Kucing Berwajah Dua Tertua di Dunia "Kembar Siam"
Kucing Langka Kembar Siam Dua belas tahun sudah, Frank dan Louie, berbagi hidup di tubuh yang sama. Keduanya terlahir siam, menempel dalam satu tubuh dengan dua mulut, dua hidung, tiga mata, dan dua telinga. Hingga hari ini, tak ada gangguan kesehatan yang berarti pada keduanya.
Sara Wilcox, juru bicara Guinness World Records, menyatakan mereka adalah kucing jenis Janus tertua di dunia. Disebut 'Janus' berdasar klasifikasi zoologis Inggris, Dr Karl Shuker, yang menamakannya sesuai nama Dewa Romawi yang bermuka dua.
Frank dan Louie mengalami duplikasi craniofacial, sebuah kondisi kongenital yang sangat jarang. Dikenal juga sebagai diprosopia, individu yang bersangkutan akan memiliki dua wajah yang mirip dalam satu kepala.
Di dunia kucing, kata Wilcox, hal ini sangat jarang terjadi. kalaupun terjadi, biasanya individu yang bersangkutan tak akan hidup lama.
Frank dan Louie lahir pada 8 September 1999. Merayakan ulang tahunnya, nama keduanya dicatat dalam edisi terbaru Guinness World Records yang akan diterbitkan tahun 2012.
Marty, seorang dokter hewan yang juga pemilik kucing itu, menemukannya secara tak sengaja. Tahun 1999, ia kedatangan pengunjung membawa anak kucing seukuran telapak tangannya, memintanya untuk melakukan suntik mati atau eutanasia. Marty menolak. Wanita asal Massacusetts ini menawarkan ganti: sanggup memelihara keduanya.
"Membesarkan kedua, tiap hari bagai sebuah keajaaiban bagi saya," kata Marty.
Sumber
Frank dan Loui |
Frank dan Louie mengalami duplikasi craniofacial, sebuah kondisi kongenital yang sangat jarang. Dikenal juga sebagai diprosopia, individu yang bersangkutan akan memiliki dua wajah yang mirip dalam satu kepala.
Di dunia kucing, kata Wilcox, hal ini sangat jarang terjadi. kalaupun terjadi, biasanya individu yang bersangkutan tak akan hidup lama.
Frank dan Louie lahir pada 8 September 1999. Merayakan ulang tahunnya, nama keduanya dicatat dalam edisi terbaru Guinness World Records yang akan diterbitkan tahun 2012.
Marty, seorang dokter hewan yang juga pemilik kucing itu, menemukannya secara tak sengaja. Tahun 1999, ia kedatangan pengunjung membawa anak kucing seukuran telapak tangannya, memintanya untuk melakukan suntik mati atau eutanasia. Marty menolak. Wanita asal Massacusetts ini menawarkan ganti: sanggup memelihara keduanya.
"Membesarkan kedua, tiap hari bagai sebuah keajaaiban bagi saya," kata Marty.
Sumber
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment