Forum Asian Parliamentary Assembly (APA )
“Indonesia bukan hanya Bali dan Jakarta saja, sehingga kami mengusulkan Solo sebagai tuan tumah pelaksanaan APA tersebut. Indonesia dikenal sebagai Negara yang demokratis ditengah perbedaan, dan itu semua ada di Kota Solo yang dikenal dengan kerukunannya serta kualitas budaya di masyarakat,” jelas Hidayat yang juga didampingi dua wakil ketua BKSAP, Sidarto Danusubroto dan Azwar Abubakar itu di rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung.
Lebih lanjut Hidayat mengatakan dalam pertemuan parlemen asia tersebut juga digelar konferensi tentang prinsip-prinsip kerjasama dan persahabatan di Asia. Diharapkan semua negara yang hadir dalam APA tersebut bisa belajar mengenai prinsip-prinsip persahabatan dan kerjasama di Kota Solo.
“Sebab semua itu ada di Kota Solo dan kami berharap pelaksanaan konferensi tersebut bisa menjadi nilai tambah mengenai prinsip kerjasama dan persahabatan di Asia sehingga tidak hanya menjadi teori saja,” katanya.
Dengan adanya nilai tambah tersebut, diharapkan forum parlemen di Asia tersebut tidak hanya menjadi tempat berkumpul para parlemen dari 41 negara yang berasal dari Asia Tenggara, Asia Timur serta Asia Barat saja tetapi juga memberikan sumbangsih dan masukan bagi negara-negara di Asia dengan mengambil contoh Kota Solo.
“Indonesia itu merupakan salah satu negara yang paling padat penduduknya yang kaya akan perbedaan seperti agama dan lain-lain sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi negara-negara lain,” katanya lagi.
Sementara itu wakil Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo pada kesempatan yang sama mengatakan, Kota Solo bisa dijadikan contoh kota yang majemuk dengan segala perbedaannya tetapi selama ini, Solo dikenal sebagai kota yang aman.
“Ternyata Solo dengan segala perbedaannya ini dikenal sebagai kota yang adem ayem dan bisa dijadikan contoh bagi negara-negara di Asia,” katanya. (Septyantoro Aji Nugroho/SUN TV/faj
