Komunitas PSK di Facebook
FOCUS-GLOBAL.CO.CC- Situs jejaring sosial Facebook memang dikenal tidak hanya sebagai situs pertemanan saja, bahkan terkadang bisa menjadi ajang jual beli berbagai produk. Lalu bagaiman kalau yang dijajakan adalah seks?
Hal itulah kini yang marak terjadi di kalangan pekerja seks komersial (PSK) di New York, Amerika Serikat (AS). Para PSK tersebut memanfaatkan besarnya anggota Facebook untuk menjalin komunikasi dengan 'pembelinya'. Bahkan sebuah studi terungkap para PSK itu mendapatkan 25 persen pelanggan dari Facebook.
Tingginya PSK yang menggunakan Facebook ini dipicu situs iklan Craiglist menutup layanan Erotic Services tahun lalu. Studi ini sendiri dilakukan seorang profesor sosiologi dari Columbia University, Sudhir Venkatesh. Dalam studinya yang dirilis di Wired Magazine, Venkatesh menganalisis trend profesi pelacur terutama di New York.
"Sebelum penutupan Craiglist, para PSK itu sudah menggunakan Facebook. Sebanyak 83 persen memiliki akun Facebook dan saya memperkirakan di akhir 2011, Facebook bakal menjadi tempat favorit untuk mendapatkan pelanggan," tulis Venkatesh, seperti dikutip, Jumat (11/2/2011).
Apalagi dengan kehadiran BlackBerry, para penjaja tubuh itu bisa dengan leluasa bekerja tanpa harus menjajakan diri di jalan-jalan. Mereka bahkan tidak lagi menggunakan jasa germo.
Temuan ini disesalkan sekaligus dibenarkan oleh pihak berwajib di Kepolisan New York, mereka menyebutkan sangat sulit memantau aktifitas yang sangat luas ini.
Facebook sendiri tidak memiliki kebijakan khusus terkait pelacuran. Tetapi yang jelas, Facebook menegaskan bahwa perusahaan menentang segala konten yang mengandung pornografi dan sejenisnya.
Hal itulah kini yang marak terjadi di kalangan pekerja seks komersial (PSK) di New York, Amerika Serikat (AS). Para PSK tersebut memanfaatkan besarnya anggota Facebook untuk menjalin komunikasi dengan 'pembelinya'. Bahkan sebuah studi terungkap para PSK itu mendapatkan 25 persen pelanggan dari Facebook.
Tingginya PSK yang menggunakan Facebook ini dipicu situs iklan Craiglist menutup layanan Erotic Services tahun lalu. Studi ini sendiri dilakukan seorang profesor sosiologi dari Columbia University, Sudhir Venkatesh. Dalam studinya yang dirilis di Wired Magazine, Venkatesh menganalisis trend profesi pelacur terutama di New York.
"Sebelum penutupan Craiglist, para PSK itu sudah menggunakan Facebook. Sebanyak 83 persen memiliki akun Facebook dan saya memperkirakan di akhir 2011, Facebook bakal menjadi tempat favorit untuk mendapatkan pelanggan," tulis Venkatesh, seperti dikutip, Jumat (11/2/2011).
Apalagi dengan kehadiran BlackBerry, para penjaja tubuh itu bisa dengan leluasa bekerja tanpa harus menjajakan diri di jalan-jalan. Mereka bahkan tidak lagi menggunakan jasa germo.
Temuan ini disesalkan sekaligus dibenarkan oleh pihak berwajib di Kepolisan New York, mereka menyebutkan sangat sulit memantau aktifitas yang sangat luas ini.
Facebook sendiri tidak memiliki kebijakan khusus terkait pelacuran. Tetapi yang jelas, Facebook menegaskan bahwa perusahaan menentang segala konten yang mengandung pornografi dan sejenisnya.
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment