Film Innocence of Muslims,Inilah Komentar Yahudi dan Vatikan soal Film Tersebut
Film Innocence of Muslims mengundang protes keras karena dianggap menghina Nabi Muhammad. Berikut komentar mereka:
Michael Melchior, Rabi Ortodoks dan Mantan Wamenlu Israel:
KAMI mengutuk film yang menyinggung Islam, dan memicu unjukrasa mematikan di Libya dan Mesir. Meskipun kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak menggunakan sindiran adalah prinsip kudus demokrasi, kebebasan itu tak boleh digunakan sebagai alasan menyiarkan sampah dan lendir. Sam Bacile yang menyebut dirinya Yahudi dan orang Israel itu menyiarkan film di bawah kedok perang melawan teror. Sebenarnya film itu menginjak injak iman dan martabat ratusan juta Muslim, dan Nabi Muhammad, dengan cara paling merendahkan dan jelek.
Di film itu, aktor yang berlogat kental Amerika, menggambarkan Muslim tidak bermoral dan memuja kekerasan. Dengan penggambaran kehidupan Nabi Muhammad, film itu menyentuh hal sangat tidak patut serta memicu unjukrasa di Mesir dan kekerasan di Libya yang menewaskan Duta Besar Amerika untuk Libya serta tiga diplomat lainnya.
Sebagai seorang Yahudi dan rabi Israel, saya malu atas gaya dan bahasa merendahkan itu, bertentangan dengan hakikat Taurat Israel dan mencemarkan nama Tuhan.
Federico Lombardi, Juru Bicara Vatikan:
VATIKAN mengutuk hasutan kebencian terhadap Muslim muslim ini, termasuk kekerasan ikutannya setelah serangan mematikan atas Dubes AS di konsulat AS di Libya akibat film menyinggung Islam.
Dampak berbahaya pelanggaran dan hasutan terhadap kepekaan umat Islam sekali lagi jelas. Tanggapan akibatnya, kadang kadang dengan hasil menyedihkan, pada gilirannya memelihara ketegangan dan kebencian serta melepaskan kekerasan. Menghormati keyakinan, naskah, angka dan lambang berbagai agama adalah prasyarat penting bagi kehidupan damai masyarakat. (tribunnews/alb/wall street journal)
sumber: tribunnews.com
Follow @focusglobalTK
Film Innocence of Muslims yang dianggap menghina Nabi Muhammad dan memancing reaksi keras di sejumlah negara Timur Tengah dan Afrika. -YouTube |
Michael Melchior, Rabi Ortodoks dan Mantan Wamenlu Israel:
KAMI mengutuk film yang menyinggung Islam, dan memicu unjukrasa mematikan di Libya dan Mesir. Meskipun kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak menggunakan sindiran adalah prinsip kudus demokrasi, kebebasan itu tak boleh digunakan sebagai alasan menyiarkan sampah dan lendir. Sam Bacile yang menyebut dirinya Yahudi dan orang Israel itu menyiarkan film di bawah kedok perang melawan teror. Sebenarnya film itu menginjak injak iman dan martabat ratusan juta Muslim, dan Nabi Muhammad, dengan cara paling merendahkan dan jelek.
Di film itu, aktor yang berlogat kental Amerika, menggambarkan Muslim tidak bermoral dan memuja kekerasan. Dengan penggambaran kehidupan Nabi Muhammad, film itu menyentuh hal sangat tidak patut serta memicu unjukrasa di Mesir dan kekerasan di Libya yang menewaskan Duta Besar Amerika untuk Libya serta tiga diplomat lainnya.
Sebagai seorang Yahudi dan rabi Israel, saya malu atas gaya dan bahasa merendahkan itu, bertentangan dengan hakikat Taurat Israel dan mencemarkan nama Tuhan.
Federico Lombardi, Juru Bicara Vatikan:
VATIKAN mengutuk hasutan kebencian terhadap Muslim muslim ini, termasuk kekerasan ikutannya setelah serangan mematikan atas Dubes AS di konsulat AS di Libya akibat film menyinggung Islam.
Dampak berbahaya pelanggaran dan hasutan terhadap kepekaan umat Islam sekali lagi jelas. Tanggapan akibatnya, kadang kadang dengan hasil menyedihkan, pada gilirannya memelihara ketegangan dan kebencian serta melepaskan kekerasan. Menghormati keyakinan, naskah, angka dan lambang berbagai agama adalah prasyarat penting bagi kehidupan damai masyarakat. (tribunnews/alb/wall street journal)
sumber: tribunnews.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment