Jokowi perintahkan Kapolri lepaskan Novel Baswedan dari tahanan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah memerintahkan kepada
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti agar tidak menahan penyidik Komisi
Pemberantasan Korupsi
(KPK), Novel Baswedan. Mantan Wali Kota Solo tersebut juga meminta
kepada Kapolri agar proses hokum yang diterapkan kepada Novel transparan
dan adil.
"Saya sudah perintahkan kepada Kapolri, agar tidak ditahan. Saya juga minta agar proses hukum yang transparan dan adil," ujar Jokowi, kepada wartawan, usai melakukan salat Jumat di Masjid Kottabarat, Solo, Jumat (1/5).
Selain memerintahkan agar tak menahan Novel, Jokowi juga meminta kepada Kapolri agar tidak membuat pernyataan atau hal-hal yang kontroversial di masyarakat. "Saya sudah perintahkan kepada Kapolri agar tidak membuat hal-hal yang kontroversial di masyarakat," tegasnya.
Jokowi menegaskan, Kapolri dan KPK harus saling bersinergi bersama Kejaksaan. Mereka harus bekerja sama untuk memberantas korupsi. "Sudah sudah saya perintahkan kepada Kapolri tadi," pungkasnya.
Jokowi melaksanakan salat Jumat di Masjid Kottabarat, Solo, mengenakan kemeja lengan panjang warna putih, celana hitam dan peci hitam, serta sepatu hitam.
Seperti diketahui, Novel Baswedan ditangkap di rumahnya kawasan Jakarta Utara, sekitar pukul 00.00 WIB, oleh penyidik Bareskrim yang berjumlah 13 orang. Kasus yang menjerat Novel bermula saat dia menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bengkulu pada 2004. Novel dituduh melakukan penganiayaan dengan menembak dan menyiksa seorang pencuri sarang burung walet.di kutip via
Kasus tersebut telah diproses aparat setempat. Pada tahun 2012, kasus ini kembali mencuat. Penyidik Bareskrim mendatangi kantor KPK untuk menangkap pria yang saat itu menjadi salah satu penyidik KPK, dalam pengusutan kasus korupsi simulator SIM yang dilakukan Irjen Pol Djoko Susilo.
"Saya sudah perintahkan kepada Kapolri, agar tidak ditahan. Saya juga minta agar proses hukum yang transparan dan adil," ujar Jokowi, kepada wartawan, usai melakukan salat Jumat di Masjid Kottabarat, Solo, Jumat (1/5).
Selain memerintahkan agar tak menahan Novel, Jokowi juga meminta kepada Kapolri agar tidak membuat pernyataan atau hal-hal yang kontroversial di masyarakat. "Saya sudah perintahkan kepada Kapolri agar tidak membuat hal-hal yang kontroversial di masyarakat," tegasnya.
Jokowi menegaskan, Kapolri dan KPK harus saling bersinergi bersama Kejaksaan. Mereka harus bekerja sama untuk memberantas korupsi. "Sudah sudah saya perintahkan kepada Kapolri tadi," pungkasnya.
Jokowi melaksanakan salat Jumat di Masjid Kottabarat, Solo, mengenakan kemeja lengan panjang warna putih, celana hitam dan peci hitam, serta sepatu hitam.
Seperti diketahui, Novel Baswedan ditangkap di rumahnya kawasan Jakarta Utara, sekitar pukul 00.00 WIB, oleh penyidik Bareskrim yang berjumlah 13 orang. Kasus yang menjerat Novel bermula saat dia menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bengkulu pada 2004. Novel dituduh melakukan penganiayaan dengan menembak dan menyiksa seorang pencuri sarang burung walet.di kutip via
Kasus tersebut telah diproses aparat setempat. Pada tahun 2012, kasus ini kembali mencuat. Penyidik Bareskrim mendatangi kantor KPK untuk menangkap pria yang saat itu menjadi salah satu penyidik KPK, dalam pengusutan kasus korupsi simulator SIM yang dilakukan Irjen Pol Djoko Susilo.