Catatan Harian Osama Bin Laden
FOCUS-GLOBAL.CO.CC- Tak hanya menewaskan Osama Bin Laden, penyerbuan pasukan elit Amerika Serikat, US Navy SEAL juga menghasilkan temuan besar: data-data jaringan teror.
Dari dalam rumah persembunyian Osama di Abbotabbad, Pakistan, pasukan khusus Amerika Serikat mengaku menyita lima buah komputer, lusinan flash drive, dan beberapa piranti data lain. Ikut disita dari rumah itu adalah sebuah catatan harian yang ditulis tangan yang diduga milik bos Al Qaeda itu.
Dalam catatan pribadinya itu, Osama terus mendorong pengikutnya menemukan cara-cara baru untuk menyerang AS -- termasuk menyerang kota-kota kecil, teror di kereta dan pesawat, dan bagaimana bisa membunuh sebanyak mungkin orang AS dalam satu serangan.
Seorang petinggi AS kepada FOXnews menuturkan bahwa catatan yang saat ini berada di tangan AS berisi ide-ide operasi teror dan plot. "Ini tak mengherankan ia menuangkan ide, target, dan bagaimana mengeksekusinya dalam buku catatan," kata pejabat tersebut.
Selain mengungkap soal rencana teror, buku harian Bin Laden juga menunjukkan, bahwa ia tak pernah meninggalkan rumah persembunyiannya sejak tiba di Pakistan tahun 2005 lalu. Paling jauh, Osama yang menua berjalan-jalan di halaman rumahnya itu. "Dia seperti terpenjara di sana."
Meski sudah lama menghilang dari sorotan publik, dan Al Qaeda makin melemah, bukan berarti Bin Laden rela menyerahkan kendali kontrol organisasinya itu. Dokumen yang ditemukan menunjukkan, keterlibatannya dalam sejumlah peristiwa teror, termasuk ancaman teror di Eropa tahun lalu yang membuat wisatawan dan kedutaan memasang status kewaspadaan tinggi.
Dari balik dinding persembunyiannya, Osama terus berkomunikasi dengan cabang-cabang Al Qaeda, terutama Yaman. Dan meski belum dilengkapi bukti cukup, ia diduga berada di balik usaha teror hari Natal 2009 di Bandara Detroit, AS.
"Jangan batasi serangan ke Kota New York," kata Osama dalam tulisan di catatan itu. Kota lain yang ada dalam jurnal adalah Los Angeles, atau kota kecil yang lain. "Sebarkan target."
Osama juga menekankan kepada pengikutinya berapa jumlah orang AS yang harus jadi korban, guna menyingkirkan negara itu dari dunia Arab. Kata dia, serangan kecil tak akan cukup. Kepada para pengikutnya, ia menyebut angka ribuan -- jumlah korban yang tak jauh beda dengan tragedi serangan teror 11 September 2009.
Sementara, seperti dimuat situs CNN, Osama diketahui tidak hanya mengirim pesan pada jaringannya, bukti-bukti juga menunjukkan bahwa ia menerima respon atas pesannya itu.
Buku harian Osama juga merujuk ke tanggal-tanggal penting di kalender AS: hari kemerdekaan AS 4 Juli, Natal, dan 10 tahun peringatan tragedi 9/11.
Aparat keamanan AS mengatakan, tak ada indikasi bahwa waktu, tanggal, atau tempat yang tertulis di sana menunjukkan teror yang telah direncanakan. Untuk sementara, itu itu dianggap barus sebatas gagasan sinting Osama Bin Laden. sumber • VIVAnews
Dari dalam rumah persembunyian Osama di Abbotabbad, Pakistan, pasukan khusus Amerika Serikat mengaku menyita lima buah komputer, lusinan flash drive, dan beberapa piranti data lain. Ikut disita dari rumah itu adalah sebuah catatan harian yang ditulis tangan yang diduga milik bos Al Qaeda itu.
Osama Bin Laden (businessinsider.com) |
Seorang petinggi AS kepada FOXnews menuturkan bahwa catatan yang saat ini berada di tangan AS berisi ide-ide operasi teror dan plot. "Ini tak mengherankan ia menuangkan ide, target, dan bagaimana mengeksekusinya dalam buku catatan," kata pejabat tersebut.
Selain mengungkap soal rencana teror, buku harian Bin Laden juga menunjukkan, bahwa ia tak pernah meninggalkan rumah persembunyiannya sejak tiba di Pakistan tahun 2005 lalu. Paling jauh, Osama yang menua berjalan-jalan di halaman rumahnya itu. "Dia seperti terpenjara di sana."
Meski sudah lama menghilang dari sorotan publik, dan Al Qaeda makin melemah, bukan berarti Bin Laden rela menyerahkan kendali kontrol organisasinya itu. Dokumen yang ditemukan menunjukkan, keterlibatannya dalam sejumlah peristiwa teror, termasuk ancaman teror di Eropa tahun lalu yang membuat wisatawan dan kedutaan memasang status kewaspadaan tinggi.
Dari balik dinding persembunyiannya, Osama terus berkomunikasi dengan cabang-cabang Al Qaeda, terutama Yaman. Dan meski belum dilengkapi bukti cukup, ia diduga berada di balik usaha teror hari Natal 2009 di Bandara Detroit, AS.
"Jangan batasi serangan ke Kota New York," kata Osama dalam tulisan di catatan itu. Kota lain yang ada dalam jurnal adalah Los Angeles, atau kota kecil yang lain. "Sebarkan target."
Osama juga menekankan kepada pengikutinya berapa jumlah orang AS yang harus jadi korban, guna menyingkirkan negara itu dari dunia Arab. Kata dia, serangan kecil tak akan cukup. Kepada para pengikutnya, ia menyebut angka ribuan -- jumlah korban yang tak jauh beda dengan tragedi serangan teror 11 September 2009.
Sementara, seperti dimuat situs CNN, Osama diketahui tidak hanya mengirim pesan pada jaringannya, bukti-bukti juga menunjukkan bahwa ia menerima respon atas pesannya itu.
Buku harian Osama juga merujuk ke tanggal-tanggal penting di kalender AS: hari kemerdekaan AS 4 Juli, Natal, dan 10 tahun peringatan tragedi 9/11.
Aparat keamanan AS mengatakan, tak ada indikasi bahwa waktu, tanggal, atau tempat yang tertulis di sana menunjukkan teror yang telah direncanakan. Untuk sementara, itu itu dianggap barus sebatas gagasan sinting Osama Bin Laden. sumber • VIVAnews
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment