tarif yang dipatok seharga 500 ribu hingga 2 juta plus beberapa fasilitas manja dari para “tante girang”, tidak heran bila para gigolo ini lebih memilih “ulet” menjadi gigolo, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masalah penyakit kelamin, biasanya para gigolo ini sudah paham. Mungkin karena rata-rata pelanggannya adalah para istri pengusaha dan pejabat, sehingga mereka sendiri masih takut untuk tidak memakai pengaman.

Inilah salah satu fenomena “liar” yang mulai merambah ke dunia maya. Kita tidak bisa menampik, bahwa ekonomi masih menjadi motif seseorang untuk nekad mengambil jalan sesat. Tapi harus juga di ingat, para gigolo ada karena yang membutuhkan ada. sumber: tribunnews.com
 
 
Follow Our Twitters
Apr 9, 2012
Pose Nakal Tante Debri  yang Seksi Abiiiieees

Pose Nakal Tante Debri yang Seksi Abiiiieees

Mungkin umur bukan sebuah patoakan untuk menjadikan dirinya eksis. Terkadang tante - tante pun berani berpose seksi agar bisa menggoda iman para lelaki yang melihatnya.

Mungkin salah satunya adalah tante ini Berani berpose seksi pastinya sedikit banyak bikin dada kamu ser ser lihat Buah dada Tante Seksi ini,apalagi berpose cukup menantang dan syuur....manusiawi semua orang khususnya kaum pria tentu tak akan menyianyiakan pemandangan indah nan bikin dedek kecil kamu sedikit tegang.(secure)









Nov 22, 2011
Ibu Guru Ku Yang Hyperseks,Cerita Seks,Kisah Seks,Cerita Dewasa

Ibu Guru Ku Yang Hyperseks,Cerita Seks,Kisah Seks,Cerita Dewasa

IBU GURUKU YANG HIPERSEKS-Wajah yang ganteng dibarengi tubuh yang atletis serta yang paling menonjol adalah ukuran kemaluanku yang super dengan panjang 22cm dan diameter 5 cm. Yang jelas dengan kelebihanku itu bisa menutupi kekuranganku dalam hal prestasi di sekolah. Sebagai siswa smu aku bukanlah salah satu siswa yang pintar. Dan berikut adalah cerita panas saat aku mengetahui ibu guruku adalah seorang hyperseks. (semua nama dalam cerita ini adalah Nama Samaran bukan Nama asli)

ilustrasi
Namaku Doni, cukup terkenal di sekolahku. Mungkin karena aku bandel dan sering berganti-ganti cewek. Banyak teman sekolahku yang pernah aku tiduri. Mereka tergila-gila setelah menikmati kontolku yang luar biasa dan tahan lama kalau bersetubuh.

Sore itu, setelah semua pelajaran selesai aku bergegas pulang kerumah. Semua buku-buku sudah kumasukkan kedalam tas. Kustart sepeda motorku menuju jalan raya. Tapi di tengah perjalanan aku baru ingat, pulpenku tertinggal di dalam kelas. Dengan tergesa-gesa aku balik lagi ke sekolahku. Setelah mengambil kembali pulpenku, aku berjalan lagi menuju parkir sepeda motorku. Untuk mencapai tempat parkir, aku harus melewati ruangan guru.

Ketika melewati ruangan guru-guru, aku mendengan suara mendesah-desah disertai rintihan-rintihan kecil. Aku penasaran dengan suara-suara itu. Aku mendekati pintu ruangan, suara-suara itu semakin keras. Aku semakin penasaran dibuatnya. Kubuka pintu ruangan, dengan berjalan mengendap-endap, aku mencari tahu darimana datangnya suara-suara itu. Begitu mendekati ruangan Bu siska, aku terkejut. Disana kulihat Bu Siska, guru bahasa Inggrisku yang telah setahun menjanda, sedang bercumbu dengan Pak Rio, guru olahragaku, dalam posisi berdiri.

Bibir mereka saling kecup. Lidah mereka saling sedot. Tangan Pak Rio meremas-remas pantat Bu Siska yang padat, sedangkan tangan Bu Siska melingkar dipinggang Pak Rio. Mereka yang sedang asik tak tahu akan kehadiranku. Aku mendekati arah mereka. Aku membungkukkan badan dan bersembunyi dibalik meja, mengintip mereka dari jarak yang sangat dekat.

Mereka menyudahi bercumbu, kemudian Pak Rio duduk dipinggir meja, kakinya menjuntai kelantai. Bu Sisca berdiri didepannya. Bu siska mendekati Pak Rio, dengan buasnya dia menarik celana panjang Pak Rio. Tak ketinggalan celana dalam Pak Rio juga diembatnya. Hingga Pak Rio setengah telanjang. Bu Siska menguru-urut kontol Pak Rio. Kontolnya yang tidak begitu besar, sedikit demi sedikit menegang. Bu Siska membungkukkan tubuhnya, hingga wajahnya pas diatas selangkangan Pak Rio. Kontol Pak Rio diciuminya.

“Isep.. sayang.. isep.. kontolku” suruh Pak Rio.
Bu Siska tersenyum mengangguk. Dia mulai menjilati kepala kontol Pak Rio. Terus turun kearah pangkalnya. Bu Siska sangat pintar memainkan lidahnya dikontol Pak Rio.
“Oohh.. enakk.. sayang.., truss.., truss”.

Pak Rio mengerang ketika Bu Siska mengulum kontolnya. Seluruh batang kontol Pak Rio masuk kemulutnya. Kontol Pak Rio maju mundur didalam mulut Bu Siska. Tangan Bu Siska mengurut-urut buah pelirnya. Pak Rio merasakan nikmat yang luar biasa. Matanya merem melek. Pantatnya diangkat-angkat. Aku sangat terangsang melihat pemandangan itu. Kuraba-raba kontolku yang menegang. Kubuka retsleting celanaku.Kukocok-kocok kontolku dengan tanganku. Birahiku memuncak. Ingin rasanya aku bergabung dengan mereka, tapi keinginan itu kutahan, menunggu saat yang tepat.

Lima belas menit berlalu, Pak Rio menarik dan menjambak kepala Bu Siska.
“Akhh.., akuu.. mauu.., ke.. keluar sayang” Pak Rio menjerit histeris.
“Keluarin aja sayang, aku ingin meminumnya” sahut Bu Siska.
Bu Siska tak mempedulikannya. Semakin cepat dikulumnya kontol Pak Rio dan tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal kontol Pak Rio seirama kocokan mulutnya. Kontol Pak Rio berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.

Dan crott! crott! crott! Pak Rio menumpahkan spermanya didalam mulut Bu Siska. Bu Siska meminum cairan sperma itu. Kontol Pak Rio terus dijilatinya, hingga seluruh sisa-sisa sperma Pak Rio bersih. Kontol Pak Rio kemudian mengecil didalam mulutnya.

Pak Rio yang sudah mencapai orgasme kemudian turun dari meja.
“Kamu puas sayang dengan serviceku” tanya Bu siska.
“Puas sekali, kamu pitar sayang” puji Pak Rio sambil tersenyum.
“Gantian sayang, sekarang giliranmu memberiku kepuasan” pinta Bu Siska.
Bu Siska melepaskan gaunnya, juga pakaian atasnya, hingga dia telanjang bulat. Astaga ternyata Bu Siska tak memakai apa-apa dibalik gaunnya. Aku dapat melihat dengan jelas lekuk tubuh mulusnya, putih bersih, ramping dan sexy dengan buah dada yang besar dan padat, juga bentuk memeknya yang indah dihiasi bulu-bulu yang dicukur tipis dan rapi.

Bu Siska kemudian naik keatas meja, kakinya diselonjorkan kelantai. Pak Rio mendekatinya. Memek Bu Siska diusap-usp dengan tangannya. Jari-jarinya dimasukkan, mencucuk-cucuk memek Bu Siska. Bu Siska menjerit nikmat.
“Isep sayang, isep memekku sayang” pinta Bu Siska menghiba.
Pak Rio menurunkan wajahnya mendekati selangkangan Bu Siska. Lidahnya dijulurkan kememek Bu Siska. Disibaknya bibir memek Bu Siska dengan lidahnya. Pak Rio mulai menjilati memek Bu Siska.
“Oohh.. truss.. sayang.., jilatin terus.., akhh” Bu Siska mendesah.
Pak Rio dengan lihainya memainkan lidahnya dibibir memek Bu Siska. Dihisapnya memek Bu Siska dari bagian luar kedalam. Memek Bu Siska yang merah dan basah dicucuk-cucuknya. Kelentitnya disedot-sedot dengan mulutnya.
“Oohh.., enakk.., truss.., truss.., sayang” jerit Bu Siska.

Hampir seluruh bagian memek Bu Siska dijilati Pak Rio. Tanpa sejengkalpun dilewatinya.
“Akkhh.., akuu.. mauu.. ke.. keluar.. sayang” erang Bu Siska.
Memeknya berkedut-kedut. Otot-otot memeknya menegang. Dijambaknya rambut Pak Rio, dibenamkannya keselangkangannya.
“A.. akuu.., keluarr.., sayang” Bu Siska menjerit histeris ketika mencapai orgasme. Memeknya sangat basah oleh cairan spermanya. Pak Rio menjilati memeknya hingga bersih.

“Kamu puas Sis?” tanya Pak Rio pendek.
“Belum! Entot aku sayang, aku ingin merasakan kontolmu” pinta Bu Siska.
“Maaf Sis! Aku tak bisa, aku harus pulang”.
“Nanti istriku curiga, aku pulang sore” sahut Pak Rio menolak.
“Kamu pengecut Rio! Dikasih enak aja takut!” kata Bu Siska jengkel.
Matanya meredup, memohon pada Pak Rio. Pak Rio tak mempedulikannya. Dia mengenakan celananya, kemudian berlalu meninggalkan Bu Siska yang menatapnya sambil memohon.

Ini kesempatanku! Pikirku dalam hati. Nafsu birahiku yang sudah memuncak melihat mereka saling isap, ingin disalurkan. Setelah Pak Rio berlalu, kudekati Bu Siska yang masih rebahan diatas meja. Kakinya menggantung ditepi meja. Dengan hati-hati aku berjalan mendekat. Kulepaskan baju seragamku, juga celanaku hingga aku telanjang bulat. Kontolku yang sudah menegang, mengacung dengan bebasnya. Sampai didepan selangkangan Bu siska, tanganku meraba-raba paha mulusnya. Rabaanku terus keatas kebibir memeknya. Dia melenguh. Kusibakkan bibir memeknya dengan tanganku. Kuusap-usap bulu memeknya. Kudekatkan mulutku keselangkangannya. Kujilati bibir memeknya dengan lidahku.

“Si.. siapa.., kamu” bentak Bu Siska ketika tahu memeknya kujilati.
“Tenang Bu! Saya Doni murid Ibu! Saya Ingin memberi Ibu kepuasan seperti Pak Rio” sahutku penuh nafsu.
Bu Siska tidak menyahut. Merasa mendapat angin segar. Aku semakin berani saja. Nafsu birahi Bu Siska yang belum tuntas oleh Pak Rio membuatnya menerima kehadiaranku.

Aku melanjutkan aktivitasku menjilati memek Bu Siska. Lubang memeknya kucucuk dengan lidahku. Kelentitnya kusedot-sedot.
“Oohh.., truss.. Don.., truss.. isep.. sayang” pintanya memohon.
Hampir setiap jengkal dari memek Bu siska kujilati. Bu Siska mengerang menahan nafsu birahinya. Kedua kakinya terangkat tinggi, menjepit kepalaku.

Lima belas menit berlalu aku menyudahi aktivitasku. Aku naik keatas meja. Aku berlutu diatas tubuhnya. Kontolku kuarahkan kemulutnya. Kepalanya tengadah. Mulut terbuka menyambut kehadiran kontolku yang tegang penuh.
“Wow! Gede sekali kontolmu!” katanya sedikit terkejut.
“Isep Bu! Isep kontolku!” pintaku.

Bu Siska mulai menjilati kepala kontolku, terus kepangkalnya. Pintar sekali dia memainkan lidahnya.
“Truss.. Buu.. teruss.., isepp” aku mengerang merasakan nikmat.
Bu Siska menghisap-isap kontolku. Kontolku keluar masuk didalam mulutnya yang penuh sesak.

“Akuu.. tak.., tahann.., sayang! Entot aku sayang” pintanya.
“Ya.., ya.. Buu” sahutku.
Aku turun dari meja, berdiri diantara kedua pahanya. Kugenggam kontolku, mendekati lubang memeknya. Bu Siska melebarkan kedua pahanya, menyambut kontolku. Sedikit demi sedikit kontolku memasuki lubang memeknya. Semakin lama semakin dalam. Hingga seluruhnya amblas dan terbenam. Memeknya penuh sesak oleh kontolku.
Aku mulai mengerakkan pantatku maju mundur. Klecot!Klecot! Suara kontolku ketika beradu dengan memeknya.
“Ooh.., nik.. matt.., sayang.., truss” Bu Siska mendesah.

Kuangkat kedua kakinya kebahuku. Aku dapat melihat dengan jelas kontolku yang bergerak-gerak maju mundur.
“Ooh.., Buu.., enakk.. banget.., memekmu.., hangat” desahku.

Sekitar tiga puluh menit aku menggenjotnya, kurasakan memeknya berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.
“Akuu.., tak.. tahan.., Don, aku.. mau.. keluarr” jeritnya.
“Tahan.. Buu.., aku.. masih tegang” sahutku.
Dia bangun duduk dimeja memegang pinggangku erat-erat, mencakar punggungku.
“Akkhh.., akuu.. keluar” Bu Siska menjerit histeris.
Nafasnya memburu. Dan kurasakan memeknya sangat basah, Bu siska mencapai orgasmenya. Ibu guruku yang sudah berumur 37 tahun menggelepar merasakan nikmatnya kusetubuhi.

Aku yang masih belum keluar, tak mau rugi. Kucabut kontolku yang masih tegang. Kuarahkan kelubang anusnya. Kedua pahanya kupegang erat.
“Ja,.jangan.., Don” teriaknya ketika kepala kontolku menyentuh lubang anusnya.
Aku tak memperdulikannya. Kudorong pantatku hingga setengah batang kontolku masuk kelubang anusnya yang sempit.
“Aow! Sakitt.. cabutt.., Don.., aku.. sakitt.. jangan” teriaknya keras.
Kusodok terus hingga seluruh batang kontolku amblas. Kemudian dengan perlahan tapi pasti kugerakkan pantatku maju mundur.

Teriakan Bu Siska mengendor. Berganti dengan desahan-desahan dan rintihan kecil. Bu Siska sudah bisa menikmati sentuhan kontolku dianusnya.
“Jadi dicabut ngga Bu” candaku.
“Jangan sayang, enak banget” katanya sambil tersenyum.

Kusodok terus lubang anusnya, semakin lama semakin cepat. Bu Siska menjerit-jerit. Kata-kata kotor keluar dari mulutnya. Aku semakin mempercepat sodokanku ketika kurasakan akan mencapai orgasme.
“Buu.., akuu.. mauu.. ke.. keluarr” aku melolong panjang.
“Akhh.. akuu juga sayang” sahutnya.

Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak dilubang anusnya. Kutarik kontolku. Kuminta dia turun dari meja untuk menjilati kontolku. Bu Siska menurutinya. Dia turun dari meja dan berlutut dihadapanku. Kontolku dikulumnya. Sisa-sisa spermaku dijilatinya sampai bersih.

“Kamu hebat Don, aku puas sekali” pujinya.
“Aku juga Bu” sahutku.
“Baru kali ini memekku dimasuki kontol yang sangat besar” katanya.
“Ibu mau khan terus menikmatinya” kataku.
“Tentu sayang” jawabnya sambil berdiri dan mengecup bibirku.

Kami beristirahat sehabis merengkuh kenikmatan. Kenikmatan selanjutnya kudapatkan dirumahnya. Bu Siska, guruku ternyata hyperseks. Dia kuat sekali ngentot. Satu malam bisa sampai empat kali. secure
Nafsu Liar Baby Sister ku,Cerita Panas,Cerita Seks,Cerita Dewasa

Nafsu Liar Baby Sister ku,Cerita Panas,Cerita Seks,Cerita Dewasa

KISAH SEKS NAFSU LIAR BABY SISTER YANG SEKSI-Memiliki seorang bocah disaat kita dan istri sibuk mencari uangmemang memerlukan managing waktu yang smart. Kalo salah,permasalahan akan semakin runyam karena semua bisa jadi korban.Seperti pengalaman hidupku berikut ini beserta cerita panas didalamnya.Hai, perkenankan aku untuk sedikit bercerita tentang pengalamanku.Aku memiliki seorang anak laki-laki yang telah berusia 1 tahun dan
duduk di bangku TK-B.

Aku dan istriku sama-sama bekerja, sehinggaanakku biasanya kutitipkan di rumah kakak iparku (kakak perempuanistriku) disaat kami berdua pergi bekerja. Kebetulan rumah kakak iparku dan rumah kami bersebelahan, dan kakak iparku tidak bekerja,sehingga urusan menitipkan anak bukanlah suatu masalah, apalagi keponakanku (anak dari kakak iparku tersebut) ada yang berumur
sebaya dengan anakku.

Namun, belum lama berselang, kakak iparku pindah ke Sumatra karena suaminya ditugaskan di kota Medan. Sejak itulah masalah anak muncul menjadi persoalan yang memusingkan, sementara itu tidak ada lagi sanak saudaraku ataupun sanak saudara istriku yang tinggal di Jakarta selain kakak iparku yang pindah ke Sumatra (kebanyakankeluarga kami tinggal di Yogyakarta dan beberapa di Solo). Keadaan ini memaksa kami untuk membayar seorang babby sitter untuk menjaga anak kami disaat kami berada di kantor.

Sebagaimana biasanya, mempekerjakan seorang babby sitter adalah persoalan yang sangat menjengkelkan, bayangkan saja dalam 2 bulan kami telah 5 kali mengganti babby sitter dengan berbagai macam sebab yang aku rasa
tidak perlu kupaparkan disini.

Namun akhirnya ada juga seorang babby sitter yang dapat bertahan
bekerja selama hampir tiga bulan, ini merupakan rekor pertama yang
telah dicapai setelah sebelumnya tidak pernah ada babby sitter yang
bertahan lebih dari 3 minggu. Atas dasar alasan itu juga, aku
menyarankan kepada istriku untuk menaikkan gajinya sebagai
kompensasi atas kerja serta tanggung jawabnya.

Babby sitter yang satu ini memang agak berbeda dari semua babby
sitter terdahulu. Kelima babby sitter sebelumnya yang sempat bekerja
di tempat kami, rata-rata berusia dibawah 30 puluh tahun, bahkan ada
yang baru berusia 19 tahun, namun babby sitter yang terakhir ini
adalah seorang janda berusia 48 tahun. Kami memanggilnya Bu Darsih,
bertubuh besar untuk ukuran seorang wanita (tingginya kurang lebih
165 cm), agak gemuk sebagaimana umumnya wanita paruh baya. Pada
awalnya kami agak ragu kalau Bu Darsih ini akan sanggup merawat Rio
putra kami, mengingat Bu Darsih sudah berumur, sementara Rio sangat
hiperaktif, sehingga merawat Rio akan lebih melelahkan dibandingkan
merawat anak-anak lain pada umumnya.

Ternyata perkiraan kami salah,
dan cukup surprise, ternyata Bu Darsih dapat merawat Rio dengan
baik. Bahkan ada kejadian yang lebih mengejutkan lagi, dan ini yang
ingin kuceritakan pada kesempatan ini.

Kami memiliki acara rutin, yaitu berenang yang kami lakukan seminggu
sekali setiap hari Sabtu sore. Aku dan istriku selalu mengajak Rio
berenang di gelanggang renang Ancol, dan biasanya selalu ada dua
atau tiga orang anak tetangga teman bermain Rio yang ikut berenang
bersama kami. Babby sitter selalu kami ajak ikut serta untuk
membantu mengawasi anak-anak, meskipun tidak ikut berenang.

Sebagaimana biasanya, pada hari Sabtu kami pergi gelanggang renang
Ancol, namun kali ini istriku tidak dapat ikut. Istriku pulang ke
Yogyakarta yang rutin dilakukannya enam bulan sekali untuk menjenguk
keluarga di sana, terutama orangtuanya (mertuaku), sehingga pada
acara berenang kali ini, yang ikut hanya aku, Rio beserta lima orang
temannya serta tidak ketinggalan Bu Darsih. Karena istriku tidak
ikut, sementara teman Rio yang ikut lebih banyak dari biasanya,
yaitu sampai lima orang (biasanya paling banyak tiga orang), aku
berfikir bahwa Bu Darsih perlu ikut turun ke air untuk membantu
mengawasi anak-anak. Masalahnya keselamatan anak-anak tetangga juga
merupakan tanggung jawabku.

Menurut keterangannya, Bu Darsih dapat berenang, tetapi dia tidak
memiliki pakaian renang. Bagiku, yang penting Bu Darsih dapat
berenang, karena soal pakaian renang adalah soal mudah, tinggal beli
saja, beres.

Sesampainya di kolam renang, aku mampir sebentar di sebuah kios yang
menjual perlengkapan renang untuk membelikan baju renang Bu Darsih.
Untungnya ada nomor yang pas untuknya, karena baju renang ukuran
besar tidak begitu banyak. Setelah itu seperti biasanya, aku selalu
menyewa kamar bilas keluarga yang dapat disewa per tiga jam. Aku
selalu menyewa kamar bilas keluarga, karena kupikir lebih praktis.
Di kamar bilas itu kami sekeluarga dapat berkumpul dan tidak perlu
terpisah seperti di kamar bilas umum yang dipisahkan antara kamar
bilas untuk pria dan wanita. Disamping itu, di kamar bilas keluarga
semua perlengkapan, pakaian, tas dan sebagainya dapat disimpan di
kamar bilas tersebut, tinggal dikunci dan beres, tidak perlu repot-
repot antri ke tempat penitipan pakaian yang melelahkan, ditambah
resiko kehilangan barang-barang. Shower juga sudah tersedia di dalam
kamar bilas, tidak perlu repot-repot keluar kamar, ada air panasnya
lagi. Begitu praktis, sehingga mengawasi anak-anak pun jadi lebih
mudah.

Rio dan teman-temannya begitu antusias, di kamar bilas mereka
mengganti pakaian dengan tergesa-gesa. Dan setelah selesai, mereka
semua langsung lari ke kolam tanpa tunggu-tunggu lagi. Setelah semua
anak-anak keluar menuju kolam, aku segera melepas pakaianku. Setelah
aku telanjang bulat, aku bergegas menuju shower, namun… astaga… aku
baru sadar kalau ternyata ada Bu Darsih di kamar bilas itu. Kulihat
Bu Darsih mesem-mesem (tersipu malu) sambil mencari-cari sesuatu
dari tasnya. Aku pun pura-pura bersikap biasa, seolah-olah telanjang
bulat di depan Bu Darsih merupakan hal yang lumrah bagiku, padahal
itu kulakukan untuk mengusir rasa malu.

Dengan sok berlagak tenang, aku menyuruh Bu Darsih untuk segera
ganti pakaian.
“Ayo.. Bu Darsih.. cepat ganti baju.. itu anak-anak nggak ada yang
ngejagain..”
Semua ucapanku itu betul-betul hanya bertujuan untuk mengusir rasa
malu karena sudah terlanjur telanjang, sementara itu kulihat Bu
Darsih terus saja mesem-mesem, dan ini mengundang perasaan aneh pada
diriku. Sebetulnya aku mengerti makna mesem-mesemnya Bu Darsih, aku
yakin kalau mesem-mesem- nya berkaitan erat dengan keadaanku yang
sedang telanjang ini.
“Forget it..!” kupikir sambil tetap telanjang bulat, akhirnya aku
langsung menuju shower untuk membasahi tubuhku, hal yang biasa
kulakukan sebelum berenang.

Saat berada di bawah kucuran shower, aku sempat memperhatikan Bu
Darsih saat sedang menanggalkan seragam babby sitternya yang
berwarna putih, dan masih saja sambil mesem-mesem. Mungkin dia pikir
buat apa malu-malu telanjang dihadapan majikannya ini, toh
majikannya saja tidak malu telanjang bulat dihadapannya, semua ini
membuat perasaan mesum mulai menjalari tubuhku. Selanjut pemandangan
di hadapanku menjadi semakin mendebarkan. Bu Darsih sambil terus
mesem-mesem sendiri mulai menanggalkan pakaian dalamnya, jantungku
berdebar keras, apalagi disaat dia melepaskan kait-kait BH-nya,
serta meloloskan tali-tali BH tersebut dari lengannya.

Belum pernah terbayangkan dalam pikiranku melihat Bu Darsih dalam
keadaan yang kulihat saat ini. Selama ini gairahku sama sekali tidak
pernah terusik oleh wanita paruh baya itu yang bertubuh besar dan
agak gembrot, serta mengenakan pakaian seragam putih. Namun
pemandangan di hadapanku kali ini sungguh-sungguh berbeda. Payudara
yang sungguh besar dan montok dengan puting payudara yang lebar
berwarna coklat gelap, menggantung di dadanya, begitu menggetarkan
kalbuku. Apalagi saat dia memelorotkan celana dalamnya, membuat
rambut lebat di kedua pangkal pahanya yang montok begitu jelas
terpandang, sungguh membuat darahku menjadi berdesir dengan
derasnya. Jantungku semakin berdetak tidak beraturan, dan tubuhku
gemetar menahan gairah yang kali ini terusik oleh pemandangan yang
sungguh benar-benar lain dari biasanya, serta tidak pernah
terbayangkan sebelumnya olehku.

Disaat Bu Darsih hendak mengenakan pakaian renangnya, secara refleks
aku langsung berkata kepadanya, “Ayoh… Bu Darsih.., mandi dulu…
supaya nggak keram di kolam.”
Sebetulnya, ucapanku hanyalah akal bulusku yang semata-mata hanya
agar aku dapat menikmati pemandangan tubuh bugil Bu Darsih lebih
lama lagi. Namun ternyata, `Pucuk dicinta ulam tiba’, Bu Darsih
batal mengenakan pakaian renangnya, dan melemparnya ke atas jok
empuk berkulit plastik yang ada di kamar bilas itu. Lantas sambil
terus mesem-mesem dan masih telanjang bulat, Bu Darsih melangkah
menuju shower. Aku sedikit menggeser posisi berdiriku di bawah
shower untuk memberi tempat bagi Bu Darsih.

Tubuh telanjangnya yang begitu montok dan besar, bergidik kedinginan
saat air yang memancar dari shower menerpa tubuhnya. Bu Darsih
mengusap-usap wajahnya yang terguyur air shower. Birahi yang sudah
menguasai diriku membuatku nekat menjamah payudaranya yang sangat
besar itu.., sungguh aku sangat gemetaran, takut kalau-kalau Bu
Darsih menolak untuk disentuh. Tetapi ternyata Bu Darsih hanya diam
saja saat aku mengusap-usap payudaranya. Hal ini membuatku nekat
untuk berlanjut menjamah kemaluannya. Disaat jemariku menyentuh
kemaluannya yang berambut lebat itu, dalam waktu yang hampir
bersamaan tangan Bu Darsih juga menjamah batang penisku yang tengah
tegang. Dia terus-terusan mengusap dan mengelus batang penisku.

Kupandangi wajah Bu Darsih, matanya menatap nakal dengan senyuman
bandel di bibirnya. Wanita paruh baya itu ternyata begitu
menggairahkan. Tanpa kuminta, Bu Darsih kemudian berjongkok di
hadapanku, dia segera mengulum dan menjilati batang penisku sampai
menimbulkan bunyi yang begitu khas. Keahliannya menyedot dan
mengulum batang penisku begitu luar biasa, membuatku tidak dapat
menahan diri lagi. Kutarik tangannya mengajak berdiri, lalu
menggiringnya menuju jok berkulit plastik di kamar bilas itu.
Kubimbing agar Bu Darsih duduk di jok empuk itu, dan tanpa kuminta,
Bu Darsih pun langsung membengkangkan kedua kakinya, sehingga
kemaluannya yang besar menantang di hadapanku. Tanpa buang-buang
waktu, aku langsung menyibakkan rambut lebat yang menutupi
vaginanya, sehingga kudapati bibir-bibir vagina yang tebal berwarna
hitam kecoklatan. Lendir putih mengalir dari bibir-bibir vagina yang
mulai merekah itu yang merupakan pertanda birahi luar biasa yang
telah menghinggapi dirinya.

Saat bibir-bibir vagina itu ku renggangkan, muncul klitoris sebesar
kacang tanah seperti menuntut untuk dijilati. Belum pernah kulihat
klitoris sebesar itu, juga bibir-bibir vagina yang begitu tebal,
mungkin karena badannya besar membuat klitoris-nya juga jadi besar
sesuai dengan ukuran badannya yang juga besar dan gemuk. Kujilati
klitoris itu dengan buas, membuat Bu Darsih mendesah keras, tubuhnya
menjadi kejang dan gemetar menahan kenikmatan itu, pinggulnya
terangkat menyambut jilatan lidahku pada vagina dan klitoris-nya.
Vaginanya menjadi semakin menganga lebar, membuat dinding vaginanya
yang merah menjadi jelas terlihat seperti menyampaikan kesiapannya
untuk menerima coblosan batang penisku.
Akhirnya, “Bleesss..!” kubenamkan batang penisku ke lubang vaginanya.
Terasa begitu sempit dan menggigit, mungkin akibat Bu Darsih yang
telah hampir 20 tahun menjanda, membuat otot-otot vaginanya kembali
menguat.

Tubuh kami berguncang-guncang dahsyat di atas jok itu saling
menekan, sementara batang penisku keluar masuk lubang vaginanya
menggesek dan menggaruk dinding-dinding vagina yang sudah begitu
gatal selama ini. Kujejalkan penisku lebih dalam lagi, Bu Darsih pun
menyambut dengan mendorong pinggulnya supaya penisku masuk ke tempat
yang paling dalam. Sementara itu jempol serta telunjukku memilin-
milin klitoris-nya, membuat Bu Darsih mengalami kenikmatan yang
sangat dahsyat, sampai-sampai matanya mendelik, sementara desahan
dan erangan keras silih berganti mengiringi orgasme yang
dirasakannya.

Spermaku menyembur deras di dalam lubang vagina Bu Darsih dan
membanjiri rahimnya. Tubuhku menggeletak lemas di atas tubuhnya
dengan batang penis yang masih terbenam di lubang vaginanya untuk
beberapa waktu. Saat kucabut batang penisku, Bu Darsih kembali
merenggut batang penisku dan memerasnya dengan begitu bernafsu,
sehingga sisa-sisa sperma yang telah bercampur lendir vaginanya
meleleh keluar dan langsung ditampung dengan lidahnya.

Setelah kejadian yang mengejutkan dan menegangkan itu, kami
melanjutkan acara berenang, sementara hubunganku dengan Bu Darsih
berjalan seperti biasa. Bu Darsih tetap bersikap sebagaimana aku
adalah majikannya. Hanya disaat istriku meleng, kami pun langsung
bergelut setubuh di atas ranjang tanpa malu-malu dan tanpa basa-
basi. Namun selain di ranjang, sikapnya terhadap diriku begitu wajar
seperti sediakala, bahkan meskipun istriku sedang tidak di rumah,
sikapnya tetap saja begitu wajar. Sama sekali tidak tercermin di
wajahnya maupun di sikapnya kalau wanita paruh baya itu sebetulnya
bandel dan sering bergelut senggama dengan diriku. Wajah liar penuh
birahi, mata binal, senyum nakal dan kebuasannya hanya muncul saat
berada di atas ranjang. Setelah semuanya selesai, dan kenikmatan
telah direguk, sikapnya kembali wajar seperti sediakala.

Bu darsih begitu profesional menjalani hubungan ini. Dan aku pun sangat menikmatinya yang membuat hari-hariku semakin bersemangat. secure
Desahan Panas Tante Ninik,Cerita Seks Tante Ninik

Desahan Panas Tante Ninik,Cerita Seks Tante Ninik

CERITA-CERITA SEKS DENGAN TANTE CANTIK-panas mengenai tante cantik memang mengundang sensasi yang beda. Seperti kisahku dengan Tante Ninik (Nama Samaran), sebuah hubungan yang tidak didasari rasa cinta, mutlak hanya seks.

“Kriing..” jam di meja memaksa aku untuk memicingkan mata. “Wah gawat, telat nih” dengan tergesa-gesa aku bangun lalu lari ke kamar mandi. Pagi itu aku ada janji untuk menjaga rumah tanteku.

Oh ya, tanteku ini orangnya cantik dengan wajah seperti artis sinetron, namanya Ninik. Tinggi badan 168, payudara 34, dan tubuh yang langsing. Sejak kembali dari Malang, aku sering main ke rumahnya. Hal ini aku lakukan atas permintaan tante Ninik, karena suaminya sering ditugaskan ke luar pulau.

Oh ya, tante Ninik mempunyai dua anak perempuan Dini dan Fifi. Dini sudah kelas 2 SMA dengan tubuh yang langsing, payudara 36B, dan tinggi 165. Sedangkan Fifi mempunyai tubuh agak bongsor untuk gadis SMP kelas 3, tinggi 168 dan payudara 36. Setiap aku berada di rumah tante Fifi aku merasa seperti berada di sebuah harem. Tiga wanita cantik dan seksi yang suka memakai baju-baju transparan kalau di rumah.

Kali ini aku akan ceritakan pengalamanku dengan tante Ninik di kamarnya ketika suaminya sedang tugas dinas luar pulau untuk 5 hari.

Hari Senin pagi, aku memacu motorku ke rumah tante Ninik. Setelah perjalanan 15 menit, aku sampai di rumahnya. Langsung aku parkir motor di teras rumah. Sepertinya Dini dan Fifi masih belum berangkat sekolah, begitu juga tante Ninik belum berangkat kerja.

“Met pagi semua” aku ucapkan sapaan seperti biasanya.
“Pagi, Mas Firman. Lho kok masih kusut wajahnya, pasti baru bangun ya?” Fifi membalas sapaanku.
“Iya nih kesiangan” aku jawab sekenanya sambil masuk ke ruang keluarga.
“Fir, kamu antar Dini dan Fifi ke sekolah ya. Tante belum mandi nih. Kunci mobil ada di tempat biasanya tuh.” Dari dapur tante menyuruh aku.
“OK Tante” jawabku singkat.
“Ayo duo cewek paling manja sedunia.” celetukku sambil masuk ke mobil.
Iya lho, Dini dan Fifi memang cewek yang manja, kalau pergi selalu minta diantar.
“Daag Mas Firman, nanti pulangnya dijemput ya.” Lalu Dini menghilang dibalik pagar sekolahan.

Selesai sudah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke rumah tante Ninik.
Setelah parkir mobil aku langsung menuju meja makan, lalu mengambil porsi tukang dan melahapnya. Tante Ninik masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama, setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik air aku mulai curiga dan aku hentikan makanku. Setelah menaruh piring di dapur. Aku menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku adalah lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Aku matikan lampu ruang tempatku berdiri, lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci. Di depanku terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Ninik tanpa ada sehelai benang yang menutupi terlihat agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air di kulitnya. Ternyata tante Ninik sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya bergantian kiri dan kanan.

Terdengar suara desahan lirih, “Hmm, ohh, arhh”. Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Ninik ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya. Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek tante Ninik, membuatku tergila-gila. Aku jadi membayangkan tante Ninik berhubungan badan denganku.

“Lho Fir, kamu lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti aku bilang ke ibu kamu lho.” Tiba-tiba suara tante Ninik mengagetkan aku.
“Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya.” Celetuk tante Ninik sambil masuk kamar.
Aku agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi aku menganggap itu cuma sekedar guyonan. Setelah tante Ninik berangkat kerja, aku sendirian di rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk aku ganti celanaku dengan sarung lalu masuk kamar tante dan langsung tidur.

“Hmm.. geli ah” Aku terbangun dan terkejut, karena tante Ninik sudah berbaring disebelahku sambil tangannya memegang Mr. P dari luar sarung.
“Waduh, maafin tante ya. Tante bikin kamu terbangun.” Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Mr. P menegang 90%.
Tante minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok, dengan alasan sakit. Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang.” Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa dia tidak masuk kerja.
“Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga celana dalam kamu terlihat. Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya Mr. P mu” Tante terus saja nyerocos untuk menjelaskan kelakuannya.
“Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Firman tahu kok kalau tante tadi pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya.
“Lho, jadi kamu..” Tante kaget dengan mimik setengah marah.
“Iya, tadi Firman ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?” agak takut juga aku kalau dia marah.

Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang 10 menit. Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya. Diikuti dengan lepasnya baju tipis putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang tonjolan Mr. P di sarungku. Bra warna hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap aku. Aku jadi salah tingkah.

“Aku tahu kamu sudah lama pingin menyentuh ini..” dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya.
“Emm.., nggak kok tante. Maafin Firman ya.” aku semakin salah tingkah.
“Lho kok jadi munafik gitu, sejak kapan?” tanya tanteku dengan mimik keheranan.
“Maksud Firman, nggak salahkan kalau Firman pingin pegang ini..!” Sambil aku tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante terjatuh di atas tubuhku. Langsung aku kecup payudaranya bergantian kiri dan kanan.
“Eh, nakal juga kamu ya.. ihh geli Fir.” tante Ninik merengek perlahan.
“Hmm..shh” tante semakin keras mendesah ketika tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya.

Rok yang menjadi penghalang, dengan cepatnya aku buka dan sekarang tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Sekarang posisi kami berbalik, aku berada di atas tubuh tante Ninik. Tangan kiriku semakin berani meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap kami lakukan dibarengi dengan rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yang keras.

“Hmm, boleh juga nih. Sepertinya lebih besar dari punyanya om kamu deh.” tante mengagumi Mr. P yang belum pernah dilihatnya.
“Ya sudah dibuka saja tante.” pintaku. Lalu tante melepas celanaku, dan ketika tinggal CD yang menempel, tante terbelalak dan tersenyum.
“Wah, rupanya tante punya Mr. P lain yang lebih gedhe.” Gila tante Ninik ini, padahal Mr. P-ku belum besar maksimal karena terhalang CD.

Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Dan aktifitas tante terhenti. Rupanya dia sudah berhasil melepas CD ku, dan sekarang sedang terperangah melihat Mr. P yang berdiri dengan bebas dan menunjukkan ukuran sebenarnya.
“Tante.. ngapain berhenti?” aku beranikan diri bertanya ke tante, dan rupanya ini mengagetkannya.
“Eh.. anu.. ini lho, punya kamu kok bisa segitu ya..?” agak tergagap juga tante merespon pertanyaanku.
“Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin tante merinding” sambil tersenyum dia ngoceh lagi. Tante masih terkesima dengan Mr. P-ku yang mempunyai panjang 14 cm dengan diameter 4 cm.

“Emangnya punya om gak segini? ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama Mr. P ku.” Aku ingin agar tante memulai ini secepatnya.
“Hmm, iya deh.” Lalu tante mulai menjilat ujung Mr. P. Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung sampai pangkal Mr. P
“Ahh.. enak tante, terusin hh.” aku mulai meracau.

Lalu aku tarik kepala tante Ninik sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi. Tanganku beraksi lagi, kali ini berusaha untuk melepas CD tante Ninik. Akhirnya sambil menggigit-gigit kecil puting susunya, aku berhasil melepas penutup satu-satunya itu. Tiba-tiba, tante merubah posisi dengan duduk di atas dadaku. Sehingga terpampang jelas vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berbentuk segitiga.

“Ayo Fir, gantian kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini.” Sambil tangan tante mengusap vaginanya.
“OK tante” aku langsung mengiyakan dan mulai mengecup vagina tante yang bersih.
“Shh.. ohh” tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku.
“Hh.. mm.. enak Fir, terus Fir.. yaa.. shh” tante mulai berbicara tidak teratur.

Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Ninik. “Ahh..Fir..shh..Firr aku mau keluar.” tante mengerang dengan keras.
“Ahh..” erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang. Rupanya tante sudah mencapai puncak. Aku terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan perasaan enaknya.

“Hmm..kamu pintar Fir. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?” dengan manja tante memeluk tubuhku.
“Ehh, gimana ya tante..” aku ngomgong sambil melirik ke Mr. P ku sendiri.
“Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya” tante sadar kalau Mr. P ku masih berdiri tegak dan belum puas.

Dipegangnya Mr. P ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok Mr. P. Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok.
“Fir, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari Mr.Pku.

Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Ninik, lalu turun dari tempat tidur. Aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus. Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang aku berikan. Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Aku berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung Mr. P ke vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan. PErlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan.

“Tante siap ya, aku mau masukin Mr. P” aku memberi peringatan ke tante.
“Cepetan Fir, ayo.. tante sudah gak tahan nih.” tante langsung memohon agar aku secepatnya memasukkan Mr. P. Dengan pelan aku dorong Mr. P ke arah dalam vagina tante Ninik, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku dorong lagi hingga separuh Mr. P sekarang sudah tertancap di vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat enak. Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan sebuah kenikmatan yang baru.

“Fir, kok rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh” tante berbicara sambil merasa keenakan.
“Ahh.. shh mm, tante ini cara Firman agar tante juga merasa enak” Aku membalas omongan tante.
Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong semua sisa Mr. P ke dalam vagina tante.
“Ahh..” kami berdua melenguh.

Kubiarkan sebentar tanpa ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Ninik ini masih kencang, pada saat aku menarik Mr. P bibir vaginanya ikut tertarik.
“Plok.. plok.. plokk” suara benturan pahaku dengan paha tante Ninik semakin menambah rangsangan.
Sepuluh menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras “Ahh.. Fir tante nyampai lagi”

Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua payudaranya. dengan Mr. P masih menancap dan dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. Dengan posisi memangku tante Ninik, kami melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas di Mr. P.
“Tante, aku mau keluar nih, di mana?” aku bertanya ke tante.
“Di dalam aja Fir, tante juga mau lagi nih” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun. Urutan vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol.

“Arghh.. tante aku nyampai”.
“Aku juga Fir.. ahh” tante juga meracau. Aku terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante. setelah delapan semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra.
“Fir, kamu hebat.” puji tante Ninik.
“Tante juga, vagina tante rapet sekali” aku balas memujinya.
“Fir, kamu mau kan nemani tante selama om pergi” pinta tante.
“Mau tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam?” aku balik bertanya.
“Gak apa-apa Fir, tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayang” Tante membalas sambil tangannya mengelus dadaku.

Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih. Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi. secure
Back To Top