Situasi Gunung Bromo 09 March 2011
FOCUS-GLOBAL.CO.CC - Situasi Gunung Bromo Sejak ditetapkan berstatus Siaga pada Selasa 23 November 2010, dan menjadi Awas kurang dari 24 jam, Bromo terus 'batuk' hingga hari ini.
Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), berdasarkan data di pos pantau yang diperbarui tiap enam jam, Bromo masih mengeluarkan kepulan asap berwarna kelabu kecokelatan dari kepundan kawah.
Kepulan asap tersebut diikuti dengan hembusan material pasir yang mengakibatkan kabut gelap di sekitar kawasan Wisata Taman Nasional Bromo Tengger. PVMBG mengimbau masyarakat tidak mendekat sampai radius 2 km dari Bromo. Warga juga diminta mengenakan masker jika keluar rumah.
"Tekanannya sedang hingga kuat. Dengan ketinggian 400 sampai 800 meter, mengarah ke timur dan timur laut," kata Kepala PVMBG Gede Suantika kepada VIVAnews.com, Rabu 9 Maret 2011.
Sementara, berdasarkan, hasil pengamatan gempa, hingga saat ini telah terjadi sedikitnya 35 kali letusan gempa dengan kekuatan 38 sampai 40 milimeter, dengan longitudinal 15 hingga 110 detik dan tremor terjadi secara terus menerus.
Ditambahkan Gede Suantika, di pos pantau masih terus terdengar suara gemuruh dan dentuman berkekuatan sedang hingga kuat. "Untuk situasi, kawasan Gunung Bromo masih ditetapkan di status Siaga," tambah dia.
Meski tak sefenomenal letusan Merapi tahun 2010 lalu, erupsi Gunung Bromo sejak 2010 lalu jauh lebih besar dibandingkan letusan gunung tersebut di masa-masa lampau.
"Belum pernah Bromo meletus sebesar dan selama ini," kata Kepala PVMBG Surono, kemarin.
Untuk diketahui, Gunung Bromo yang namanya diambil dari nama 'Brahma' atau Dewa Utama Agama Hindu pernah erupsi besar tiga kali selama abad ke-20, dengan interval waktu 30 tahun. Sebelumnya, letusan terbesar Bromo terjadi pada 1974.
Laporan : Tudji Martudji | Surabaya, umi
• VIVAnews
Bromo |
Kepulan asap tersebut diikuti dengan hembusan material pasir yang mengakibatkan kabut gelap di sekitar kawasan Wisata Taman Nasional Bromo Tengger. PVMBG mengimbau masyarakat tidak mendekat sampai radius 2 km dari Bromo. Warga juga diminta mengenakan masker jika keluar rumah.
"Tekanannya sedang hingga kuat. Dengan ketinggian 400 sampai 800 meter, mengarah ke timur dan timur laut," kata Kepala PVMBG Gede Suantika kepada VIVAnews.com, Rabu 9 Maret 2011.
Sementara, berdasarkan, hasil pengamatan gempa, hingga saat ini telah terjadi sedikitnya 35 kali letusan gempa dengan kekuatan 38 sampai 40 milimeter, dengan longitudinal 15 hingga 110 detik dan tremor terjadi secara terus menerus.
Ditambahkan Gede Suantika, di pos pantau masih terus terdengar suara gemuruh dan dentuman berkekuatan sedang hingga kuat. "Untuk situasi, kawasan Gunung Bromo masih ditetapkan di status Siaga," tambah dia.
Meski tak sefenomenal letusan Merapi tahun 2010 lalu, erupsi Gunung Bromo sejak 2010 lalu jauh lebih besar dibandingkan letusan gunung tersebut di masa-masa lampau.
"Belum pernah Bromo meletus sebesar dan selama ini," kata Kepala PVMBG Surono, kemarin.
Untuk diketahui, Gunung Bromo yang namanya diambil dari nama 'Brahma' atau Dewa Utama Agama Hindu pernah erupsi besar tiga kali selama abad ke-20, dengan interval waktu 30 tahun. Sebelumnya, letusan terbesar Bromo terjadi pada 1974.
Laporan : Tudji Martudji | Surabaya, umi
• VIVAnews
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment