Intip Evolusi Kostum Halloween

Tradisi Barat yang dilakukan setiap 31 Oktober ini melibatkan penggunaan kostum. Dari tahun ke tahun, kostum yang digunakan mengalami evolusi. Seperti apa?

ist

Seorang blogger dengan nama online ‘Evil Fizz’, baru-baru ini hendak berbelanja kostum Halloween untuk putrinya yang baru berusia tiga tahun. Yang ada di benaknya, pakaian ala putri kerajaan penuh dengan taburanglitteryang kelap-kelip.

Ia tak menyangka, malah menemukan kostum Halloween seksi untuk anak-anak mulai usia dua tahun. Termasuk diantaranya, gaun hitam pendek dan seksi aliaslittle black dressuntuk anak prasekolah dan kostum pemadam kebakaran lengkap denganboottinggi,
Keterkejutan Evil Fizz tak hanya berhenti di potongan rendah dan material seksi untuk anak-anak di toko-toko kostum tersebut. Ia terpana melihat model-model kecil yang memperagakan kostum itu.
“Mereka dipotret dengan pinggang terangkat, dada dimajukan, riasan wajah tebal dan pandangan menggoda,” tulisnya di blognya.

Di Barat sekalipun, dua puluh tahun lalu, kostum Halloween tak seperti ini. Pola kostum Halloween anak-anak pada era 1980 hingga 1990-an tak menunjukkan potongan rendah, lebih tertutup dan tak berkesan seksi.

“Putri kerajaan jaman dulu mengenakan gaun panjang. Kucing juga tidak berkostum ketat dan pendek, tapi kostum bulufull bodyyang longgar,” lanjut Evil Fizz.
Dua dekade kemudian, kostum-kostum yang kini dipajang di toko menunjukkan pergeseran selebrasi Halloween. Bukannya kompetisi kostum paling menyeramkan, gadis-gadis cilik ini berkompetisi sebagai yang paling seksi.

Dalam studi yang dilakukan baru-baru ini, perempuan sejak usia dini sudah dicekoki identitas seksual. Ada kenaikan permintaan kostum di era ini yang mengubah segalanya menjadi seksi.
Tak peduli apakah kostum ini mengadaptasi dari tokoh yang seharusnya mendidik seperti boneka-boneka Sesame Street. Sempat beberapa waktu lalu, Amerika dikejutkan penjualan kostum tokoh Big Bird yang seksi.

“Orangtua jadi kesulitan menarik garis,” imbuh Evil Fizz yang akhirnya membelikan putrinya kostum tokoh Olivia yang tampak ‘ketinggalan jaman’, namun setidaknya tidak menjadi seorang putri kerajaan yang seksi.
Blogger David Valdes Greenwood juga mengalami hal sama. Ia baru saja berdebat dengan putrinya yang berusia empat tahun dan menyatakan pada gadis cilik itu, ia tak boleh berdandan seperti Madonna untuk Halloween.

“Sampai nanti dia dewasa dan mengerti pesan yang dikirimkan dengan kostum itu. Tugas kita untuk membantu mereka mengerti apa yang pantas dan apa yang tidak,” tulisnya dalam sebuah blog diHuffington Post.

Halloween atauHallowe’enadalah tradisi perayaan setiap 31 Oktober, terutama dirayakan di Amerika Serikat (AS). Tradisi ini dibawa oleh orang Irlandia yang imigrasi ke Amerika Utara.
Halloween biasanya dirayakan anak-anak dengan memakai kostum seram dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga meminta permen atau cokelat sambil berkatatrick or treat!

Dulunya, ucapan itu bak sebuah ‘ancaman’. Jika tak diberi permen atau coklat, mereka akan menjahili rumah orang tersebut. Mulai dari menghiasi pohon mereka dengan tisu toilet hingga menulisi jendela dengan sabun.
Kini sudah tak banyak yang menjahili rumah orang jika tak diberi apa-apa. Halloween identik dengan setan, penyihir, hantu dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan Barat. Seiring berjalan waktu, orang Timur juga mulai ikut merayakannya sumber
Follow Our Twitters Follow @focusglobalTK