Trik mencegah Tantrum Pada Si Kecil
FOCUS-GLOBAL.CO.CC - Tips dan Trik mencegah Tantrum Pada Si Kecil Dilansir Kids-Health, tantrum umumnya terjadi di saat anak memasuki usia 1-3 tahun. Beberapa penyebab tantrum yang kerap terjadi di antaranya, anak mencari perhatian, kelelahan, lapar atau merasa tidak nyaman.
Tantrum juga bisa terjadi saat anak merasa frustasi dengan dunianya. Maksud kalimat tersebut adalah, ketika anak tidak bisa mencapai apa yang ia inginkan, ia bisa kesal luar biasa. Rasa frustasi pada anak ini, meski baru berusia balita, adalah hal normal. Dengan merasakan hal tersebut anak bisa mengenal rasa frustasi itu dan belajar mengatasinya.
Meski normal, sebenarnya Anda sebagai orangtuanya bisa mencegah terjadinya tantrum ini. Jangan sampai ketika tantrum sudah terjadi, Anda baru mencoba mengatasinya karena pasti sulit dan membuat frustasi.
Berikut ini tipsnya seperti dilansir e-How:
1. Buat contoh yang baik
Sebagai manusia normal, Anda juga pasti bisa merasa frustasi. Namun jangan sampai Anda melakukan tindakan berlebihan saat rasa frustasi itu datang apalagi di depan anak-anak. Jika Anda marah-marah, anak meski baru berusia balita bisa mencontohnya. Cobalah tetap tenang, tidak berteriak. Tunjukkan padanya bagaimana mengontrol emosi saat frustasi itu datang.
2. Perhatikan dan pelajari kebiasaan anak
Jika Anda merasa anak akan tantrum, coba dekati dan duduk di dekatnya. Tanyakan apa yang mengganggunya dan apakah Anda bisa membantu mengatasinya. Membantu anak mengatasi masalah-masalah sulit adalah pelajaran berharga untuknya.
3. Buat rutinitas tidur dan kebiasaan makan yang baik
Tantrum biasanya muncul karena anak lapar atau kelelahan. Dengan membuat jadwal waktu makan, entah itu makanan utama atau camilan bisa mencegahnya dari tantrum akibat lapar. Sedangkan dengan menciptakan rutinitas waktu tidur baik itu tidur di siang atau malam hari, bisa mencegah anak merasa lelah.
4. Tawarkan pilihan
Saat anak akan tantrum, biasanya dia sudah mulai membujuk Anda memenuhi keinginannya. Agar tantrum tidak terjadi, beri anak pilihan. Misalnya, ketika anak akan marah karena tidak mau memakai baju setelah mandi, tanyakan padanya, baju mana yang dia mau, apakah baju merah atau kuning? Anda yang buat pilihan tersebut, meski begitu anak tetap merasa dia menguasai situasi tersebut.
5. Tentukan waktu bermain dan istirahat untuk anak
Anak tantrum karena kelelahan biasanya karena ia terlalu lelah bermain. Untuk mencegah itu, saat Anda melihat anak sudah terlalu aktif bermain, tawarkan padanya untuk beristirahat sejenak dengan melakukan kegiatan yang lebih santai. Ajak anak membaca buku bersama atau bermain puzzle.
6. Jangan Terlalu Batasi Anak
Orangtua kerap memberikan batasan atau larangan pada anaknya saat mereka beraktivitas. Marah atau penolakan pada larangan itu adalah hal natural yang akan dilakukan anak. Oleh karena itu, jangan terlalu membatasi anak dalam berkegiatan. sumber : Eny Kartikawati - wolipop
![]() |
ilustrasi |
Meski normal, sebenarnya Anda sebagai orangtuanya bisa mencegah terjadinya tantrum ini. Jangan sampai ketika tantrum sudah terjadi, Anda baru mencoba mengatasinya karena pasti sulit dan membuat frustasi.
Berikut ini tipsnya seperti dilansir e-How:
1. Buat contoh yang baik
Sebagai manusia normal, Anda juga pasti bisa merasa frustasi. Namun jangan sampai Anda melakukan tindakan berlebihan saat rasa frustasi itu datang apalagi di depan anak-anak. Jika Anda marah-marah, anak meski baru berusia balita bisa mencontohnya. Cobalah tetap tenang, tidak berteriak. Tunjukkan padanya bagaimana mengontrol emosi saat frustasi itu datang.
2. Perhatikan dan pelajari kebiasaan anak
Jika Anda merasa anak akan tantrum, coba dekati dan duduk di dekatnya. Tanyakan apa yang mengganggunya dan apakah Anda bisa membantu mengatasinya. Membantu anak mengatasi masalah-masalah sulit adalah pelajaran berharga untuknya.
3. Buat rutinitas tidur dan kebiasaan makan yang baik
Tantrum biasanya muncul karena anak lapar atau kelelahan. Dengan membuat jadwal waktu makan, entah itu makanan utama atau camilan bisa mencegahnya dari tantrum akibat lapar. Sedangkan dengan menciptakan rutinitas waktu tidur baik itu tidur di siang atau malam hari, bisa mencegah anak merasa lelah.
4. Tawarkan pilihan
Saat anak akan tantrum, biasanya dia sudah mulai membujuk Anda memenuhi keinginannya. Agar tantrum tidak terjadi, beri anak pilihan. Misalnya, ketika anak akan marah karena tidak mau memakai baju setelah mandi, tanyakan padanya, baju mana yang dia mau, apakah baju merah atau kuning? Anda yang buat pilihan tersebut, meski begitu anak tetap merasa dia menguasai situasi tersebut.
5. Tentukan waktu bermain dan istirahat untuk anak
Anak tantrum karena kelelahan biasanya karena ia terlalu lelah bermain. Untuk mencegah itu, saat Anda melihat anak sudah terlalu aktif bermain, tawarkan padanya untuk beristirahat sejenak dengan melakukan kegiatan yang lebih santai. Ajak anak membaca buku bersama atau bermain puzzle.
6. Jangan Terlalu Batasi Anak
Orangtua kerap memberikan batasan atau larangan pada anaknya saat mereka beraktivitas. Marah atau penolakan pada larangan itu adalah hal natural yang akan dilakukan anak. Oleh karena itu, jangan terlalu membatasi anak dalam berkegiatan. sumber : Eny Kartikawati - wolipop
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment