May 10, 2025
Breaking News
Loading...
Loading...
Mar 14, 2011

Tren Busana Musim Gugur 2011

FOCUS-GLOBAL.CO.CC - Tren-Tren Busana Musim Gugur Yang Penuh Warna Pementasan rancangan Galliano tetap berlangsung meski tak dihadiri perancang yang sudah 15 tahun mendesain untuk Dior itu. Galliano dipecat Dior setelah dalam sebuah video terbukti mengucapkan kata-kata rasis.

Acara yang berlangsung pada hari keenam Pekan Mode Paris ini tak berlangsung di atas panggung. Pertunjukan untuk editor mode dan klien perancang berusia 50 tahun tersebut berlangsung dalam suasana informal, dalam sebuah ruangan yang dipenuhi dekorasi seperti di sebuah salon.

Galliano juga tak hadir dalam peragaan busana Dior yang dihadiri sekitar 1.000 undangan, yang hampir semuanya memakai pakaian bernuansa hitam itu. Untuk pertama kalinya dalam parade di akhir acara, Dior menghadirkan kru mereka. Penjahit, pembuat obras, dan pembuat bordir, yang selama ini mengerjakan desain Galliano, tampil di atas panggung dan mendapat sambutan dari tamu undangan.

Meski Galliano tetap menjadi sosok yang dihormati, setidaknya oleh tamu undangan yang hadir, Dior meminta maaf kepada publik melalui pernyataan yang disampaikan CEO Sidney Toledano di awal acara.

”Perkataan Galliano sangat mengejutkan dan membuat kami, yang selalu bekerja dengan jiwa, sangat sedih. Kejadian ini juga menyakitkan karena dilakukan seseorang yang dihormati karena bakat kreatifnya yang luar biasa,” kata Toledano.

Di tengah kisah buram Galliano yang sempat mendominasi sorotan media, rumah mode dan perancang lain memecah perhatian dengan koleksi menarik, bahkan dengan desain yang di luar kebiasaan.

Pementasan dari Givenchy, yang kursi di barisan terdepannya diduduki sejumlah selebriti, seperti Liv Tyler dan Nicole Richie, memberi nuansa warna-warni, bukan kesan suram yang biasanya muncul dalam peragaan untuk koleksi musim gugur/dingin. Perancang Riccardo Tisci memunculkan warna ungu anggrek dan iris pada rok pensil kuning, setelan blus dan rok pensil hitam, serta jaket. Potongan tegas yang ditampilkan perancang berusia 36 tahun ini berupaya memperlihatkan kekuatan perempuan pemakainya.

Label Valentino, yang pada tahun ini akan fokus di bisnis ritel, memperlihatkan kesederhanaan. CEO Valentino, Stefano Sassi, mengatakan, konsumennya saat ini mencari pakaian yang mudah dipakai dengan rancangan yang simpel.

Perancang untuk Valentino, Maria Grazia Chiuri dan Pier Paolo Piccioli, mendesain pakaian yang memenuhi selera konsumen perempuan masa kini, seperti gaun rajutan, jaket ala seragam sekolah yang berwarna biru prusia, serta gaun-gaun panjang yang menjuntai ke lantai.

Pada hari terakhir, Marc Jacobs dari Louis Vuitton (LV) memperagakan rancangannya yang terinspirasi oleh rutinitasnya masuk-keluar ketika melakukan perjalanan. ”Saya menghabiskan sebagian waktu saya di hotel dan saya senang melihat kehidupan rahasia yang ada di baliknya,” kata Jacobs, yang sudah menjadi pengarah kreatif LV sejak 1997.

Dari kehidupan pekerja dan tamu hotel inilah, Jacobs merancang koleksinya, seperti jaket dan celana panjang dengan bahan kulit, jas hujan transparan dengan logo LV yang dihias dengan kristal.

Pada pementasan penutup, Elie Saab mengeksplorasi sisi feminin perempuan melalui gaun panjang elegan dengan siluet ramping. Selain gaun panjang melambai berwarna merah atau bermotif bunga, Saab juga membuat gaun atau setelan pendek dengan tampilan yang rapi.

Pekan Mode Milan yang berlangsung 23-28 Februari juga tak bernuansa biasa. Koleksi busana berwarna-warni dengan motif bunga membuat pertunjukan kali ini lebih mirip ajang peragaan busana untuk musim semi/panas.

Lihat saja bagaimana Gucci, Just Cavalli, dan Jill Sanders, membuat rancangan bermotif bunga. Atau, bagaimana tampilan yang muda dan menyegarkan dari peragaan busana Prada dan D&G karya Domenico Dolce dan Stefano Gabbana. Angela Missoni tampil segar dengan warna-warna pastel.

Meski secara umum banyak koleksi yang berpotongan sederhana, Milan tetaplah Milan, kota mode yang selalu menampilkan sisi kemewahan. Tak sedikit desainer yang menampilkan rancangan jaket atau syal dari bulu tupai yang beraneka warna seperti pelangi.
Sumber: AP/AFP/REUTERS
(Yulia Sapthiani)
Sumber: Kompas Cetak

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top