Makanan Tradisional Lotek-lotek Bandung
Lotek-Lotek Bandung |
Lotek merupakan salah satu makanan khas tatar Sunda yang sangat digemari oleh masyarakat. Salah satu tempat yang menyuguhkan lotek sebagai menu andalannya adalah Lotek Paranti di Jalan Cilentah, yang berdiri sejak tahun 1953.
Hani (52), pemilik rumah makan Lotek Paranti, yang meneruskan usaha mertuanya sejak 1996, mengatakan bahwa keistimewaan lotek buatannya adalah tahan dalam waktu 24 jam dan tidak berair, berbeda dengan lotek biasanya.
"Ini juga kata pelanggan saya, Lotek Paranti bisa tahan 24 jam tidak berair, bahkan bisa dibawa dari Bandung ke Singapura, dan bumbunya masih tahan. Tidak ada yang rahasia dalam bahan bakunya kecuali menggunakan bahan yang segar hingga menjadi tahan lama," ujar Hani.
Dilihat dari tampilan penyajiannya, Lotek Paranti hampir sama dengan lotek-lotek yang dijual di tempat lain. Tapi setelah beberapa pelanggan mencicipinya, mereka mengatakan bahwa Lotek Paranti mempunyai rasa yang berbeda. Bumbu kacangnya lebih terasa gurih dan tetap pas ketika disajikan dengan semua sayurannya. Rasa bawang putih dan kencurnya sangat terasa.
Hal menarik lainnya dari Lotek Paranti adalah coet (cobek) dan mutu yang digunakannya seumur dengan awal dibukanya Lotek Paranti, yaitu sejak 1953. Hanya saja, baru dua bulan yang lalu, coet-nya sempat diganti dengan yang lebih besar. Harga satu porsi Lotek Paranti adalah Rp 16.000.
Selain di Lotek Paranti, kenikmatan lotek-lotek legendaris bisa ditemui di Lotek Kalipah Apo, di Jalan Kalipah Apo. Tempat makan ini telah berdiri setengah abad lebih. Menu andalan yang disajikan sudah pasti lotek dengan harga satu porsinya Rp 13.000.
Lotek legendaris lainnya bisa ditemui di salah satu jalan yang menembus Jalan ABC Bandung, yaitu Jalan Alkateri. Berbeda dengan di dua tempat sebelumnya, Lotek Alkateri tidak terletak di dalam rumah makan atau kios, tetapi di pinggir jalan di atas trotoar dan ditutupi tenda.
Oom (44) meneruskan usaha keluarganya yang berdiri sejak 1984 itu untuk berjualan lotek di atas trotoar tersebut. Bersama anak, adik, dan keponakannya, Oom setiap hari, kecuali Senin, membanting tulang untuk berjualan lotek.
Keunikan Lotek Alkateri adalah cara penyajiannya. Bila di tempat yang lain penyajiannya dengan piring, Lotek Alkateri disajikan dengan kertas nasi yang dibuat kerucut dan disajikan dengan taburan bawang goreng lalu diselipkan kerupuk.
Pilihan rasa Lotek Alkateri ada dua macam, pahit dan biasa. Bila Anda menyukai lotek pahit, maka Oom akan menambahkan buah paria atau daun pepaya ke dalam adonan sayur.
Kelezatan Lotek Alkateri akan semakin nikmat ditambah minuman segar yang dijual Asep (31). Ia berjualan cendol putih di depan lapak Oom. Anda hanya perlu merogoh kocek Rp 10.500 untuk menikmati kedua menu tersebut, yaitu Rp 7.000 untuk seporsi lotek dan Rp 3.500 untuk segelas cendol putih.
Kutipan : Tribunnews
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment